selama 7 tahun aku tidak bertemu dengan nya,dan kini aku sungguh kaget dengan perubahan nya yg sudah menjadi seorang pria bertubuh tinggi besar juga ,begitu dengan sifat nya yg semakin dewasa
"tapi kenapa hati ku dag Dig dug ya"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanaba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melamar 1
"Kaniya, Ayuk subuh bareng," ajak Bunda Huma dengan suara yang lembut dan penuh semangat. Ya, semalam mereka tidur bertiga di kamar dan Om Arya mungkin tidur di musolla dengan santri-santri nya yang lain. "Bunda ,Niya lagi haid ga bisa solat", kata niya
jadi dia hanya bisa berbaring di tempat tidur
"Yasudah bunda titip Lisa yaa,kamu bobok lagi aja gih"suruh bunda kaniya hanya mengangguk dan kembali tertidur
Hingga kaniya terbangun karna mendengar suara Lisa yg memanggil ummi nya
"ummi,ummi mana?,tanya lisaa,kaniya yg mendengar pun memeluk Lisa
"heyy ada kakak disini ummi pergi solat sebentar,lisa mandi sama kakak yuk ,"ajak kaniya, Niya pun melirik ke arah jam masih ada 2 jam lagi untuk ia berangkat kerja,lalu Lisa pun mengangguk antusias mandi bareng kaniya
Setelah mandi pun kaniya memakai kan baju Lisa hingga mempersiapkan sarapan,saat Niya sedang menyuapi Lisa, ada suara ketukan pintu didepan
"Assalamualaikum, Niya," ucap salam Bunda Huma dari luar
"Wa'alaikum salam," jawab Kaniya sambil membuka pintu. Saat Kaniya membuka pintu ia melihat Rendy juga ada di samping Bunda Huma, ia sedikit terkejut. Bunda Huma menjelaskan, "Tadi Om Arya ga sempat nganter Bunda, jadinya Om kamu suruh Rendy anterin Bunda ke sini." Rendy mengangguk dan tersenyum. Kaniya tersenyum dan mengundang mereka masuk.
"eum ummi saya tidak masuk lagi,saya langsung pergi saja"kata Rendy
"looh dek kenapa gak masuk,aku juga udah masak sarapan looh ,masuk aja "kata kaniya dan ditimpali oleh bunda juga"iya nak Ayuk masuk
Rendy yg dipanggil dek oleh kaniya pun sedikit menaikan alis nya sebelah,karna ia sedikit kesal ,kenapa juga ia dipanggil dek oleh kaniya kan dia bukan lagi anak kecil yg seperti dulu,tapi Rendy menyembunyikan kekesalan nya,sambil berjalan ke arah meja makan,ia melihat sedikit merasa lapar saat melihat makanan yg sudah tersaji ,walaupun hanya nasi goreng dan telur ceplok pakai sambal terasi
"waah anak ummi sudah wangi dan sudah cantik ya sayang ya,siapa nak yg mandikan kamu heumm,"tanya bunda walaupun sebenarnya ia tau bahwa kaniya lah yg mandikan putri nya
"kakak ummi"jawab Lisa
"apakah Lisa sudah ucapkan terima kasih pada kakak ,karna sudah memandikan Lisa dan sudah menyuapi Lisa?"tanya bunda lagi,Lisa hanya menggeleng kecil dan itu sontak membuat kaniya dan Rendy tersenyum melihat tingkah anak kecil itu
"Lalu sekarang ucapkan terimakasih terlebih dahulu pada kakak Niya"perintah bunda mengajari putri nya,"terima kasih kakak"ucap Lisa,kaniya tersenyum dan membalas "iya sama sama sayang ku"
Rendy yg melihat interaksi Kaniya dan Lisa membuat hati nya hangat,Kaniya pun makan bersama Rendy dan juga bunda bertiga
"Kaniya kamu jam berapa masuk kerja nak? dan pergi nya pakai apa?",tanya bunda,"bentar lagi Bun jam 10 ,mungkin naik taksi"?,kata kaniya
"kakak kalo Rendy yg anterin keberatan gak?"tanya Rendy sambil memberi tawaran,bunda Huma yg mendengar pun senang ,karna niat nya memang ingin meminta tolong Rendy yang antar hanya saja takut merepotkan Rendy,tapi jika Rendy yg menawarkan diri syukurlah
kaniya pun mendengar tawaran Rendy sedikit salah tingkah "ehh ga papa loh Rendy ,Kakak naik taksi aja,kamu mungkin lagi ada urusan kan?"jawab kaniya
"Gak kok, Kak, Rendy gak keberatan, kecuali kalo kakak nya yang keberatan Rendy mau bilang apa," kata Rendy dengan senyum. "Yaudah lah, oke kalo kamu mau anterin kakak," balas Kaniya.
Akhirnya mereka pun berangkat setelah selesai sarapan. Rendy melihat Kaniya yang tidak memakai seatbelt pun langsung mengingatkan Kaniya untuk memakainya, "Kak, jangan lupa pakai seatbelt ya." Kaniya tersenyum dan memasang seatbelt.
"Kakak kerja di mana?" tanya Rendy. "Kerja di toko bunga yang di Jalan Darussalam," jawab Kaniya, tapi tangan dan matanya tetap menatap ponsel. Rendy kembali bertanya, "Kakak chatingan dengan siapa? Apakah kakak sudah punya tunangan ya?" Kaniya akhirnya menatap Rendy sambil menjawab, "Aku chatingan sama cowok aku, cinta pertama aku. Bahwa aku sudah pulang dan langsung berangkat kerja, supaya dia tidak khawatir." kaniya menjawab dengan santai, tapi tidak dengan Rendy yg mendengarnya
"wahh ternyata Kaka sudah ada tunangan yaa?"jawab Rendy yg akhir nya sedikit cuek ,kaniya yang melihat Rendy cuek pun kebingungan sendiri ,kenapa mendadak dingin ni anak
"Huff "helaan nafas kaniya,"sudah lah lupakan saja"lanjut kaniya,dan tak sampai disitu Rendy pun yg masih penasaran pun kembali bertanya
"orang mana cowok kakak?"tanya Rendy yg mengikuti kata hati walaupun ia akan membuat kaniya marah yg penting ia memiliki jawaban
"hahahaha"kaniya tertawa dan itu membuat Rendy heran"kamu percaya kakak ada cowok?,siapa yg mau sama aku dek pendek kurus begini?,dan cowok yg kak maksud tadi pun itu adalah Abah kakak,cinta pertamanya kakak .
Akhir nya Rendy paham dan ia hanya terdiam ,dan itu membuat kaniya heran karna selain Rendy terdiam ,wajah Rendy pun semakin cuek itu membuat kaniya tidak nyaman,kaniya pun tidak berani angkat bicara lagi dan akhirnya mereka sama-sama diam hingga sampai ketempat kerja kaniya
"makasih ya dek,sudah antarin kakak kerja,"ucap Kaniya
"kak,bisa gak jangan panggil Rendy dengan sebutan dek?,dan satu lagi jangan kakak bilang tidak ada siapa yg mau sama kakak ,aku akan segera datang kerumah kakak buat meminang kakak, assalamualaikum,"Rendy pun pergi meninggal kan kaniya yg sedang kebingungan dengan ucapan Rendy tidak hanya itu saja ,ia juga bingung dengan wajah nya Rendy yg serius .
Kaniya pun masuk kerja ,walaupun kepala nya berkecamuk
...Makasih yg sudah setia membaca cerita aku ,dan maaf ya kalo masih banyak bangett typo,dan terlalu banyak kata-kata yg gak penting di cerita aku terima kasih semuanya...
