NovelToon NovelToon
The Legend Of Zhang Jian

The Legend Of Zhang Jian

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: Bang Regar

Zhang Jian adalah Pangeran, pendekar, pembual, dan penegak keadilan yang suka bikin onar.

Dia bukan murid biasa di Sekte Kunlun, ia datang membawa warisan legendaris: Cincin Naga Langit, peninggalan Siluman Naga dari dunia lain yang membuatnya kebal terhadap serangan Qi dan nyaris tak terkalahkan.

Akan tetapi, tak ada kekuatan yang abadi.

Cincin itu hanya akan melindunginya selama sepuluh tahun. Setelah itu? Dia akan menjadi sasaran empuk di dunia yang tak mengenal belas kasihan. Dunia di mana para pendekar saling menyingkirkan demi kejayaan sekte, harta karun langit, dan ramalan kuno yang bisa mengguncang tatanan alam.

Ketika Sekte Demon mengancam kehancuran dunia, Zhang Jian harus memilih: tetap menjadi bayangan dari kekuatan pinjaman, atau membuka jalan sendiri sebagai pendekar sejati.

Langit tak akan selamanya berpihak.
Bisakah seorang pembual menjadi legenda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tehnik Dasar

Sinar pagi yang hangat menyusup masuk ke dalam gua batu tempat tinggal Zhang Jian dan para pengikutnya. Suara burung-burung spiritual berkicau lembut di kejauhan, menandai awal dari kehidupan baru di Sekte Kunlun. Zhang Jian duduk bersila di atas batu datar, matanya tertuju pada gulungan teknik dasar yang diberikan Tetua Meiyan. Dia memusatkan nafas, membimbing aliran Qi dari batu spiritual rendah ke dalam tubuhnya.

Sebagai pemilik Akar Spiritual level tinggi, proses itu tidaklah sulit. Dengan cepat, aliran Qi mengalir lancar di meridian tubuhnya, berkumpul di Dantian dan membentuk pusaran energi kecil. Zhang Jian tersenyum puas, ia tahu ini baru langkah pertama dari perjalanan panjang menuju kekuatan sejati.

Namun, ketika ia melirik ke arah murid-murid dari klan kecil dan rakyat jelata, senyumnya memudar. Wajah mereka terlihat murung. Mereka belum mampu menyerap Qi, dan itu adalah hal wajar. Akar Spiritual mereka terlalu lemah.

Xiao Mei duduk di sudut gua, memeluk gulungan teknik dasar dan terlihat hampir menangis. “Pa-pangeran … aku tidak bisa membaca ini.”

Zhang Jian bangkit dan menghampirinya, lalu duduk bersila di sebelah gadis kecil itu. Dengan suara lembut, ia mulai mengajari Xiao Mei huruf demi huruf, kalimat demi kalimat. Hatinya tersentuh oleh tekad Xiao Mei untuk belajar, meski usianya masih sangat muda.

Beberapa saat kemudian, seorang murid senior wanita memasuki gua mereka. Dia membawa kabar yang mengejutkan.

“Zhang Yilan,” katanya tegas. “Akar Spiritual-mu adalah Akar Spritual level tinggi sehingga kamu akan menjadi murid inti dan akan dibimbing langsung oleh Tetua Puncak. Kamu tidak perlu tinggal di sini lagi.”

Zhang Yilan menoleh ke arah Zhang Jian. “Sepertinya aku harus pergi lebih dulu, Pangeran. Tapi tolong jangan buat masalah selama aku tidak di sini.”

Zhang Jian tertawa. "Aku membuat masalah? Mana mungkin. Aku ini Pangeran yang sangat baik dan penuh kebijaksanaan."

Zhang Yilan menyipitkan mata curiga, tapi tersenyum. “Aku akan sering berkunjung.”

Setelah Zhang Yilan dan murid senior itu pergi, Zhang Jian menyuruh semua orang melanjutkan pelatihan. Dia terus mengajari Xiao Mei, tapi pemahaman gadis kecil itu lambat. Mungkin karena usianya masih sangat muda.

Keesokan harinya, rombongan Faksi Kerajaan Naga Agung berjalan bersama menuju aula utama Puncak Matahari. Di sana sudah berkumpul ratusan murid baru dari berbagai wilayah dataran tengah. Suasana riuh, penuh bisik-bisik dan tatapan penuh penilaian.

Xiao Mei menarik lengan Zhang Jian dan menunjuk ke depan. “Pangeran, itu Kak Yilan!”

Di depan aula, Zhang Yilan berdiri di antara tiga puluh murid baru yang memiliki Akar Spiritual level tinggi. Di antara mereka juga ada Chu Peng, satu-satunya murid dari klan kecil yang diterima menjadi murid inti.

Zhang Fei mendekatkan tubuhnya ke Zhang Jian dan berbisik, "Sepertinya mereka semua sudah punya faksi masing-masing."

Zhang Jian memandang sekeliling dan tertawa. “Pantas saja rombongan kita paling sedikit. Kita ini faksi baru.”

Tiba-tiba keheningan menyelimuti aula. Seorang pria tua berjubah api muncul di tengah aula. Janggutnya panjang dan putih, matanya tajam seperti elang. Dia memperkenalkan diri sebagai Tetua Kedua, wakil pemimpin Puncak Matahari.

“Dua pertiga dari kalian sudah bisa menyerap Qi. Hebat.” Dia mengangguk puas. “Tapi yang belum bisa menyerap Qi, aku akan memberikan kalian batas waktu tiga hari. Jika lewat dari itu, kalian akan dikeluarkan dari Sekte Kunlun. Tak ada yang mengantar kalian pulang, jika kalian ingin hidup cobalah agar tidak dimangsa monster yang menghuni hutan sekitar lembah Kunlun."

Suasana berubah tegang. Xiao Mei menggenggam tangan Zhang Jian erat-erat, matanya berlinang air mata.

“Aku tidak mau diusir, aku tidak tahu jalan pulang,” bisiknya.

Zhang Jian mengelus kepalanya. “Tenang. Aku tidak akan biarkan siapa pun mengusirmu. Kalau perlu, akan kupukuli mereka satu-satu.”

Tetua Kedua, meski berdiri jauh di depan mendengar kata-kata Zhang Jian. Wajahnya berubah dingin. Tiba-tiba niat pedang yang tajam melesat ke arah Xiao Mei.

Zhang Jian bergerak cepat, menarik Xiao Mei ke belakang dan berdiri sebagai tameng. Namun, saat niat pedang hampir menyentuh tubuhnya, niat pedang lenyap begitu saja.

Mata Tetua Kedua membelalak. Dalam sekejap, ia menghilang dari tempatnya dan muncul di hadapan Zhang Jian.

“Kau Pangeran dari Kerajaan Naga Agung?”

Zhang Jian memberi hormat. “Benar, Tetua.”

Tetua Kedua tersenyum tipis. “Raja Zhang Fu memberimu harta karun kerajaan, ya?”

“Ya. Untuk perlindungan diri.”

“Sayang sekali, elemenmu Air. Padahal Akar Spiritualmu tinggi. Tapi aku lihat ada beberapa cabang elemen lainnya walaupun hanya Akar Spritual level rendah.”

Dia menatap Xiao Mei. “Gadis ini terlalu muda. Sebaiknya buang saja agar tidak membebanimu.”

Xiao Mei gemetar. Air mata jatuh dari matanya.

Namun, Zhang Jian memeluk bahu gadis itu. “Aku tidak akan meninggalkan rakyatku dalam kesusahan. Aku akan membuat Xiao Mei jadi kultivator hebat.”

Tetua Kedua terdiam sejenak, lalu menggelengkan kepala. Dia kembali ke depan aula. Dengan satu jentikan jarinya, puluhan gulungan teknik bela diri melayang di udara, melesat ke tangan murid-murid yang sudah bisa menyerap Qi.

Chu Peng mendapat dua gulungan, tehnik Api dan tehnik Petir.

Zhang Yilan mendapat teknik Api.

Zhou Fan mendapat teknik Api juga.

Sementara Zhang Jian mendapat gulungan teknik Roh Binatang Mistis, tehnik lumpur, tehnik tanaman merambat, tehnik pasir, dan tehnik ilusi. Tak ada elemen air walaupun Akar Spritual elemen airnya level tinggi, karena elemen air dianggap tidak berguna di dunia Kultivasi.

Tetua Kedua mengangguk puas. “Gunakan gulungan itu sebaik-baiknya. Jika kalian ingin teknik yang lebih tinggi, datang ke Aula Seni Bela Diri dan tukarkan dengan Poin Sekte. Untuk murid inti mendapatkan keistimewaan yaitu mendapatkan tiga gulungan tingkat tinggi dan satu kelas Surgawi.”

Namun, tidak semua murid kembali ke goa batu, ada yang masih berbincang-bincang dengan teman-temannya di depan aula itu, sementara Zhang Jian membawa faksinya turun ke Lembah Kunlun.

“Lapar sekali. Dari kemarin kita belum makan,” keluhnya.

Lembah Kunlun penuh bangunan indah, termasuk restoran besar tempat murid bisa membeli makanan dengan Poin Sekte. Yang memasak adalah murid yang mengambil misi menjadi koki. Ini misi termudah tanpa resiko walaupun poinnya kecil, sementara jika mengambil misi keluar Sekte resikonya memungkinkan mereka terluka ataupun terbunuh.

Namun, saat mereka baru menginjakkan kaki di lembah, seorang pemuda tampan muncul. Di belakangnya berdiri belasan murid senior, termasuk satu yang wajahnya masih bengkak.

Yang berwajah bengkak itu adalah salah senior yang dipukuli oleh Zhang Jian di pintu masuk goa batu.

“Bos Ji Long, itu dia!” tunjuk murid bengkak itu. “Itu si pangeran yang punya harta karun kerajaan! Serangan kami lenyap saat hampir menyentuhnya. Jangan gegabah melawannya Bos, kabarnya tadi serangan Tetua Kedua juga dihilangkan oleh harta Karun Kerajaan itu.”

1
sibaweh abduh
baik sekali
Sarip Hidayat
waah
Purnama Servis Kamera Demak
Bagus zhang jian on proses menuju kultivator hebat.
angin kelana
mau duel seru malah habisss,di pantengin up nya lg thorr...
angin kelana
latihan yg giat gak di bully musuh😂
angin kelana
ketahuan jg ternyata orda pelakunya...lanjut bang..
Ferry Zhou
lanjut ngab
Luthfi Afifzaidan
lg up
Luthfi Afifzaidan
update
Luthfi Afifzaidan
lg
Luthfi Afifzaidan
lg
sangtaipan
kerenn
Buang Sengketa
Excellent
Wardi's
luarrr biasaaa
Arsyad Jabar
bantai
y@y@
licik jg😂🤣😂🤣
y@y@
⭐👍🏼👍🏻👍🏼⭐
Hana Aini
Selalu suka karya2 bang Regar,selalu beda alur cerita dengan yang lain,ringan,dengan bahasa yang mudah difahami..konflik tidak bertele2..semangat nulis terus,semoga sampai tamat ya bang
y@y@
🌟👍🏿👍🏾👍🏿🌟
y@y@
💥👍🏻👍🏼👍🏻💥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!