NovelToon NovelToon
BUKAN YANG PERTAMA

BUKAN YANG PERTAMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Romansa / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: elaacy

Kehidupan Ayunda naraya dan Edward alexandra berjalan seperti biasanya, bahkan mereka terlihat romantis. Hingga disuatu hari ayunda harus menerima fakta yang menyakitkan, ia merasa dibohongi habis-habisan oleh suaminya sendiri.

Bagaimana kisah kehidupan ayunda selanjutnya?? Kepoinn terus cerita ini yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaacy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

...🌷Happy Reading🌷...

Pagi ini setelah sarapan bersama, ayunda mengantarkan edward sang suami sampai ke pintu utama untuk pergi berkerja di kantor milik edward sendiri.

Sebelum pergi ke kantor, tak lupa edward mencium kening ayunda begitu juga dengan ayunda yang mencium tangan suaminya.

"Mas pergi dulu ya sayang." Ujar edward seraya tersenyum.

Ayunda mengangguk." Iya mas, mas edward hati-hati ya."

Edward mengangguk, ia segera masuk kedalam mobil dan meninggalkan rumah megah itu.

Setelah edward pergi, barulah ayunda masuk dan menutup pintu rumahnya. Ia melihat jika mbok latri, pembantu dirumah mereka sedang tergesa-gesa seraya membawa tas belanja ditangan kanannya.

"Mau ke pasar, mbok?" Tanya ayunda yang tak jadi naik ke lantai atas.

Mbok latri menganggukan kepalanya dan menjawab pertanyaan dari ayunda. "Benar nya, mbok mau ke pasar. Bahan makanan dirumah sudah pada habis, harus stok lagi."

"Saya ikut ya mbok?" Pinta ayunda, ia merasa bosen jika dirumah terus menerus.

Mbok latri ragu, ia takut ayunda akan risih mencium aroma tak sedap dari pasar dan sejenisnya.

"Boleh ya mbok? Saya bosen dirumah terus." Bujuk ayunda kepada mbok latri yang hanya diam sedari tadi.

Mbok latri mengangguk membuat ayunda tersenyum gembira, tak menunggu lama kedua orang itu pergi meninggalkan rumah menggunakan mobil milik ayunda menuju pasar.

Jarak pasar dan komplek perumahan mereka tidak terlalu jauh hanya memakan waktu 15 menit saja baru sampai di pasar anggrek.

"Mbok, apa stok kopi dan yang lainnya masih ada dirumah?" Tanya ayunda seraya melirik mbok latri sekilas.

"Masih banyak, nya." Jawab mbok latri.

Ayunda mengangguk, ia memfokuskan pandangannya ke arah depan.

Tak lama mereka sudah sampai dipasar anggrek yang sudah sangat ramai oleh ibu-ibu yang berbelanja kebutuhan. Mobil putih itu parkir di parkiran khusus mobil.

Mbok latri dan ayunda segera turun dari mobil lalu menuju kearah pintu masuk pasar anggrek.

Suara riuh dari pasar membuat ayunda merasakan tak nyaman. Mungkin begini kalo pergi ke pasar, pikir ayunda.

Mbok latri membeli ikan, daging, sayuran, serta rempah untuk stok beberapa hari dirumah.

"Sudah selesai mbok?" Tanya ayunda yang menunggu di pintu masuk pasar.

Mbok latri mengangguk." Sudah, nya. Ayo kita pulang."

Ayunda membantu membawa sayuran serta rempah diikuti oleh mbok latri yang mengekor dibelakangnya.

Mereka berdua tiba di dekat mobil dan segera memasukan belanjaan itu kedalam bagasi, mbok latri dan ayunda segera masuk kedalam mobil untuk segera meninggalkan pasar.

Mobil melaju pelan dijalanan kota jakarta yang sangat terik siang itu, sesekali ayunda melirik ke arah mbok latri yang diam saja sedari tadi.

"Mbok, mbok kenapa? Saya liat sedari tadi diam saja?" Tanya ayunda heran.

"Saya hanya tak enak badan saja, nya."

Ayunda mengangguk, ia tak lagi bertanya lebih lanjut.

Tak lama mereka telah tiba dirumah dan segera memakirkan mobil digarasi, tak lupa mbok latri mengeluarkan barang belanjaan mereka.

Rumah megah itu terasa sangat sepi, apalagi ayunda sampai sekarang belum dikaruniai seorang anak, mungkin belum waktunya saja begitu lah pikir ayunda.

Barang belanjaan mereka letakan diatas yang ada di dapur itu, mbok latri mencuci ikan sedangkan ayunda menata sayuran didalam kulkas.

Disela-sela menata sayuran, ayunda mengajukan pertanyaan yang membuat mbok latri menghentikan aktivitas mencuci ikannya.

"Mbok, kira-kira apa yang membuat mama sangat tidak menyukai saya sebagai menantu?" Tanya ayunda.

Ia sampai saat ini tak mengerti mengapa emma, mama dari edward suaminya tak pernah menganggap ayunda sebagai menantu keluarga mereka. Hal itu membuatnya bertanya-tanya.

"Ah itu hanya perasaan nyonya saja, saya lihat nyonya besar tidak seperti itu kok." Jawab mbok latri dengan tenang.

Ayunda diam sebentar sebelum melanjutkan perkataannya lagi.

"Tapi mbok, setiap ada acara keluarga besar. Mama selalu bersikap dingin bahkan terkesan membenci saya, membuat saya bertanya-tanya pada diri sendiri. Apa yang salah sama diri ini." Lirih ayunda, ia tak lagi melanjutkan perkataannya saat mendengar suara langkah kaki dari ruang tamu.

Seorang wanita berusia 50 tahun yang masih terlihat muda diusianya sekarang, muncul dari balik tembok pembatas antara dapur dan ruang makan.

Tatapannya begitu dingin serta tajam menatap kearah ayunda dan mbok latri.

"Dimana edward?" Tanyanya singkat.

"Mas edward lagi kerja, ma." Jawab ayunda menunduk, tak berani menatap wanita yang berdiri didepannya ini yang merupakan ibu dari edward.

"Mama duduk dulu ya, mau ayunda buatkan minum apa?" Tanya ayunda dengan sopan.

Emma hanya diam tak menjawab pertanyaan dari menantunya, namun ia duduk dikursi yang sudah disediakan oleh ayunda.

Wanita itu duduk disana, menatap sekeliling dapur itu.

"Saya hanya ingin bertemu dengan edward, rupanya ia tidak ada dirumah. Buat kamu ayunda, tolong sampaikan sama edward ya saya ingin dia makan malam dirumah utama malam ini dan kamu gak usah ikut ya." Ujar mama emma kepada menantunya yang berdiri mematung di dekat mbok latri.

"Kenapa ayunda gak boleh ikut, ma? Ayunda kan istri dari mas edward." Tanya ayunda, menatap nanar kearah emma.

Mama emma melongos, ia sangat membenci tatapan ayunda yang seperti itu.

"Saya hanya mengundang edward, anak saya. Lagi pula ini makan malam bersama keluarga."

"Tapi ma, aku juga bagian dari keluarga kalian dan menantu kalian."

Mama emma terkekeh sinis, menurutnya omongan ayunda hanyalah sebuah lulucon.

"Sejak kapan saya menganggapmu keluarga dan menantu? Jangan mimpi ayunda, sampai kapan pun saya tidak akan pernah menganggap mu. Camkan itu."

"Lagi pula kamu itu hanya gadis miskin yang beruntung bisa menikah dengan edward anak saya, kalo tidak menikah dengan anak saya mungkin saja kamu itu sudah mati kelaparan di luar sana." Setelah mengucapkan perkataan yang menyakitkan itu, mama emma langsung pergi meninggalkan rumah megah itu.

Sementara ayunda, hanya bisa menangis mendengar perkataan yang menyakitkan keluar dari mulut mertuanya, sungguh ucapan mama emma tadi bagaikan sembilu yang menusuk jantung ayunda.

Mbok latri hanya bisa memeluk sang majikan yang sedang tergugu, ia pun merasakan sakit saat mendengar ucapan nyonya besar.

"Sabar nyonya, sabar." Mbok latri hanya bisa membisikan kata-kata sabar kepada ayunda.

Ayunda berdiri untuk menuju kamarnya yang berada dilantai dua, ia menangis disana memendam rasa sakit di hatinya akibat penghinaan dari mama emma.

1
Y. Kasanova
🔥🔥🔥🔥🔥
Y. Kasanova
Lanjut thor seru nih
Y. Kasanova
🔥🔥🔥
Y. Kasanova
Wihhh siapa kah kira2 sosok laki2 yang mencintai ayunda secara diam-diam ? Penasaran
Y. Kasanova
Whay?
Y. Kasanova
Semangat thor 🔥🔥🔥
elaacy: makasii kaa 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!