My Husban Perfect Imam
Ciara Salsabila, dia seorang gadis yatim piatu. Gadis itu tidak menyangka, pria yang merupakan king badboy di sekolahnya sekaligus ketua geng motor yang paling menakutkan kini sudah sah menjadi suaminya. Menurutnya ini sebuah mimpi buruk bagi Ciara, kehidupan bagi wanita itu idam-idamkan kandas setelah dirinya di nikahi seorang pria angkuh dan keras kepala. Dafi Firmansyah, pria yang tidak mau mengalah dan keras kepala. Seorang anak tunggal sekaligus pewaris perusahaan Firmansyah group yang namanya sangat tersohor di dunia bisnis.
Dafi dan Ciara sepakat untuk merahasiakan pernikahan mereka untuk kenyamanan bersama. Namun, sepertinya kehidupan Ciara tidak berjalan mulus. Satu hal yang Ciara ketahui, ternyata Dafi memiliki seorang kekasih yang merupakan siswi paling popular sekaligus seorang pembully yang paling di takuti di sekolah Taruna.
Bagaimana Ciara menghadapi situasi itu ? akankah Dafi bisa menaruh hati kepada Ciara ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 Di Peluk atau Di Cium ?
Ciara hanya geleng-geleng saja melihat tingkah laku suaminya.
“Mah, Ciara mau masuk kamar dulu ya mau ganti pakaian” Ucap Ciara
“Iya sayang, cepat ganti pakaian kamu takutnya masuk angin nanti” Jawab Risva
“Iya mah” Ujar Ciara
Ciara beranjak pergi menuju kamarnya di lantai dua, sebelum menyentuh knop pintu Ciara terlebih dahulu menarik nafas dalam-dalam. Dia merasa gugup saat akan masuk ke dalam kamar, yang terdapat sosok manusia tampan dan galak yang turut berdiam di dalam kamar.
“Kenapa aku jadi merasa gugup ya ?” Gumam Ciara
“Kira-kira dia sedang apa di dalam ? apa aku harus berganti pakaian di kamar atau kamar mandi bawah ya ?” Tanya Ciata
“Ah.. jadi bingung” Keluh Ciara
Selang beberapa menit …
Ceklek
Dafi keluar dengan pakaian yang sudah berganti dengan pakaian rumahan.
“Lo belum ganti baju juga ?” Tanya Dafi
“Ya belumlah” Jawab Ciara
“Ganti baju sana, jangan masuk ke dalam kamar sebelum lo ganti baju lo yang basah” Titah Dafi
“Gak bisa, baju aku di dalam kamar” Jawab Ciara
“Biar gue ambilkan” Ucap Dafi
“Jangan Dafi, biar akua ja yang membawanya” Jawab Ciara, dia maju namun dengan cepat Dafi merentangkan kedua tangannya hingga Ciara urung untuk melangkah
“Berhenti, selangkah saja lo maju gue gak segan-segan anu-anu lo mala mini juga” Ancam Dafi
Glek …
Ciara menelan savalinya dengan susah payah, lagi-lagi ancaman itu menjadi pegagannya. Dan yang bisa Ciara lakukan hanya pasrah jika Dafi sudah mengancamnya seperti itu.
“Iya” Jawab Ciara
Dafi pun menyipitkan matanya untuk memastikan bahwa Ciara tidak akan membohonginya, setelah meyakinkan akhirnya Dafi pun berjalan pelan menuju arah lemari penyimpanan pakaian miliknya dan juga Ciara.
“Lo pakai baju yang mana ?” Tanya Dafi sedikit meninggikan suaranya
“Terserah kamu saja, yang terpenting pakai baju” Jawab Ciara
“Hmmm kalau Cuma pakai baju doang, pakai ini mau ?” Tanya Dafi sambil memegang satu buah pakaian dalam yang berbentuk kaca mata berwarna ping polos.
Mata Ciara membola melihat pemandangan yang memalukan di hadapannya sekarang, kaki Ciara sudah melangkah maju selangkah.
“Satu langkah lagi lo maju detik ini juga gue pecahin mahkota lo” Ancam Dafi lagi
Ciara hanya bisa pasrah, pakaian yang ada di tangan Dafi sangat memalukan. Dengan wajah Ciara yang menahan malu seperti itu, membuat Dafi senang menjahili Ciara.
Dafi kemudian lentakngkan sisi kacamata milik Ciara hingga terpampang jelas di hadapan Ciara.
“Dafi jangan” Teriak Ciara karena malu
“Kenapa ?” Tanya Dafi dengan alis terangkat
“Jangan di lebarin gitu” Jawab Ciara
“Gue mau melihat benda punya istri gue doang kok” Ucap Dafi
“Ish” Ujar Ciara semakin kesal
“Kenapa ?” Tanya Dafi merasa bingung melihat ekspresi Ciara yang Nampak terkejut
“Kamu barusan bilang aku istri ?” Tanya Ciara sedikit merasa senang
“Lah ? lo kan emang istri gue ? lo mau aku anggap apa ? simpanan gue ?” Tanya Dafi heran
“Ih, aku bukan simpanan kamu” Jawab Ciara
“Simpanan, sebelum sama lo gue sudah punya pacar” Ucap Dafi
“Jangan bicarain pacar kamu” Ujar Ciara merasa cemburu
Dafi menaikkan sebelah alisnya dengan tersenyum miring.
“Lo cemburu ya ?” Tanya Dafi penuh selidik
“Nggak” Jawab Ciara singkat karena semakin kesal
“Bisa gak sih suami aku ini di jual aja di pasar loak, biar di ganti yang lebih baik lagi” Ucap Ciara dalam hati
“Hey, malah melamun. Gak ada cewek yang gak cemburu kalau gue sudah punya pacar” Ucap Dafi
“Ish, pede banget kamu. Aku nggak tuh, cepetan mana pakaian aku” Jawab Ciara
Dafi berdecak kesal, niatnya ingin menjahili Ciara agar menjadi kesal malah dirinya sekarang yang menjadi kesal.
“Sabar, celana dalamnya mau warna dan motif apa ?” Tanya Dafi
Kedua pipi Ciara kembali memerah, untung saja dia masih memakan cadar. Jadi, wajahnya yang merah tertutup oleh cadar yang dia pakai.
“Hey, denger gak lo ? apa lo congek ?” Tanya Dafi
“Sembarangan kamu” Jawab Ciara dengan wajah masih bersemu merah
Dafi terdiam, dari gerak-geriknya sepertinya dia tengah berpikir keras.
“Polosan aja ya, biar samaan sama pakaian dalam atasnya” Ceplos Dafi
“Dafi, jangan di perjelas juga” Protes Ciara
Dafi terkekeh kecil, kemudian dia mendekati Ciara lalu memberikan pakaian lengkap yang akan Ciara kenakan setelah membersihkan dirinya.
“Nih” Ucap Dafi memberikan pakaian Ciara
Ciara mengigit bibir bawahnya karena menahan malu, iay pun mengambil pakaiannya. Namun, tiba-tiba Dafi menarik kembali pakaian Ciara dan mengangkatnya ke atas.
“Ih” Ucap Ciara
“Cium dulu nanti aku kasihin sama kamu” Ujar Dafi
“Nggak” Tolak Ciara
“Nggak mau ?, oke” Ucap Dafi lalu masuk lagi ke kamar untuk menyimpan pakaian Dafi
“Ya udah siniin pakaian aku, nanti aku masuk angin Dafi” Jawab Ciara
“Lah kan tadi lo bilang nggak mau cium gue ? itu berarti gue gak jadi nyerahin pakaian lo” Jelas Dafi
“Dafi jangan kaya gitu” Lirih Ciara
“Makanya cium gue” Jawab Dafi
“Gak mau” Tolak Ciara masih pada pendiriannya
“Ya sudah aku kembalikan lagi bajunya ke dalam lemari” Ucap Dafi
Dafi pun berbalik badan, niatnya ingin mengertak Ciara agar istrinya itu berubah pikiran. Namun sialnya sudah beberapa langkah, Ciara sama sekali tidak memanggilnya.
“Keras kepala banget tuh cewek” Gumam Dafi
“Dafi” Panggil Ciara
Dafi masih membelakangi Ciara, dia tersenyum lebar saat dirinya di panggil oleh Ciara.
“Apa ?” Tanya Dafi seraya membalikkan tubuhnya ke arah Ciara
“A-aku kedinginan” Jawab Ciara
“Makanya lo cium gue, biar lo bisa dapetin pakian lo” Titah Dafi
Ciara terdiam
“Kalau yang lain boleh ?” Tanya Ciara
“Yang lain ? bagaimana ?” Tanya Dafi
“Peluk aja bagaimana ?” Taya Ciara
“Peluk ?” Tanya Dafi
“Hmmm” Jawab Ciara mengangguk
Dafi terdiam, sedang menimang-nimang negosiasi yang di berikan Ciara.
“Oke” Ucap Dafi lalu mendekati Ciara yang wajahnya semakin bersemu merah karena rasa gugupnya.
Dafi kemudian menarun pakaian Ciara di atas kasur, lalu kedua tangannya terentang lebar.
“Ayo” Titah Dafi
Ciara menggigit bibir bawahnya, dengan rasa gugup yang semakin membuncah. Caiara pun mendekati Dafi kmeudia menjatuhkan kepalnya di dada bidang Dafi yang terasa hangat.
“Ya gitu, sekarang peluk gue dengan sangat erat” Titah Dafi
Ciara pun semakin mengeratkan pelukannya.
“Nyaman sekali ternyata” Batin Ciara
“Gimana ?” Tanya Dafi
“Maksudnya ?” Tanya Ciara
“Gimana rasanya meluk tubuh geu dari depan ?, enak gak ?” Tanya Dafi
“Eh ?” Ciara hendak melepaskan pelukannya. Namun tidak bisa, karena tubuhnya di tahan oleh Dafi yang tiba-tiba membalas pelukan Ciara
Ciara membeku dengan detak jantung yang semakin kencang.
“Jangan di lepas dulu, lo kedinginan. Lo harus butuh kehangatan dari gue” Ucap Ciara
“Nggak usah Dafi” Jawab Ciara
“Lo mau gue kasih kehangatan dengan cara lain ?” Tanya Dafi
“Emang ada lagi ?” Tanya Ciara polos
“Ya, adalah” Jawab Dafi
“Apa itu ?” Tanya Ciara polos
“Nganu sama gue” Jawab Dafi
Deg …
Jantung Ciara berdegup debgab kencang, Dafi tahu Ciara tengah gugup. Bisa dia rasakan detak jantung Ciara yang sedang berdisko dengan kencangnya, membuat Dafi tertawa kencang.
“Kok kamu ketawa ?” Tanya Ciara
“Habisnya lo lucu” Jawab Dafi
“Eh ?” Wajah Ciara kembali bersemu merah setelah mendengar penuturan Dafi
“Gak usah malu kalau di depan gue, kalau lo di depan gue lo harus menjadi sholehot” Ucap Dafi
Ciara terperangah, reflek menepuk dada Dafi hingga pemuda itu meringis pelan.
“Sakit tahu” Ucap Dafi
“Maaf” Ujar Ciara
“Elusin dada gue” Titah Dafi
“Gak mau” Jawab Ciara
“Elusin dada gue, gak mau tanggung jawab lo ?” Tanya Dafi
“M-mau” Jawab Ciara
“Bagus, sekalian di cium dada gue” Ucap Dafi
“Ih” Mata Ciara membola
“Ahahahaha” Dafi tertawa lagi
“Bercanda, sekarang lo ganti baju sana. lihat pakaian gue ikut basah” Ucap Dafi
Ciara melepaskan pelukannya, saat Dafi sudah melepaskan pelukannya.
“Itu salah kamu yang maksa aku buat peluk kamu” Jawab Ciara
“Gue gak maksa, gue Cuma ngasih kamu pilihan sama lo” Ucap Dafi
“Kamu nyebelin”Jawab Ciara kemudian mengambil pakaiannnya yang tergeletak di atas Kasur
Dengan cepat Ciara berlari ke kamar mandi bawah untuk mengganti pakaian, sedangkan Dafi tersenyum miring saat Ciara tak lagi terlihat.
“Hmmm, lumayan tug cewek bisa gue jadikan tempat gue enak-enak” Gumam Dafi
Dafi ingin keluar kamar, tiba-tiba dia merasakan ada yang aneh di bawah sana lalu dia melirik ke bawah.
“Anjir, gue trun on gara-gara di peluk. Murahan sekali adek gue ini” Ucap Dafi seraya tertawa sendiri
Ting
Dafi menghentikan tawanya, lalu meraih ponselnya yang ada di saku celananya dan ternyata Nabila yang menghubungnya.
Dafi [Kenapa ?]
Nabila [Daf, akua da di depan rumah kamu]
Dafi [Mau ngapain ?]
Nabila [Kenapa kamu gak nungguin aku ke luar kelas ? aku nungguin kamu tahu, makanya aku nyamperin kamu ke rumah kamu langsung]
Dafi [Ck, kan gue udah kirim pesan]
Nabila [Baru ke baca saat aku sudah sampai sini, sekarang akum au ketemu sama kamu. aku belum puas ketemu kamu]
Dafi [Ya sudah kamu masuk aja]
Nabila [Gak bisa Daf]
Dafi [Kenapa gak bisa ?]
Nabila [Aku di tahan oleh satpam di sini, kok mereka pada nahan aku sih ?. biasanya juga gak pernah gini, apa sekarang tamu harus lapor dulu ?]
Dafi terdiam, ini pasti perbuatan orang tuanya
Dafi [Tunggu gue di sana] lalu mematikkan telponnya
Dafi keluar dari kamar, namun tiba-tiba Ciara muncul di ambang pintu hingga Dafi berhenti.
“Astaga, lo ngagetin gue” Pekik Dafi terkejut
“Kamu mau kemana ?” Tanya Ciara
Dafi terdiam, kalau Ciara tahu dia ingin menemuui Nabila dapat di pastikan Ciara akan mengadu pada papahnya.
“Ck, gawat” Ucap Dafi pelan namun masih terdengar oleh Ciara
“Gawat apanya ?” Tanya Ciara penasaran
*****
#Apa yang akan Ciara lakukan jika dia tahu kalau suaminya akan menemui pacarnya secara diam-diam ?#