Di sebuah akademi rahasia yang tersembunyi dari pandangan dunia biasa, para siswa diajari cara mengendalikan waktu. Ada yang bisa melihat masa depan, yang lain mampu mengubah masa lalu, dan beberapa memiliki kemampuan untuk hidup di antara detik-detik yang hilang. Namun, ada legenda tentang seorang murid yang berhasil melarikan diri dari batas waktu dan menjadi abadi—dan sekarang, dia berencana mengubah sejarah manusia sepenuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ADHIWARNA_AUTHOR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AKADEMI WAKTU EPISODE 11
*CERITA BERLANJUT: ECHOES OF THE BROKEN TIMELINE*
Kekalahan Anomali Waktu menyisakan luka yang tak terlihat di Akademi Meulaboh. Meskipun gerbang waktu gagal terbuka, guncangan energi temporal yang dilepaskannya meninggalkan residu yang mengganggu. Beberapa area di akademi mengalami distorsi waktu kecil, di mana jam berdetak dengan kecepatan yang berbeda atau bayangan bergerak tanpa mengikuti sumber cahaya. Ingatan beberapa siswa dan staf masih belum sepenuhnya pulih, meninggalkan fragmen-fragmen yang hilang dan kebingungan sesekali.
Anomali Waktu sendiri berhasil ditangkap dan kini ditahan di ruang penyimpanan artefak yang paling aman, di bawah pengawasan ketat para tetua akademi dan Orion. Namun, pikirannya tampak terpecah, terjebak dalam labirin waktu yang ia coba buka. Informasi berharga tentang sekutunya atau rencana cadangannya sulit untuk didapatkan.
Kirana dan teman-temannya merasa bertanggung jawab untuk memulihkan keadaan akademi dan mencegah ancaman serupa di masa depan. Mereka menghabiskan lebih banyak waktu mempelajari catatan kuno dan artefak di ruang rahasia, mencari pemahaman yang lebih dalam tentang sifat manipulasi waktu dan cara untuk menetralkan efeknya.
Orion menjelaskan bahwa residu energi temporal dapat menarik entitas atau kekuatan lain yang tertarik pada kekacauan waktu. Ia memperingatkan bahwa mereka harus segera menstabilkan garis waktu di sekitar akademi sebelum menarik perhatian yang tidak diinginkan.
Untuk melakukan itu, mereka membutuhkan artefak kuno lain yang disebut "Harmonizer Waktu," sebuah alat yang mampu menyelaraskan kembali frekuensi temporal yang terdistorsi. Catatan Nenek Salma menyebutkan bahwa Harmonizer Waktu disembunyikan di sebuah pulau terpencil di kepulauan Aceh, sebuah tempat yang dulunya menjadi pusat meditasi para penjaga waktu.
Dengan petunjuk dari catatan kuno dan bantuan peta temporal yang mereka temukan, Kirana, Alana, Aisyah, Farhan, dan Arya kembali melakukan perjalanan. Kali ini, Orion tidak ikut karena kondisinya belum memungkinkan untuk perjalanan jauh. Pak Rudi memberikan mereka sebuah kompas kuno yang diyakini mampu menavigasi melalui distorsi waktu.
Perjalanan laut menuju pulau terpencil itu tidak mudah. Mereka harus menghadapi cuaca buruk yang datang dan pergi secara tiba-tiba, arus laut yang tidak terduga, dan kabut tebal yang membuat kompas biasa tidak berfungsi. Namun, kompas kuno pemberian Pak Rudi terbukti efektif, jarumnya berputar mengikuti fluktuasi temporal dan mengarahkan mereka melalui jalur yang aman.
Sesampainya di pulau itu, mereka menemukan lanskap yang aneh. Beberapa bagian pulau tampak mengalami percepatan pertumbuhan, dengan tanaman merambat tumbuh dengan kecepatan luar biasa. Di bagian lain, bebatuan tampak lapuk dan hancur seolah dimakan waktu. Ini adalah jejak dari gangguan temporal yang lebih besar di masa lalu.
Mereka mengikuti petunjuk dari peta temporal yang mengarah ke sebuah gua tersembunyi di tengah pulau. Di dalam gua, mereka menemukan berbagai artefak kuno yang memancarkan energi temporal yang tenang dan harmonis. Di tengah artefak-artefak itu, tergantung di atas altar batu, berayun perlahan seperti pendulum, adalah Harmonizer Waktu – sebuah kristal berbentuk lonceng yang memancarkan cahaya lembut berwarna keperakan.
Saat Kirana mendekati Harmonizer Waktu, tiba-tiba muncul ilusi-ilusi di sekitarnya. Mereka melihat kilasan-kilasan masa lalu pulau itu, para penjaga waktu kuno bermeditasi dalam harmoni dengan alam dan waktu. Mereka juga melihat saat gangguan temporal besar melanda pulau itu di masa lalu, menyebabkan kerusakan dan ketidakstabilan.
Ilusi-ilusi itu adalah ujian yang dirancang untuk menguji pemahaman mereka tentang pentingnya keseimbangan waktu dan bahaya dari gangguan temporal. Mereka harus menunjukkan rasa hormat dan pemahaman mereka terhadap aliran waktu untuk dapat mengambil Harmonizer Waktu.
Dengan hati-hati dan penuh penghormatan, Kirana menyentuh Harmonizer Waktu. Kristal itu bergetar lembut dan memancarkan gelombang energi yang menenangkan. Ilusi-ilusi itu menghilang, dan mereka merasakan kedamaian menyelimuti gua.
Dengan Harmonizer Waktu di tangan, mereka segera kembali ke Akademi Meulaboh. Setibanya di sana, mereka menggunakan artefak itu di pusat akademi, di ruang penyimpanan artefak. Kirana, dengan bimbingan Orion dari jarak jauh, memfokuskan energinya untuk mengaktifkan Harmonizer Waktu.
Kristal itu mulai berayun perlahan, memancarkan gelombang energi temporal yang menyebar ke seluruh akademi. Perlahan tapi pasti, distorsi waktu mulai mereda. Jam-jam kembali berdetak serempak, bayangan bergerak sesuai dengan sumber cahaya, dan ingatan para siswa dan staf mulai pulih secara bertahap.
Namun, proses pemulihan ingatan tidak sepenuhnya sempurna. Beberapa fragmen masa lalu mungkin hilang selamanya, meninggalkan celah dalam sejarah akademi. Ini menjadi pengingat yang menyakitkan tentang bahaya manipulasi waktu.
Sementara akademi perlahan kembali normal, Kirana dan teman-temannya menyadari bahwa ancaman dari Anomali Waktu dan para pengikutnya mungkin belum sepenuhnya berakhir. Mereka harus tetap waspada dan terus memperkuat pengetahuan dan kemampuan mereka dalam mengendalikan elemen dan memahami aliran waktu.
Mereka juga mulai mencari informasi lebih lanjut tentang sejarah Anomali Waktu, motifnya, dan kemungkinan adanya sekutu lain yang mungkin masih bersembunyi. Jejak-jejak masa lalu yang terhapus mungkin menyimpan kunci untuk memahami ancaman masa depan.
Di tengah ketidakpastian itu, persahabatan dan ikatan mereka semakin kuat. Mereka belajar untuk saling mengandalkan dan bekerja sama dalam menghadapi setiap tantangan. Mereka adalah generasi baru penjaga waktu, mewarisi tanggung jawab besar untuk melindungi keseimbangan waktu dan sejarah.
Saat malam tiba di Akademi Meulaboh yang mulai tenang, Kirana berdiri di balkon menara, menatap bintang-bintang. Ia merasakan hembusan angin lembut membawa bisikan waktu, mengingatkannya akan perjalanan yang telah mereka lalui dan perjalanan yang masih menanti. Echoes of the broken timeline masih terasa, namun dengan keberanian dan tekad, mereka siap menghadapi masa depan, menjaga jejak waktu agar tidak terhapus lagi.