Semuanya berawal dari sebuah perjodohan, seorang pria tampan bernama Lionard Demitri yang membuat seorang gadis ceria seperti Airin, mengalami kehancuran begitu besar dalam hidupnya.
Kebodohan yang Airin lakukan, adalah mencintai suaminya dengan sepenuh hati. Hingga dia tahu jika ternyata suaminya menikahinya karena dia mempunyai kemiripan dengan perempuan di masa lalunya.
Airin hanya di jadikan istri bayangan oleh Lion. Tidak ada cinta untuk dirinya, semuanya hanya sebuah cinta sepihak.
"Tidak bisakah aku menggantikan Vei untuk kamu? Tidak bisakah Airin yang ini kamu cintai, bukan Airin yang harus menjadi Verina"
Dengan penuh harapan Airin mengatakan itu pada suaminya. Namun harapan rapuh yang dia miliki, harus hancur dalam sekejap.
"Kau berharap cinta dariku? Haha.. Sampai kapanpun tidak akan pernah kau dapatkan!"
Ketika hanya menjadi istri dengan bayang-bayang masa lalu suaminya. Tapi, Airin tetap bertahan. Meski entah dia akan bisa melewatinya atau tidak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa Alasannya Meninggalkan Lion?
"Mau aku antar? Nanti sore akan aku jemput lagi saat kau sudah pulang"
Airin tersenyum, namun luka hatinya semakin besar. Suaminya berubah lebih baik padanya, bahkan lebih menunjukan kepeduliannya, hanya karena Airin berpenampilan seperti Vei. Perempuan di masa lalunya yang sangat dia cintai.
"Tidak perlu, aku bisa berangkat sendiri. Lagian jarak Kantor kamu dan Kantor aku berbeda dan cukup jauh"
Mereka berjalan menuju lift, dan masuk ke dalam kotak besi itu. Lion menatap istrinya sekali lagi, dia benr-benar melihat sosok Vei dalam diri Airin. Wajah keduanya benar-benar mirip.
"Apa kau punya saudara?"
Airin menggeleng, dia menoleh dan tersenyum pada suaminya. "Aku anak tunggal. Kenapa? Apa kamu heran karena aku begitu mirip dengan Vei? Sebenarnya aku juga aneh, tapi bukankah manusia akan mempunyai 7 kembaran di dunia ini. Mungkin saja salah satunya aku dan Vei kan"
Lion terkekeh pelan, tidak menyangka Airin akan percaya akan ungkapan itu. "Kau percaya jika manusia akan mempunyai 7 kembaran di dunia ini? Aku pikir hanya mitos saja"
"Ish, aku percaya saja. Soalnya sekarang aja banyak banget yang mirip artis 'kan? Jadi, pernyataan itu pasti benar"
Airin tersenyum melihat Lion yang juga tersenyum. Bahkan pria itu bisa tertawa juga, terlihat semakin tampan di mata Airin. Dengan berpenampilan seperti Vei, maka suaminya bisa bersikap baik padanya dan lebih peduli.
Aku akan tetap menjadi Vei untuk sementara, sampai aku menemukan keberadaan Vei dan aku akan mengembalikan Lion padanya.
Untuk saat ini hanya menghindari sebuah pertengkaran saja. Airin sudah lelah jika harus terus membuat suaminya marah dan berujung sebuah pertengkaran yang besar. Sekarang dia hanya akan menjadi sosok orang lain di depan suaminya, sampai dia bisa menemukan dimana Vei yang sebenarnya berada.
Setelah sampai di Lobby Apartemen, mereka berpisah dengan mobil masing-masing. Airin pergi ke tempat kerjanya, begitu pun Lion.
*
Hari-hari Airin hanya akan terus berpenampilan seperti Vei. Kecuali ketika suaminya tidak sedang bersamanya, maka dia bisa menjadi dirinya sendiri.
Hari ini, Airin memberanikan diri untuk pergi ke Kantor suaminya. Setelah pulang bekerja, Airin pergi kesana hanya untuk mencari sedikit saja informasi tentang Vei. Karena dia mengira akan ada yang mengetahui tentang Verina.
Saat masuk ke Lobby dan menemui Resepsionis, Airin langsung di sambut hormat oleh mereka. Meski wajah mereka terlihat cukup terkejut melihat kehadiran Airin.
"No-nona Verina?"
Airin tersenyum, bahkan orang-orang di Kantor suaminya tetap menyangka dia adalah Verina. Memang semirip itu dia dengan Verina. Namun, Airin tidak ingin menyangkal karena mungkin ini yang di inginkan suaminya. Dia dikenal sebagai Verina, bukan Airin.
"Em, No-nona mau bertemu Tuan Lion ya"
Airin mengangguk, dia tidak berhenti tersenyum pada dua orang resepsionis itu. "Bisa saya bertemu dengannya?"
"Tentu Nona, mari saya antar"
Airin mengangguk, seorang dari mereka mengantar Airin untuk pergi menemui suaminya. Pergi ke lantai paling atas Perusahaan ini untuk ke ruangan Lion.
"Loh, Rin"
Airin menoleh, dia tersenyum pada Yuka yang berada disana. "Kak, aku mau bertemu Lion"
"Ah, ayo sama aku"
Seorang resepsionis tadi langsung berpamitan dan pergi meninggalkan Airin dengan Yuka. Ketika mereka hampir sampai di depan ruangan Lion, Airin langsung menahan tangan Yuka.
"Ada apa Rin?"
"Kak, boleh gak kalau aku bicara berdua dengan Kakak? Ada yang perlu aku bicarakan"
Yuka menatap Airin dengan lekat, terlihat sekali ada hal serius yang ingin dia bicarakan dengannya. Membuat Yuka langsung mengagguk, dan akhirnya mereka kembali ke lantai bawah dan membawa Airin ke sebuah Cafe di dekat Perusahaan.
"Ada apa Rin? Sepertinya kamu ingin bicara yang lebih serius denganku"
"Em, Kak Yuka tahu tentang Verina?"
Yuka terdiam, dia jelas mengetahui tentang Lion. Sebenarnya sejak tadi dia bertemu dengan Airin, dia cukup terkejut dengan penampilan Airin yang nyaris tidak ada beda dengan Vei.
"Kamu mau tahu apa tentang dia?"
"Kak, aku ingin tahu dimana Vei berada? Apa Kak Yuka tahu?"
Yuka menghembuskan nafas kasar, dia menggeleng pelan. Selama ini dia tidak berusaha mencari keberadaan Verina. Karena sejak dia pergi dan membatalkan pernikahan, maka Yuka hanya fokus pada Lion yang hancur pada saat itu.
"Aku tidak tahu dimana dia berada saat ini. Tapi, kenapa kamu ingin tahu tentang dia? Dan ... Rin, apa Lion memintamu untuk berpenampilan seperti dia?" ucap Yuka dengan memperhatikan penampilan Airin dengan intens.
Airin mengangguk dengan kepala menunduk, menahan air mata yang sudah menggenang. Mengingat tentang dia yang harus menjadi orang lain ketika dia ingin mendapatkan sikap baik suaminya. Hal yang sangat membuatnya hancur.
Yuka menghembuskan nafas kasar, dia meraih tangan Airin di atas meja dan mengenggamnya lembut. "Rin, aku tahu ini berat. Aku tahu tidak akan bagi kamu melewati semua ini. Tapi, aku mohon sama kamu, cobalah untuk bertahan, karena aku tahu Lion menjadi seperti ini, karena dia terlalu kecewa dan terluka akan kepergian perempuan itu. Dan maaf, karena akhirnya kamu harus terjebak dengan dia dan menerima semua kemarahan Lion padanya, namun dilampiaskan padamu, karena kamu mirip dengannya"
Airin mengangguk, dia akan bertahan, meski lukanya terlalu besar. Dia akan tetap mencintai Lion, meski suatu saat dia harus pergi dari kehidupannya.
"Aku hanya ingin mengembalikan Lion yang dulu, Kak. Aku hanya ingin mengembalikan Lion yang sangat mencintai, dan dicintai. Dan ... bisakah Kak Yuka membantu aku?"
"Bantu apa?"
*
Airin memilih kembali ke rumah, tidak menemui suaminya di Kantornya. Memang Airin datang kesana hanya untuk meminta bantuan Yuka dan berharap ada yang tahu tentang keberadaan Verina.
Menjatuhkan tubuh lelahnya di atas sofa, dan memilih untuk tiduran disana. Beberapa kali menghembuskan nafas kasar.
"Aku akan berusaha memberikan apa yang akan membuatnya bahagia. Karena hanya bersama Vei dia akan bahagia"
Airin menoleh dan menatap foto Vei di dinding. Mengingat tentang foto pernikahannya dengan Lion yang malah di hancurkan oleh suaminya itu. Airin kembali menyimpan foto-foto pernikahannya di dalam kotak dan menyimpannya di dalam lemari.
"Apa alasan kamu pergi meninggalkan pria yang sangat mencintaimu? Hingga membuatnya begitu terluka dan tidak mau membuka hati untuk perempuan lain"
Airin sangat ingin tahu apa alasan Verina meninggalkan Lion sebelum pernikahan mereka. Apa yang sebenarnya terjadi? Airin terus betanya-tanya tentang itu.
"Semuanya masih teka-teki sulit untuk aku pecahkan"
Bersambung
verina sudah sembuh yg di cari briyan,,mungkin selama ini si bryan yg slalu membantu dan slalu berada di samping verina sehingga nyaman bersama bryan....Airin dan verina sehat sehat berdua...semoga secepatnya di ketahui oleh ayah dan ibunya bahwa mereka saudara kembar...
is ok lah demi cinta habis itu pergi jauhhhhh SE jauh jauhnya ya Airin cari kehidupan baru move on
Dan seperti nya ibu nya Verina menyembunyikan rahasia besar 🤨🤨🤨
Lion bahagia ya kamu sekarang karena Verina sdh kembali , setelah ini sebaiknya kamu lepas kan Airin
Biar kan Airin pergi dngn cinta nya