Dinikahi Karena Mandul

Tepat pukul 7 pagi, suasana apartemen mewah Gery mendadak ramai. Apartemen Gery yang super rapi dan jauh dari kebisingan mendadak kedatangan orangtuanya, Phillip Rochstein dan Camellia. Serta diikuti beberapa asisten mereka yang mencoba bertemu dengan putra sulung keluarga Rochstein.

"Gery, apa-apaan ini? Aku dengar dari Dexter kalau kamu membatalkan kerjasama dengan Nymte?" kata Phillip naik pitam. Gery yang baru saja bangun tidur dan masih memakai piyama biru tuanya itu hanya garuk-garuk kepala dan menguap lebar. Gery beranjak dari kasurnya menuju ruang keluarga sambil mengucek-kucek mata, lalu menepuk pundak ayahnya.

"Dad, tenang saja. Aku akan mengatasi masalah ini dengan baik. Aku gak butuh Nymte lagi," kata Gery tenang.

"Sejak kapan aku punya anak bodoh seperti ini? Gery, buka matamu. Kamu tahu berapa besar kontrak yang sudah kita sepakati dua tahun lalu jika ini dibatalkan? Ini bernilai milaran, Gery!" Phillip tidak segan menampar pipi Gery karena terlalu kesal terhadap putranya sendiri. Nama baik Phillip yang sudah ia bangung berpuluh-puluh tahun tergores begitu saja karena ulah putranya yang egois.

"Sudah, Dad. Sudah... Aku tahu Gery salah, tapi kenapa kamu bertindak sekasar ini?" kata Camellia mencegah suaminya yang hampir khilaf memukuli putranya sendiri. Sementara Gery meringkuk di balik punggung ibunya yang berusaha membela.

"Minggir, Camellia. Anakmu satu ini sangat bodoh. Gara-gara sakit hati, dia melepas semuanya. Aku harus bilang bagaimana ke investor? Perusahaan mana yang bisa kita percayai selain Nymte? Gery, apa kamu lupa bagaimana nasib Spark hingga bisa berada di detik ini? Kita sudah kalah saing dengan perusahaan-perusahaan baru di luar sana!" kata Phillip naik pitam.

Phillip sangat kesal dengan putra sulungnya itu. Pasalnya, nasib Spark memang sempat terancam bangkrut karena kalah saing dengan perusahaan lain dalam beberapa tahun ini. Karena Spark melakukan inovasi berkolaborasi dengan perusahaan kecantikan Nymte, perusahaan yang dipimpin Gery perlahan konstan dan mengalami kenaikan.

“Aku sudah menahannya sejak beberapa bulan ini. Kalau Dad bilang aku egois, lalu bagaimana dengan Adel yang sangat melukai hati dan mencoreng kepercayaanku?” ujar Gery membela diri. Phillip mengundurkan diri, ia tampak tidak tega membahas tentang masalah Adel yang selingkuh dengan CEO PT Neo, Tony O’Nell.

"Maafkan aku, Dad. Aku benar-benar harus melakukan ini. Urusan pembatalan kontrak, aku yang akan menanggungnya. Aku akan menjual beberapa mobilku untuk menutupi kekurangannya," kata Gery bertanggung jawab. Phillip menyeringai singkat, ia seolah tak percaya jika Gery akan merelakan begitu saja aset yang sangat dicintainya demi perusahaan yang hampir bangkrut itu.

"Baguslah kalau begitu. Cepat-cepat cari cara untuk menutup kekurangannya. Aku hanya menunggu kamu untuk menyerah.” Kata Phillip mengungkapkan hal tega terhadap putranya sendiri. Gery membuang muka karena tidak mendapatkan dukungan sama sekali dari ayahnya. Tampaknya, Gery harus benar-benar bekerja keras mencari uang untuk membayar 5 juta Noks.

Gery menemui salah satu rekan bisnisnya di sebuah restoran di pusat kota. Kali ini, Gery sengaja membawa sendiri mobil mewahnya itu ke restoran tersebut. Tujuannya menemui rekannya itu untuk menawarkan mobil mewahnya.

"Gery Rochstein, bagaimana kabarmu?" sapa Johnny Fow, teman bisnis Gery yang masih berhubungan baik dengannya.

"Baik, Johnny. Bagaimana denganmu? Sibuk mengurus bayi, huh?"

"Yah, begini-begini saja. Bayiku diurus dengan baik oleh ibunya, dan bantuan dari babysitter." kata Johnny basa-basi.

"Kabar yang bagus. Aku titip salam ke Imelda, ya?"

"Oke beres. Perlu kamu tahu, menikah itu enak. Jadi, aku juga menunggu kabar baik darimu menikah dengan Adel,” kata Johnny tersenyum, namun justru membuat senyum Gery memudar.

“Ngomong-ngomong, aku tidak akan menikahinya. Kami sudah putus,” kata Gery jujur. Johnny tampak terkejut. Dia tidak menyangka jika pertemuannya yang singkat ini justru bergosip satu sama lain.

“Maafkan ucapanku terlalu lancang. Aku tidak menyangka jika kamu dan Adel sudah putus.”

“Tidak apa-apa, Johnny. Sebenarnya kabar ini cukup ramai di berita, tetapi aku sepertinya berhasil membungkamnya. Buktinya, kamu nggak tahu kabar tentang ini,” kata Gery bangga dengan kerja kerasnya menyembunyikan berita tentang putusnya hubungan kerja sama Nymte dan Spark.

“Ayo, ikut aku.” Johnny dan Gery keluar gedung untuk melihat mobil Rolls Royce milik Gery. Mereka mulai bertukar pikiran di siang hari itu sambil menyumat rokok.

"Kamu yakin mau menjualnya?" tanya Johnny sambil melihat-lihat kondisi mobil mewah itu.

"Ya, aku cukup yakin. Aku butuh banyak uang, Johnny."

"Kenapa kamu nggak minta aja sama ayahmu?"

"Panjang urusannya. Mereka semua menolak untuk mendukungku. Padahal, aku sudah setia dengan wanita itu. Sialnya aku mungkin," kata Gery menumpahkan uneg-unegnya.

"Sebenarnya, aku juga menyayangkan keputusanmu sih. Tapi... Aku nggak punya kuasa apa-apa untuk mencegahmu."

Gery tersenyum kecil, tangannya sibuk memainkan korek. Sejujurnya, Gery sudah sangat ikhlas mobil kesayangannya itu dijual. Demi keberlangsungan bisnisnya, karyawannya, dan proyek Pure. Harus ada yang dikorbankan.

"Berapa tawaranmu untuk mobilku?" tanya Gery langsung membuka tawaran.

"Aku cuma punya 500 juta Noks, Gery."

"Jangan kamu tawar segitu. Harga mobil ini mencapai 1 juta Noks, Johnny. Harganya terlalu jatuh. Lagipula, mobil mewah ini masih dalam keadaan high quality."

"Maaf, Gery. Cuma segitu yang kupunya."

"Johnny, aku butuh banyak uang. Aku agak memaksa menawarmu dengan harga tinggi. Ayolah, naikkan sedikit. 800 juta Noks. Gimana, deal?" kata Gery masih mencoba menawar temannya.

"Gery, jangan sok-sokan kasih aku harga tinggi. Mau ke siapa lagi kamu minta tolong? Cuma aku yang mampu beli mobil itu secara cash. Padahal aku juga sebenarnya tidak butuh-butuh amat," ujar Johnny tidak mau kalah.

"Kondisi mobilku sangat mulus. Aku tidak bisa kalau kasih harga 500 untukmu."

"Oke, oke. Jadi mohon maaf juga, aku tidak bisa membeli di atas harga itu." kata Johnny akhirnya mundur. Transaksi tawar menawar itu pun akhirnya selesai. Seperti yang sudah Johnny duga, Gery bukanlah orang yang mudah untuk mencapai kesepakatan dalam bernegoisasi. Gery selalu berusaha membuat lawan bicaranya benar-benar menuruti keinginannya, barulah semua itu berjalan dengan lancar.

"Gery, aku tidak tahu apakah ini bisa membantumu atau tidak. Aku akan memperkenalkanmu dengan seseorang, dia cukup suka dengan otomotif. Mungkin kamu membutuhkannya," kata Johnny memberi kontak pribadi seseorang yang bisa membantu penjualan mobilnya supaya laku. Setelah itu, Gery berpamitan dan berpikir ulang untuk menjual mobilnya kepada seseorang yang tak dikenalnya itu. Karena nama pemilik kontak dari Johnny itu dinamai Mr. O'Nell.

Masa iya Gery harus menjual mobilnya kepada keluarga Tony O'Nell? Mau ditaruh di mana harga diri Gery?