Seorang gadis yang yang bernama Ana terpaksa menerima perjodohan dari orang tua dan keluarga, setelah lima tahun pernikahannya, suami Ana mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cedera pada kakinya.
Selama sebulan penuh Ana merawat suaminya dengan ikhlas hingga suaminya pulih kembali seperti semula.
Di saat Ana bahagia karena kesembuhan cedera suaminya, Ana di kejutkan dengan hilangnya sang suami yang entah pergi kemana, tanpa pamit dan memberi kabar apapun padanya, sehingga membuat Ana beserta keluarga bingung dan terus mencari keberadaan sang suami.
Akankah Ana bertemu lagi dengan suaminya yang tiba-tiba menghilang itu, dan apakah alasan menghilangnya suami Ana.
Penasaran... Yu baca kisah Ana selengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
🍀🍀🍀🌹🌹🌹🍀🍀🍀
Setelah selesai mengurus semuanya Ana langsung pergi dari rumah sakit itu menuju ke perusahaan ayahnya.
Sesampainya di sana ia langsung masuk ke ruangannya terlebih dahulu.
" Lo inikan ruangan saya kenapa kamu ada disini?" tanya Ana pada seseorang yang duduk di kursi kerjanya.
" Oh Bu Ana, maaf Bu mulai sekarang saya yang menggantikan posisi ibu di bagian ini, sedangkan ibu sudah dari tadi di tunggu di ruang rapat oleh semuanya" sahut orang itu.
" APA, seenaknya saja papah ganti posisi orang huh. " Ana menghembuskan nafas beratnya mendengar itu.
Setelah itu langsung saja Ana menuju ke ruang rapat dimana sudah berkumpul para pemegang saham dan para petinggi perusahaan lainnya termasuk Arman sebagai pemilik perusahaan sekaligus pemimpinnya.
" Permisi, maaf saya terlambat" ucap Ana yang langsung masuk ke dalam ruangan itu.
" Ana, kemana saja kamu kenapa baru sampai ?" tanya pak Arman langsung dengan masih kesalnya.
Sedangkan yang lain juga langsung menatap Ana dengan tatapan bertanya.
" Maaf Pah tadi ada sedikit halangan di jalan, maaf semuanya sudah menunggu" sahut Ana sambil menundukkan kepalanya.
" Halangan apa, apa sudah terjadi sesuatu padamu nak?" tanya pak Arman yang tadinya kesal mendengar itu ia langsung cemas pada putrinya itu.
" Ana baik - baik saja Pah, hanya masalah kecil tidak apa-apa. " sahut Ana lagi.
" Baiklah syukurlah kalau begitu, ya sudah karena semuanya sudah menunggu kita langsung saja " kata pak Arman menghadap mereka semua.
" Baiklah semua, saya selaku pemilik perusahaan ini, mulai hari ini resmi pensiun dan posisi saya sebagai CEO di perusahaan ini akan di gantikan langsung oleh putri saya Ana, sebagai ahli waris satu - satunya " ucap pak Arman berhenti sejenak dan langsung menggandeng putrinya itu.
" Saya harap kedepannya kalian semua bisa bekerja sama lebih baik lagi untuk perkembangan perusahaan kita ini. " ucap pak Arman lagi dengan senyum bahagianya.
Ana juga langsung tersenyum menatap semua, sedangkan yang lain langsung bertepuk tangan setelah pak Arman menyuruh Ana duduk di kursi kebesarannya.
" Silahkan Nak, mulai hari ini kamu yang akan mengemban tugas untuk membawa perusahaan kita agar lebih maju lagi " ucap Arman
" Terimakasih Pah, Ana janji Ana akan berusaha semampu Ana bekerja lebih keras untuk perusahaan ini, mohon bimbingannya semua " kata Ana lagi
" Selamat Bu Ana " ucap mereka semua satu persatu memberikan selamat sambil berjabat tangan.
" Baiklah terimakasih untuk hari ini, sekarang saya akan kembali dan Ana, ini Andi asisten kamu yang akan membantu kamu bekerja mulai sekarang " ucap pak Arman lagi yang langsung memperkenalkan asisten yang ia pilih untuk putrinya itu.
" Baik Pah, mohon kerjasamanya pak Andi" kata Ana
" Baik, selamat Bu Ana " sahut Andi dengan hormat nya.
Setelah mengatakan itu pertemuan selesai pak Arman langsung pergi meninggalkan perusahaan, sedangkan Ana langsung masuk keruang CEO untuk menggantikan ayahnya.
Bersama pak Andi di belakangnya Ana berjalan dengan anggun menuju ruangannya.
Semua orang yang melihat juga langsung terkagum - kagum dengan aura kepemimpinan Ana yang sangat kuat.
Sesampainya di ruang kerja itu pak Andi langsung menerangkan jadwal apa saja yang akan dilakukan Ana setelah itu.
" Baiklah Bu, ini adalah jadwal yang akan ibu lakukan hari ini " ucap Andi sambi memegang sebuah map berdiri di samping Ana.
" Baiklah letakan di situ pak Andi, terimakasih" kata Ana sambil tersenyum.
Sekilas senyuman Ana sempat membuat Andi terpesona, tapi dengan cepat Andi menetralkan perasaan kagumnya.
" Manisnya, astaga mikir apa saya ini " gumam Andi dalam hati yang sungguh terpesona melihat Ana.
Melihat pak Andi yang bengong membuat Ana heran.
" Pak Andi, halo pak Andi kenapa?" tanya Ana sambil melambaikan tangannya di depan muka asistennya itu.
" Oh maaf Bu saya bengong habisnya ibu cantik banget, terpesona saya hehehe.. Eh maaf Bu saya lancang" ucap Andi yang sudah salah tingkah
" Hahaha... Ada - ada saja pak Andi ini, anda bisa saja terimakasih pujiannya " kata Ana sambil tertawa dan geleng-geleng kepala mendengar itu.
" Sama - sama Bu, kalau begitu saya kembali ke ruangan saya dulu Bu, permisi" pamit pak Andi
" Baiklah pak Andi, oh ya pak Andi perhatian jalannya ya nanti tersandung Lo, hahaha... " Ana masih tertawa melihat asistennya itu salah tingkah membuat hiburan tersendiri untuk Ana.
" Hehehe... tenang saja Bu, ibu lanjut saja, eh.. " kata pak Andi yang benar saja hampir menabrak pintu untung ngerem tepat waktu kalau tidak bisa benjol tu jidatnya ketabrak pintu.
" Ehh, hati - hati Pak" ucap Ana lagi yang khawatir melihat itu
" Tidak masalah permisi Bu" sahut pak Andi yang langsung pergi dari ruangan itu.
Melihat asistennya sudah keluar membuat Ana tersenyum sambil geleng-geleng kepala, setelah itu Ana langsung membuka map yang di berikan Andi tadi dan langsung membacanya.
Sedangkan Andi masih saja salah tingkah setelah sampai di ruangannya.
" Astaga pesona Bu Ana sungguh meresahkan, sadar Andi sadar dia itu atasan Lo sekarang, eh tapi mengagumi kan wajar, siapa tahu Tuhan merestui hehehe... " gumam Andi dengan pemikirannya.
Andi adalah asisten pribadi Ana yang di pilih langsung oleh pak Arman, dengan penampilannya yang sempurna membuatnya terlihat begitu gagah, tapi di balik itu semua Andi memiliki sifat humoris dan feminim.
Sehingga terkadang bisa bertingkah gemulai, meskipun Andi pria tulen tapi sikap dan sifatnya gemulai, menjadi keunikan tersendiri tentang dirinya.
Dan tadi baru pertama kalinya Andi mengagumi perempuan, biasanya ia hanya mengagumi para pria yang terlihat tampan, tapi sekarang kekagumannya juga pada wanita setelah melihat dan bersama Ana.
🍀🍀
Memiliki asisten pribadi seperti itu, bukan hanya bisa menjadi rekan kerja, tetapi juga bisa di jadikan sahabat, biasanya lelaki yang memiliki sifat feminim seperti itu sangat perhatian dan penyayang untuk teman dan sahabatnya, seperti Andi yang bisa langsung merasa akrab dengan Ana meskipun mereka baru bertemu.
🍀🍀🌹🌹🌹🍀🍀