(Update tidak menentu yang jelas tiap hari bakalan update, tapi itu juga tergantung kesibukan Author)
Jangan lupa dukung Author dengan cara
¹. Vote
². Rate bintang 5
³. Like
⁴. Komen
Xiao Lang, Seorang pemuda yatim piatu yang telah di rawat dan di temukan oleh pemimpin sekte Naga Halilintar. Xiao Lang mempunyai mimpi untuk menjadi seorang kultivator meskipun pemimpin akademi telah mengatakan bahwa dia tidak memiliki bakat dalam kultivasi.
Suatu hari Xiao Lang pergi ke hutan untuk mencari tanaman herbal dan tanpa sengaja ia menemukan benda aneh yang tiba-tiba masuk kedalam dirinya..
Benda apakah itu?, Silahkan baca kelanjutan ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 11. Melakukan Perjalanan
Benua Bintang adalah sebuah daratan luas yang terdiri dari berbagai macam kekaisaran yang menguasai bagian-bagian benua tersebut, benua bintang juga terdiri dari lima bagian yang di sebut sebagai, bintang barat, bintang timur, bintang Utara, bintang selatan dan terakhir inti benua bintang.
Sedangkan untuk Xiao Lang sendiri saat ini berada di benua bintang bagian utara atau yang di sebut sebagai Bintang Utara, di Bintang Utara sendiri hanya di kuasai oleh dua kekaisaran dan terdiri dari berbagai macam klan dan juga sekte, baik itu sekte aliran putih, netral ataupun hitam, dan salah satunya adalah sekte Naga Halilintar yang merupakan salah satu sekte aliran putih terkuat.
Selain benua bintang ada beberapa tempat lagi yang tidak di ketahui oleh para orang awam ataupun kultivator di benua bintang, tempat tersebut adalah Benua Dewa, disebut sebagai Benua Dewa karena di daratan tersebut di huni oleh orang-orang yang sangat kuat bahkan yang terlemah diantara mereka berada di tahap Expert.
**
Kembali ke sekte Naga Halilintar.
Saat ini Xiao Lang tengah mencoba untuk meminta izin kepada ayahnya agar bisa berburu di hutan, sebenarnya ini semua adalah usulan dari Xiao Guang dan juga She Long agar tuan mereka bisa melatih kekuatan elemen cahayanya dengan bebas tanpa di ketahui oleh ayahnya.
"Lang'er kenapa kau harus berburu bintang buas di hutan, bukankah sumberdaya yang ayah berikan lebih dari cukup untukmu?" tanya Xiao Erlong.
"Bukan begitu ayah, hanya saja aku ingin melatih refleks dan juga instingku, karena hanya dengan bertarung melawan binatang bias aku bisa mempelajari itu semua" jawab Xiao Lang.
"Itu memang benar, hanya saja mereka berbahaya. Belum lagi jika tiba-tiba muncul binatang buas tingkat tinggi...."
"Ayah, percayalah pada putramu ini" ujar Xiao Lang memotong ucapan Ayahnya.
"Baiklah ayah izinkan kau pergi, tapi ingat kau harus berhati-hati" ucap Xiao Erlong.
Dengan berat hati Xiao Erlong memberikan izin kepada putranya tersebut, meskipun Xiao Lang hanyalah anak angkatnya namun kasih sayangnya pada Xiao Lang tidak ubahnya seperti anak kandungnya, hal itu pulalah yang membuatnya merasa tidak yakin untuk memberikan izin pada Xiao Lang. Namun di sisi lain dia juga menyadari satu hal bahwa lambat laut Xiao Lang kecilnya akan tumbuh menjadi dewasa dan tentu dia tidak bisa menahannya untuk berada di sekte selamanya.
"Baik ayah kalau begitu aku permisi" ucap Xiao Lang kemudian pergi dari tempat tersebut.
"Tidak ku sangka tiga belas tahun telah berlalu, dan sekarang Xiao Lang sudah jadi anak yang hebat, bahkan mungkin dia adalah yang terkuat dibandingkan anak seusianya" gumam Xiao Erlong sambil menatap kepergian anaknya.
Setelah berpamitan dengan ayahnya, Xiao Lang kemudian kembali ke kediamannya untuk menyiapkan segala kebutuhannya selama di hutan, karena dia berencana untuk berada di hutan selama beberapa hari. Setelah selesai menyiapkan perbekalan dan yang lainnya Xiao Lang kemudian pergi menuju ke ruangan khusus senjata.
Xiao Lang di sambut ramah oleh penjaga ruangan tersebut, kemudian dia mengajak Xiao Lang menuju ke tempat khusus tombak, Xiao Lang sangat takjub saat melihat berbagai macam tombak bagus berada di hadapannya, namun dari sekian banyak tombak tersebut dia hanya tertarik pada satu tombak yang berwarna silver.
"Tuan muda pilihan anda sangat bagus karena tombak ini di buat dari besi yang sangat kuat, mulai dari gagangnya sampai ke mata tombaknya" ucap penjaga ruang senjata.
"Baiklah akan aku bawa tombak ini" ucap Xiao Lang.
"Silahkan tuan muda" jawab penjaga ruang senjata.
Setelah selesai ngambil tombak tersebut Xiao Lang langsung meninggalkan ruangan senjata. Saat Xiao Lang sampai di gerbang sekte dia tersenyum bahagia saat melihat ternyata ayahnya sudah berdiri di sana untuk melepaskan kepergiannya.
"Ayah" sapa Xiao Lang.
"Lang'er ini adalah cincin ruang, gunakan ini untuk menyimpan semua barang mu, di dalam sini juga sudah ayah siapkan beberapa bekal untuk mu selama di hutan" ucap Xiao Erlong sambil menyerahkan sebuah cincin pada Xiao Lang.
"Terimakasih ayah, bagaimana cara menggunakannya?" tanya Xiao Lang bingung.
"Teteskan saja darahmu di cincin tersebut, dan kau akan langsung bisa menggunakannya" jawab Xiao Erlong.
Xiao Lang kemudian meneteskan darahnya di cincin tersebut, setelah itu Xiao Lang bisa melihat semua isi cincin pemberian ayahnya, dia sedikit terkejut ketika melihat isi cincin tersebut yang ternyata sangat banyak.
"Ayah ini..."
"Bawalah Lang'er, ayah tau kau berencana pergi dalam waktu yang lama, di dalam cincin itu juga ada lencana sekte kita" ucap Xiao Erlong memotong ucapan Xiao Lang.
"Terimakasih ayah, kalau begitu aku berangkat" ucap Xiao Lang kemudian pergi meninggalkan sekte.
Setelah agak jauh dari sekte Xiao Lang kemudian memacu langkahnya dengan kecepatan tinggi karena ia ingin sampai di hutan dengan secepat mungkin, di dalam perjalanan Xiao Lang tak henti-hentinya memikirkan bagaimana saat nanti ia bisa berlatih dengan bebas tanpa ada yang menghalanginya.
"Ayah, aku berjanji padamu aku tidak akan kembali sebelum menjadi orang yang kuat" gumam Xiao Lang.
Di sekte Naga Halilintar, Xiao Erlong masih tetap berdiri di depan gerbang sekte wajah tuanya nampak menunjukkan raut kesedihan, pasalnya ia sudah tau sejak awal bahwa kepergian anaknya kali ini akan sangat lama dan entah kapan dia bisa bertemu dengan anaknya lagi.
"Lang'er ayah akan menanti kedatangan mu dan semoga saja kau bertambah kuat dan semakin dewasa anakku" gumam Xiao Erlong kemudian masuk kembali ke dalam sekte.
Xiao Lang yang telah jauh dari sekte menghentikan langkahnya ketika ia sampai di persimpangan jalan, Xiao Lang nampak bingung karena ini adalah perjalanan pertamanya dan terlebih lagi ia tidak mengetahui hutan lain selain hutan tempat ia sering bermain dan mengambil tanaman herbal.
"Arah mana yang harus aku tuju" gumam Xiao Lang.
"Sebaiknya arah kanan tuan" ujar She Long dari dalam dunia jiwa.
Xiao Lang menganggukkan kepalanya kemudian berlari ke arah kanan seperti arahan dari She Long, meskipun Xiao Lang sama sekali tidak tau kemana arah tersebut. setelah berlari hampir satu jam Xiao Lang akhirnya sampai di pinggiran hutan yang sangat lebat, dan tanpa ragu-ragu Xiao Lang Langsung melangkah memasuki hutan tersebut.
Sesampainya di dalam hutan Xiao Lang langsung mencoba untuk mencari gua agar bisa digunakan untuk berteduh dan bermalam. Matahari semakin turun dan sebentar lagi akan gelap namun Xiao Lang masih belum berhasil menemukan gua.
"Hah... aku sudah sangat lelah" gumam Xiao Lang mulai putus asa.
Saat Xiao Lang akan benar-benar menyerah karena rasa lelah sudah benar-benar ia rasakan akhirnya ia melihat sebuah gua yang tidak jauh di depannya, tanpa pikir panjang Xiao Lang kemudian langsung menghampiri gua tersebut.
masak tuan kota kok kuper/lola dgn berita sebesar itu..?
atau shen liu membunuh sewaktu adiknya mau melarikan diri, kan xiao lang hny pingsan,...
hrsny d beri pelajaran, paling tidak luka parah, apalgi sdh mengancam mau membunuh diriny
Disini hanya ada serang baaaang selesai.