NovelToon NovelToon
Seni Modern Menguasai Dunia Sihir

Seni Modern Menguasai Dunia Sihir

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sci-Fi
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: arachanaee

"Ah, aku berada di mana?"

Sebuah tempat yang mengesankan! Sial, tapi ini bukan duniaku. Ini adalah dunia sihir! Tunggu, aku terjebak di dalam tubuh seorang pemuda hina yang memiliki sihir sama sekali.

Bodoh, kenapa aku ini mencintai seorang putri kekaisaran sedangkan aku bukan siapa-siapa?

Ahahaha tidak masalah, mari kita genggam dunia ini menggunakan sebuah kecerdasan yang luar biasa. Tidak apa-apa aku tidak memiliki sihir, tapi aku memiliki sebuah seni yang tidak dimiliki oleh orang lain.

Ini adalah dunia yang dipenuhi oleh pedang dan juga sihir. Kau tidak punya sihir? maka kau akan dikucilkan. Tapi mari kita lihat, bagaimana pemikiran dunia modern diterapkan di dunia yang tidak pernah menyentuh sains yang menakjubkan. Juga, mari kita taklukkan dunia ini dengan sebuah kecerdasan dan perkembangan teknologi yang luar biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon arachanaee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gunung Selatan

Tapi sejujurnya, siapa sih sebenarnya yang lemah? Apakah Kazuto yang memang lemah, atau Laura yang terlalu lemah dalam menggunakan sihirnya?

Jawabannya adalah, Laura yang terlalu lemah. Sebenarnya Kazuto tidak sekuat itu. dia juga tidak sangat ahli dalam bermain sebuah pedang dan bermain bela diri kendo. Kepercayaan diri Kazuto benar-benar meningkat karena dia tahu kemampuan rata-rata penduduk desa ini.

Selain juga Kazuto menantang dan membuat taruhan agar dirinya bisa diperbolehkan menuju gunung wilayah Selatan, juga Kazuto ingin melihat seberapa kemampuan dari orang-orang yang ada di desa ini. Baik itu Sahal, Helen, atau mungkin Elynore sudah menunjukkan bakat mereka dengan sangat baik, dan sejujurnya, kemampuan mereka masihlah dibawah rata-rata.

Maka dari itu, tidak ada salahnya Kazuto juga melihat kemampuan dari mereka. Juga selain itu, Kazuto pasti akan berusaha membuat mereka bisa mengoptimalkan kemampuan sihirnya. Sangat bagus jika itu bisa membuat kemajuan peradaban modern.

Pertarungan pedang masih berlangsung hingga beberapa menit. Padahal matahari sudah bergerak beberapa meter di atas mereka, bayangan juga jadi lebih tinggi ke timur. Sekarang sudah hampir sore, sudah hampir menemui senja, namun, mereka belum berhenti untuk bertarung untuk membuktikan sebuah kemampuan.

Kazuto lelah. Sejujurnya iya, karena dia memiliki batasan energi yang ada pada tubuhnya. Berbeda dengan seorang penyihir yang memiliki banyak energi. Baik itu energi tubuh, juga energi sihir yang disebut sebagai sebuah mana. Yang mana, jikapun penyihir kelelahan secara fisik, mereka bisa merubah mana mereka.

Kasus Laura, dia merubah energi mana untuk menghilangnya untuk fokus pada energi fisik, sehingga tidak heran mengapa dia bisa bergerak lebih lincah seperti ini. Kazuto akui bahwa dia juga terkena beberapa pukulan mematikan, yang membuat tangannya memar berwarna biru.

Tidak, tidak apa-apa.

Kembali ke pertarungan, Kazuto terus mundur untuk menjaga jarak. Bagaimanapun dia harus bisa menyeimbangkan napasnya agar bisa selaras dengan energi yang dia punya.

“Aku tidak menyangka bahwa ternyata Laura sekuat ini saat dia tidak menggunakan mode menghilangnya.”

Laura tidak menjawab, dia terus mengayunkan pedangnya ke depan. hingga sebuah bunyi pukulan kayu ada di antara mereka. Mereka terhenti sejenak, saling memandang sebentar sebelum Kazuto mendorongnya dan membuat Laura terdorong ke belakang.

“Anda juga benar-benar kuat bahkan ketika tidak memiliki sihir sekalipun.” Ucap Laura.

Kemudian dia berpose seperti sedang memasukkan pedang ke dalam selongsongnya. “Aku menyerah tuan, jikapun Anda memiliki sebuah sihir, tidak bisa dibayangkan betapa kuatnya Anda.”

“Padahal ini akan menjadi sesuatu hal yang benar-benar menarik.” Ujar Kazuto pula.

Dengan ini, maka Kazuto akan bisa menghapus rasa penasarannya untuk menuju ke gunung yang ada di wilayah Selatan atau pegunungan tersebut. Sehingga, Kazuto setelah tahu ada mineral tertentu, dia bisa mengambil beberapa sumber daya alam yang kemudian bisa dijadikan manfaat penting untuk kemajuan peradaban ini.

Beberapa orang bertepuk tangan dan merasa bangga bahwa mereka memiliki seorang kepala desa yang kuat. Meski tidak memiliki sihir, mengimbangi Laura adalah hal yang hebat.

Tepuk tangan yang begitu meriah. Suaranya memekikkan telinga bagi siapapun yang mendengarkannya. Beberapa pujian muncul yang dilemparkan kepada Kazuto secara maksimal.

“Tuan, anda sangat hebat!” puji Elynore dengan suara lembutnya. Padahal, dirinya berpikir bahwa dia akan mengunakan energi sihirnya secara maksimal untuk menyembuhkan luka Kazuto yang duhasilkan oleh pertarungannya dengan Laura.

Tapi yang pasti, luka memar di tangan Kazuto memang harus disembuhkan. Dan elynore secara refleks harus menyembuhkannya.

“Bahkan tanpa sihir sedikitpun? aku tidak tahu bahwa tuan sehebat ini?” Sahal juga berkata.

“Ah, ini bukan apa-apa. Aku akan melakukan sesuatu hal yang sangat menarik. Aku telah menyerahkan satu tugas kepada pak tua Garrick.

Pak tua Garrick yang mendengar hal ini, kemudian dia bersedekap dan berdiri dengan penuh percaya diri. Gigi kering putihnya dia tunjukkan yang menunjukkan betapa semangatnya dirinya untuk melakukan suatu proyek yang begitu luar biasa.

Semua orang yang melihat ekspresi pak tua Garrick, tentu saja bertanya-tanya, memangnya apa yang akan menjadi proyek luar biasa yang dilakukan oleh pak tua itu hingga dia berapi-api? Hanya Cornel yang tahu kerajinan yang mengagumkan ini akan diciptakan.

Paling tidak, dalam waktu dekat Cornel harus memberitahukan hal ini.

Di sisi lain, Conrle dan Garrick hanya tau bahwa ini adalah penemuan yang mengagumkan dari Kazuto. Padahal, masih ada banyak hal-hal lainnya yang masih tersimpan di pikiran Kzuto. Karena saking banyaknya pilihan bidang, Kazuto sendiri benar-benar bingung,

“Kan, aku bisa mengalahkan Laura.” Ucap Kazuto saat tiba-tiba Helen menghampirinya dengan wajah yang sinis.

“Tapi itu tetap saja. Anda akan sulit untuk melawan binatang magical nantinya.”

“Siapa yang peduli?”

Hari pun berlalu dengan cepat. Saat ini Kazuto sedang berdiri di depan desa dengan membawa sebuah tas kulit dengan perbekalan di pundaknya. Dua pedang yang ada di selongsong. Wajahnya sangat penuh percaya diri yang menandakan bahwa dia benar-benar dalam penuh kesiapan.

Tapi Helen dan juga Laura yang ada di sisi Kazuto tampak murung walau dipaksa untuk tersenyum. Masalahnya, binatang-binatang buas yang disebut sebagai magical beast bukanlah hal yang bisa diremehkan. Mereka pernah bertemu, mereka berdua pernah bertemu dan mengakui bahwa mereka bisa menghadapinya.

Akan tetapi, sangat sial apabila mereka bertemu dengan magical best yang jauh lebih kuat dibandingkan dengan mereka berdua. Sulit untuk menghadapi, apalagi Kazuto yang memang menjadi prioritas untuk mereka lindungi.

Ya, warga desa sebenarnya juga tahu bahwa diluar wilayah mereka, dan jalan menuju gunung tersebut pasti akan ada banyak hewan-hewan berbahaya. Mereka pada akhirnya harus percaya pada Kazuto sendiri dan juga Helen serta Laura yang menjaganya.

Meski sebenarnya Helen dan Laura sangat kurang percaya diri kepada dirinya sendiri atau mungkin kepada Kazuto.

Penduduk desa melambai-lambai kepada Kazuto dan dua penjaganya sebelum mereka benar-benar pergi. Kemudian, mereka bertiga memunggungi penduduk desa dan pergi ke arah Selatan tanpa menunggu waktu yang lama. Hingga beberapa menit kemudian, keberadaan mereka semakin mengecil, semakin kecil diantara pepohonan dan juga semak-semak belukar.

Paling tidak, mereka tidak akan kembali hingga beberapa hari ke depan.

Jalan yang mereka lalui bisa dibilang tidak mudah, atau mungkin juga tidak sulit. Kadang, mereka melewati semak belukar, jalan setapak yang terjal dan juga cukup licin. Beruntung dalam perjalanan sehari ini, mereka belum menemukan magical beast apapun.

Tidak, ini baru sehari. Menurut perhitungan Kzuto, perjalanan ini paling tidak membutuhkan waktu sekitar sepuluh hari untuk megeksplor keseluruhannya. Setiap perjalanan, Kzuto akan melihat bagaimana kandungan tanah yang terkandung di dalamnya. Meski ada di kaki gunung, kesempatan untuk mencari mineral memang tidak boleh untuk dilewatkan. Siapa yang tahu jika ternyata itu adalah batu bara? Bijih besi? Nickel? Itu adalah barang yang sangat berharga! Sangat beruntung jika Kazuto menemukan emas, maka dia bisa mengendalikan kondisi dunia!

Semua mineral memang berharga dan memiliki fungsi dan kandungannya masing-masing.

1
Wallilah Sry alda
👍👍👍
Wallilah Sry alda
🔥🔥
Wallilah Sry alda
🔥🔥🔥
Wallilah Sry alda
msih sgt setia menunggu update an nya thorrr,,, 👍👍🔥🔥🔥
Wallilah Sry alda
di tunggu lanjutan nya thorrr👍👍👍🔥
Wallilah Sry alda
kerennnn!!!!!!
Skin Free
thor cara buat thumbnail kek gitu ke mana
arachanaee: cover?
total 1 replies
Wallilah Sry alda
suka sm cerita nya thorr,, ditunggu updatenya 👍👍🔥🔥
Dimas Setiawan
nice
Ravi Andri Wahono
bagus
Dimas Setiawan
gaspool
Dimas Setiawan
josss
Dimas Setiawan
good
Dimas Setiawan
nice
Dimas Setiawan
daging sale
Wisman Kusuma
keren.. asli ide dan semuanya sangat luar biasa.. tapi kayaknya terlalu banyak 1 tempat yang di gambarkan dalam beberapa chapter.. tolong agak di peringkat saja.. terimakasih
Äï
sudah ada kertas sm pena njirr
Jihan Hwang
awal cerita yang bagus thor...
ayo mampir juga dinovelku jika berkenan
D.S.K
bagus
sᴀɴᴊɪ's ᴡɪғᴇ🌷
Bikin nagih ceritanya thorr mangat yaaww/Rose/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!