NovelToon NovelToon
Mr. Ibram

Mr. Ibram

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Hidup sebatang kara, dikhianati oleh keluarganya, bahkan diusir dari rumah peninggalan orang tua oleh sang tante, membuat Ayuna Ramadhani terpaksa harus bekerja keras untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah sebanyak mungkin di tengah kesibukkannya kuliah. Ditambah pengkhianatan sang pacar, membuat Ayuna semakin terpuruk.
Namun titik rendahnya inilah yang membuat ia bertemu dengan seorang pengusaha muda, Mr. Ibram, yang baik hati namun memiliki trauma terhadap kisah cinta. Bagaimana kelanjutan kisah Ayuna dan Mr. Ibram, mungkinkah kebahagiaan singgah dalam kehidupan Ayuna?
Selamat membaca
like like yang banyak ya teman-teman
terimakasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BELI MOBIL

"Pinjam Pak Akmal dong, sama kamu juga boleh deh," mohon Ayuna pada Tya. Sudah seminggu Ayuna mendapat uang kaget dari Arfan. Sepupunya itu marah besar karena mama dan om nya tak memberi uang hasil penjualan pada Ayuna. Arfan memaki sebisanya, hingga mengancam akan melaporkan ke polisi atas tindakan pencurian. Mungkin keduanya khawatir reputasi di kantor sebagai ASN sehingga Ayuna mendapat uang kaget sebesar 200 juta rupiah, Arfan langsung mentrasnfer ke rekening yang diberikan kepada Ayuna dulu.

Alhasil Ayuna pun lebih baik membeli mobil sekarang, sekaligus beli emas. Uang kiriman Arfan langsung ia alokasikan untuk kebutuhan tersiernya. Kini ia merengek ke Akmal agar mau menemaninya membeli mobil second yang masih bagus, tapi Ayuna gak tahu kan mesin dan printilan mobil second seperti apa.

"Ajak Ibram aja gimana?" Akmal sudah ada janji dengan kedua orang tuanya untuk mengenalkan Tya sore nanti, alhasil sekarang ia mau mengajak Tya ke mall beli baju dan salon agar Tya tampil fresh.

"Kok Pak Ibram sih," Ayuna tak enak, ia khawatir bila bertemu Ibram ditagih akan tawaran di rumah sakit dulu. Kalau chat sih cuma sekedar tanya kabar saja. Bahkan untung bertelepon ataupun video call gak pernah.

"Terus siapa? Udah aku telepon dia aja, siapa tahu dia mau kasih gratis."

"Dih mimpi," Ayuna juga tak mengharap bakal dikasih mobil gratis sama Ibram, ia tak mau menerima barang mewah selagi belum menjadi istri. Eh kok istri, diterima nih?

"Ibram sibuk," ucap Akmal.

"Oh sibuk," ucap Ayuna sedikit kecewa. Saat Akmal mengusulkan Ìbram, dalam hati Ayuna girang banget loh. Tak dipungkiri ia juga kangen sama bos ganteng itu.

Ting.

Sebuah pesan masuk, dari Ibram.

Naik ojol ya, temui aku di showroom Jalan S.

Ayuna sumringah membaca pesan itu. Ia pun segera masuk kamar, ganti baju, dan pesan Kang Ojol. Akmal dan Tya cuma melongo melihat tingkah labil Ayuna.

"Gue beli mobil sendiri!" pamitnya sewot melintas di hadapan Tya dan Akmal yang tak kunjung perfi kencan.

"Gue teleponin Ibram deh!" bujuk Akmal. Namun Ayuna tak menggubris, kang ojol sudah stand by. dan melambaikan tangan pada dua sejoli itu.

Tiba di showroom, Ibram ternyata sudah menunggu, sepertinya baru sampai juga. "Makasih," ucap Ayuna sambil tersenyum manis. Ibram cuma mengangguk dengan wajah datar. Ayuna bingung, nih cowok aneh banget. Harusnya kalau tertarik sama Ayuna dan bertemu, apalagi sempat mengajak nikah responnya gembira dong, ramah, ini mah enggak. Datar seperti jalan tol. Menyebalkan.

"Mau mobil kayak gimana?" tanya Ibram yang sudah dihampiri oleh sales showroom.

"Hem, pokoknya maksimal 200 juta deh. Mobilnya kecil aja!" masuk ke showroom Ayuna menjadi semangat, dan tak berpikir soal wajah datar mantan bosnya itu. Ia terlalu semangat melihat deretan mobil second.

"Gak mau yang di sana?" tanya Ibram menunjuk sisi showroom yang menjual mobil baru. Ayuna diam, mempertimbangkan.

"Emang ada ya mobil baru yang budgetnya segitu?" tanya Ayuna ke Ibram, bahkan sampai memegang jas Ibram untuk memastikan.

"Ada, Ibu. Mari saya antar untuk harga mobil dengan budget 200 juta!" ujar Mbak sales ramah.

"Budgetnya bukan uang harian kamu kan?" bisik Ibram. Ayuna menggeleng. Ia pun membalas bisikan Ibram juga.

"Uang sakit hati," bisik Ayuna, namun membuat Ibram tak paham. Ia pun menarik lengan Ibram untuk segera mengikuti mbak sales.

Mbak Sales menunjukkan beberapa mobil dengan harga di bawah 200 juta, dan dia juga menyarankan mobil yang worth it untuk kebutuhan Ayuna.

"Yang ini saja deh," ujar Ayuna menunjuk mobil bri* warna hitam, dengan harga yang paling murah di antara tipe lain.

"Yakin gak mau yang lebih tinggi tipenya?" tanya Ibram memastikan Ayuna lagi, jangan sampai ia menyesal nanti. Ayuna menggeleng sembari tersenyum. Mobil itu sudah lebih dari cukup, ekspektasi tadi beli mobil second malah, eh dapatnya mobil baru. Luar biasa bukan.

"Untuk pembayarannya, mau ambil kredit atau cash, Bu?" tanya Mbak Sales kemudian.

"Cash, Mbak!" ucap Ayuna dan proses pembelian mobil pun segera diproses. Ayuna dan Ibram diminta menunggu di ruangan, bahkan disuguhi beberapa cookies, air mineral, serta beberapa minuman kaleng. Mbak salesnya juga ramah banget.

"Pak Ibram emang langganan di showroom ini ya?" tanya Ayuna saat mencicipi cookies yang disediakan.

"Hem, papa sih. Aku juga baru pertama ke sini."

"Gak pernah beli mobil sendiri?"

Ibram menggeleng. "Iya sih, bos ngapain turun ke lapangan buat beli mobil," sindir Ayuna. Ibram pun menoel lengan gadis itu.

"Enggak gitu, Ay. Udah dibeliin papa, ya udah. Bentar aku mau tanya, uang sakit hati maksud kamu apa?"

"Oh itu, uang dari om dan tanteku yang udah jual rumah. Mereka dipaksa Arfan buat kasih uang ke aku gitu, ya udah aku ditransfer sama Arfan. Sedih, cuma balik lagi sih, mungkin semua harta ayah dulu memang tidak buat aku semua. Daripada kecewa berlebihan, ya udahlah buat mewujudkan list keinginanku aja."

Ibram pun melihat Ayuna semakin pasrah dengan keadaan, mungkin dia sudah capek nangis, sudah capek memikirkan tingkah laku keluarganya, ya udah nikmati apa saja yang ada di depan mata.

Mobil pun sudah ready, pembayaran juga sudah beres. Ibram menyarankan untuk dikirim saja di alamat kos Ayuna. Ia pun pernah bertanya pada ibu kos kalau parkir mobil di mana, ternyata bu kos juga menyewakan lahan parkir buat orang yang tidak memiliki garasi, pembayarannya per bulan, dan beroperasi 24 jam.

"Dikirim agak sorean saja bisa gak, Mbak?" tanya Ayuna, dan disetujui oleh sales. Ayuna pun menuliskan alamat kos dan nomor ponselnya.

"Ayo makan siang, Pak. Hari ini aku traktir, sebagai ucapan terimakasihku," ucap Ayuna sembari membungkukkan badan kepada Ibram.

"Gak perlu lagi, perasaan aku cuma nemenin doang, gak keluar apa-apa!"

"Yakin nih gak mau makan siang sama aku, jarang-jarang loh aku mengajak Pak Ibram," ucap Ayuna seolah dirinya orang penting yang super sibuk, padahal kebalikannya. Ibram hanya tertawa, tingkah Ayuna semakin menggemaskan. Pria dewasa itu pun mengangguk setuju.

Keduanya semobil lagi dengan suasana hati yang berbeda. Kesempatan kali ini mereka lebih banyak tertawa karena ocehan Ayuna. Ibram sesekali melirik Ayuna yang sedang menggebu cerita, ekspresinya saat cerita itu loh yang menarik perhatian orang buat mendengarkan. Ibram juga bingung, kok bisa dia punya cerita sebanyak itu.

"Pernah nih, Pak. Aku lagi ngantuk berat pas mata kuliah statistika, eh temanku yang namanya Abdi, kasih surat."

"Surat apa?"

"Bukan surat sih, sobekan kertas gitu deh. Terus tahu gak dia menulis apa."

"Apa?"

"Apa nama rumah burung merpati?" ucap Ayuna mengingat tulisan yang ditulis Abdi saat itu.

"Gupon?" tebak Ibram, setahu Ibram kandang merpati namanya gupon atau pagupon.

"Tetot," ucap Ayuna sambil menyilangkan tangan.

"Apa?"

"Jangan ketawa ya, Abdi menjawab Kardus." Ayuna sudah tertawa ngakak tapi Ibram biasa aja, di bagian mana yang lucu sih. "Kok gak ketawa? Gak lucu ya?"

"Lucuan kamu!" ucap Ibram sambil mengacak rambut Ayuna.

1
Lestari Setiasih
bagus ceritanya
Rian Moontero
qu mampir kak authoor,,semangat up yach💪💪🤩🤸🤸
Lel: terimakasih dukungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!