Perjalanan Leanor Bersama Sistem Pertanian

" Meskipun mereka tidak datang mereka pasti sudah mengetahuinya juga dari ponselnya, mungkin saja mereka tidak fokus dengan olimpiade nya." Ucap Adel menambah obrolannya.

" Jika mereka datang apa yang kamu lakukan Lea? Apalagi Riko itu yang selalu mencari mu!" Ucap Ririn penasaran juga dengan mereka berdua, dan melihat ekspresi mereka saat datang ke sekolah minggu depan.

Riko ketua Osis di sekolah meraka yang katanya jenius, semua siswa-siswi di sekolah ini mengagumi dirinya karena kepintarannya juga ketampanannya. Dia adalah most wanted disekolah ini yang jadi rebutan para cewek-cewek, termasuk Amanda dan Vita. Tapi sayangnya Riko malah menyukai Lea yang cantik dan lembut. Membuat para cewek-cewek pada iri dan benci kepada Lea, termasuk Vita sendiri juga ingin mendapatkan Riko, ia juga iri kepada Lea.

Sedangkan Amanda katanya gadis tercantik setelah Lea ia juga terpintar di sekolah ini, juga jadi rebutan para cowok di sekolah, tetapi ia tidak tertarik ia hanya tertarik pada Riko karena ia tidak kalah cantik dengan Lea pasti Riko juga melihatnya jika ia sering mengobrol dengan Riko.

Ia juga pernah mengajak Lea bergabung dengan genk nya supaya Riko sering datang ke geng mereka, jadi ia punya kesempatan berdekatan dengan Riko walaupun tujuannya Riko bukan menemui dirinya yang penting ia sudah bisa bertemu, tapi sayangnya Lea menolaknya alasan kesehatannya.

" Aku tidak melakukan apapun jika mereka tidak mengganguku, tapi jika mereka membuat masalah aku akan membalasnya, karena aku bukan lagi Putri yang lembut dan lemah, aku adalah Lea." Jawab Lea dengan tenang. Ia tidak takut kepada siapapun ia bisa membalas bila ada yang melakukan sesuatu padanya.

" Ya, aku akan mendukungmu, libatkan juga aku untuk mengatasinya." Ucap Ririn dengan antusias.

" Jangan lupakan aku juga, aku selalu ada." Tambah Adel dengan gembiranya " aku juga ikut meski aku tidak bisa melakukan apapun, tapi aku bisa membantu yang ringan-ringan saja." Tambah Rara karena hanya Lea yang baik padanya. Lea adalah teman pertamanya tentu ia membantunya.

"Baiklah Rara kita sudah mulai tersenyum aku senang melihatnya, kamu manis kalau tersenyum." Puji Lea kepada Rara sambil menepuk kepala Rara dengan lembut.

" Aku bukan anak kecil lagi lea." Ucap Rara sambil menggeser kepalanya supaya tidak di sentuh oleh Lea, ia tersipu malu pipinya sudah merona pink ia menundukkan kepalanya.

Ririn dan Adel hanya tertawa melihat Rara tersipu malu, ia baru tahu ternyata teman sekelas yang tidak di anggap selama ini sangat lucu, pikir mereka berdua.

Begitu juga dengan Lea juga tersenyum ia harus membantu Rara dari kesulitannya, termasuk menyembuhkan mata minusnya, ia sedang mencari kesempatan untuk memberikan obat kepada Rara.

Tidak lama setelah itu guru masuk kedalam kelas, pelajaran hari ini adalah bahasa inggris semua siswa-siswi pada hening dan menyambut kedatangan guru.

" Selamat siang semuanya! Seperti biasa saat belajar kita berbicara dengan bahasa inggris, jika ada yang keceplosan berbicara dengan bahasa Indonesia dapat hukuman bernyanyi atau menghafal dialog bahasa inggris kedepan kelas dihadapkan semuanya." Ucap guru bahasa Inggris tersebut.

" Apa semuanya paham!" Tambah guru itu lagi " paham bu guru " jawab semua siswa-siswi dengan serentak. Setelah itu guru mengambil absensi, hari ini semua siswa hadir dengan lengkap.

Lea tidak sekelas dengan Riko dan Amanda mereka bertiga dalam kelas yang berbeda, Lea berada dalam kelas XII IPA.3 sedangkan Riko berada dalam kelas XII IPA.1 dan Amanda dalam kelas XII IPA.2, siswa terpintar pihak sekolah membagi secara acak dalam kelas berbeda-beda, tujuannya supaya mereka bersaing dengan baik. Berbeda dengan Vita yang sekelas dengan Lea karena ia tidak dikatakan jenius tetapi bisa dikatakan pintar karena nilai tidak terlalu buruk, ia juga selalu masuk ranking lima besar dalam kelas.

Pelajaran dimulai dengan berbahasa inggris ada siswa yang keceplosan menggunakan bahasa Indonesia, lalu ia bernyanyi di depan kelas, dengan begitu suasana belajar berjalan dengan asyik tidak membosankan, begitulah sampai jam pelajaran bahasa inggris habis.

Tidak terasa tibalah waktunya pulang sekolah, semua siswa-siswi pada pulang dengan gembira, sorak-sorai gembira.

Lea menunggu semua teman sekelas habis setelah itu baru ia juga keluar dari kelasnya, Ririn, Adel dan Rara menunggu Lea dengan sabar.

Leanor berencana mencari rumah kontrakan dekat sekolahnya, ia tidak berminat tinggal diasrama sekolah, karena ia mempunyai rahasia yang tidak boleh di ketahui oleh pihak lain.

" Lea, apa kamu nginap di asrama?" Tanya Adel kepada Lea karena biasanya Lea akan menginap di asrama bersama dengan Vita dan anak-anak lain yang rumahnya yang jauh dari sekolah.

"Tidak, aku ingin mencari kontrakan dekat sekolah, kalian berdua kan orang asli sini apa kalian ada info tentang rumah yang disewakan." Ucap Lea kepada Ririn dan Adel, mereka berdua juga termasuk anak orang kaya.

Leanor ingin minta bantuan kepada Ririn dan Adel karena mereka aslinya orang kota ini. Sedangkan Rara ia juga dari desa yang berbeda dengan Leanor jadi ia juga menginap diasrama sekolah, tetapi ia tidak sekamar dengan Lea dan Vita, karena itu ia kurang akrab sejak dulu.

" Aku tidak dapat info, apa kamu ada Del bukankah kamu bilang kemaren kakak iparmu ingin menjual rumahnya di area sekitar sekolah kita ini." Ucap Ririn kepada Adel karena Adel pernah bercerita kepadanya tentang kakak iparnya ingin menjual rumah dekat sini, karena kakak dan kakak ipar Adel sudah membangun rumah baru dekat rumah orang tua Adelia.

" Iya sich, tapi ia tidak ingin menyewakannya ia ingin langsung menjualnya." Jawab Adel ragu-ragu ia juga tidak tahu apakah kakak iparnya mau menyewakan rumah kepada Lea.

"Kamu telpon saja dulu, tanyakan padanya dengan baik-baik, rayu kakak dan kak iparmu dengan baik supaya dia bersedia menyewakan rumahnya pada Lea, kasihan Lea sekamar dengan Vita bila ia menginap diasrama, apa kau tega?." Ucap Ririn panjang lebar kepada Adel.

Sedangkan Lea hanya mendengarkannya saja ia juga bersyukur karena pemilik tubuh ini dulu masih mempunyai sahabat yang baik dan tulus. Sekarang juga akan menjadi sahabatnya jika mereka berdua tidak tulus kepadanya ia akan menjauhi mereka berdua, karena itu juga ia pindah duduk bersama Rara untuk menguji ketulusan mereka, ternyata mereka mengikutinya duduk berdekatan dengan Rara.

" Aku juga tidak mau Lea sekamar dengannya, baiklah aku akan menelpon kakak iparku, karena dalam mengambil keputusan ada ditangan kak iparku." Ucap Adel lalu ia mengambil ponselnya dan segera menelepon kak iparnya.