Elina wanita terkuat di akhir zaman yang paling ditakuti baik manusia, zombie dan binatang mutan tiba-tiba kembali ke dunia tempat dia tinggal sebelum-nya!
Di kehidupan pertamanya, Elina hanyalah seorang gadis biasa yang hidupnya dihancurkan oleh obsesi cinta dan keputusan-keputusan keliru.
Sekarang, dengan kekuatan kayu legendaris dan ruang dimensi yang memberinya kendali atas kehidupan, Elina ingin memulai kembali hidupnya dengan membuat pertanian besar dan melakukan siaran langsung bersama bayinya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Si kecil pemimpi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Renovasi rumah (1)
Iyan, seorang pemuda dengan rambut acak-acakan berjalan tak tentu arah disekitar pasar. Orang-orang memandangnya dengan aneh, tapi dia tidak peduli.
"Hoam, mana si gadis cantik penjual sayur ni. Mama ada-ada aja, jelas isinya cuman ibu-ibu yang udah berumur. Mana ada gadis cantik jual sayur ck"
Iyan terus menggerutu sampai sebuah teriakan menarik perhatiannya
"Tolong pencuri... "
Iyan segera menyalakan ponselnya, dan mengambil video.
Dia terus mengarahkan ponselnya ke para pencuri "akhirnya ada bahan konten hehe"
Setelah beberapa menit,
"Sial..... sangat akurat, ah ah gerakannya tampan sekali"
Iyan sangat bersemangat, ketika melihat aksi heroik wanita cantik itu. Gayanya seperti pahlawan yang ada di film-film.
Iyan ingin sekali meminta nomornya, tapi dia melihat wanita itu sudah pergi. Dia pulang dengan perasaan menyesal, tapi melihat video diponselnya dia kembali antusias.
"Hahaha aku harus pulang dan berterima kasih pada ibuku"
Sesampainya Iyan dirumah, dia langsung bergegas ke kamar dan membuka leptopnya.
Setelah di edit dia mengunggah nya ke IG
IyanGanteng_ : video🎥
Sial, kalian harus nonton ini. Wanita cantik mengalahkan 2 pencuri.
#nosettingan
sent
"Iyaaaan, dasar bocah bau" teriak ibunya dilantai bawah.
Mendengar teriakan ibunya, Iyan buru-buru turun dan tak lupa mematikan leptopnya.
Dia tidak tahu, bahwa IG runtuh karna videonya
👀: 2M ❤: 1M 💬: 10,3k
[ah ah ah ]
[wow, dia seorang master]
[sial, pencuri itu pantas mati]
[apakah itu sedang syuting drama? ]
[yang diatas, itu juga yang ingin saya tanyakan]
[aku tidak peduli apakah itu syuting atau bukan, tapi gerakannya sangat indah]
[+1, kau tidak melihat lemparan batunya sangat akurat]
[pernyataan tulus: Wanita itu sangat cantik]
[ah ah akhirnya ada yang menyadarinya, aku juga merasa dia sangat cantik seperti peri]
[aku putuskan, mulai hari ini aku penggemarnya!!]
[+1]
[+99]
[+1000]
[Apakah gadis itu punya IG? ]
......................
Sepulang dari pasar, Elina langsung memandikan Alex dan memberinya makan.
Setelah Alex tertidur, Elina membawa cangkul ke kebun belakang rumahnya.
Dia menanam semua bibit sayuran, dan memberinya makan dengan kekuatan kayu.
Elina tidak berencana membuahinya sampai matang, karena kebetulan tukang yang diundang oleh Edgar akan datang siang ini. Dan kemungkinan Edgar juga akan kemari.
Kemarin saat pertama kali Edgar datang, halaman belakang rumah masih kosong. Tidak mungkin kan dalam waktu sehari tiba-tiba ada sayuran.
Merasa semuanya sudah selesai, Elina kembali ke dalam rumah dan berencana untuk memasak.
...****************...
Elina berdiri di dapur kecilnya yang hangat, aroma rempah-rempah mulai memenuhi udara.
Di atas kompor, panci besar berisi sup ayam mendidih perlahan.
Potongan ayam kampung yang empuk berbaur dengan wortel, kentang, daun bawang, dan irisan jahe.
Uap hangat naik, membawa wangi kaldu yang kaya dan segar, menenangkan perut yang lapar.
Elina dengan hati-hati mengaduk sup itu, memastikan semua bahan meresap sempurna.
Rasanya gurih dan ringan, cocok untuk makan siang.
Di sebelah kompor, bakpao yang mengembang lembut sudah matang sempurna di dalam kukusan.
Roti putihnya mengkilat, empuk ketika disentuh, dengan isian daging ayam yang dibumbui kecap dan sedikit gula, menciptakan kombinasi rasa manis dan gurih.
Elina menyiapkan piring, menata bakpao di atasnya dengan rapi, dan menuangkan semangkuk sup ayam hangat.
Ia tersenyum kecil, merasa puas dengan hasil karyanya.
......................
"Bos, dimana kita simpan mobilnya? " tanya pria botak
"Simpan saja disini" Edgar turun dari SUV bersama empat orang lainnya.
Saat mereka memasuki halaman, mereka semua kecuali Edgar terkejut dengan keindahan yang ada didepan mata.
Edgar hanya memandangnya dengan ringan, karena awalnya dia juga seperti mereka, cuman tidak terlalu berlebihan.
Elina mengerluarkan Alex dari ruang, dan menggendongnya sampai ke depan pintu.
Dia menyambut mereka dengan hangat, 4 orang itu merasa malu.
Sebelum mereka datang Edgar sudah menjelaskan situasi gadis didepan mereka, dan dia berulang kali memperingatkan mereka untuk tidak berbicara omong kosong.
Mereka tak menyangka, gadis yang dibicarakan bos mereka akan secantik ini, kecantikannya bisa meruntuhkan kota.
Dia tidak terlihat seperti seorang ibu dengan satu anak. Lebih tepatnya seperti seorang kaka yang menggendong adiknya.
Saat memasuki rumah, Tiba-tiba tercium aroma yang sangat enak
" Bau apa ini, harum sekali " Ucap si botak, yang lain mengangguk setuju.
Tanpa sadar mata mereka tertuju pada makanan yang ada di meja.
Padahal itu hanya bakpao dan sup ayam, tapi entah kenapa baunya membuat mereka ngiler.
Melihat tatapan keinginan mereka, Elina langsung mengajaknya untuk makan bersama.
Mereka tidak langsung setuju, tapi melihat kearah Edgar untuk meminta persetujuannya.
Edgar tidak mengatakan apapun, tapi kakinya sudah berjalan menuju meja makan.
Mereka berempat mengikutinya dengan gembira. Elina terkekeh tak berdaya, dia juga berjalan menuju meja makan bersama Alex.
Mereka semua makan dengan nikmat, bahkan tidak sekalipun mengangkat kepalanya.
"aaah enak banget, tidak pernah kurasakan makanan seenak ini" ucap si botak dengan mulut penuh dengan makanan
"Aku baru tahu ternyata bakpao bisa seenak ini.. um" sahut yang satunya
"Aku juga sudah tidak bisa berkata-kata saking enaknya, pantas saja bos kita tidak mau makan dulu tadi"
Suasana yang awalnya santai langsung kaku, si botak menendang kaki si rambut pirang dengan keras.
"yaa, kenapa kau menendang kakiku" keluh si pirang belum menyadari situasi nya, si botak melototi si pirang dan memberikannya kode.
Si pirang tersadar dengan kalimat yang dia ucapkan, dia mengintip Edgar dengan takut.
Tapi Edgar tidak bereaksi apapun dan hanya makan dengan tenang, seolah yang mereka bicarakan bukanlah dia.
'mampus kau' ucap si botak tanpa suara, si pirang membalasnya dengan melotot.
"Bos... " panggil si pirang dengan ragu
"makanlah, yang kau ucapkan tidak salah" katanya dengan nada acuh
Elina tersenyum kecil dan segera meredakan suasana
"tidak ada yang salah, kalian bisa datang makan sepuasnya. Jangan sopan"
Edgar dengan cepat menjawab "baiklah, aku tidak akan sopan"
Yang lain mengangguk setuju, suasana pun kembali harmonis.
Setelah makan mereka mulai membahas terkait dengan waktu kontruksi nya.
Elina ingin secepatnya, jadi mereka memutuskan bekerja mulai besok. Dan membahas terkait apa saja yang perlu dipersiapkan.
Ditengah perbincangan, Edgar tiba-tiba bertanya
"Kau akan tinggal dimana Elina? "
"Kemarin aku sudah membicarakannya dengan bibi Ruan, untuk sementara aku akan tinggal dirumahnya" jelasnya
"Aku punya rumah di kabupaten, kamu bisa tinggal disana untuk sementara waktu" Edgar menetapnya dengan lembut.
Elina tidak langsung menjawab, dia berpikir saran Edgar cukup bagus.
Perbaikan rumah tidak hanya satu atau dua hari, tapi membutuhkan waktu hampir satu bulan. Dengan rahasia ruang tidak mungkin untuk terus tinggal dengan bibi Ruan.Jadi Elina menerima tawaran Edgar.
Meskipun hatinya sangat senang melihat Elina setuju, tapi wajahnya tetap terlihat tenang. Akhirnya dia punya alasan untuk menemui Elina tiap hari.
Elina sm andra cptn nkah dong,biar halal...scra mreka msh sling cnta...