NovelToon NovelToon
Wijaya Kusuma

Wijaya Kusuma

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Konflik etika / Epik Petualangan / Paksaan Terbalik / Penyelamat
Popularitas:18.8k
Nilai: 5
Nama Author: Minchio

Wijaya Kusuma adalah putra kepala desa dari sebuah desa terpencil di pegunungan, dia harus menggantikan posisi ayahnya yang meninggal dunia sebelum masa jabatannya selesai. Sesuai dengan peraturan adat, anak lelaki harus meneruskan jabatan orang tuanya yang belum selesai hingga akhir masa jabatan.

Masih muda dan belum berpengalaman, Wijaya Kusuma dihadapkan pada tantangan besar untuk menegakkan banyak peraturan desa dan menjaga kehidupan penduduk agar tetap setia pada adat istiadat para leluhur. Apakah Wijaya Kusuma mampu menjalankan amanah ini dan memimpin desanya dengan bijaksana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minchio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hutan larangan

Ajat berlari dengan napas terengah-engah. Suara gemerisik daun dan ranting yang patah di bawah kakinya terdengar di telinga, Ajat masuk semakin jauh ke dalam hutan, menghindari kejaran Pak Arifin yang tidak akan membiarkannya lolos begitu saja.

Dari kejauhan terdengar teriakan Pak Arifin, "Ajat! Kamu tidak akan pernah kembali ke desa!" teriakan Pak Arifin kencang namun terdengar sedikit lelah.

Ajat memilih masuk ke dalam semak-semak kemudian menembus pepohonan yang rimbun, semakin jauh dari desa. Tak jauh dari tempat dia berlari, tiba-tiba saja pandangan Ajat tertuju pada sesuatu yang aneh di antara pepohonan.

Sebuah struktur bebatuan yang berbentuk seperti tembok tertutup lumut dan tanaman liar. Ajat pun memperlambat langkahnya, tertegun oleh penemuan yang tak terduga.

"Apa ini?" Ajat memegang tembok di hadapannya, terlihat ukiran batu yang menceritakan tentang manusia yang berburu hewan.

"Ini pasti peninggalan masa lalu, pantas saja sesepuh desa selalu melarang kita melewati batas perkampungan, ternyata di balik hutan ini ada peninggalan bekas leluhur."

Ajat melangkahkan kakinya lagi, dia tidak perduli lagi dengan Pak Arifin, karena Pak Arifin tidak mungkin mengejarnya melewati hutan larangan. Ajat juga tahu larangan itu, siapapun yang masuk ke hutan larangan akan mendapat bencana.

Ajat tidak perduli, dia berbelok dan melihat bangunan lain yang berada di tengah-tengah, candi yang sebelumnya di ketahui oleh Wijaya Kusuma.

Ajat mendekati struktur itu dengan langkah pelan dan penuh hati-hati, jari-jarinya menyentuh ukiran batu yang rumit juga berlumut. "Ini mah, candi," kata Ajat dengan nada bergetar.

"Jadi selama ini para leluhur sudah menyembunyikan candi ini, tapi kenapa harus di sembunyikan?" pikirnya.

Ajat berjalan menuju bagian belakang candi, melihat bangunan kuno itu dengan penuh rasa takjub, namun ajat tak sengaja menginjak sebuah batu membuat kaki kanannya terperosok.

Tiba-tiba pintu belakang candi itu bergeser, Ajat melihat sebuah ruangan kosong yang gelap, samar-samar dia melihat kilauan berwarna kuning.

"Kang Wijaya harus tahu tentang ini! Ternyata di hutan larangan ada candi kuno peninggalan leluhur kita." Ajat lalu berjalan masuk ke dalam ruangan candi.

"Emas! Ini emas! Ini harta karun! Pantas saja candi ini disembunyikan, di dalamnya banyak tersimpan harta karun," Ajat lalu memegan koin-koin bewarna emas dengan ukiran gambar seorang ratu dan raja.

"Tidak, kalau aku memberitahu Kang Wijaya, dia akan melarangku untuk mengambil harta ini, aku masih ingat saat dia melarangku memakan sate buah dari Ningsih! Lebih baik aku mengambil emas-emas ini dan menjualnya ke kota, aku bisa pergi dari desa adat ini dan hidup kaya raya."

Tiba-tiba saja sikap Ajat berubah setelah melihat harta karun di dalam candi, dia sudah dibutakan oleh benda berkilauan yang ada di dalam candi itu. Ajat berencana kembali lagi ke tempat ini dengan membawa keranjang.

Ajat lalu keluar dari ruangan candi itu, menekan kembali teras candi hingga pintu kembali tertutup. Ajat tersenyum dan membayangkan dirinya di masa depan.

"Aku bisa segera menikah dengan gadis cantik dari kota, gadis kampung seperti Ningsih atau anak Pak Arifin tidak ada apa-apanya! Aku mendadak kaya bahkan aku bisa memakan sate buah beku itu sepuasnya."

Ajat lalu berlari meninggalkan hutan larangan dan berencana akan kembali lagi untuk menguras isi dari dalam candi itu.

1
Raidy Damaring
terlalu naif.... kalo udah bertindak jahat hukumnya lebih berat kalo ikut aturan adat...
Minchio: Ajat harus di adili dengan hukum negara, hehe.
total 1 replies
Was pray
sebenarnya wijaya itu polos apa bodoh sih? apa jangan-jangan malah polos dan bodoh
Minchio: Keduanya, wkwk.
total 1 replies
Was pray
emosimu membuat pikiranmu bodoh dan tolol wijaya
Minchio: Wkwkwk...
total 1 replies
Pino Kio
semangat Minchio.
Minchio: Makasi ya.
Minchio: terima kasih. ☺
total 2 replies
CenUniverse
lanjutkan min☕🗿
Minchio
hehe terima kasih kak udah ninggalin jejak 🙏
pendekar angin barat
keren thor
Minchio: Cerita ini bisa keren karena kehadiran kalian. Terima kasih ya udah ngikutin kisah ini hehe.
total 1 replies
Ejan Din
ingat itu semua adalah cobaan
Ejan Din
arini kmu bilang apa... nuntut bahawa ajat membunuh... bagaimana pula jika ajat yang dibunuh bapak mu... apa kamu akan diam saja Dan dibuang ke kolam ikan Lele... sedangkan kekasih juga bapa mu yang bunuh..
Minchio: Arini memang licik, kak. 🤧
total 1 replies
pendekar angin barat
pendek bgt Thor...
Minchio: besok sehari 2 bab ok. hehe
total 1 replies
anggita
Terus berkarya tulis, semoga lancar novelnya 👏Wijaya Kusuma👍.
Minchio: terima kasih udah ninggalin jejak, saya sangat senang membaca komentarnya, terima kasih atas dukungannya.
total 1 replies
anggita
lumayan oke👌👍
Minchio: terima kasih
total 1 replies
anggita
visual gambar dan tokohnya oke👌lah.
Minchio: Halo, makasi udah ninggalin jejak hehehe.
total 1 replies
Was pray
walau tidak menang dengan mudah paling tidak wijaya kusuma memberikan perlawanan terhadap lawan-lawannya dengan apik
Minchio
wkwkwk
Was pray
kirain wijaya ko'it dilumat sama mawangi si siluman cacing, untung ditolong sama siluman kucing garong. 😀😀😀
Minchio
kegoda gadis itu kayanya 🤧🤭
Was pray
tetap semangat menuntut ilmu kanuragan dan kebatinan wijaya kusuma, karena di pundakmu ada beban tanggung jawab besar sebagi pemimpin desa adat
Was pray
hahaha ..kepala desa adat kok cemen.... seharusnya anak kepala desa adat sudah dari kecil dilatih ilmu kanuragan dan ilmu kebathinan, karena di masa depan tanggung jawab berat yg harus dipikulnya sebagai penerus jabatan kepala desa adat. lanjut thor.
Minchio
sepertinya wijaya punya tapi dia belum menyadarinya 😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!