NovelToon NovelToon
Segenggam Harapan

Segenggam Harapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Karina Sari

Rina dan Tiyo, dua siswa yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas ternyata sama-sama memiliki perasaan yang sama.
"Kenalkan ini Jasmine, kekasihku" Dengan mudahnya Tiyo berkata seperti itu didepan Rina. kecewa dan marah yang Rina rasakan. dan Tiyo tidak bisa berbuat apapun, dia menerimanya karena perjodohan dari sang Ayah. Dengan meluapkan rasa kecewa dan emosinya, Tiyo mengikuti balap liar dan mengalami kejadian yang mengenaskan.
Sosok seseorang yang tiba-tiba mengaku dirinya sebagai Tiyo pun muncul di hadapan Rina.
Bagaimana sikap Rina? Dan apakah Rina percaya dia adalah Tiyo nya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karina Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

"Maaf tuan, teman saya tidak sengaja tadi. Begini saja bagaimana kalau kita beri uangnya, dan anda sendiri yang beli obat atau salepnya. Bagaimana ?" Tawar Nindy

"Oke, tapi teman kamu tetap ikut untuk membelikan saya obat atau salep." Jawab Pram.

"Apa ?" Tanya Rina.

"Mungkin dengan cara seperti ini, kita bisa saling kenal." Ujar Pram dalam hati.

"Rin, udah kamu anter dia beli obat dulu gih. Kalau gk dia bakalan ngejar kita terus." Bisik Nindy.

"Aku gk mau Nin, aku ajah gk kenal sama dia. Aku cuma pernah ketemu ajah sama dia. Tapi aku gk kenal sama sekali. Kalau ada apa apa sama aku gimana ?" Tanya Rina.

Nindy dan Rina berpikir sejenak mengenai keinginan Pram. Pram dalam hati sangat senang mengerjain perempuan yang membuatnya tidak bisa tidur.

"Maaf tuan, anda tidak macam macam dengan sahabat saya kan ? Dia hanya menemani membelikan obat atau salep saja kan tuan ?" Tanya Nindy.

"Emang tampang saya seperti laki laki yang gk tau diri gitu ? Saya hanya minta pertanggung jawaban sahabat kamu saja. Tidak lebih. Dan kamu jangan khawatir saya akan mengantarkan teman kamu disini di tempat ini, dan itu hanya 30 menit saja. Kamu tidak perlu khawatir dan ini nomor saya. Kalau sahabat kamu tidak kembali dalam waktu 30 menit, kamu bisa hubungi nomor itu." Jawab Pram dengan panjang kali lebar.

"Baik kalau gitu tuan. Rin, kayaknya tuan ini jujur deh. Udah gpp 30 menit doang. Kalau ada apa apa kamu hubungi aku. Biar dia cepet ngilang." Titah Nindy.

"Yaudah deh, kamu jangan kemana mana. Tunggu aku disini." Ujar Rina.

Akhirnya Rina dan Pram pergi mencari stand yang menjual obat atau salep di dalam mall itu. Perempuan itu nampaknya tidak bersahabat, diam seribu bahasa. Bahkan meski Pram meminta dia untuk mencarikan obat atau salep untuk Pram, dia meminta tolong kepada pegawai stand tersebut.

"Nih salepnya. Aku minta tolong tanganku segera di olesi salep." Pram berkata sambil menyodorkan tangannya dan Rina tetap diam seribu bahasa.

Pram tersenyum, lalu berkata

"Aku minta maaf telah membuatmu mengoleskan minyak untukku." Ujar Pram.

"Iya tidak apa apa , lagi pula ini salahku. Harusnya aku lebih ber hati hati siapa yang di sebelahku " Balas Rina.

"Oh ya, namaku Pram. Kamu?" Pram mengulurkan tangannya sambil berkenalan.

"Aku Rina." Jawab Rina singkat tanpa membalas uluran tangan Pram.

Pram langsung menarik kembali tangannya dan tersenyum kecut.

Rina langsung menarik pram dan mengoleskan salep ke tangan Pram yang di tarik oleh Rina tadi. Jangan di tanya bagaimana perasaan Pram. Dia sangat senang menatap Rina dengan jarak yang sangat. Pram tersenyum dan tanpa sadar meneteskan air mata. Dia langsung mengusapkan dan bertanya dalam hati.

"Aku kenapa ? kenapa aku bisa sedih saat menatapnya ? Harusnya aku malah senang." Pram diam dan langsung menundukkan pandangannya.

Setelah mengoleskan salep. Rina melihat Pram menundukkan kepalanya dan jantung Rina berdegub kencang saat Pram mengangkat kepala dan menatap Rina lagi.

"Kamu sedih ?" Tanya Rina.

"Entahlah aku juga tidak tau. Boleh aku bertanya sama kamu?" Tanya Pram juga.

"Aku Rina. Kamu kenapa tanya seperti itu.

"Bolehkah aku menjadi temanmu ? Aku ingin kenal lebih dekat denganmu." Ujar Pram.

Rina terkejut mendengar pertanyaan Pram.

"Maaf aku tidak bisa menerima teman laki laki. Permisi." Balas Rina.

Setelah mengatakan itu Rina pergi meninggalkan Pram dan kembali ke tempat Nindy.

"Bukankah kamu dulu juga berteman dengan seorang laki laki ? Kenapa sekarang tidak ?" Tanya Pram

Rina terkejut mendengar pertanyaan Pram. Dia langsung berhenti dan menoleh ke arah Pram.

"Siapa dia?" Tanya Rina dalam hati.

1
emili19
Gila ini karya hebat, dari jalan ceritanya sampe karakternya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!