NovelToon NovelToon
PAIJO, GIGOLO MENCARI CINTA

PAIJO, GIGOLO MENCARI CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Harem
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: CACING ALASKA

Paijo, pria kampung yang hidupnya berubah setelah mengadu nasib ke Jakarta.

Senjata andalannya adalah Alvarez.

***

Sedikit bocoran, Paijo hidupnya mesakke kek pemeran utama di sinetron jam lima.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CACING ALASKA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. First Almond Kiss

Paijo menutup laptop setelah episode terakhir drama Korea yang mereka tonton berakhir dengan klimaks menggantung. Suzy, yang tadi bersandar di bahunya, sekarang berbaring miring di sofa, matanya masih terbuka namun tampak mengantuk.

“Jangan spoiler ending-nya, ya,” gumam Suzy sambil menguap kecil.

“Enggak, saya bingung juga siapa yang mati,” jawab Paijo, duduk di ujung sofa sambil merapikan bantal.

Dari meja kecil di samping sofa, Suzy meraih bungkus camilan.

“Mas suka almond?”

Paijo melirik. “Kalau dari Mbak, saya makan kerikil juga saya suka.”

Suzy melempar satu almond ke arah Paijo—kena jidat.

“Dasar tukang gombal.”

Suasana jadi hening sesaat. Hanya suara jarum jam di dinding dan detak jantung yang seolah sengaja memperlambat waktu.

Suzy duduk mendekat, menggenggam sebungkus almond, lalu menyodorkannya.

“Nih. Tapi makannya harus dengan aturan.”

“Peraturan almond?”

“Iya. Yang makan terakhir, harus cerita rahasia kecil.”

Paijo mengerutkan kening, tapi senyumannya tak hilang. “Oke. Satu-satu, ya?”

Mereka mulai makan, satu per satu. Tawa-tawa kecil, saling ejek soal siapa yang lebih rakus. Sampai akhirnya tinggal satu almond tersisa di bungkus.

Suzy menatap Paijo. “Mas Paijo duluan.”

Paijo mengambilnya perlahan, lalu memasukkan almond itu ke mulutnya. Ia mengunyah pelan, menelan, dan menatap Suzy.

“Saya harus jujur?”

Suzy mengangguk pelan.

“Saya takut, Mbak... karena saya belum pernah benar-benar dekat sama seseorang... seperti ini.”

Suzy terdiam, lalu tersenyum kecil. “Sama. Aku juga.”

Keheningan kembali turun. Kali ini bukan karena kehabisan kata, tapi karena satu perasaan sama yang tak ingin buru-buru diucapkan.

Suzy menatap mata Paijo. Begitu dekat. Udara terasa lebih padat, waktu seperti menyempit di antara napas mereka.

Dan perlahan, nyaris tanpa sadar, wajah mereka saling mendekat.

Paijo bisa merasakan napas Suzy di wajahnya. Matanya sempat menutup... tapi tepat saat bibir mereka hampir bersentuhan—

Krakkk!

Bungkus almond jatuh dari pangkuan Suzy, bunyinya cukup keras untuk membuat mereka berdua kaget dan segera menjauh.

“Ma-maaf... bungkusnya...” Suzy tergagap, mukanya merah padam.

Paijo langsung berdiri dan pura-pura merapikan bantal yang tidak berantakan.

“Eh, udah malam ya. Mbak... mau saya antar pulang aja?” ucap Paijo gugup.

Suzy berdiri sambil menunduk, lalu menggeleng cepat. “Nggak perlu, pesan ojek online aja. Tapi... makasih ya, Mas. Hari ini... menyenangkan.”

Paijo mengangguk. “Sama-sama, Mbak Suzy.”

Begitu pintu tertutup dan Suzy pergi, Paijo bersandar di baliknya, menepuk pipinya sendiri.

“Nyaris, Paijo Madindun... nyaris! Tapi... jangan buru-buru. Ini bukan job.”

Dan di luar sana, Suzy naik ke ojek sambil menyentuh bibirnya sendiri.

“Nyaris... dan rasanya manis. Kayak almond.”

...****************...

Pagi itu Paijo baru saja selesai menguap sambil ngelus-ngelus rambut yang masih berantakan ketika notifikasi masuk dari kontak yang kini dikenal hanya dengan nama: C.

"Datang malam ini. Ada permintaan khusus."

Lokasi: Hotel bintang lima di pusat kota.

Dresscode: Setelan hitam. No kaus dalam.

Paijo mendesah pelan, menatap layar ponsel seakan Claudia bisa membaca pikirannya dari seberang sana.

“Permintaan khusus lagi? Jangan-jangan disuruh jadi tukang es krim tapi telanjang dada.”

Namun, Paijo sudah terlalu dalam di dunia ini. Ia terlalu profesional untuk menolak tanpa tahu konteks. Lagi pula, Claudia adalah salah satu klien paling misterius, tapi juga paling loyal dan royal.

Malam harinya, Paijo datang tepat waktu. Setelan jas hitam pas badan, rambut ditata rapi, dan wangi cologne kelas atas yang biasa digunakan oleh eksekutif muda. Tapi dia bukan eksekutif. Dia Paijo. Sang senjata hidup berinisial A — untuk Alvarez, tentu saja.

Claudia menyambutnya di balkon suite lantai atas. Dengan gaun malam merah anggur, wanita itu menatap kota Jakarta yang tak pernah tidur, sembari menyeruput wine. Tatapannya tajam seperti biasa, tapi malam ini ada sesuatu yang berbeda. Sorot matanya terlihat... gelisah?

“Masuklah,” ujarnya pelan, nyaris seperti bisikan.

Paijo duduk. Canggung, tapi tetap tenang.

“Ada yang bisa saya bantu, Madam Claudia?”

Claudia menoleh, lalu meletakkan gelas wine-nya di atas meja. Ia berjalan mendekat perlahan, lalu duduk tepat di hadapan Paijo.

“Aku tidak akan meminta hal biasa malam ini.”

Paijo menelan ludah. "Seperti?"

Claudia membuka laci kecil di samping sofa dan mengeluarkan... sebuah naskah skenario.

“Ini naskah?” Paijo mengerutkan kening.

“Untuk sebuah... live fantasy roleplay,” jawab Claudia datar. “Kau akan menjadi dosen yang kehilangan ingatannya, dan aku... aku mahasiswi yang jatuh cinta padamu.”

“Eh... saya bukan aktor, Madam. Maksud saya, saya bisa improvisasi, tapi—”

Claudia menatap tajam. “Aku bayar dua kali lipat tarif biasa.”

Paijo langsung diam. Ingatannya melayang pada saldo rekening yang mulai menipis karena beberapa minggu ini terlalu sering mengajak Suzy makan fancy.

Claudia berdiri dan mulai membacakan bagian pertama naskahnya.

“Dosen Gregorius... kau masih tidak mengingatku? Aku mahasiswimu yang dulu selalu duduk di bangku paling depan. Yang selalu diam-diam mengagumimu...”

Paijo menahan napas.

“Lalu kau akan berdiri, menatapku dalam-dalam, dan berkata...”

Claudia menyerahkan bagian naskahnya pada Paijo. Dengan ekspresi tak percaya, Paijo membaca:

“Kalau begitu, bimbing aku kembali... tunjukkan pelajaran yang dulu telah kuhilangkan.”

Batin Paijo berseru,

Astaga... Ini bukan naskah. Ini sinetron jam sebelas malam!

Tapi, sekali lagi... profesionalisme adalah prinsipnya. Maka, malam itu, Paijo memainkan peran barunya dengan penuh totalitas. Adegan demi adegan berlangsung absurd, dari pura-pura jatuh dari kursi, berpura-pura tidak ingat namanya, sampai Claudia yang tiba-tiba memukulnya dengan bantal sambil menangis palsu.

Namun yang membuat Paijo tertegun bukan aktingnya.

Melainkan ketika di tengah adegan, Claudia sempat menatapnya dengan mata yang tak biasa. Mata yang menyimpan luka dan rasa bersalah.

“Kalau kau mengingatku... apakah kau masih akan memilih dia... bukan aku?”

Kalimat itu bukan dari naskah. Tapi Paijo pura-pura tidak paham.

Dan saat tugas itu usai, Claudia hanya tersenyum kecil lalu berkata:

“Terima kasih. Kau... aktor yang lebih baik dari yang kau kira.”

Paijo pergi malam itu dengan langkah berat. Bukan karena lelah. Tapi karena mulai sadar, bahwa dirinya sedang berjalan di dua dunia—dan keduanya semakin menuntut hatinya.

Paijo menyesap kopi hangat dari mug putih di balkon apartemennya. Pagi itu udara Jakarta terasa sedikit lebih bersahabat. Namun pikirannya jauh dari tenang. Di antara agenda modeling, job gigolo yang masih ia jalani secara diam-diam, dan pertemuan-pertemuan manis bersama Suzy, ada satu sosok yang membuat jantungnya makin sering waspada—Claudia.

Sudah dua hari berlalu sejak pertemuan aneh dengan skenario absurd itu. Namun pesan dari Claudia terus berdatangan.

“Sudah makan?”

“Jangan sibuk terus. Aku bisa datang malam ini.”

“Kau tak kangen aku?”

“Jangan terlalu dekat dengan perempuan lain, ya.”

Yang terakhir membuat Paijo menelan ludah.

“Lho... maksudnya?” ucapnya. “Kita kan... cuma klien dan—ya, hubungan khusus, tapi bukan... pacaran, to?”

Claudia bahkan mulai mengiriminya foto-foto candid. Salah satunya saat Paijo dan Suzy sedang berjalan di kawasan Senayan, tertawa bersama sambil berbagi minuman boba.

“Lucu ya. Kalian kelihatan cocok. Tapi dia tahu siapa kamu sebenarnya?”

Paijo langsung berdiri dari kursinya.

“Waduh... dia ngawasi? Dia nyuruh orang?” pikirannya langsung memutar kemungkinan terburuk.

Claudia, selama ini memang misterius. Berpenampilan elegan, berbicara halus, tapi penuh rahasia. Wanita itu seolah punya koneksi ke mana-mana. Bahkan bisa tahu kegiatan Paijo tanpa dia cerita.

Dan itu membuat Paijo menjadi takut.

...🪱CACING ALASKA MODE🪱...

1
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
sakarepmu clau🙄
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
lubang bikinan ondel
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
cincin satu"nya petunjuk pun dh hilang
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
jgn bilang Paijo saudara tiri Suzy 🤔🤐
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
pdhl aku berharap sakitnya mbok Sarni cuma rekayasa Claudia. tp rupanya.,🤔🤐
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦NOL
duhh gustiii gini amat
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦NOL
karepmu nyemplung dewe Joo
jgn salahkan Suzy aelahh
༄༅⃟𝐐Dena🌹
Sedikit demi sedikit identitas paijo mulai terkuak.

next nell, semakin menarik 😁😁😁
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
Bagus ceritanya~~~
Tpi bikin greget 😭
Jo terlalu pasrah bet, Jo ga boleh lemah ya kudu kuat lawan dong itu si lambe turah claudia jan mau dijadiin bonekanya😭😭
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
jan*

adududu typoku selalu tidak tau tempat🚶‍♀️
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
Nah kan bilang Claudia itu selirnya om Andi😱😱
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
gubrak😱
bagai petir disiang bolong faktanya😱😱
༄༅⃟𝐐Dena🌹
wah, Claudia pemegang semua kartu paijo, termasuk ibu paijo juga sepertinya 😁😁😁
༄༅⃟𝐐Dena🌹
masuk akal, cincin sdh hilang, karena orang desa ga terlalu ngurusi ngunu kuwi /Joyful//Joyful//Joyful/
༄༅⃟𝐐Dena🌹
pantess, visualnya aduhai, tidak seperti orang desa yg lain, anak ningrat toh😁😁😁
༄༅⃟𝐐Dena🌹
laah diberi teanslate /Joyful//Joyful//Joyful/
▀▄▀▄🪱CACING ALASKA🪱▄▀▄▀: harusnya aman 🙄🙄
༄༅⃟𝐐Dena🌹: nanti double enggak?
total 3 replies
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
kpan Jo bisa tegas sedikit masa mau jdi patungnya Claudia terus😭
gemes sndiri kan jdinya 😶😶
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
udah setaun aja ga ada kabar couple hts kita~
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦NOL: cieeee
total 1 replies
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
wah gilakkk😭🫵

Lu yg terobsesi sama Paijo peak itu bukan cinta lagi namanya dari mana juga pengorbanan disitu 🤯
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
cih penyelamat paan si claudia😒
yg ada dia tuh yg makin memperkeruh keadaan paijo🚶‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!