NovelToon NovelToon
CEO DINGIN PILIHAN PAPA

CEO DINGIN PILIHAN PAPA

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:14.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Aida Fahmi

Ilea Tirta Mahesa atau sering di sebut ilea ia terpaksa menerima perjodohan dengan lelaki pilihan papanya,dia di jodohkan oleh seorang CEO anak dari keluarga Addison. Perjodohan tersebut dilakukan karena keluarga Mahesa dan Addison ingin mempererat persaudaraan dan menjalin hubungan keluarga yang baik.
Liam James Addison anak pemilik perusahaan keluarga Addison adalah lelaki yang akan dijodohkan oleh ilea. Dia memiliki sifat yang dingin dan cuek terhadap wanita,seakan tidak memiliki ketertarikan sedikit pun terhadap wanita,namun Liam begitu karena ia pernah disakiti oleh seorang wanita di masa lalu .
pernikahan pun di lakukan karena kedua keluarga sudah menentukan hari yang baik untuk melaksanakan resepsi.Bagaimanakah nasib ilea kedepannya?..



HAPPY READING🙌🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aida Fahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Musuh Dalam Selimut

          Hari Ketiga di luar kota...

Pagi itu Liam terbangun dari tidurnya, ia melihat kearah Dion yang masih tertidur pulas. Hari ini mereka ada janji dengan tuan Daniel Smith, untuk menghadiri acara peresmian restoran milik tuan Daniel Smith. kontrak kerja mereka juga sudah berhasil dan resmi menjalin kerja sama.

Liam beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi, ia memutuskan untuk bersiap terlebih dahulu, tanpa membangunkan Dion yang tertidur pulas.

"Gedebug" Dion terjatuh dari tempat tidur.

"Aduh sakit sekali, kenapa pake jatuh segala sih. Mengganggu saja orang lagi mimpi indah." Ucap Dion sambil memegangi kepalanya yang sakit akibat terbentur lantai

Dion melihat ke arah tempat tidur Liam dan mendapati temannya itu tidak berada di sana. Ia melihat ke seluruh penjuru kamar namun tak menemukan Liam, sampai akhirnya ia mendengar suara guyuran air dari dalam kamar mandi.

"Oh ternyata sedang mandi." Gumam Dion.

Saat Dion hendak bangkit, ia melihat ponsel Liam berdering dan menunjukkan telpon dari Gita sang sekretaris.

Dion segera mengangkat telpon itu tanpa ijin terlebih dahulu.

"Halo pak selamat pagi. Maaf mengganggu waktu anda ada yang ingin saya bicarakan pak." Ucap Gita saat telpon diangkat.

"Halo Gita ini saya Dion, kebetulan pak Liam sedang mandi. Ada perlu apa rupanya? Tanya Dion dari balik telpon.

"Begini pak Dion saya ingin memberitahukan kepada anda, bahwa ada yang melakukan kecurangan di perusahaan kita." Ucap Gita dengan suara paniknya.

"Hah bagaimana bisa baru ditinggal 3 hari sudah seperti ini. Apa kerja kalian semua di sana ha? Tidak becus sekali, kalau Liam sampai tau ini habis kalian." Jawab Dion dengan nada marah ketika mendengar perkataan itu.

"Sa-saya juga tak tahu pak tadi saya mendapat laporan keuangan yang menurun." Jawab Gita terbata-bata, pasalnya dia takut mendengar Dion marah begitu.

Selama ini Dion adalah sosok yang dikenal ceria dan humble kepada semua karyawan kantor. Ia berbeda dengan Liam yang cuek dan dingin. sehingga banyak karyawan yang dekat dengan Dion. Namun siapa sangka dibalik keceriaan Dion itu ada singa yang akan mengaum jika marah.

" Yasudah kau urus dulu kasus ini jangan sampai Liam tahu aku akan bantu selidiki." Tegas Dion.

"Baik pak." Ucap Gita.

Seketika telpon pun berakhir, dan pada saat yang bersamaan Liam keluar dari kamar mandi. Dion segera menghapus riwayat telpon dari Gita dan melempar ponsel Liam ke sembarang arah.

"Kenapa kau tak membangunkan ku?" Tanya Dion saat Liam menghampiri nya.

"Kau tidur sangat nyenyak jadi aku tak tega membangunkan mu, cepatlah mandi setelah itu kita pergi ke acara tuan Daniel." Perintah Liam.

"Siap pak." Dion langsung berlari ke kamar mandi sebelum terkena amarah Liam.

Liam yang melihat tingkah Dion hanya menggelengkan kepalanya, ia segera mengenakan pakaian formalnya. Tak berapa lama Dion pun telah siap dari mandinya.

Mereka tidak sarapan pagi ini, karena akan dijamu hidangan yang mewah saat peresmian restoran milik tuan Daniel. Setelah itu Liam dan Dion berangkat menuju lokasi tujuan.

Sesampainya di sana terlihat sudah banyak pengunjung yang ikut merayakan peresmian restoran tersebut.

Liam datang dan menghampiri tuan Daniel.

"Selamat atas peresmian restoran anda tuan Daniel." Ucap Liam sambil menjabat tangan Daniel.

"Terima kasih sekali lagi tuan Liam sudah menyempatkan waktu anda untuk datang kemari." Ucap Daniel membalas jabatan tangan Liam.

"Anda orang yang hebat, semoga bisnis anda lancar." Ucap Liam sambil menepuk bahu tuan Daniel.

"Terima kasih tuan Liam, yasudah mari kita memulai acara peresmian ini." Ajak Daniel kepada Liam.

"Silahkan tuan." Liam menimpali.

Acara dibuka dengan pemotongan pita oleh tuan Daniel Smith sang owner restoran. Setelah itu tamu dipersilahkan masuk dan dihidangkan makanan yang lezat.

Terlihat di sebuah ruangan VIP restoran tersebut duduk empat orang lelaki yang mengenakan jas. Mereka adalah Liam, Dion, Daniel dan Raka asisten tuan Daniel. Mereka membicarakan tentang bisnis yang akan dikembangkan bersama.

"Apakah anda betah berada di kota ini tuan Liam?" Tanya Daniel memulai percakapan.

"Saya cukup betah berada di sini, lingkungannya sangat cocok dengan saya." Jawab Liam menimpali.

"Wah syukur lah kalau anda suka lain kali anda bisa berkunjung kemari lagi." Usul tuan Daniel.

"Mungkin next time saya akan membawa calon saya kesini, sekalian healing." Jawab Liam dengan senyumannya.

"waduh ternyata sudah punya calon tuan muda ini, Kapan lagi dikenalkan dengan kami?" Sindir tuan Daniel.

"Secepatnya tuan Daniel sambil menunggu waktu yang tepat, ia juga masih berkuliah." Jawab Liam sambil menyeruput kopinya.

"Ternyata selera tuan Liam ini yang ting-ting ya." Ucap tuan Daniel sambil tertawa.

Mereka tertawa bersama mendengar perkataan tuan Daniel. Di saat yang bersamaan Dion mendapat telpon dari seseorang. Namun saat Liam hendak melihat siapa penelpon itu, Dion dengan cepat langsung mengambil ponselnya dan keluar ruangan untuk mengangkat telpon.

Liam yang curiga melihat gelagat sang asistennya itu segera mengikuti nya keluar, ia berasalan kepada tuan Daniel ingin pergi ke toilet.

Di saat berhasil membuntuti Dion, ia mencoba untuk mendengarkan percakapan Dion dengan seseorang dari dalam telpon itu.

"Bagaimana apa kau sudah menemukan siapa pelakunya?" Tanya Dion.

"Setelah diselidiki kami mencurigai dua orang tuan, yaitu manajer keuangan dan salah satu staff accounting. Karena beberapa hari ini gerak gerik mereka sangat mencurigakan." Terang Gita dari balik telpon.

"Baiklah kau awasi dulu mereka, lihat seberapa jauh tikus-tikus itu beraksi." Jawab Dion dengan suara seriusnya.

Liam yang mendengar percakapan itu langsung menghampiri Dion dan merebut ponselnya. Dion terkejut saat ponselnya direbut oleh Liam. Namun ia tak bisa berbuat apa-apa.

"Matilah aku jabatanku terancam saat ini." ucap Dion dalam hati sambil memainkan jemarinya.

Liam memarahi sang sekretaris melalui sambungan telpon itu.

"Mengapa kau tak memberitahu ku masalah ini? Siapa sebenarnya bos mu? Aku atau Dion? Atau kau mau ganti bos biar ku pecat langsung." Ucap Liam dengan nada emosinya.

"Bu-bukan begitu pak, saya tadi pagi sudah menelpon bapak namun yang mengangkat pak Dion. Beliau memerintahkan saya untuk merahasiakan ini dari bapak." Jawab Gita dengan nada ketakutannya.

Liam langsung menutup telpon dan menatap Dion dengan tatapan tajamnya. Dion yang sadar ditatap begitu hanya bisa pasrah dengan posisinya saat ini.

"Matilah aku." Gumam Dion dengan nada pelan dan hampir tidak terdengar.

"Mengapa kau menyembunyikan ini semua dari aku? Kau sudah pandai membohongi sahabatmu ini ha?" Tanya Liam dengan emosi, ia mengeraskan rahangnya geram.

"Dengarkan aku dulu, aku tidak bermaksud membohongi mu atau menutupi ini semua dari kau. Tapi aku tak mau membuat urusanmu di sini terganggu." Jawab Dion gemetar.

"Lalu apakah kau mau bertanggung jawab atas kasus ini ha? Perusahaan kita baru saja memulai kerja sama dengan beberapa investor, kalau bangkrut terus para investor itu mencabut kerja samanya bagaimana? Kalian mau jadi pengangguran?" Tanya Liam semakin emosi.

"Maafkan aku, bukan maksud ku untuk membohongimu. Aku berencana akan menyelesaikan kasus ini saat pulang dari sini." Jawab Dion.

"Aku tidak butuh penjelasan lagi, kau urus tiket kita pulang sekarang. Aku akan meminta ijin kepada tuan Daniel." Liam langsung pergi meninggalkan Dion yang masih berdiri di sana.

Dion hanya diam dan bingung dengan situasi ini, niat hati ingin menolong menyelesaikan masalah malah dirinya yang terkena masalah.

Liam masuk keruangan dan menghampiri tuan Daniel. Daniel melihat wajah Liam dan menyadari bahwa Liam sedang dalam kondisi marah. Ia pun bertanya kepada rekan nya itu.

"Ada apa tuan Liam? Sepertinya ada masalah?" Tanya Daniel memastikan.

"Begini tuan Daniel, saya ingin meminta ijin kepada anda untuk pulang hari ini." Jawab Liam

"Kenapa mendadak sekali tuan, ada apa ini coba ceritakan. Mana tau saya bisa bantu." Usul Daniel.

"Perusahaan saya sedang bermasalah, ada penghianat yang melakukan kecurangan."Terang Liam.

Daniel yang mendengar itu tak tinggal diam ia sama geramnya dengan Liam. Karena ia sangat membenci kecurangan itu.

"Kalau begitu pulanglah tuan, saya akan membantu mengurus kasus ini, dan akan mengirim kan pengacara terkenal untuk membawa kasus ini ke rana hukum." Ucap Daniel.

"Terima kasih atas kebaikan anda tuan, kalau begitu saya pamit dulu." Ucap Liam sambil menjabat tangan Daniel.

"Sama-sama semoga anda cepat menemukan titik terangnya." Jawab Daniel.

Liam dan Dion langsung kembali ke hotel untuk mengambil pakaian mereka. Setelah itu mereka segera menuju stasiun dan menaiki kereta api yang sama saat berangkat.

Di sepanjang perjalanan Liam hanya diam, bahkan ia tak sedikit pun berbicara dengan Dion. Bahkan saat Dion bertanya pun ia tak menjawab.

"Apakah kau masih marah denganku?" Tanya Dion dengan wajah bersalahnya.

Namun Liam tak juga menjawab, ia fokus dengan ponselnya.

"Kau boleh marah denganku bahkan jika kau mau, kau boleh memecat ku." Ucap Dion.

"Diam lah!! Sekali lagi kau berbicara aku tidak akan segan memecat mu." Jawab Liam yang masih fokus dengan ponselnya.

Dion yang mendengar itu hanya diam, ia tak berani membantah apalagi kondisi Liam sedang emosi begini.

Liam masih tetap fokus dengan ponsel nya, ia mencoba menghubungi seseorang untuk menyelidiki kasus ini. Setelah mendapatkan jawaban dari orang tersebut, Liam langsung menutup ponselnya. Ia memilih untuk istirahat selama perjalanan, pikirannya sangat kacau hari ini.

Mereka sampai di kotanya pukul 2 siang. Setelah itu mereka langsung menuju kantor menggunakan mobil Liam yang terparkir di parkir inap stasiun.

"Cepat lah Dion, lajukan mobil dengan cepat kita ke kantor sekarang." Ucap Liam dengan tangannya yang mengepal, dirinya sangat kesal dan berniat akan membasmi para tikus itu.

"Sabar lah jalan sangat ramai jika aku memaksa untuk melaju dengan cepat, maka kita akan kecelakaan." Jawab Dion menenangkan.

"Ah kau lama sekali, sini biar aku yang ambil alih kemudi." Pinta Liam.

"Kau sedang emosi begini lebih baik aku saja yang menyetir, tidak baik menyetir dalam kondisi marah." Usul Dion.

"Jangan banyak bicara silahkan menepi dan setelah itu aku yang mengemudi!" Jawab Liam dengan keras kepala.

Dion tak bisa membantah ia pun menuruti permintaan atasannya itu. Setalah mobil menepi mereka segera bertukar posisi. Kini Liam yang mengendarai mobil itu.

"Pelan lah Liam jalan sangat ramai jangan ikuti emosi mu." Ucap Dion memperingati sahabatnya itu.

"Aku tidak bisa menahan emosi ku lagi Dion. Ingin rasanya aku membasmi tikus-tikus itu." Ucap Liam kesal.

Liam terus melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dion yang berada di posisi ini hanya bisa berdoa agar diberi keselamatan. Namun seketika.

Brakkkk....

1
EMP Official
aku like, komen, & subscribe y thor 🤗🙏
Fikri Rizki
wah langsung terpesona ga tuh/Facepalm/
Fikri Rizki
habis mukanya lelus kok menangis?
Fikri Rizki: lesu maaf salah ngetik /Facepalm/
total 1 replies
Fikri Rizki
mampir hanya komentar aja jangan boom like kan?
Fikri Rizki
terima ga tuh dia?
Fikri Rizki
berarti judulnya dipaksakan?
Fikri Rizki
emang bapak kamu bisa candaan /Facepalm/
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚢𝚊...


🌹🌹🐡🐡 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔𝚖𝚞
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚊
Sunshine🤎: maksih Bu🥰
total 2 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚙𝚊𝚙𝚊𝚗𝚢𝚊 𝙻𝚒𝚊𝚖 𝚙𝚊𝚋𝚐𝚐𝚒𝚕 𝙳𝚒𝚘𝚗 𝙾𝚖?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: 𝚘𝚘𝚑 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞
Sunshine🤎: enggak buk mksdnya itu nuturkan dirinya sendiri ke Dion
total 2 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚖𝚊𝚖𝚙𝚒𝚛 2 𝚋𝚊𝚋 𝚍𝚞𝚕𝚞



🌹🌹.....
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚍𝚒𝚊𝚕𝚘𝚐 𝚝𝚊𝚐 𝚓𝚍 𝚝𝚊𝚗𝚍𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚙𝚊𝚔𝚊𝚒 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚘𝚖𝚊 (,) 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚝𝚊𝚗𝚍𝚊 (") 𝚍𝚒 𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚖𝚊𝚝. 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚒𝚝𝚒𝚔 (.)
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: 𝚍𝚒𝚊𝚕𝚘𝚐 𝚢𝚐 𝚍𝚒𝚜𝚎𝚛𝚝𝚊𝚒 𝚍𝚐𝚗 𝚝𝚒𝚗𝚍𝚊𝚔𝚊𝚗
Sunshine🤎: dialog aksi itu yang seperti apa bu
total 4 replies
Bilqies
🐠🐠🐠🐠🐠 bakar untuk makan siang+update
Bilqies
mulutmu, gak bisa kali ya di filter
Bilqies
nah loh kena tuh
Bilqies
udah salah masih aja berkilah
Bilqies
itu Krn ulahmu sendiri
Bilqies
🌹🌹🌹 + update
aku udah baca sampai sini thor
Sunshine🤎: thanks🥰
total 1 replies
Bilqies
ayo terus hajar, paling suka liat adu jotos kek gini /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Sunshine🤎: waduh malah senang ini, masa harus buat Liam dan Alex adu jotos Mulu😭😂
total 1 replies
Bilqies
aku tunggu Liam
Bilqies
sakit karena kalian pergi meninggalkan Mommy Alena
Sunshine🤎: yupss benar
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!