NovelToon NovelToon
Wanita Mandul

Wanita Mandul

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Pelakor / Keluarga / Angst
Popularitas:18.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kuswara

Harus menyalahkan siapa keadaan Zahira saat ini yang divonis tidak akan pernah bisa melahirkan seorang anak bagi suami tercinta.


Apa yang akan dilakukan Zahira setelah mendapatkan vonis tersebut? Apa juga yang akan dilakukan suaminya serta mertuanya yang ikut tinggal bersama Zahira?.


"Zahira si wanita mandul"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kuswara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Ibu yang biasanya hanya berdua dengan seorang mbak yang dipekerjakan anak-anaknya, kini bertambah dua orang lagi yaitu Mas Bilal dan Zahira.

Makan malam terasa hangat dan obrolan mereka sangat santai sesaat setelah makan.

"Bagaimana dengan pekerjaan Nak Bilal?" Ibu baru menanyakannya sekarang.

"Alhamdulillah baik, lancar." Sahut Mas Bilal.

"Alhamdulillah." Ibu tersenyum bahagia.

Malam semakin larut, namun baik Mas Bilal atau Zahira belum ada yang tidur. Keduanya kembali meluruskan masalah Zahira dan Mama mertua.

Zahira menceritakan awal mula perselisihan Mama mertua tempo hari bertepatan dengan Zahira yang tidak bisa menghubungi Mas Bilal.

Berawal dari permintaan sang Mama mertua yang lambat di tanggapi oleh Zahira karena tidak bisa mengadakan sejumlah uang untuk semua saudara yang ada di rumah.

Uang tersebut di dapat Zahira setelah menghubungi beberapa teman-teman yang ternyata mereka semua sedang sibuk. Hingga dua jam baru lah Zahira pulang membawa uang yang diminta.

Salah satu dari mereka ada yang marah karena terlama nunggu sampai-sampai mood nya buruk dan mall yang akan didatangi sebentar lagi akan tutup.

Mulai lah percekcokan terjadi dan semuanya menyalahkan Zahira. Bahkan Mama mertua dengan lantang memaki Zahira dengan sebutan mandul di depan mereka tanpa ada yang membela. Padahal Zahira sudah sangat berusaha mendapatkan uang.

Air mata Zahira kembali menetes, keberadaannya sebagai istri Mas Bilal seolah tidak ada karena kemandulannya. Lalu apa itu keinginannya? Kesalahannya?. Mana ada yang mau tahu dan mengerti dengan keadaan Zahira.

Mas Bilal menyampaikan permohonan maafnya karena tidak ada saat Zahira sangat membutuhkan. Namun tentu saja tidak dengan alasan yang detail. Karena ditakutkan akan merusak lagi hubungan mereka yang baru membaik. Malam itu juga Mas Bilal langsung mengganti uang temannya Zahira dengan mentransfernya.

Seterusnya gesekan-gesekan itu terjadi tanpa bisa dihentikan. Walau Zahira sendiri merasa tidak pernah bermasalah dengan Mama mertua, namun nyatanya mertua nya selalu memiliki masalah dengannya.

.....

Satu bulan sudah Mas Bilal dan Zahira berada di rumah Ibu Halimah. Hubungan keduanya semakin harmonis dan terlihat sangat bahagia dari yang biasanya. Masalah yang menerpa mereka selalu berhasil dilewati dengan baik. Meski belum selesai dengan Mama mertua yang masih mengibarkan bendera kemarahan pada Zahira.

Beberapa upaya telah dilakukan Zahira dan Mas Bilal, termasuk mendatangi rumah itu lagi dan meminta maaf pada Mama. Namun sejauh ini belum membuahkan hasil yang mereka harapkan.

Pun Zahira berusaha mengerti akan masa lalu Mas Bilal dan Alisha. Itu hanya masa lalu yang dimiliki semua orang termasuk dirinya. Komunikasi Zahira dengan Taufik dan Niken pun tetap berjalan baik walau agak dibatasi topik pembicaraannya.

Siang ini Mas Bilal kembali ke rumah setelah meeting di luar bersama klien dan Jeremy. Pria tampan dan mapan itu mendadak tidak enak badan, matanya berkunang, kepalanya pusing, tubuhnya menggigil dan berkeringat dingin. Padahal nanti malam masih ada meeting di kota Bandung bersama Pak Anton. Sekaligus Mas Bilal ingin mencari tahu siapa yang telah membuat dirinya tidur bersama Alisha.

"Mas mau di kerok aja sayang." Mas Bilal melepas kemeja lalu rebahan di atas tempat tidur.

"Iya, Mas." Zahira menaruh air minum hangat, makanan dan obat di atas meja. Kemudian naik ke atas tempat tidur setelah mengambil minyak gosok dan uang koin.

Benar saja, punggung Mas Bilal kini dipenuhi garis merah yang dibuat Zahira. Setelahnya Mas Bilal segera menghabiskan makanan lalu minum obat yang disiapkan Zahira.

"Mas istirahat aja, insyaAllah nanti cepat membaik." Zahira membantu Mas Bilal mengenakan t-shirt.

"Temani Mas ya?." Mas Bilal menarik tangan Zahira yang akan pergi dari hadapannya.

Zahira mengangguk, naik ke atas tempat tidur lalu ikut merebahkan tubuhnya di samping Mas Bilal. Merasakan hangatnya pelukan suami tercinta yang terkadang begitu manja padanya.

Keduanya mengarungi perjalanan panjang sebelum akhirnya berlabuh dan sebentar mereka memejamkan mata sebelum bertemu waktunya shalat fardu yang lain.

Suara lantunan shalawat menjelang maghrib mengalun merdu, namun mampu membangunkan dua insan yang begitu saling mengasihi.

"Bagaimana Mas, udah mendingan?." Zahira memeriksa keadaan suaminya.

"Lebih baik sayang, itu karena kamu." Mas Bilal mengecup kening Zahira beberapa saat.

Zahira hanya tersenyum, selalu tersanjung dengan sikap dan perkataan manis sang suami.

Zahira dan Mas Bilal langsung melaksanakan shalat sebelum mereka memutuskan untuk pergi ke kota Bandung.

"Besok sore juga kami udah pulang, Bu." jelas Zahira pada sang ibu sekalian pamit.

"Iya, kalian hati-hati."

"Iya, Bu." Sahut keduanya bersamaan.

Kemudian mereka berangkat setelah menyalami tangan Ibu dengan takzim.

Mas Bilal merasakan keberuntungan yang sangat luar biasa mendapatkan Zahira dan Ibu Halimah dalam hidupnya. Keduanya begitu sangat baik dan Ibu Halimah penuh dengan kelembutan dan cinta kasih. Cerminan sosok sebaik-baiknya seorang Ibu terhadap anak-anaknya. Mas Bilal benar-benar merasakannya sendiri.

Hampir empat jam lamanya Zahira dan Mas Bilal dalam perjalanan kini akhirnya mereka tiba di kota kembang bersamaan hujan deras yang mengguyur kota Bandung.

Setelah menaruh tas di dalam kamar, Mas Bilal mengajak yang kemudian menggandeng Zahira ke tempat meeting yang telah berlangsung beberapa menit lalu. Zahira duduk di meja yang berbeda namun tidak jauh dari tempat suaminya meeting.

Seorang pelayan datang membawa minuman dan makanan ringan yang telah dipesan sebelumnya oleh Mas Bilal. Suaminya begitu sangat perhatian dan selalu membuatnya menjadi wanita bahagia yang paling beruntung.

Sepasang mata memperhatikan setiap gerak gerik Zahira dari tempat yang sama dengan Mas Bilal meeting. Seorang pria yang masih mengingat betul saat melihat Zahira menangis sedih di kota ini.

Hingga meeting selesai pun, pria itu masih memperhatikan Zahira. Entah apa yang dilihat pria itu hingga betah memandangi Zahira hampir satu jam. Pria itu pergi dengan senyum tipis namun tetap sesekali menoleh ke arah Zahira yang masih bisa dijangkau oleh kedua matanya. Hingg pria itu masuk ke dalam lift dan menuju lobby.

Mas Bilal dan Pak Anton tidak langsung meninggalkan tempat meeting. Keduanya masih terlibat obrolan yang cukup serius itu yang ditangkap oleh Zahira dari tempatnya.

Benar saja, Mas Bilal menanyakan kejadian beberapa malam lalu saat mereka di kota Lampung. Namun sayang Pak Anton tidak bisa dimintai informasi lebih banyak karena semua jawaban tidak tahu. Namun entah kenapa Mas Bilal merasa jika ada sesuatu yang disembunyikan Pak Anton darinya. Entah itu tentang Alisha atau diri Mas Bilal sendiri.

"Mau makan lagi sayang?." Mas Bilal menghampiri Zahira yang setia duduk menunggunya.

Zahira menggeleng sambil tersenyum. "Sudah kenyang Mas. Mas mau makan lagi?."

Kini giliran Mas Bilal yang menggelengkan kepalanya.

"Mas enggak selera sayang, entah lah mungkin karena masih efek masuk angin kali."

"Kita kembali ke kamar saja, sayang." Ajak Mas Bilal yang kembali merasakan kurang sehat pada tubuhnya.

"Apa kita ke klinik aja Mas? Tadi aku lihat masih ada yang praktek dekat-dekat sini?." Tawar Zahira sambil mengelap keringat dingin pada wajah dan leher Mas Bilal tersayang.

1
Yuli Ana
maaf kk author... novelnya kok gk nyambung dr novel kmarin biar seru gt...🤭🤣🤣✌️✌️
Yuli Ana
yah tamat.... dn akhirnya pelakor yg tumbang..🤭. mamanya msih jhat gk y..🤣🤣
N Wage
ngapain jg minta ditalak sebelum operasi?
🍻
semoga mati deh Aleshanya !!!!!
setiap baca Novel slalu Pelakornya di belain & hidup bahagia 🙄
Yuli Ana
duh ksihan jg alesha. begini nih poligami tu yg ada hanya saking menyakiti. semua sakit.
Sry C'cipit Tea
bnr sakit atau cuman akting doang biar Bilal simpati n menalak Zahira...
Sry C'cipit Tea
moga za operasi ny gagal...
Iis Dawina
aduh mau mati aja mendrama dulu
Sry C'cipit Tea
pemenang akan selama nya jd pemenang...
Yuli Ana
enak kn jd pelakor yg gk dicintai...🤣🤣🤣...
Yuli Ana
harusnya mama aja yg mninggal. knpa hrs papa yg baik..😭
aqil siroj
duh ibu mertua gak sadar" dia ya....
heran deh... mertua toxickayak gitu entar kena stroke loh
lusi edward
mak mertuanya ga tobat juga
Sry C'cipit Tea
smoga alisha skrg yg harus ke rumah sakit...biar ga jd talak
Iis Dawina
penyesalanmu palsu..klo benar..km yg akn mengalah. bukannya mlh egois walaupun diantara km ada ank..ank yg sebenarnya krn kesalahan tp yakinlah. bilal pasti mau ko rawat ank km..asal km tdk menuntut macam" apalagi smp ngomporin mertuamu
Yuli Ana
mama mertua gk punya hati
aqil siroj
huhuhu.... jng kuatir mama mertua suatu saat kamulah yg bakal menyesali semuanya....
lusi edward
nyesel kan kau alisha. minta maaf gih seblum mati
Yuli Ana
alesha ni ya... gk punya hati nurani bngt .
Sry C'cipit Tea
bukan nya sadis...tp aku berharap tar alisha meninggal za...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!