NovelToon NovelToon
AFTER FIVE YEARS

AFTER FIVE YEARS

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Pernikahan Kilat / Cerai / Beda Usia / Pelakor / Mengubah Takdir
Popularitas:29.4k
Nilai: 5
Nama Author: yaya_tiiara

Sassy Savannah menempelkan kepalanya di kaca jendela kereta, yang akan membawanya kembali ke tanah kelahirannya. Lima tahun bukan waktu singkat, untuk mengubur kenangan yang telah terjadi. Apalagi harus kembali berhadapan dengan orang dari masalalunya, yang hingga saat ini masih bersemayam di lubuk hatinya paling dalam. Rasanya malas harus kembali bertemu dengan mantan suaminya, yang mencampakkannya dengan semena-mena.
Aidan Darma Saputra, lelaki yang dicintainya sekaligus di bencinya. Dia telah menorehkan sebuah kesakitan, juga sekaligus kebencian dalam jiwanya. Hanya karena sebuah aduan tidak berdasar yang di tuduhkan padanya, dia dengan teganya mencampakkan dirinya.
Dengan kekuatan yang tersisa, Sassy bisa keluar dari istana yang mengurungnya selama ini. Berbekal tekad kuat dan dorongan semangat dari ke dua orangtuanya, Sassy melanjutkan hidup jauh dari lelaki yang di cintainya sekaligus orang yang mematahkan harapannya bisa bersanding hidup bersama sampai ajal memisahkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya_tiiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 : Hari pertama kerja

Seperti janji Rian kemarin, yang akan memperkenalkan Sassy dengan sahabatnya. Pemilik resto, yang membutuhkan tenaga di bagian administrasi ringan. Sambil berboncengan layaknya sepasang kekasih, mereka melaju kencang di tengah hiruk-pikuk kendaraan yang berkejaran. Sassy memeluk erat pinggang kakaknya, menikmati sensasi menaiki moge. Jarang-jarang Sassy mau di bonceng Rian, karena kakaknya itu paling senang ngebut di jalanan. Sementara ia takut, berkendara dengan ugal-ugalan.

"Mas?" pekik Sassy keras, sambil tangannya mencubit kecil pinggang Rian.

"Apa!" balas Rian tak kalah keras.

"Jangan ngebut! Aku takut, nih" ucap Sassy di telinga kakaknya.

"Enggak ngebut, kok!" bantah Rian, masih tetap dengan kecepatan tinggi. "Santai aja, kalo perlu pejamkan mata."

"Ih, Mas Rian bandel. Aku masih mau hidup, tau!" dengan gemas Sassy memukul pundaknya.

"Hahaha!" sebagai jawaban, Rian tertawa berderai. "Sama, apalagi Mas masih lajang." lanjutnya menambahkan.

"Makanya cari pacar, sana."

"Udah punya..."

"Siapa? Kok diem-diem aja, gak di kenalin" potong Sassy cepat.

"Sabar, dek. Nanti juga Mas kenalin sama Ayah-ibu, juga kamu" jawab Rian menjanjikan.

"Bener ya, Mas. Jangan bo'ong melulu, usia Mas Rian udah pantas menikah. Punya pekerjaan pun mentereng, kurang apa coba?!"

"Iya...iya, bawel amat sih."

"Kalo gak bawel, bukan cewek namanya."

"Terserah kamu, cewek emang sulit di lawan" keluh Rian akhirnya.

Perjalanan mereka tak terasa, karena di isi dengan obrolan ringan. Begitu tiba di tempat tujuan, Rian memarkirkan kuda besinya di parkiran sebuah restoran yang tutup. Maklum hari masih pagi, jadi belum ada aktivitas yang berati. Rian mengajak adiknya berjalan ke samping bangunan, dimana kantor resto berada. Tanpa perlu bertanya pada karyawan yang ada di situ, kakaknya itu nyelonong masuk tanpa permisi.

"Hai bro!" sapanya, pada cowok di belakang meja kerja. "Pagi-pagi, udah sibuk aja."

Rian mengambil duduk di depan cowok bermata empat itu, lalu menarik Sassy agar mengikutinya.

"Gue gak kayak Lo, bisa santai" balasnya keki, kemudian membuka kacamatanya. "Jadi cewek ini, yang bakal bantuin gue" lanjutnya, menatap Sassy sekilas.

"Adik gue, Sassy. Kemaren kan, udah gue kabarin lewat WhatsApp. Kenapa? Lo lupa, belom buka WA" dengus Rian kesal.

"Sorry bro, lo tau sendiri kerjaan gue bejibun" ucapnya , sambil menggaruk-garuk kepalanya. "Makanya gue perlu asisten buat bantu-bantu, minimal ia bisa mengingatkan. Lo tau sendiri, kan. Sifat pelupa gue, udah akut."

"Untung belum punya pacar, bisa-bisa Lo lupa sama gebetan" ejek Rian seenaknya.

"Ah, gue sama lo sama aja. Sama-sama, bujang lapuk" tangkisnya cepat.

"Hahaha!" keduanya tertawa terbahak-bahak, melupakan Sassy yang hanya bisa bengong melihat ke akraban mereka.

"Oh ya, sorry. Lo belum kenalin gue, sama cewek cantik ini" ucapnya menatap lekat Sassy, begitu mereka menghentikan tawanya.

"Masa lupa, sama adik bontot gue?! Ini Sassy, dia baru tiba dari Surabaya" terang Rian, menarik tangan adiknya untuk berjabat tangan dengan temannya.

"Hallo, aku Biantara Sutoyo. Panggil aja Bian, biar akrab." Cowok bermata elang itu, berdiri dari kursinya untuk menerima uluran tangan Sassy. "Kamu, di terima kerja di sini."

"Saya Sassy, Mas. Senang bisa bergabung di sini, mohon bimbingannya dalam menjalankan tugas" balas Sassy sopan.

"Nanti kamu di bimbing Mbak Wiwit, supervisor di resto ini. Jadi tugas-tugasnya apa saja, yang mesti kamu pelajari. Kebetulan untuk bagian administrasi ringan sudah terisi, maka kamu saya tugaskan sebagai asisten pribadi."

"Lo gak bilang, adek gue jadi Aspri" sela Rian heran.

"Ya, mau bagaimana lagi? Lowongan kerja sebagai admin udah ada, lebih baik bantuin gue."

"Tapi gak ada udang di balik bakwan, kan?" selidik Rian.

"Enggaklah, emang gue butuh asisten. Kerjaan gue, gak ada habisnya" kilah Bian dengan wajah serius.

"Gue percaya, restoran lo tersebar di mana-mana." ucap Rian maklum.

"Enggak pa-pa kan? Adek lo, kalo hari ini mulai kerja" tanya Bian, meminta pendapat Rian.

"Boleh aja, dia juga bete diem di rumah. Iya kan, dek?" tanya Rian, sembari berpaling menatap sang adik.

"Eh, iya...iya" jawab Sassy tergagap. Ia yang tengah memandangi seisi ruangan kantor, terkejut mendengar pertanyaan dari sang kakak.

Bian segera menelpon karyawannya melalui saluran kantor, agar segera menghadapnya. Sementara Sassy, hanya termangu mendengarkan.

"Oke bro, gue pamit.Titip Sassy, jangan sampe lecet" canda Rian, berdiri dari kursinya. Kemudian mereka melakukan salaman ala cowok, dengan saling menempelkan kepalan tangan.

"Dek, Mas ke kantor dulu" alih Rian, mengacak rambut Sassy sebelum keluar dari kantor.

"Hati-hati, Mas!"

Rian mengacungkan jempolnya, sebagai jawaban. Pintu tertutup di belakang Sassy, kecanggungan mulai terasa di sekelilingnya. Bian kembali mengoreksi pekerjaannya, sedangkan Sassy diam menunggu. Tidak lama kemudian, pintu di ketuk dari luar. Setelah di persilahkan masuk, terlihat perempuan cantik dengan rok span sebatas lutut memasuki ruangan.

"Bapak, memanggil saya" ucapnya sopan.

"Iya, tolong ajari Sassy. Dia karyawan baru, yang akan membantu tugas saya" tutur Bian, menatap Sassy sekilas.

"Baik, Pak!" angguk Wiwit sigap.

"Nah Sassy, kamu belajar dari Wiwit. Tugas apa saja? yang harus kamu kerjakan."

"Siap, Pak!"

"Silahkan kalian berdua keluar, masih banyak yang harus saya lakukan." pinta Bian tegas.

Sassy mengikuti seniornya keluar dari ruangan, menuju tempat bagian administrasi berada. Ruangan sederhana yang bersebelahan dengan sang bos, hanya terdiri dari beberapa meja yang di sekat-sekat.

Sassy menempati meja kerja, dengan seperangkat alat komputer dan juga berkas-berkas yang tersimpan rapih dalam folder. Ia tersenyum, pada satu-satunya cowok di ruangan itu.

"Teman-teman, kita kedatangan karyawan baru. Namanya Sassy, yang akan jadi Aspri Pak bos. Tolong di bantu bila ada kesulitan." ucap Mbak Wiwit memperkenalkan yuniornya.

"Hai, aku Anton bagian keuangan" ucap si cowok, yang duduk didepan Sassy.

Dengan malu-malu, Sassy menangkupkan ke dua tangan. "Aku Sassy."

"Ini, meja kerjanya. Untuk sementara, kamu bisa membantu Tika mengurusi bagian pemasaran dan promosi. Karena tugas Aspri hanya mengikuti Pak bos, bila mengunjungi cabang-cabang restoran."

"Baik Mbak, terimakasih."

"Hai, kenalin aku Tika" ucap teman di sebelah kubikelnya, memperkenalkan diri.

"Aku Sassy, senang berkenalan dengan mu" balasnya ramah. "Apa, yang sedang kamu kerjakan?" tanyanya lagi penasaran.

"Kebetulan aku lagi ngerjain proyek Pak bos, mengenai pembukaan cabang resto baru. Beliau ingin restorannya, bisa di terima di semua kalangan."

"Konsep restonya, mengusung tema apa?" tanya Sassy, ingin tau.

"Hmm, kalo gak salah all you can eat. Jadi pengunjung bebas memesan makanan apa saja, tanpa takut kantong jebol. Karena menu yang di tawarkan, dengan harga terjangkau"

"Tik! Udah selesai belum, proposal pengajuannya? Pak bos, nanyain tuh!" seruan kesal dari seorang gadis berperawakan tinggi semampai, memasuki gendang telinga mereka. Ke duanya yang tengah asyik bertukar pikiran, menatap rekannya yang tampak kesal.

"Udah, Mbak Kinan !" jawab Tika cepat.

"Sini, aku mau bawa ke ruangan Pak bos" Kinan mengulurkan tangannya, meminta berkas yang sudah di selesaikan Tika.

Begitu sudah mendapatkannya, Kinan segera keluar lagi dari ruangan.

"Huh! Dasar caper" dengus Tika sebal.

"Siapa dia, Tik?" tanya Sassy.

"Mbak Kinan, temennya Pak bos. Orangnya jutek, juga gak seneng kalo liat cewek cantik" bisik Tika lirih.

"Lho, memangnya kenapa?"

"Karena merasa tersaingi, dia takut Pak bos kepincut sama yang lain. Mbak Kinan itu, sekretarisnya Pak Bian."

"Oh, gitu!"

"Kamu harus hati-hati Sassy, banyak pegawai yang mengundurkan diri karena berurusan dengan Mbak Kinan. Apalagi, kamu Asprinya Pak bos? Yang sering berada dekat dengannya."

"Baiklah! Lagipula aku kerja di sini cari uang, bukan cari gebetan."

     ****

1
Nana Tulipa
Hati² Bian, cobaanmu datang di awal pernikahan😃
Rafika Adami
ditingal kapok bian
Holipah
cepat banget Thor jngn bkn gara2 bian
Holipah
ada pelakor baru lgi ky nya
Holipah
makan tuh terong letoy🤣🤣
Holipah
si tua kasih karma dong Thor
Holipah
udh rianty miskin kn si tua itu nnti mna mau si pelakor nempel
Holipah
dua racun
Holipah
bkn nyesel si tua itu Thor
Holipah
bikin senjata si tua letoy Thor 😅 tua2 g ada ahlak
Holipah
tua2 g pada tau diri karma karena menyakiti menantu mu & pitnah jga
Putu Suciptawati
nah siapa lagi yg datang cari pak hendra? aidan kah? bs tambah stres thu aidan kalo lihat sassy dan bian disana
Putu Suciptawati
kinan kah calon ibu tiri aidan?
skyvanita iriani
bian laki2 yg plin plan tdk bisa tegas sama diana.
Duwi Rosadah
males dengan karakter bian.. jadi males baca
Putu Suciptawati
kapok kamu bian🤭🤭
Putu Suciptawati
aidan sama diana aja deh😂😂
Putu Suciptawati
betul thu sassy jangan terlalu mencinta ntar pas dia pergi ga terlalu sakit rasanya
Titin Hartanti
Luar biasa
Putu Suciptawati
waduh ternyata oh ternyata kinan ni suka keluar masuk club malam ngincer om2 pantesan aja bian ga respek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!