Skandal Sang CEO

Happy Reading.

Sebenarnya Axelo saat ini ingin mengajak Andara makan siang, dia memang tidak tanggung-tanggung untuk melakukan pendekatan dengan Andara agar semua orang tahu jika dia memiliki hubungan dengan wanita itu. Tapi telepon dari Ayahnya yang memintanya bertemu tidak bisa ditolak setelah kemarin-kemarin dia menolak nya berkali-kali.

Asisten pribadi sang Ayah bahkan langsung menjemput Axelo langsung ke kantor agar dia mau menemui Ayahnya di rumah utama.

Laura yang melihat Axelo pergi bersama Pandu, kepercayaan Ayah mertuanya itu hanya diam saja. Dalam pikiran wanita itu berkecamuk, mungkinkah jika Axelo memang benar-benar di suruh nikah dengan pilihan sang mertua.

Laura menghela nafas, melihat penolakan Axelo beberapa hari ini membuat kerjanya jadi tidak bisa konsentrasi. Laura merasa sakit hati dengan sikap Axelo yang dulunya selalu lembut itu. Namun sekarang pria itu terlihat lebih dingin dan jaga jarak dengannya.

Bahkan pagi tadi Axelo datang ke kantor dengan wanita lain, yang katanya masih kerja di perusahaan ini.

"Siapa wanita itu?" Gumam Laura.

Sepertinya dia harus segera mencari tahu, siapa wanita yang berhasil membuat Axelo berpaling darinya.

*****

"Aku hanya punya dua putra, tapi keduanya tidak mau ada di dekatku, putra pertama ku keliling dunia dan putra keduaku tidak pernah pulang karena takut dijodohkan," ujar Adam tertawa kecil.

Pria paruh baya itu sudah terlihat tua, bahkan rambutnya sudah tidak ada yang hitam.

"Ayah, maafkan Axel, bukan maksud Axel tidak mau pulang ke rumah utama untuk menjenguk Ayah, tapi pekerjaan banyak sekali, jadi .... "

"Bukan karena kamu menghindari perjodohan kan?"

Axelo menghela nafas, "Axel sudah bilang kalau Axel sudah punya pacar, Ayah jangan khawatir, sebentar lagi aku akan membawa nya menemui Ayah," ujar Axelo.

"Bagus, ajak dia makan malam nanti, berhubung kakakmu juga sudah ada di Indonesia, nanti sekalian kita makan malam bersama," ujar Adam membuat Axelo terkejut.

Pria itu tidak tahu jika Arsya sudah pulang, entah kenapa dia merasa malu untuk bertemu dengan sang kakak. Selama berhubungan dengan Laura yang beberapa bulan ini, Axelo memang hanya sekali bertemu dengan Arsya, itupun di pesta Bude Mini dan mereka hanya mengobrol sekilas.

Dan setelah malam pesta itu, Axelo ingat jika Laura malah ikut dia pulang ke apartemen, meninggalkan Arsya dan Putri yang menginap di rumah Bude Mini.

"Axel, gimana?"

"Ah, baiklah Ayah, karena ini dadakan sepertinya Axel harus kasih tau Dara jika nanti malam kita di undang makan malam sama calon mertuanya," jawab Axelo berusaha tenang.

Setelah berbincang sebentar, Axel berpamitan pada sang Ayah untuk segera balik ke kantor.

Andara dan Wila sudah kembali ke divisi nya setelah tadi makan siang bareng Andre juga.

"Jangan bilang kalau lu sama Pak Andre itu ada apa-apa?" Tanya Wila saat mereka sudah duduk di kursi masing-masing.

Meja Wila dan Andara memang bersisian, sehingga membuat kedua wanita itu bisa menggosip ria ketika jam kerja.

"Hah, jangan ember tuh mulut, gue udah punya calon," jawab Andara tenang.

"What!! Seorang Andara Early punya calon?" Wila memegang mulutnya menahan tawa.

Andara langsung menyikut lengan Wila, kesal karena diejek oleh sahabatnya itu.

Drrrttt!

Tiba-tiba ponsel Andara berdering, dia melihat nomor telepon asing yang menghubunginya.

"Bentar, gue dapat telepon," Andara mengambil ponsel diatas meja.

"Dari siapa?" Wila si tukang kepo mencuri lihat siapa gerangan yang menghubungi Andara.

"Dari calon gue," Wila mencebik, masih tidak percaya jika Andara memiliki calon.

Andara berdiri dan mengambil tempat di pojok untuk mengangkat telepon tersebut.

"Halo?"

"Halo, Andara! Kenapa lama sekali angkat telepon nya?"

Andara mengerjab ketika mendengar suara yang tidak asing ditelinganya.

"Halo, ini Pak Axel?"

"Hemm, nanti pulang kerja kamu siap-siap ikut saya bertemu Ayah, beliau ingin bertemu dengan pacar saya secepatnya."

"Hah? Apa?? Ketemu camer?"

"Iya, jangan lupa nanti tunggu saya di lobi!"

Tut!

Tubuh Andara terasa lemas, dia tidak menyangka jika Axelo akan mengajaknya untuk bertemu dengan Ayahnya secepat ini.

Apakah itu artinya sandiwara mereka akan dimulai?

****

Laura mengikuti Axelo yang berjalan dengan tergesa-gesa, lelaki itu bahkan tidak menyapanya saat pulang melewati meja kerjanya.

Saat di lobi, Laura bisa melihat Axelo menghampiri seorang wanita yang terlihat tidak asing. Laura memicingkan matanya begitu melihat Axelo yang mengajaknya untuk naik ke dalam mobilnya yang sudah disiapkan di depan kantor.

Drrttt

Laura berdecak ketika melihat siapa menghubunginya.

"Halo?"

"Sayang, malam ini kita harus makan malam di rumah Ayah, kita bertiga dan juga Axelo dan calon istrinya."

Bersambung.

Hai, semuanya aku ada rekomendasi karya keren banget lo 🥰🥰🥰