Zalika Azzalea adalah gadis cantik yang berusia dua puluh dua tahun, dirinya memutuskan untuk menikah dengan sang kekasih Arga Pramana diusia muda dengan harapan sebuah kebahagiaan
Pil pahit harus ia telan, karena pernikahan tak berjalan seperti yang dirinya impikan. mimpi sederhana untuk biduk rumah tangga yang sempurna nyatanya harus ia kubur dalam-dalam
Pernikahan yang hanya berlangsung tiga hari itu berakhir dengan menyisakan trauma mendalam, mengubah gadis ceria menjadi seorang yang takut akan cinta
Akankah ada pria yang dikirim tuhan untuk menyembuhkan lukanya? lalu Cinta yang akan memberinya kebahagiaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon e_Saftri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lukisan
"Akkhh.. kenapa aku tidak bisa seperti tuan Leon yang dengan lantang mengungkapkan cintanya" Batin Gavin, pria itu kembali tersenyum saat Zalika memandang kearah nya
Dari ruangannya, Jefry melihat semua yang terjadi diluar. Ia mengutuk dirinya karena telah mendoakan agar Gavin dan gadis yang ia cintai berjodoh
Andai saja ia tau jika gadis incaran sang asisten adalah Zalika, maka Jefry tidak akan pernah mendoakan hal tersebut
***
Makan malam yang cukup istimewa bagi keluarga Wardana, karena salah satu putranya turut serta setelah bertahun-tahun lamanya
Ya, atas desakan Jefry sang kakak, Leon setuju untuk ikut makan malam bersama kedua orang tuanya
Dava Wardana serta Astrid sang istri merasa bahagia, karena setelah bertahun-tahun keluarganya kembali lengkap
"Kamu jangan pergi-pergi lagi, Leon. Menetap lah disini!" Ucap pria enam puluh tahun itu pada sang putra
"Atau kamu mau mama Carikan jodoh, kamu juga harus menikah kan!" Ujar Astrid
"Aku udah punya pilihan sendiri, dan Leon akan menikahi dia!"
Ukhuk
Ukhuk
Jefry meraih gelas nya, meneguk air didalamnya hingga tinggal setengah. Pria itu terkejut mendengar ucapan sang adik yang ingin menikahi Zalika
"Kamu nggak pa-pa Jef?" Tanya Astrid khawatir
"Nggak pa-pa mah" pria itu kembali mengatur raut wajahnya
"Siapa gadisnya? Segera kamu kenalkan sama mama dan papa!" Desak Dava, putranya yang satu ini memang sulit untuk dikendalikan, akan lebih baik jika Leon menikah
"Aku akan kenalkan dia dihari pertunangan kakak!"
"Sungguh? Oh astaga, mama seneng dengernya!" Astrid tersenyum, jika Leon telah menemukan tambatan hatinya maka dirinya akan memiliki dua menantu dalam waktu dekat
"Tapi mama nggak akan mencoba untuk menghalangi Leon kan?" Bagaimana pun Leon harus memastikan jika kedua orang tuanya tidak akan mempermalukan Zalika nantinya
"Asalkan dia gadis yang baik, mama akan setuju saja, iya kan pah?" Astrid meminta dukungan sang suami
"Walaupun dia bukan dari keluarga terpandang?" Leon memastikan
"Iya, papa akan menerima gadis itu jika kamu memang serius. Jika hanya untuk bermain-main maka lupakan saja Leon!" Tegas Dava pada sang putra bungsu
"Walaupun dia hanya sekretaris?" Leon memastikan
"Siapapun dia!"
Leon tersenyum, kedua orang tuanya akan menerima Zalika, dirinya akan memastikan jika Zalika akan menjadi miliknya bagaimanapun caranya. Meminta bantuan kedua orang tuanya rasanya tidak masalah
"Aku ke kamar dulu!" Pamit Jefry, ada rasa sesak dihatinya kala mendengar ucapan sang adik yang ingin menikahi Zalika, gadis yang entah kenapa telah mencuri hatinya sejak hari pertama
"Kenapa aku tidak memiliki keberanian untuk membangkang seperti Leon, kenapa aku harus pasrah saat mama mengatakan aku haru menikahi Leona!"
Jefry geram pada dirinya sendiri saat tak bisa melawan kehendak kedua orang tuanya
Perjodohan dirinya dan Leona hanya karena bisnis, dirinya berusaha untuk mencintai wanita pilihan kedua orang tuanya itu, nyatanya tak ada cinta yang Jefry miliki untuk wanita itu
Perasaan yang ingin ia miliki untuk Leona nyatanya hadir saat ia melihat Zalika dihari itu, entah magnet apa yang dimiliki gadis dengan lesung pipi itu Jefry pun tak mengerti
"Kak" Leon menampilkan kepalanya dari balik pintu kamar sang kakak
"Masuk Leon!"
Pria tampan itu masuk, lalu berbaring di samping sang kakak. Hal ini hilang sejak beberapa tahun yang lalu, karena kekecewaan Leon terhadap Jefry yang menurutnya telah merebut kekasihnya
"Maafin gue ya kak!" Ucap Leon membuat sang kakak yang tengah bersandar sembari membaca buku menoleh kearahnya
"Maaf buat apa?"
"Karena gue sempet benci sama elo!" Setiap ucapan pria itu terdengar tulus
"Bukan salah kamu Leon, harusnya kakak yang minta maaf!" Kata Jefry
"Gue cuma berharap Lo bahagia sama Leona, dia sedikit keras kepala!" Leon menceritakan tentang sang mantan yang merupakan calon kakak iparnya
"Kamu masih mencintai Leona? Jika iya kakak akan bicara sama papa dan membatalkan rencana pernikahan ini!"
Entah dari mana datangnya ide buruk itu, bolehkah mengatakan jika Jefry sangat terlambat, pertunangan tinggal seminggu lagi dan ia baru berniat untuk membatalkan nya
"Apa maksud Lo kak? Papa sama mama berharap lebih dari perjodohan ini! Kenapa Lo berniat buat batalin?" Tanya Leon tak mengerti
"Kakak cuma ingin kamu bahagia!" Elaknya, ini bukanlah demi Leon sang adik, tapi untuk kebahagiaan nya sendiri
"Gue udah nggak cinta sama Leona, gue harusnya bilang terima kasih buat elo kak, karena dengan perjodohan ini gue bisa ketemu sama perempuan yang sempurna seperti Zalika!"
Ada raut kebahagiaan setelah Leon mengucapkan nama itu dan Jefry terluka karenanya
"Kamu serius sama Zalika?" Tanya Jefry
"Sangat. Bahkan gue nggak pernah seserius ini waktu sama Leona!" Ucap Leon dengan sangat yakin
"Walaupun Zalika punya masa lalu yang buruk?"
"Masa lalu yang buruk?" Leon tak mengerti dengan apa yang coba disampaikan oleh sang kakak
"Gimana kalau Zalika pernah menikah?" Besar harapan Jefry jika adiknya akan menolak
Entahlah tapi dirinya tidak rela jika melihat Zalika bersanding dengan pria manapun, semua orang boleh mengatakan jika dirinya egois. Ya, Jefry memang sangat egois dan itu kebenarannya
"Gue juga bukan orang yang baik kak, gue nggak berharap kesempurnaan dari cewek yang gue cintai, Zalika menerima gue itu sudah lebih dari cukup!"
Hati Jefry bak diremas dengan sangat kuat, penuturan sang adik benar-benar melukainya sangat dalam
***
Pagi ini Zalika disibukkan dengan pekerjaannya sebagai sekretaris pribadi, terhitung sudah satu bulan lamanya ia bekerja di perusahaan ini dan semuanya berjalan dengan baik
Zalika masuk dengan membawa segelas kopi yang menjadi kebiasaan Jefry, Zalika masuk setelah dua kali ketukan di pintu dan tak ada sahutan
Gadis cantik itu memberanikan diri, rasa takut nya sedikit berkurang karena selama beberapa minggu ini Jefry berucap lembut padanya
"Tuan.." panggil gadis itu, namun dari dalam kamar mandi terdengar suara gemericik air, itu artinya sang tuan tengah berada di sana
"Aku letakkan disini saja!" Gumamnya
Kopi tersebut ia letakkan diatas meja tepat disamping laptop milik atasannya itu, saat hendak beranjak, pandangannya tertuju pada sebuah pigura kecil disamping gelas kopi yang ia letakkan
Tak ada yang aneh pada bingkai itu, hanya saja sesuatu yang terpasang disana mengundang rasa penasarannya
Jika bingkai biasanya terdapat foto diri atau bahkan orang yang tersayang, berbeda dengan yang dimiliki Jefry, pigura itu dipasang sebuah lukisan anak kecil menggunakan mahkota, lalu disampingnya seorang gadis dengan sayap
Lukisan itu merupakan hasil gambar dari seorang anak TK jika dilihat
Tangan Zalika gemetar, ia raih pigura itu lalu menatap hasil lukisan itu lamat-lamat. Ia jelas mengenal baik hasil gambar yang entah apa artinya itu
semoga terkuak ya rahasianya