NovelToon NovelToon
Sang Bunga Kekaisaran

Sang Bunga Kekaisaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Celestyola

Lady Seraphine Valmont adalah gadis paling mempesona di Kekaisaran, tapi di kehidupan pertamanya, kecantikannya justru menjadi kutukan. Ia dijodohkan dengan Pangeran Pertama, hanya untuk dikhianati oleh orang terdekatnya, dituduh berkhianat pada Kekaisaran, keluarganya dihancurkan sampai ke akar, dan ia dieksekusi di hadapan seluruh rakyat.

Namun, ketika membuka mata, ia terbangun ke 5 tahun sebelum kematiannya, tepat sehari sebelum pesta debutnya sebagai bangsawan akan digelar. Saat dirinya diberikan kesempatan hidup kembali oleh Tuhan, mampukah Seraphine mengubah masa depannya yang kelam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Celestyola, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesta Debutante

...**✿❀♛❀✿**...

"Sera, Aku mencintaimu."

"Saya juga yang mulia," Seraphine tersipu saat mengatannya. Gadis jelita itu menatap sang kekasih penuh damba, ia begitu mencintai sang Pangeran Mahkota.

"Hanya kamu yang akan menjadi ratuku." Wilhelm meraih dagu Seraphine dan menatap dalam matanya. Tangan lelaki itu masih setia merengkuh posesif pinggang gadis itu.

"Kalau begitu, maukah kamu melakukan satu hal untukku?" Pinta Wilhelm.

Seraphine mengangguk mantap. Ia akan mewujudkan segala hal yang diinginkan oleh pangerannya. Ia akan melakukan segalanya.

"Kalau begitu, Bunuh Frederick untukku, buktikan kalau kamu memang mencintaiku."

Huft...

Huft..

Seraphine terbangun dari tidurnya dengan napas memburu, ingatan itu kembali menyeruak. Hadir dalam mimpi dan membuat tidurnya tak nyenyak. Seraphine ingat betul hari itu, hari di mana ia mulai melakukan tindakan-tindakan tercela demi memenuhi permintaan orang yang begitu ia cinta.

Demi Wilhelm, ia rela menukar moral dan martabatnya sebagai wanita hanya demi cinta. Melakukan perintahnya seakan ia seekor anjing yang butuh usapan.

Demi Wilhelm dia telah membunuh manusia tak bersalah. Pangeran kedua Kekaisaran, Frederick Albrecht mati ditangannya. Sungguh, setelah dikhianati barulah kini ia sadar bahwa dirinya dahulu begitu bodoh dan naif.

Jika dahulu ia membunuh Frederick demi Wilhelm, maka sekarang akan menjadi sebaliknya. Ia akan menggunakan Frederick demi menghindari Wilhelm. Ah, haruskah ia minta maaf pada Frederick? bahkan di kehidupan kali ini pun ia terus melibatkan pria itu dalam rencanya.

Tapi ... sebelum itu, ia masih ingin menutup mata dan bermalas-malasan. Ia masih mengantuk, mungkin efek dari tidurnya yang terlalu larut semalam. Lantas, ia kembali memejamkan mata bersiap untuk mengarungi alam mimpi lagi.

Tok.. Tok... Tok..

Sayangnya, suara pintu yang diketuk dari luar mengangetkan Seraphine. Gadis itu lantas langsung terduduk, lalu ia mempersilahkan seseorang di luar sana untuk masuk. Beberapa pelayan masuk begitu pintu kamar terbuka, dari balik para pelayan itu, Clarisse berdiri sambil membawa gaun cantik berwarna biru safir yang akan dikenakannya hari ini.

"Syukurlah Anda sudah bagun, Nona," ucap Clarisse sembari mendekat.

"Hm, tidak mungkin kan aku tidur terus sampai siang?" Seraphine menjawab malas. Pikirannya masih kosong pasca keterkejutannya tadi.

"Sebaiknya begitu, karena Anda perlu bersiap untuk melakukan rangkaian perawatan yang telah kami siapkan," ujar pelayan pribadinya itu sembari menunjukkan bermacam-macam alat kecantikan yang dibawa oleh para pelayan.

"Hngg? Perawatan?" tanya Seraphine setengah tak fokus. Ia menatap belasan kotak kayu yang dibawa oleh para pelayanannya. Lalu, menatap gaun biru safir yang dipegang oleh Clarisse.

Sial, batin Seraphine. Gadis itu membuka lebar matanya, ia mengingat hari ini. Hari dimana ia mendapat penyiksaan—perawatan— selama enam jam. Sekali lagi, ENAM JAM.

"Ekhem." Seraphine berdehem sejenak. Ia tetap memasang ekspresi wajah anggun nan kalemnya. Lalu kemudian berkata dengan penuh wibawa.

"Aku tak mau melakukan penyiksa– maksudku perawatan kulit itu," ucapnya sembari mengangkat sedikit dagu.

"Kenapa Nona? Bukankah ini bagus untuk kecantikan Anda? Nona akan semakin bersinar jika menggunakan produk-produk kecantikan ini." Clarisse tampak heran ketika mendengar penolakan Nona nya.

"Aku kan tak pernah memintanya," ucap Seraphine masih berusaha menolak.

"Tapi Nona ... ini perintah Tuan besar."

Iya, Seraphine tahu ini perintah Ayahnya. Namun, sungguh, ia tak akan sanggup jika disuruh melakukan serangkaian perawatan ini lagi. Seraphine ingat, di kehidupan sebelumnya ia bahkan merasa lelah selama dua hari setelah pesta debutante nya selesai dilaksanakan.

"Pokoknya Aku tidak mau!" tolak Seraphine tak ingin dibantah.

...

"Kenapa wajahmu seperti itu, Sera?" tanya Ayahnya datar. Marquis Valmont awalnya begitu terpukau dengan kecantikan sang putri, ia bahkan berpikir bahwa putrinya itu sangat mirip dengan mendiang istrinya.

Namun, lihatlah sekarang. Wajah gadis itu tertekuk sepanjang jalan mereka menuju Istana Kekaisaran. Seraphine hanya diam, ia tahu tak sopan jika mengabaikan pertanyaan dari sang Ayah. Tapi, Seraphine sungguh sebal karena Ayahnya bertanya seperti itu, padahal dialah yang menjadi penyebab wajahnya tertekuk masam.

Bagaimana tidak? setelah perdebatan panjang dengan Clarisse, pada akhirnya ia tetap tak bisa menolak melakukan sederetan perawatan-perawatan itu. Sekarang, tubuh Seraphine terasa kaku dan pegal karena tak bisa berbaring sejak pagi.

Suasana di dalam kereta kuda terasa hening, hanya terdengar suara roda yang berputar dan sepatu kuda yang tengah berlari. Marquis pun tak lagi mengajukan pertanyaan, ia memandang pepemandangan di luar kereta yang perlahan berubah menjadi deretan bangunan khas Ibu Kota Kekaisaran.

Lima belas menit kemudian, tibalah mereka di istana kekaisaran. Puluhan kereta kuda tampak berjejer dan berbaris rapi memasuki kawasan istana. Tentunya selain para gadis bangsawan yang akan melakukan debutante pada malam ini, keluarga-keluarga bangsawan yang lain pun turut hadir sebagai tamu.

Selain untuk menghormati baginda Kaisar dan Para Lady yang akan debut pertama kali di dalam masyarakat dan pergaulan kelas atas, Mereka hadir juga untuk membangun relasi serta menjadikan pesta ini sebagai alasan untuk menjalankan agenda tersembunyi mereka masing-masing.

Setelah semuanya memasuki ballroom istana, satu persatu para debutante pun dipanggil masuk ke dalam ruang dansa itu. Kaisar, Pangeran mahkota, bahkan Pangeran kedua pun turut hadir untuk memeriahkan acara pesta Debut Para Lady bangsawan kali ini.

"Veronica Alexius memberi salam kepada sang matahari Kekaisaran, Yang Mulia Kaisar," ucap salah seorang Lady yang juga melakukan Debut malam ini.

Berikutnya, suara Herald atau Master of Ceremony mengumumkan nama seseorang yang sangat ia kenali. Setelah Namanya dipanggil, Perempuan dengan paras manis dan rambut merahnya yang bergelombang itupun melangkah ke depan tempat duduk anggota Kekaisaran.

"Beatrice Hawthorne memberi salam pada matahari Kekaisaran, salam hormat yang Mulia," ucapnya. Bisik-bisik terdengar setelah Lady itu memberikan hormat kepada Kaisar, para bangsawan beranggapan bahwa cara Lady itu memberi salam sungguh tidak sopan.

Seraphine menarik ujung bibirnya. Jika dahulu, ia merasa kasian pada Beatrice, tapi kini ia malah merasa senang menyaksikan berapa memalukannya sikap Beatrice dahulu.

Setelah Beatrice selesai memberi salam pada keluarga Kekaisaran, kini tibalah saatnya nama Seraphine yang dipanggil oleh Herald.

"Memasuki aula agung Kekaisaran, Lady Seraphine Valmont, putri sulung dari Marquis Valmont!”

Gadis itu melangkah mendekati aula tempat duduk Kaisar dan keluarga Kekaisaran dengan gerak yang anggun dan penuh percaya diri. Setiap langkahnya bagaikan irama halus yang menuntun pandangan hadirin untuk terpaku padanya.

Parasnya yang jelita seketika menyihir seluruh bangsawan yang hadir. Kulitnya yang seputih porselen kian memancarkan pesona saat berpadu dengan gaun biru safirnya yang berkilauan, membuatnya bak permata langka yang bersinar di tengah gemerlapnya istana.

Gaun itu menjelma begitu anggun, dihiasi renda-renda halus yang terhampar bak kabut tipis di sepanjang rok, menambah kesan mewah namun lembut. Rambut Seraphine digelung rapi dalam tatanan klasik, disematkan hiasan permata yang berkilau lembut, seolah bintang-bintang kecil telah berpadu indah dengan warna gaunnya, menjadikan penampilannya selaras dan menawan.

Ia berhenti tepat beberapa langkah di depan singgasana Kaisar, menundukkan kepala sedikit sebagai tanda hormat sebelum akhirnya mengangkat sisi rok gaunnya dengan anggun.

Dengan gerakan yang begitu terukur, Seraphine menurunkan lututnya ke tanah, melakukan curtsey sempurna di hadapan Kaisar. Permata yang menghiasi rambutnya berkilau ketika menangkap cahaya lampu kristal, menambah pesona penampilannya.

"Hamba, Lady Seraphine Valmont, putri sulung dari Marquis Lionel Valmont, dengan rendah hati mempersembahkan salam hormat kepada Yang Mulia Kaisar.” Suara lembutnya terdengar jelas di tengah keheningan yang tercipta.

Sejenak aula seakan menahan napas. Seluruh bangsawan yang hadir memperhatikan gadis muda itu, terpikat oleh postur tenang dan wibawa yang tak biasanya terlihat dari seorang debutante.

“Bangkitlah, Lady Seraphine. Pesona dan sikapmu telah membuat pesta malam ini semakin berwarna. Semoga engkau menjadi bunga yang harum bagi Kekaisaran.” Ucapan sang Kaisar yang terkesan hangat membuat beberapa Bangsawan tampak menaruh curiga. Mereka menatap lekat Gadis muda itu yang hendak kembali ke tempatnya.

Seraphine menundukkan kepala sekali lagi sebelum perlahan bangkit, lalu mundur dua langkah dengan tetap menghadap Kaisar. Hanya ketika jarak dirasa cukup pantas, ia memutar tubuhnya dengan anggun, membiarkan tirai gaun birunya bergoyang seirama langkahnya.

Namun sebelum ia benar-benar kembali ke barisan para Lady, sebuah tatapan menusuk dari arah lain membuat langkahnya terhenti sepersekian detik. Tatapan itu dingin, penuh penilaian, seolah hendak menelanjangi rahasia yang berusaha ia sembunyikan rapat-rapat. Dan Seraphine tentu segera menyadari, bahwa tatapan itu milik Sang Putra Mahkota.

.........

...**✿❀♛❀✿**...

...TBC...

1
Ita Xiaomi
Apakah Frederick jg mengalami hal yg sama hidup kembali setelah kematiannya?
Ita Xiaomi: Sama-sama kk.
total 4 replies
Ita Xiaomi
Jgn nak mengarang bebas Virrel😁.
Ita Xiaomi
Setuju.
Ita Xiaomi
Keren ceritanya. Mulai adu kecerdikan dan strategi. Semangat berkarya kk. Berkah&Sukses selalu.
Ita Xiaomi: Sama-sama kk.
total 2 replies
celestyola
aciyeeee
kleponn
Kata² keramat ini
celestyola: Real haha
total 1 replies
kleponn
typo kah?
celestyola: iyaaa ih typoo rupanyaa, aku nggak sadar klo typo😭
total 1 replies
Ateya Fikri
seraphine ini hobi bgt di taman🗿
Ateya Fikri
tiba-tiba banget ngajak nikah sdh kaya ngakak makan bakso
Ateya Fikri
ada benih-benih cinta ni yeee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!