NovelToon NovelToon
My Secret Victoria

My Secret Victoria

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Balas Dendam / Teen School/College / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:11.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ni Putu Widia Sari

Victoria Baserra seorang siswi SMA High school tak sengaja bertemu dengan El Ganendra, putra tunggal keluarga Eros, salah satu keluarga ternama dan memiliki impact yang besar. Seiring berjalannya waktu ada ketertarikan diantara keduanya. Tetapi tanpa disadari, Victoria memiliki sebuah rahasia yang besar.

Sebuah rahasia kelam, yang terkubur dalam dalam. tak ada yang tahu. hari ini dia berakhir atau justru baru memulai. Siapkah kamu menyelami kisah romansa yang mematikan ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni Putu Widia Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Para siswa masih berkumpul memenuhi Mading sekolah, mereka saling berbisik , berbicara dan menuding jelas perlakuan kotor dari keluarga ternama dan terhormat, dan anak nya sekolah disini dengan gaya yang selangit.

Tiba tiba seorang guru BK muncul dari kejauhan dengan langkah mantap dan wajah penuh kewaspadaan. Jelas dia adalah kepala Bk , yakni Bu Rose. Siapa yang tidak kenal dengan guru satu ini. Suaranya yang tegas mampu memotong keramaian yang terjadi.

"Ehemmmm,,,, semuanya tolong tenang dan diamm!!!!," Teriak nya lantang sampai di gendang telinga. Suasana langsung mereda, semua mata beralih pada Bu Rose.

Gerombolan lautan manusia seketika bubar dan segera berbaris rapi, tetapi dibalik itu semua Adit masih tetap berdiri di tempat yang sama. Ia masih menatap jelas, membawa berita satu demi satu. Bahkan ia sempat memfoto nya. Bu Rose melirik tajam pada pria satu ini.

"Adhitya, Apakah kamu tidak dengar dengan apa yang saya katakan!!," Teriak nya.

Kali ini gendang telinga nya tersentuh oleh intonasi suara meleking, Adit bergidik terkejut. Matanya beralih ke belakang, dimana para siswa lainnya sudah berbaris rapi, sedangkan dia masih berdiri sendirian disana.

Ia menatap disekitarnya, kemudian melihat dirinya dengan seksama. Adit menoleh kaku pada Bu Rose yang berdiri dengan membawa penggaris besar, ia meneguk air liur nya wajahnya seketika memucat melihat guru tersebut.

"Hemmm,, iya Bu maaf. Ini saya mau berbaris, tenang tenang ," Ucap nya terbata bata, Adit langsung berpindah posisi dan mencari tempat aman di antara siswa dan siswi tersebut.

"Ehemmmmm," Bu Rose memasang wajah tegas, lantai dasar rasanya sedikit terguncang dengan langkah kaki yang tegas dan mematikan. Mereka semua menunduk tak berani mengangkat wajahnya.

"Apa yang kalian semua lakukan disini, bukannya seharusnya ini adalah jam pelajaran pertama dimulai," Ujar nya menatap mereka semua.

"Apa telinga kalian masih berfungsi dengan baik, atau perlu ibu pasang bel satu satu di telinga kalian,"

"Maaf Bu, Tapi, berita hari ini sangat diluar dugaan. Kami semua bahkan tidak menyangka," Jawab salah seorang siswi.

"Iya Bu, benar ," Sahut siswa dan siswi lainnya , yang kemudian berani bersuara.

"Stoppppp!!!!!!,"

"Saya ingin bertanya, tujuan kalian ke sekolah apa?,"

"Belajar," Sahut mereka bersamaan.

"Nah, terus kenapa kalian malah mengurus berita berita seperti ini, kalian tahu. Kami pihak sekolah selalu bergerak cepat dan bertindak tepat untuk menyelesaikan permasalahan disekolah, jadi kalian tidak perlu repot repot sampai berkumpul disini,"

"Apa kalian kira kami para guru tidak syok , jelas kami sangat terkejut. Tapi kami sudah bergerak mengambil tindakan, dan ini adalah masalah keluarga. Jadi kalian tidak berhak mencampuri nya, atau sampai ibu dengar ada yang menghujat atau mencaci maki, siswi yang berhubungan,"

"Kalo dari kalian sampai ada yang melakukan hal itu, saya tidak akan segan memberikan kalian skorsing, atau pengurangan nilai selama semester ini. Pahammm!!!," Ucap Bu Rose memberi peringatan yang tegas pada mereka semua.

Mendengar hal itu para siswa dan siswi saling menoleh satu sama lain, ada yang dari mereka wajahnya seketika memucat dan saling berpegangan tangan. Jelas itu adalah hukuman yang sangat merugikan mereka. Tak satu pun dari mereka yang berani mengeluarkan suara sanggahan.

"Ibu bertanya, apa kalian semua paham!!!,"

"Paham buuuuu..."

"Oke bagus, sekarang kembali ke kelas masing masing. Kalo sampai masih ada yang terlihat diluar kelas, sampai jam mata pelajaran selesai. Siap siap saya akan pastikan, kalian langsung menghadap saya,"

"Baik Bu,," siswa dan siswi mengangguk perlahan.

"Cepat ke kelas, sekarang!!!, Cepatttt,,, cepatt,"

Mereka semua langsung bubar, kembali ke kelas masing masing dengan pikiran yang masih penuh rasa ingin tahu, Bu Rose masih berdiri disana memastikan semua sudah kembali tertib, dan tidak ada yang berdalih ataupun beralasan.

Suasana sudah lumayan kondusif, tetapi lagi dan lagi Aditya masih berdiri disana. Ia terlihat kebingungan melihat mereka yang pergi meninggalkan tempatnya, Adit menggaruk garuk kepala nya yang tak gatal. Langkah kaki nya terlihat kebingungan, mau ke arah mana. " Aditya, kamu lagi kamu lagi. Apakah perlu saya ulangi lagi," Ucap Bu Rose meletakkan kedua tangannya di pinggang, dengan mengangkat wajah tegas nya.

"Ehhhh,, iya Bu iya. Ini saya mau pergi, " Sahut Adit segera.

Dalam rasa ketakutan kaki nya melangkah ke arah yang tidak seharusnya, ia bahkan tak sadar dengan tujuannya. Bu Rose menyipitkan kedua matanya, " Hehh,,, mau kemana kamu??," Henti nya.

Langkah kaki Adit langsung terhenti, " Mau ke kelas Bu," sahut nya.

"Kelas kamu disana, ngapain kamu ke arah sana. Apa kamu mau masuk ke ruangan guru, sudah mau jadi guru kamu disini?," Terka nya tegas.

Adit menatap ke depan dengan seksama, ia mengecek langkah kaki nya yang menuju ke arah yang salah. Ia memejamkan kedua matanya sejenak, wajahnya terlihat memudar. " Ya ampun, kenapa dalam situasi kayak gini. Kaki gue selalu gak bisa diajak kerja sama," Ucap pikirannya, mengigit bibir bawah nya dengan perlahan.

"Aditya,"

"Iya iya Bu, maaf. Ini saya balik kok,, heheheh," Kecipirit Adit, langsung segera kabur dari hadapan Bu Rose.

***********

Para siswa dan siswi sudah kembali ke kelas nya masing masing, begitupun dengan Vicky dan Serra. Suasana di kelas menjadi sangat berbeda dan penuh ketegangan. Berita yang tersebar sangat mengguncang pikiran mereka.

Serra mengamati di sekitar nya, seisi ruangan hanya terdiam dan fokus pada ponsel nya. Mungkin mereka masih penasaran dengan kelanjutan berita ini. Sementara Vicky, hanya duduk termenung dengan tatapan ke depan. Sambil memegangi erat bolpoin di tangan nya.

"Vic,,, Vicky," Panggil Serra berbisik. Tetapi gadis yang dipanggilnya, tak merespon sama sekali.

"Vicky, " Panggil nya dengan nada cukup keras, tapi masih dalam mode calm.

Kali ini Vicky mendengar panggilan dari teman di belakangnya, ia melirik tanpa menoleh, dan memundurkan tubuhnya pada wajah Serra. " Ada apa?,"

"Lo liat deh, kelas tiba tiba horor banget. Mereka semua fokus ke ponselnya, gue rasa mereka masih penasaran dengan perkembangan kasus itu," Jelas Serra.

Mendengarnya, membuat Vicky tidak merasa heran. Ia sudah tahu dari awal jika hal ini pasti akan terjadi. Apalagi itu adalah kebiasaan para manusia. " Udah biarin aja, kita ga perlu mikirin mereka,"

"Iya sih,, tapi jadi serem banget. sepi, sunyi kayak gak ada penghuni ,"

"Daripada mikirin itu, mending loo ngerjain tugas kemarin , mumpung hari ini ada jam kos. "

"Hemmm,, bener juga Lo Vic. Yaudah kali ini gue ikutin saran Lo,"

**********

Cika menutup pintu kamar nya dengan keras, ia bahkan mengunci kamar nya dari dalam. Wajah kesedihan dan keterpurukan mulai terlihat jelas, Cika melepas sepatunya dengan cepat dan melempar nya sembarang. Ia juga menarik dasi serta pita rambutnya.

Gadis itu kemudian melangkah terburu buru ke arah kamar mandi, raut wajahnya perlahan memerah, isi kepala nya sangat berisik dengan berbagai berita berita di sosial media yang sedang ramai.

Kedua matanya memerah, ia menyalakan shower dan berdiri tepat di bawah nya. Air mulai mengalir dari atas, membasahi sedikit demi sedikit dari tubuhnya. " Arghhhhh Hhhhhhhh,,,," Teriak nya histeris....

"Arghhhhhhhh,, kenapa... Kenapa semua ini terjadi sama gue,""" disana dia tidak bisa menahan air matanya lagi, tangis nya pecah memenuhi ruangan kamar mandi. Cika mulai menarik rambutnya perlahan, kepalanya sangat berat. Begitupun telinga nya yang masih terbayang bayang suara, dari Selin. Yang mengatakan bahwa satu sekolah sudah tahu akan berita ini.

"Apa belum cukup, semua hal yang gue alami. Sedikit saja kebahagiaan yang baru mulai gue rasakan, sekarang sudah hancur,"....

"Apa kata mereka,,,, pasti mereka semua sekarang sedang membicarakan gue. Mereka pasti langsung memandang kalo gue anak seorang pebisnis gelap, anak seorang koruptor," Ucap nya penuh emosi, kedua kaki nya terasa tak kuat menahan beban ini. Gadis itu terjatuh dilantai dasar, tanpa tenaga dan tekanan mental dan pikiran yang berat.

Ia menangis sejadi-jadinya, bahkan sampai tak bersuara. " Mah,,, Cika harus apa. Dulu Cika selalu mengadu dan bercerita, sekarang. Cika sendirian Mah, harus kemana dan siapa yang akan ada disamping Cika. Dalam keadaan ini,"

"Cika , cuma butuh Mamah... Cika udah cape Mah," Ucap nya dengan nada suara bergetar.

1
Roxanne MA
kak cerita kaka bagus² banget, will you be my inspiration story ka
Sweetpea: thanks you kak☺️
total 1 replies
Roxanne MA
ini noel yang recommended banget, seru dan bagus
Roxanne MA
baca adegan ini keinget film dilan
Roxanne MA
bagus thor, awalan bab saja sudah sebagus ini
Anonymous
makin penasaran sama ceritanya, lanjut thor. padahal cerita nya menarik ,, tapi masih sepi. semangat terus Thor 🔥🔥🥰
Anonymous
lucu banget Vicky, gengsi nya tinggi😅
Anonymous
Karya yang menarik, penuh teka teki dan tingkah lucu. Suasana kekeluargaan dan persahabatan sangat epic. Apalagi kisah remaja sangat bagus dan menarik ceritanya☺️☺️. Ditunggu bab bab gong nya.
Anonymous
makin seru ceritanya kak, bikin penasaran disetiap bab. Ditambah tingkah Adit dan Serra, jadi pemanis di sela sela plotwist.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!