NovelToon NovelToon
Menikahi Ayah Pelakor

Menikahi Ayah Pelakor

Status: tamat
Genre:Patahhati / Duda / Tamat
Popularitas:4.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Noor Hidayati

Bagaimana jadinya jika wanita yang telah ia rebut suaminya menikahi Ayahnya?

Ya, Dia adalah Maya, Wanita yang rumah tangganya di hancurkan oleh Vanya Adiyaksa Abrisam, Membalas perbuatan sang pelakor dengan balasan yang tidak pernah Vanya bayangkan sebelumnya.
Dengan bermain cantik, Maya diam-diam mendekati Adiyaksa Abrisam yang tak lain adalah Ayah dari Vanya sang pelakor hingga berhasil menikahinya.

Lalu bagaimana kisah mereka setelah menjadi satu keluarga?
Ikuti keseruan pembalasan istri sah terhadap pelakor yang akan tersaji dalam Novel "Menikahi Ayah Pelakor"

Karya : Noor Hidayati
Add FB : I'tsmenoor
Instagram @_itsmenoor
Tiktok @itsmenoor12

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesal

Vanya tidak bisa lagi menahan rasa kesalnya karena ternyata calon ibu sambungnya adalah mantan istri dari suaminya. Ia pun menarik tangan Ayah Abrisam dan menjauh dari Maya dan Alvin.

"Bagaimana Ayah bisa mengenalnya?"

"Ayah pertama kali bertemu dengan nya setahun yang lalu di kantor kita, Memangnya ada apa, Apa kamu mengenalnya?"

Seketika Vanya terdiam mendengar pertanyaan Ayahnya. Ia tidak ingin Ayahnya mengetahui siapa Maya sebenarnya dan mengetahui jika dirinya lah yang menghancurkan rumah tangga mereka.

"Sayang...?"

"E... Tidak, Tapi Ayah lihat sendiri kan, Dia terlihat tidak berkelas bagaimana dia akan bisa mendampingi Ayah yang begitu berkelas dan menawan?"

"Sayang... Apa saat kamu meminta menikah dengan Alvin Ayah mempersalahkan statusnya yang hanya bekerja di perusahaan kita?"

"Ayah... Dia bekerja di perusahaan kita dan memiliki jabatan penting itu karena dia mampu."

"Tetap kamu memiliki pengaruh penting dalam setiap kenaikan jabatannya, Jika tidak, Dia tidak akan dengan semudah mendapatkan posisinya sekarang."

Vanya terdiam, Ia tidak bisa mengelak jika yang di katakan Ayahnya memanglah benar adanya.

Sementara Alvin yang memiliki kesempatan untuk bicara dengan Maya langsung menariknya ke balik dinding.

"Apa kau sengaja melakukan ini untuk membalas dendam kepada ku?" dengan mencengkam kuat lengan Maya serta rahang yang mengeras serta tatapan penuh intimidasi tak membuat Maya takut sedikitpun. Justru ia tersenyum smirk melihat mantan suaminya yang kini merasa tidak aman dengan kehadirannya.

"Maya!"

"Ada apa Alvin! Kenapa kamu berpikir Aku akan balas dendam pada mu? Apa kamu merasa telah menyakiti ku?"

Alvin merenggangkan cengkraman tangannya mengingat apa yang sudah ia lakukan pada Maya.

"Tidak kan?"

"Jika kamu tidak merasa telah menyakiti ku, Lalu kenapa kamu berpikir Aku datang untuk membalas dendam?"

"Lalu apa ini hanya kebetulan? Bagaimana bisa kamu mengenal Adiyaksa Abrisam sedangkan kamu hanya..."

"Hanya istri rumahan yang tidak pernah mengenal dunia luar setelah menjadi istri Alvin Adinata." sambung Maya yang langsung memotong ucapan Alvin.

"Apa kamu percaya tentang jodoh? Jodoh bisa datang kapan pun dimana pun dengan cara yang tidak terduga-duga, Lalu kenapa kamu mempertanyakan akan hal itu?"

"Mayaaa..." Alvin mengangkat tangannya berniat untuk menyentuh wajah Maya. Namun belum sempat ia melakukannya, Suara Vanya dan Ayahnya membuat dirinya panik.

"Kemana Maya?" tanya Abrisam yang tidak melihat keberadaan calon istrinya.

"Alvin juga tidak ada, Apa mereka sedang bersama?" gumam Vanya dalam hatinya.

Alvin segera berlari ke ruang tamu dengan perasaan gugup.

Sementara Maya berjalan lambat di belakang Alvin dengan sikap tenangnya.

Vanya yang melihat Maya di belakang Alvin tak lama setelah Alvin datang menatap mereka penuh curiga, Ingin sekali rasanya ia langsung meluapkan amarahnya kepada Maya jika seandainya saja tidak ada Ayah Abrisam di sampingnya. Namun ia harus menahan semua itu karena Ayah Abrisam langsung menyambut Maya dengan senyum bahagianya.

"Aku pikir kamu berubah pikiran dan pulang tanpa memberitahu ku," ucap Abrisam merangkul pundak Maya.

Alvin menatap tangan kekar yang ada di pundak mantan istrinya.

Ada perasaan tidak terima ketika pundak yang dulu selau ia rangkul dengan mesra kini orang lain yang merangkulnya.

Tatapan itu pun di sadari oleh Vanya dan langsung menginjak kaki Alvin dengan high heelsnya.

"Aowww...."

Abrisam dan Maya secara bersama-sama menatap Alvin yang meringis kesakitan.

"Ada apa Alvin?" tanya Abrisam.

"E... Aku tidak sengaja menginjak kaki Alvin Ayah." saut Vanya.

"Vanya... Sepatu mu tinggi sekali, Berhati-hatilah."

Vanya mengnagguk dengan senyum masamnya.

Sementara Maya yang memahami semuanya, Kembali membuat mereka panas dengan bergelayut manja di lengan Abrisam.

Lagi-lagi sikap Maya membuat Abrisam heran karena selama mereka berduaan tidak pernah sekalipun bersikap demikian.

Namun di depan putrinya, Maya bersikap lebih agresif seolah ingin menunjukan hubungan mereka berdua.

"Kita duduk?" tanya Abrisam mengusap jemari Maya yang ada di lengannya.

Setiap pergerakan dari Maya maupun Abrisam tak lepas dari pandangan Alvin dan Vanya yang terlihat begitu tidak nyaman dengan hubungan mereka.

"Boleh Aku ke kamar Yah?" tanya Vanya yang merasa tidak tahan lagi.

"Sayang, Kita belum makan siang, Kita juga belum membicarakan pernikahan Ayah..."

"Ayah, Ayah sudah memilihnya kan? Ayah juga tidak mendengar pendapat ku, Jadi terserah Ayah kapan akan melangsungkan pernikahan dengan nya."

"Mas Adi... Sepertinya putrimu tidak menyukai ku. Aku tidak ingin merusak hubungan antara Ayah dan Anak, Jika putrimu keberatan dengan pernikahan kita, Sebaiknya kita batalkan saja pernikahan ini." ujar Maya yang sengaja mengatakan itu dengan memasang wajah sedih.

"Maya... Apa yang kamu katakan?"

"Pintar sekali dia bersandiwara." batin Vanya yang semakin kesal.

"Kita tidak mungkin membatalkan pernikahan ini, Lagipula siapa yang tidak menyukaimu, Vanya hanya belum mengenal mu jadi dia masih merasa canggung, Iya kan Sayang?" tanya Abrisam pada Vanya dan berharap putrinya ikut meyakinkan Maya jika ia tidak keberatan dengan pernikahan mereka.

Vanya masih diam menatap Maya yang terlihat tersenyum smirk dengan tatapan penuh arti.

"Vanya!" Abrisam mengguncang lengan Vanya menunggu jawaban darinya.

"A... Ya, Ayah benar... Menikahlah, Aku sudah tidak sabar ingin melihat Ayah ku bahagia dengan wanita yang ia cintai." setelah mengatakan itu, Vanya langsung berlalu pergi dengan kesal.

"E... Aku... Aku juga masuk dulu Yah," ucap Alvin yang langsung menyusul Vanya ke kamarnya.

Kini tinggal Abrisam dan Maya berduaan. Hal itu membuat Maya gugup karena selama di depan Alvin dan Vanya ia bersikap lebih agresif. Perlahan ia melepaskan tangannya dari lengan Abrisam dan melangkah mundur. Namun dengan cepat Abrisam meraih kembali tangan Maya.

"Kenapa di lepaskan?" tanya Abrisam dengan menatap lekat Maya yang semakin terlihat gugup.

Maya hanya tergagap tanpa bisa mengatakan sepatah katapun.

"Sejak kamu datang kemari kamu tidak melepaskan tangan mu, Kamu juga membicarakan tentang bulan madu di depan menantu ku, Lalu sekarang kenapa kamu terlihat malu-malu saat kita hanya tinggal berdua?"

"A... A-aku... A-a-aku... Hanya ingin menunjukan pada putrimu jika kita saling mencintai, Dengan itu putrimu tidak akan merasa keberatan dengan pernikahan kita."

"Benarkah.... Kalau begitu Aku ingin mendengar kamu mengatakan jika kamu mencintai ku."

Mendengar hal itu Maya terdiam. Sangat sulit bibirnya untuk mengucapkan hal itu karena ia belum benar-benar merasakan cinta yang pernah ia rasakan pada Alvin kala itu.

"Maya..."

"Hah!"

Abrisam tersenyum melihat Maya yang terlihat begitu gugup.

Kemudian ia mengusap lembut pipi Maya dengan punggung jari-jemarinya.

"Aku tau setiap wanita akan malu untuk mengungkapkan perasaannya secara langsung, Jadi Aku tidak akan memaksa mu," ucap Abrisam yang kemudian mengecup lembut pipi Maya.

Maya hanya memejamkan mata merasakan sentuhan bibir Abrisam yang terasa hangat di pipinya.

"I love you." bisiknya.

Maya terpaku menatap Abrisam yang kini hampir tak berjarak dengannya.

Bersambung...

1
Siti Dede
Kena mental
Memyr 67
𝗁𝖾𝗁𝖾, 𝗍𝗒𝗉𝗈 𝗄𝗈𝗄 𝖽𝗎𝖺 𝗄𝖺𝗅𝗂?
Itsmenoor (Author Gragas): Maaf ya, terimakasih koreksinya 🙏
total 1 replies
Memyr 67
𝖺𝖻𝗋𝗂𝗌𝖺𝗆 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗆𝗉𝖾𝗋𝖼𝖺𝗒𝖺𝗂 𝗉𝗎𝗍𝗋𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗅𝖺𝗀𝗂? 𝗒𝗀 𝗃𝖾𝗅𝖺𝗌 𝗉𝖾𝗋𝗇𝖺𝗁 𝗄𝖾𝗍𝖺𝗁𝗎𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗆𝖻𝗈𝗁𝗈𝗇𝗀𝗂 𝖽𝗂𝖺
Memyr 67
𝖺𝗅𝗏𝗂𝗇 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝗉𝖾𝗇𝗀𝖾𝖼𝗎𝗍. 𝖽𝗂𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝖺𝗃𝖺 𝗏𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗍𝗎. 𝖺𝗆𝖻𝗂𝗅 𝖼𝗎𝗍𝗂 𝖺𝗍𝖺𝗎 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗎𝗇𝖽𝗎𝗋𝗄𝖺𝗇 𝖽𝗂𝗋𝗂 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗉𝖾𝗋𝗎𝗌𝖺𝗁𝖺𝖺𝗇 𝖺𝖻𝗋𝗂𝗌𝖺𝗆. 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖻𝗂𝖺𝗋𝗄𝖺𝗇 𝖽𝗂𝗉𝖾𝗋𝖻𝗎𝖽𝖺𝗄 𝗏𝖺𝗇𝗒𝖺.
Memyr 67
𝗇𝗒𝖾𝗌𝖾𝗅 𝗒𝖺 𝗏𝗂𝗇? 𝗇𝗒𝖾𝗌𝖾𝗅 𝖽𝗈𝗇𝗄 𝗆𝖺𝗌𝖺 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄? 𝗁𝖺𝗁𝖺𝗁𝖺𝖺𝖺
Memyr 67
𝗆𝖾𝗇𝗎𝗇𝗀𝗀𝗎 𝖺𝗅𝗏𝗂𝗇 𝗏𝖺𝗇𝗒𝖺 𝖻𝗎𝖻𝖺𝗋
Memyr 67
𝖺𝗅𝗏𝗂𝗇 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗅𝗂 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗆𝖾𝗋𝖺𝗌𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗎𝗅𝖺𝗋 𝖻𝖾𝗍𝗂𝗇𝖺. 𝖻𝖾𝗋𝗌𝖾𝖽𝗂𝖺 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂 𝗄𝖾𝖽𝗎𝖺, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗆𝖺𝗎 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗎𝖺𝗌𝖺𝗂 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝖽𝗂𝖺 𝗌𝖾𝗇𝖽𝗂𝗋𝗂. 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂 𝗄𝖾𝖽𝗎𝖺? 𝖺𝗉𝖺 𝖺𝖽𝖺 𝗒𝗀 𝗄𝖾𝖽𝗎𝖺 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗎𝖺𝗌𝖺𝗂?
Dwi Winarni Wina
hadiiiir dan nyimak kak sangat menarik dsn bikin penasaran...
Dwi Winarni Wina: sama2 kakak....
total 2 replies
guntur 1609
dasar jihan egois
guntur 1609
hahahah skak matt
guntur 1609
rasain kau vena
guntur 1609
ad a kemungkinan juga kalau hanya tu bukan anaknya si abi
guntur 1609
brti anaknya hanya tu anak dari 2 laki2 yg pernah sm dia. brti mantan maya mandul dong
guntur 1609
brti loe mandul
guntur 1609
hati2 kau abi. jangan bermain api. jangan sampai kau tergoda. kasihan maya
guntur 1609
hati2 maya. kau permainkan perasaan abrisam yg baik. jangan sampai kau yg kebakar sendiri
muslimah Lava
kok udah tamat sih ,kan blm bahagia tuh si Vanya ,jangan gantung dong ceritanya kaka
Itsmenoor (Author Gragas): Kan kehidupan orang gak semua berakhir bahagia say 😁
total 1 replies
kriwil
udah kayak budak sex ai alvin 🤣
Nie
Aduh Maya difitnah mulu deh,udahlah ngapain bales dendam ,mending menjauh dari orang2 yg sdh menyakitimu..tunjukkan kalo kamu jg bahagia tanpa mereka
Ninik Srikatmini
karma itu nyata van.. itulah hsl tuaimu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!