Immortal Reversed [ Nì Tiān Zhě ]

Tulang jari kecil itu terasa dingin di telapak tangan Wang Wu Xie, sebelum tiba-tiba getaran halus menjalar dan masuk ke dalam tubuhnya.

Ingatan jiwa kembali datang, termasuk dari adegan di mana potongan tulang jari ini awalnya dipenuhi dengan kekuatan besar lalu diserap oleh empat orang kultivator yang merupakan Tetua Sekte Awan Putih.

Dua dari empat kultivator itu tidak lain adalah Tetua Fu Tian dan pendiri Sekte Awan Putih sendiri--Tetua Bai Yunhe. Mengingat kembali wajah mereka membuat darah Wang Wu Xie berdesir.

Dalam ingatannya, Tetua Fu Tian menarik kekuatan dari tulang jari itu untuk memperkuat tungku spiritualnya. Sementara Tetua Bai Yunhe dan dua tetua lainnya menggunakannya untuk meningkatkan praktik kultivasi mereka.

Mata Wang Wu Xie memancarkan kilatan tajam, ekspresi wajahnya semakin dingin dan tenggelam dalam bayangan. Kebencian pada Sekte Awan Putih kembali membara.

"Jika ini jari manusia.. Bukankah itu artinya pernah ada seseorang yang terkubur di tempat ini?" Wang Jian sama sekali tidak menyadari perubahan pada ekspresi Wang Wu Xie. Baginya, sosok di hadapannya memang selalu berwajah seperti dinding batu yang kokoh.

"Wu Xie, apa yang kau pikirkan?" Wang Jian melanjutkan. "Bukankah sebaiknya kita pergi dari sini dan membuat laporan? Para Tetua harus menyelidikinya,"

"Jangan lakukan," Wang Wu Xie akhirnya buka suara. Nadanya dingin, "Tidak ada siapa pun yang terkubur di sini. Tulang ini... Seperti batu roh yang menyimpan kekuatan. Para tetua sudah mengambil isinya dan sekarang tidak ada apa pun lagi,"

"Jika bukan... Ah! Mungkinkah ini jari Demonic Beast? Selain Demonic Core, tulang dan daging mereka juga berharga. Jika diolah dengan tepat, maka bisa meningkatkan kekuatan."

Wang Wu Xie menatap Wang Jian, ekspresi wajahnya tidak berubah. Dia mengulurkan tangan, memperlihatkan tulang jari yang masih terbentuk jelas itu. Suaranya tenang saat berkata, ".... Apa kau mau?"

"A-Apa?" Wang Jiang merinding, "Tentu saja tidak mau. Singkirkan dariku! Melihatnya saja membuatku tidak nyaman,"

"Mn,"

*

*

Hari-hari berikutnya berlalu dengan kesibukan. Meski pikirannya masih diliputi misteri tulang jari, namun Wang Wu Xie tetap melaksanakan tugasnya dan membantu Wang Jian.

Butuh waktu empat hari penuh bagi mereka untuk membersihkan bangunan perpustakaan tua itu. Pada akhirnya, Wang Jian dan Wang Wu Xie berhasil mengumpulkan dua tumpukan buku dan gulungan yang masih bisa dibaca untuk dibawa ke Paviliun Perak.

Malam itu, setelah kembali ke kediamannya, Wang Wu Xie membersihkan diri lalu duduk bersila di atas tempat tidurnya. Perlahan ia pun fokus menyerap warisan ingatan dari tulang jari yang ditemukannya.

Kesadaran asing segera menyelinap masuk. Bersamaan dengan itu, Wang Wu Xie menyadari sebuah rahasia besar dari Kitab Reinkarnasi--Sebuah teknik yang pernah dikuasai pemilik tulang jari tersebut.

Teknik itu terikat pada aura dendam yang pekat, serta sesuatu yang disebut Kesadaran Abadi. Ini bukan sekadar ingatan jiwa, tetapi pecahan hidup dari sang kultivator Nascent Soul--Sebuah kekuatan jiwa yang tidak akan musnah atau dimusnahkan.

Kesadaran Abadi bisa diajak bicara, namun hanya mereka yang memiliki ikatan darah dengannya yang mampu melakukannya.

Bagi orang lain, Kesadaran Abadi hanyalah bencana karena mempunyai sifat yang langsung menyerang lautan kesadaran seseorang. Jika korban selamat, dirinya tidak akan bebas--tetapi menjadi boneka hidup dari kehendak Kesadaran itu.

Kebenaran ini membuat Wang Wu Xie mengerti mengapa para tetua Sekte Awan Putih tidak berani menyerap Warisan Ingatan, meskipun sangat menginginkan pemahaman tentang Kitab Reinkarnasi.

"........."

Wang Wu Xie menarik napas panjang. Selain dari Warisan Ingatan, dia juga mengetahui bahwa tubuh Nascent Soul pemilik dari tulang jari ini berbeda dengan kultivator lain yang berada pada tingkatan yang sama.

Karena mempraktikkan Kitab Reinkarnasi, maka ketika anggota tubuh Nascent Soul ini terpisah-pisah... Bagian dari tubuh itu walau sekecil apa pun--tetap menyimpan Kesadaran Abadi. Mereka bisa saling menyatu kembali, sehingga para kultivator hanya punya dua pilihan untuk mengatasinya. Menyebarkannya ke berbagai penjuru atau menyegel dan menguburkannya.

Semakin Wang Wu Xie berkonsentrasi, lautan kesadarannya bergetar hebat, seolah dipenuhi gelombang dendam yang ingin meledak. Urat-uratnya terasa seperti terbakar api dan di balik nadinya berloncatan arus listrik halus yang memekik lirih.

Aura merah pun mulai menyelimuti tubuh Wang Wu Xie, berputar-putar seperti pusaran angin hingga memadat menjadi petir-petir kecil. Kilatan berwarna merah gelap dan memiliki suara seperti bisikan dendam yang menggema di telinga batinnya. Jelas bukanlah petir biasa.

Bersamaan ketika Wang Wu Xie membuka mata... Petir-petir itu melesat, menghantam sebuah vas giok di depannya hingga pecah berkeping-keping. Namun dari retakan itu, petir-petir merah kembali terbentuk dan dalam sekejap masuk ke tubuh Wang Wu Xie.

Matanya berkilat tajam dan ekspresi wajahnya semakin dingin bagaikan sebongkah es yang tidak tergoyahkan.

Wang Wu Xie sama sekali tidak terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Rasanya seakan sejak awal ia memang sudah menantikan kekuatan ini bangkit... Dan kembali kepadanya.

Dia tidak perlu berbicara dengan Kesadaran Abadi, sebab kesadaran itu--adalah miliknya sendiri.

Itu benar.

Sejak bertemu dengan sosok kultivator Nascent Soul dalam fragmen ingatan, Wang Wu Xie sudah mengetahui jati dirinya yang tersembunyi. Dan itulah mengapa setiap kali potongan ingatan masa lalu itu muncul... Api amarah terus membara dalam hatinya dan kian membakar, seolah seluruh dunia telah berhutang banyak padanya.

******