NovelToon NovelToon
Menikahi Anak Kyai

Menikahi Anak Kyai

Status: tamat
Genre:Teen / Romansa-Percintaan bebas / Tamat
Popularitas:197.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Amanda Ferina

Azalea Nazira Al-Basyir, wanita yang berjiwa bebas dan tak kenal basa-basi, sering kali membuat orang-orang di sekitarnya kewalahan menghadapi kelakuannya.

Berbeda jauh dengan Zehaan Akbar Al-Asshofi, pemuda 25 tahun yang berasal dari keluarga terpandang dan merupakan pewaris pondok pesantren Darunnajah.

Suatu malam tahun baru di Bandung, Zehaan mengalami kejadian yang di luar dugaannya. Ia dijebak oleh teman sendiri dan tanpa sadar terlibat dalam sebuah insiden yang mengubah hidupnya dan hidup Azalea. Peristiwa itu membawa aib besar bagi keluarga Zehaan.

Zehaan tak sengaja melecehkan seorang wanita yang tak lain adalah Azalea. Akibat kejadian itu Azalea harus menerima perawatan pisikologi dan Zehaan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan dihukum cambuk dan dinikahkan dengan Azalea untuk menghilangkan aib keluarga tanpa sepengetahuan Azalea.

Apa reaksi Azalea saat mengetahui jika dirinya sudah 1 tahun menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amanda Ferina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 10

Dau pasangan tersebut sudah berada di dapur Ndalem. Seluruh petugas piket di Ndalem diliburkan agar tidak ada yang melihat kebersamaan Lea dan Zheaan.

"Gus kita mau masak apa?"

"Ya terserah kamu mau masak apa, apapun masakan kamu pasti saya makan," ucap Zheaan serius.

Lea menganggapnya bercanda. Ia tertawa terbahak-bahak di depan Zheaan. Tapi apakah yakin gus Zheaan tidak sakit perut memakan masakannya? Lea ragu.

"Hahahaha, gus Zheaan bisa bercanda juga. Sekarang saya tanya, Gus mau makan apa?"

"Lea, tidak boleh tertawa terlalu kencang, itu hukumnya makruh. Biasakan yah cantik jangan seperti itu lagi. Boleh tertawa tapi jangan kencang-kencang atau berlebihan."

Lea meneguk ludahnya. Ia bukan tipe orang mendengar dinasehati, Lea paling benci. Biasanya ia mempunyai jawaban untuk menjawab nasehat ayah dan bundanya.

Tapi kenapa dengan Gus Zheaan dia jadi kalem seperti ini? Lea tidak mengerti dengan dirinya sendiri, mungkin sebenarnya Lea dua orang?

"I-iya Gus. Tapi Gus mau makan apa?"

"Saya? Saya bakal makan apapun masakan kamu."

"Kalau ternyata saya masakin makanan yang nggak Gus suka gimana?"

Zheaan menghela napas dan maju selangkah lebih dekat dengan Lea.

"Sudah saya katakan saya akan tetap makan kalau itu masakan kamu."

Wajah Lea bersemu dan cewek tersebut menutupinya dengan kedua belah tangannya. Kenapa gus Zheaan so sweet banget sih? Kan Lea jadi malu.

"Gus, Lea masakin Gus nasi goreng yah?"

"Terserah kamu. Yang penting kamu jalanin hukuman kamu."

Zheaan sengaja meminta hukumannya adalah Lea memasakkan untuknya karena Zheaan sudah lama ingin memakan masakan istri sendiri.

Lea menatap bahan-bahan yang sudah disiapkan Zheaan. Cewek tersebut sengaja memilih untuk memasak nasi goreng karena dia sebenarnya tidak bisa memasak dan hanya makanan itu yang terlihat lebih mudah dibuat.

Dengan ceketan Zheaan memperhatikan Lea menyulap semua bahan makanan tersebut menjadi sebuah nasi goreng.

Ia memasukkan nasi yang sudah diaduk bersama bumbunya tersebut ke kuali lalu memasaknya.

Lea tampak mempesona dengan kegiatannya tersebut. Bahkan Zheaan terpukau, dia tidak memperhatikan apa yang dilakukan oleh Lea melainkan memperhatikan wajah wanita itu.

Ia menarik napas panjang melihat sedikit keringat di kening Lea. Zheaan mengambil sapu tangan di dalam kantong saku bajunya.

Kemudian Zheaan menghampiri Lea.

"Lea." Merasa terpanggil lantas Lea menoleh ke arah Zheaan dengan tatapan polos.

Ekspresi Lea sangat menggemaskan.

Hal yang tidak terduga oleh Lea ketika Zheaan mengusap keningnya dan juga memasukkan rambut yang keluar dari hijabnya.

"Udah selesai masaknya?" Zheaan melirik ke arah kuali.

Cepat Zheaan langsung mematikan kompor gasnya. Ia menatap Lea sambil menyunggingkan senyum lebar.

"Jangan lupa matiin atuh neng kompornya, nanti gosong. Ini udah lumayan matang. Mana piringnya?"

Lea terperanjat dan menampar pipinya karena sempat-sempatnya memikirkan betapa tampannya Gus-nya ini.

"Eh, Gus. I-i-ni!" gugup Lea berusaha menahan detakan jantungnya yang bekerja lebih cepat dari biasanya.

Zheaan melihat jika Lea sedang salah tingkah. Hatinya tersenyum gembira. Impiannya membuat istrinya terhibur. terwujud

"Ya Allah, nape dah lu cakep banget. Mana sayang lagi jodoh orang. Andaikan jodoh gue kek gus Zheaan, ya Allah."

"Hey!"

"Eh!"

"Duduk dulu. Saya akan cicipin masakan kamu."

Lea mengangguk salah tingkah. Ia ikut duduk di dekat Zheaan. Zheaan mengambil sendok dan menyendok nasi goreng buatan Lea. Ia penasaran akan rasa olahan istrinya ini.

Jantung Zheaan berpacu cepat. Ternyata sangat gugup hanya ingin memakan masakan istri apalagi sambil diliatin istri sendiri.

Menatap wajah Lea yang tengah penasaran membuat Zheaan tak jadi menyuapkan makanan itu. Ia meneguk ludah dengan kasar dan tersenyum kaku.

"Gus kenapa? Tidak enak ya? Maaf Gus."

"Eh. Tidak apa-apa Lea, ada yang menggangu tadi. Saya belum cobain, pastinya kalau buatan Lea tuh enak."

Zheaan dengan semangat melahap nasi goreng tersebut. Ketika sampai di ujung lidahnya pria itu langsung menegang, tapi beberapa detik kemudian ekspresinya biasa saja dan terus memakan nasi goreng buatan Lea.

Lea meringis melihat Zheaan mencicipi makanannya. Ia takut jika ada yang kurang dari masakan ala kadarnya tersebut.

"Gus, gimana enak apa enggak?"

Zheaan mengangkat wajahnya, "MasyaAllah, tentu enak sekali."

Senyum Lea merekah melihat wajah sumringah Zheaan. Akhirnya ia bisa tidur dengan tenang tanpa gangguan.

"Iya dong Lea gitu yang masak. Masakan Lea itu enak semua." Bohong, Lea saja jarang masak.

Zheaan tertawa kecil dan mencubit hidung Lea saking gemasnya.

"Ih Gus gak usah cubit-cubit. Sakit tau.."

"Abisnya kamu gemesin banget sih," puji Zheaan membuat hidung Lea mengembang.

"Ah, Gus mah bisa aja."

"Oh iya Lea. Karena yang piket hari ini tidak datang, kita saja yang membereskan rumah bersama."

"Kok jadi Lea? Lea kan mau main sama Dora dan Nia. Gak mau ah.."

"Lea, saya anggap ini hukuman tambahan kamu. Bereskan Ndalem bersama saya. Saya tidak mau tau."

Mulut Lea terbuka lebar. Ia mengercutkan wajahnya kesal.

"Percuma ganteng kalau ngeselin. Ihh... Lea gak suka, Lea gak jadi mau punya suami kaya Guz Zheaan, nyebelin!!"

"Lea, ucapan kamu masih bisa saya dengar. Cepat kamu bantu saya beresin ini."

"IYA!!"

"Lea, tidak boleh berbicara terlalu keras dan pake nada gitu kepada yang lebih tua."

"Iya Kakek."

"Lea tidak boleh seperti itu, sama saja mengumpat."

"Iya gus Zheaan yang ganteng," kesal Lea sambil mengatur napasnya.

"Ya Allah sabar banget gue di sini."

Lea menatap makanan yang dibuatnya tadi. Lea penasaran dengan rasanya. Cewek itu mencolek sisa nasi Zheaan dan memasukkan ke dalam lidahnya.

Mata Lea membulat. Rasa apaan ini? Asin banget!

"Gue aja gak sanggup makan, gimana gus Zheaan yang makan semua ini. Oh Tuhan, malu banget sumpah."

___________

"Abis dari mana lo?" todong Dora saat melihat Lea yang berjalan ke arahnya.

"Abis dari Ndalem, ini pinggang gue encok semua coy. Sumpah sakit, si Zheaan nyebelin itu pake ngehukum gue buat bersihin Ndalem."

"Hahahaha mampus kan lo," gelak Dora.

"Hyustt, Dora tidak boleh seperti itu kepada teman mu."

"Nia, ini berita yang benar-benar sangat ditunggu."

"Jahat banget," sinis Lea melirik Dora.

"Bercanda kali."

"Oh."

"Ini kenapa orang pada liatin kita yah?"

Dora dan Lea melihat ke sekitar yang memang seluruh arah mata tertuju padanya.

"Alay banget liatin orang!!"

"Udah Dora, jangan dilawan."

Lea menarik napas. Pasti karenanya. Lea sangat malu, ia ingin pulang ke rumah. Setegar-tegarnya Lea, ia pasti memiliki perasaan sedih.

Cewek itu berjalan meninggalkan circle nya. Wajahnya menunduk menahan tangis. Lea merindukan Yessa dan Dinda. Biasanya kedua orang itu pasti ada di saat ia sedang bersedih.

"Kenapa juga harus masuk pesantren? Lea gak mau. Lea gak suka, Lea capek. Gak, gak suka," keluh Lea dan mendongak.

Ia kaget melihat ada 2 orang santriwati yang mencegatnya sambil menatap dirinya sinis.

"Tidak tau malu. Berduaan sama cowok, baru aja kemarin masuk pondok udah buat ulah. Gara-gara kamu, gus Zheaan tidak bisa mengontrol emosinya dan narik tangan kamu yang bukan mahramnya. Kamu gak malu liat gus Zheaan dipukul tangannya oleh petugas karena tidak sengaja tarik tangan kamu? Gak tau sopan banget." Lea menarik napas dan menatap berani santriwati yang berkerudung biru.

"Ngomong apaan sih? Gak jelas banget. Minggir lo, halangin jalan gue aja."

"Kasar banget. Pasti orangtunya setres ngehadapin dia makanya dimasukkan ke pesantren."

Wajah Lea memerah. Ia tidak bisa jika harus orangtua yang dibawa-bawa. Lea mengepalkan tangannya dan tersenyum miring.

Wanita itu menunjuk kasar wajah perempuan berkerudung merah dan biru.

"Lo berdua jangan bawa-bawa orangtua gue anji.ng!!"

"Astaghfirullah bahasanya," bisik orang yang menonton perdebatan itu.

"Kasar banget yah anaknya."

"Anak kota emang gitu. Gak bisa sesuaikan dengan keadaan, padahal kan ini di pesantren."

"Pakaiannya juga, liat jilbabnya cuman dililitkan di leher."

"Tidak sopan sekali."

Lea menarik napas panjang mendengar bisik-bisikan santriwati tersebut. Ia menatap ke depan melihat dua wanita itu yang tersenyum miring.

"Kenapa?"

"Ba.jingan!" Lea tidak tahan. Ia bukan tipe orang yang sabar.

Tanpa perlu tahu ia sedang ada di mana, Lea langsung meninjau wajah menyebalkan jilbab biru dan bergantian dengan yang warna merah.

Berita perkelahian itu pun dengan cepat menyebar ke kantor ustadzah dan ustadz serta asrama santri putra.

Tidak ada yang mengalah hingga segerombolan ustadz dan ustadzah datang.

Cepat mereka memisahkan pertengkaran itu. Zheaan membulatkan mata melihat Lea sedang berkelahi dengan santriwati yang lainnya.

Keadaan ketiga wanita itu benar-benar kacau. Sama-sama tidak memakai hijab karena saling jambak kepala.

Zheaan memasang wajah masam melihat Lea menjadi bahan tontonan dan tertawaan. Ia langsung menyuruh Lea berdiri dan menggunakan sajadah yang kebetulan bersamanya di kepala Lea agar orang tidak bisa melihat aurat istrinya.

"Cepat pakai hijab kalian!" perintah Zheaan.

Lea di bawa dari tempat tersebut. Kali ini tidak ada yang aneh karena Zheaan memperlakukan Lea dengan hati-hati agar tidak curiga.

Sesampainya di tempat sepi Zheaan langsung memeluk tubuh rapuh Lea.

"Kamu tidak apa-apa?"

"Saya takut Gus. Saya tidak mau di pesantren, hiks. Saya mau pulang ke rumah bunda dan ayah."

"Lea, jangan takut. Ada saya. Saya akan melindungi kamu. Saya janji." Zheaan tersenyum menatap Lea dan mengecup kening Lea dengan cukup lama.

"Terimakasih Gus."

___________

Tbc

1
Den Gendhis
cerita nya bagus, pembahasaannya ini kok g pantes amat ya
Amallia 1
novel sebagus ini hiksss
Defi
Jangan terlalu dalam mencintai manusia, sejatinya hati manusia bisa terbolak balik.. Sikap kalian berdua Dora dan Nia jauh dari kata sahabat dengan Lea.. Seharusnya kalian ada disisi Lea bukan menjauhinya.. Proses Lea hingga menjadi istri Gus juga sangat pahit
Defi
Uda saatnya semua penghuni asrama di pesantren tahu status kalian.. Ustazah Alma kok jadi sensi ya sama Lea, cemburu ya sama Lea karena lagi berduaan sama Gus Zheaan 😜😅
Defi
Ya salam Dora 🤦‍♀️🤣
Defi
Alhamdulillah, Lea bisa menerima dengan lapang dada
Defi
Gus akhirnya terbuka juga sama Rafkha..
Defi
ada aroma2 hati panggang nih a.k.a terbakar cemburu
Defi
🌹
Defi
Ciee, ada yang gosong ini tapi bukan makanan melainkan hati 🤭😁
Defi
Lea kamu polos atau gimana masak ga nyadar dengan sikap Zheaan
Defi
Gimana gak muntah ya Gus, diputar2 alhasil jadi mual perut serasa diaduk2 😅🤣🤣
Defi
Sesak banget ya Gus Zheaan, didepan mata tapi ga bisa jujur 😥
Defi
Masi syukur kalian nggak ditelan bulat2 sama Gus Zheaan, masa cerita mantan depan istrinya😅
Defi
Astaghfirullah Le 🤦‍♀️🤦‍♀️
Defi
Lea somplak, bahagianya ga bisa diungkapin dengan kata2 ya Le 😅🤣🤣
Defi
Sabar banyak2 punya istri dengan tingkat somplak yg hakiki 😅
Defi
Haikal teman lakna.t. teman sendiri dikerjain 😱
Defi
👍 thor..
jackson
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!