Haniyah gadis berparas cantik di sebuah pesantren terkenal di kota C. Peraturan pondok nya yang membuat dirinya tak bisa memiliki status hubungan yang jelas harus menerima hubungannya dengan pria yang ia sukai hanya sebatas adik kakak.
Hingga suatu hari Abah nya meninggal dan terpaksa menikah pada saat itu juga di depan jenazah Abahnya.
Ig: @euisrossy_96
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Habeebah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Ibunya
Haniyah masih mematung tidak percaya dengan apa yang di lihatnya. Seseorang yang ia rindukan selama ini akhirnya kembali. Rasa nya ingin ia berhambur berlari dan memeluk lelaki itu, Zein. Namun cepat-cepat ia menarik alam bawah sadar nya, ia hanya bisa melihat nya dari kejauhan tapi itu lebih dari cukup. Toh jika mereka mempunyai hubungan khusus pun tak ada bedanya. Tembok tebal yg menjadi pemisah mereka berdua.
Setelah melihat Zein dan keluarga nya menuju asrama putra buru-buru Haniyah ke tempat kasir untuk membayar belanjaan nya.
Haniyah kembali ke asrama dengan bibir penuh senyuman namun mata nya sedikit nanar karena merasa senang Zein sudah pulih dan kembali ke pondok.
Setelah menyimpan kitab-kitab nya Haniyah membersihkan diri lalu sholat dzuhur berjamaah dengan semua santri.
"Arjuna kamar sebelah udah balik ke pondok loohh" cerita Inten dengan mata berbunga penuh kebahagiaan saat keluar dari mushola
"Siapa?" tanya Citra
"Itu loh, si jambang berkacamata" jawab Inten sumuringah
"Iya siapa?" tanya Citra tak sabar dengan jawaban Inten
"Zein lah, siapa lagi" sambil berlari meninggalkan Haniyah dan Citra. Haniyah sedari tadi hanya mendengarkan karena ia tahu arah yang Inten obrolkan adalah Zein.
Masuk ke dalam asrama Haniyah melihat Inten tengah berdandan di depan kaca ruang khusus lemari santri. Haniyah menggelengkan kepala nya "pasti die mau carmuk dah" gerutu nya dalam hati.
"Mau kemana kamu Ten udan dandan kaya gitu?" tanya Lala sinis
"Mau ke samping ruangan Ummi, pasti Mama nya Zein bakalan nemuin Ummi dulu sebelum pulang. Mau stay di sana bisa ajah nanti Ummi manggil Mba buat bikinin minuman buat Mama nya Zein dan aku yg bakalan bikinin minuman nya, Aaahhhhh" jelas Inten dengan sumuringah dan tingkah centil nya.
"Dasar carmuk" Lala asal menjawab
"Hey Marimaarrrr.. Susah payah kamu carmuk belum tentu Zein akan menyukai mu" teriak Citra ketika Inten keluar dan menuju tangga di samping ruang keluarga Ummi.
Haniyah berniat untuk ke dapur membantu menyiapkan makan siang, tiba-tiba ada yg memanggilnya.
"Mba.. Niyah sini" Ummi melambaikan tangan nya meminta Haniyah untuk mendrkat.
"Beik Ummi" jawab Haniyah menundukan kepala nya.
"Tolong buatkan teh hangat, ada tamu" perintah Ummi
"Baik Ummi" Haniyah pun pergi ke dapur yg letaknya di samping ruangan tersebut.
Di sisi lain Inten merasa kesal karena usaha nya untuk cari muka di depan Mama nya Zein tidak berhasil.
"Ko malah mba Niyah sih yg di panggil" ucapnya sebal dan meninggalkan tempat itu. Haniyah melihat kepergian Inten dari dapur, terlihat ia cemberut kesal.
Haniyah pun kembali ke ruangan dimana terdapat Ummi dan seorang ibu-ibu. Haniyah menyuguhkan kopi sambil terus menunduk kemudian pergi.
Tanpa sepengetahuan Haniyah ibu tersebut terus memperhatikan Haniyah. Ia tersenyum lembut melihat Haniyah pergi.
"Hmmm. Anak nya manis juga, sopan" gumam ibu tersebut
Haniyah memutuskan kembali ke asrama dan berencana untuk tidur siang. Tapi langkahnya kembali terhenti mendengar panggilan seseorang yg suara nya sudah familiar di telinga Haniyah.
"Niyah jangan dulu balik, temani Ibu Ita melihat-lihat abaya" perintah Ummi
"Baik Ummi" ita pun melangkahkan kaki nya menemani Ibu Ita
"Sebenarnya siapa Ibu Ita ini?" gumam Niyah dalam hati
haniyah yg jatuh diselokan,pingsan terus dipanggilin tukang pijat ma Zein,apa kabarnya??/Left Bah!//Left Bah!//Left Bah!/