NovelToon NovelToon
Menuju Tenggara

Menuju Tenggara

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Karir / Persahabatan / Chicklit / Tamat
Popularitas:32.1k
Nilai: 5
Nama Author: nowitsrain

Ganesha percaya Tenggara adalah takdir hidupnya. Meski teman-temannya kerap kali mengatakan kepada dirinya untuk sebaiknya menyerah saja, si gadis bersurai legam itu masih tetap teguh dengan pendiriannya untuk mempertahankan cintanya kepada Tenggara. Meski sebetulnya, sudah menjadi rahasia umum bahwa dia hanya jatuh cinta sendirian.

"Sembilan tahun mah belum apa-apa, gue bisa menunggu dia bahkan seribu tahun lagi." Sebuah statement yang pada akhirnya membuat Ganesha diberikan nama panjang 'Ganesha Tolol Mirella' oleh sang sahabat tercinta.

Kemudian di penghujung hari ketika lelah perlahan singgah di hati, Ganesha mulai ikut bertanya-tanya. Benarkah Tenggara adalah takdir hidupnya? Atau dia hanya sedang menyia-nyiakan masa muda untuk seseorang yang bahkan tidak akan pernah menjadi miliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nowitsrain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 35

Hari demi hari berlalu, omongan Kafka tidak terbukti benar. Hubungan Ganesha dan Tenggara masih baik-baik saja, bahkan cenderung lebih oke dan hangat-hangatnya. Performance mereka di Zaloria makin mantap, berhasil mendatangkan lebih banyak fans tanpa harus saling menyakiti satu sama lain. Mereka juga lebih sering menghabiskan waktu bersama di luar konteks pekerjaan.

Seperti sore ini contohnya. Selesai manggung, mereka melipir ke kafe pinggir danau yang sedang hits. Menyeruput kopi sambil menikmati suasana senja ditemani dengung pesawat yang berkali-kali melintas di atas mereka. Ramainya suasana di sekitar tak jadi masalah. Keduanya tetap bisa membangun suasana hangat dalam dunia yang mulai bisa mereka arungi bersama.

"Ini oke nih." Sebelah earphone tersodor ke hadapan Ganesha. Gadis itu segera menerimanya tanpa banyak tanya, memasangnya ke telinga kanan dan mulai berkonsentrasi mendengarkan alunan musik yang Tenggara bagikan.

"Gimana?" tanya Tenggara kemudian.

Ganesha mengangguk pelan, tanda setuju. "Kontrasnya diturunin dikit bisa kali, Kak," usulnya. Saat ini, mereka sedang berdiskusi untuk merampungkan satu klip yang akan ditayangkan di acara mendatang. Duduk berdampingan, berbagi earphone dan menghadap laptop Tenggara yang diletakkan di tengah meja.

"Oke." Tenggara segera melakukan apa yang Ganesha minta. Jemarinya bergerak lincah di atas keyboard, menekan tombol-tombol tanpa kesulitan yang berarti.

Setelah dirasa oke, Ganesha mengangguk puas. Gadis itu tak tahu memberikan apresiasi dalam bentuk kalimat dan usapan di kepala. Kalau dulu sih dia tidak berani. Selain karena Tenggara lebih tua, takut juga kalau tangannya dipotong seketika. Kalau sekarang, jangankan hanya mengelus kepala, tiba-tiba mencium pipi lelaki itu juga dia berani-berani saja. Yah... Maklum, cegil kalau sudah diberi kesempatan ya begitu bentuknya.

Satu video sudah rampung, mereka kini bisa rehat sejenak. Masih menggunakan laptop yang sama, Tenggara memutuskan untuk mengakses layanan streaming film ternama. Kursor terus bergerak ke bawah selagi Tenggara memilah film mana yang hendak mereka tonton. Sekali bertanya pada Ganesha, tapi gadis itu menjawab terserah--tipikal perempuan pada umumnya. Akhirnya, pilihan jatuh pada satu film horo Thailand buatan 3 tahun silam. Sudah agak lama memang, tapi sepertinya masih cukup worth it untuk ditonton sekarang.

Dalam sekejap, keduanya tenggelam dalam suasana mencekam. Meski lebih terkenal dengan film horor-komedi, Thailand juga tidak kalah oke kalau menggarap film full horor yang tidak kaleng-kaleng.

Semakin lama, ketegangan semakin meningkat. Tenggara menyadari Ganesha juga mulai gelisah saat tangan gadis itu merambat pelan menggamit lengannya. Dia tersenyum tipis, senang gadis kecil itu tak lagi malu-malu menunjukkan afeksi.

Ketika hantu bermuka rusak tiba-tiba muncul memenuhi layar, Ganesha berteriak heboh dan langsung menyembunyikan wajah di bahunya. Tenggara tertawa pelan, tapi tetap berusaha menenangkan dengan mengusap-usap kepala sang gadis.

Cubitan kecil mendarat di pinggang, namun Tenggara malah tertawa semakin kencang. Gemanya tak hanya menarik perhatian pengunjung di meja sekitar, tetapi juga seseorang dengan kamera profesional yang tanpa mereka tahu sudah sering membuntut ke mana pun mereka pergi selama beberapa waktu ke belakang. Seseorang dengan topi dan masker hitam menutupi seluruh wajahnya itu tak menyia-nyiakan kesempatan. Beberapa kali jepretan diambil dari angle paling oke, menghasilkan foto-foto bernilai jual tinggi. Tidak, tidak, bukan untuk dijadikan uang, melainkan ladang konten untuk menarik perhatian banyak orang.

"Nice!" seru seseorang itu, tersenyum lebar bagai habis memenangkan undian miliaran rupiah.

...****************...

Sejak berbaikan dan janji untuk lebih banyak berkomunikasi secara dewasa, Tenggara dan Ganesha menyepakati beberapa hal. Satu di antaranya adalah kesediaan Tenggara untuk mengantar-jemput Ganesha. Selain bentuk tanggung jawab, lelaki itu juga ingin menunjukkan pada Jeremy bahwa dia bisa dipercaya. Supaya Jeremy tidak ragu menitipkan adik kesayangannya yang sudah dia keep sendiri selama tiga tahun lamanya.

Usai menyaksikan Ganesha masuk ke dalam unit dan berbincang sebentar dengan Jeremy, Tenggara kembali memasuki lift. Benda besi itu bergerak cepat menuju basement. Terlampau cepat hingga tak memberikan waktu bagi Tenggara untuk memikirkan apa pun.

Sesampainya di basement, dia langsung masuk mobil. Ponsel yang ditinggalkan di jok kemudi disambar, diotak-atik sebentar untuk membalas beberapa pesan. Setelah semua beres, dia lanjut membuka sebuah aplikasi tempatnya menyimpan lagu-lagu unreleased. Satu yang paling sering dia dengarkan dan sedang ingin disempurnakan, dibuat khusus untuk Ganesha. Sebenernya sudah dibuat sejak lama, beberapa bulan sebelum Zaloria debut. Hanya saja, waktu itu, konteksnya masih berbeda. Nuansa lagunya lebih seperti ungkapan terima kasih untuk seseorang yang selalu menyertai naik-turun kehidupannya. Sekarang, dia ingin menambahkan beberapa hal. Tak hanya ungkapan terima kasih, tapi juga rasa sayang dan takut kehilangan.

Lagu diplay setelah ponsel disambungkan ke bluetooth mobil. Alunan manisnya mengiringi perjalanan Tenggara meninggalkan apartemen Jeremy. Malam baru merekah ketika dia bergabung kembali di jalanan. Tak terburu-buru, dia mengendarai mobilnya santai sambil meresapi suaranya sendiri yang mengalun merdu.

She's the only one I have, Ga. If you hurt her, you're hurting me even more. So please, be kind to her and take care of her seriously.

Di satu kesempatan, Jeremy pernah berpesan begitu kepadanya. Itu tidak terlalu lama semenjak dia tahu hubungan lelaki itu dengan Ganesha. Selayaknya lelaki sejati, Tenggara berani membuat janji. Dia pernah kehilangan dua kali, jadi akan sungguh-sungguh usahanya agar kehilangan-kehilangan lain tak datang menghampiri.

Gue saksi hidup gimana lo nyakitin Nesha selama sembilan tahun ini, ya, anjing. Ini kesempatan terakhir lo. Kalau sekali lagi dia terluka karena lo, gue jamin seumur hidup nggak akan bisa lo lihat dia lagi, even cuma sehelai rambutnya pun.

Dan ancaman itu dia terima minggu lalu. Meski sudah sibuk dengan percintaannya sendiri, Kafka ternyata masih cukup galak dalam hal melindungi Ganesha. Entahlah, mungkin ia mengidap semacam sindrom pahlawan dan memandangnya sebagai forever enemy. Tapi meski sikapnya menyebalkan, Tenggara juga berjanji pada Kafka bahwa tidak akan pernah lagi dia sakiti Ganesha. Tak perlu menunggu dihukum, jika sampai suatu hari dia membuat Ganesha sakit hati lagi, Tenggara sendiri yang akan membuat hukuman yang layak untuk dirinya.

Hampir menyentuh pertengahan, lagu tetiba terputus. Tenggara melirik ponselnya yang menempel di dashboard, keningnya langsung mengerut.

Sebaris nomor tak dikenal sedang memanggil. Kode depannya dimulai dari angka 8, jelas bukan kode nomor telepon Indonesia. Karena dipikir-pikir dia tidak memiliki relasi dengan siapa pun yang tinggal di luar negeri, Tenggara memutuskan tak mengangkat panggilan tersebut. Mungkin salah sambung, atau malah salah satu bentuk scam. Tahu sendiri zaman sekarang penipuan makin marak dan bentuknya beragam.

Tak mau ambil pusing, Tenggara langsung memasukkan nomor tadi ke daftar hitam begitu panggilannya berakhir. Kemudian dia memutar ulang lagu yang sempat terjeda, dan sepenuhnya melupakan kemungkinan-kemungkinan lain.

Bersambung.....

1
Dewi Payang
Kafka...
Dewi Payang
😅😅/Joyful/
Dewi Payang
Lah si Mathias malah diterusin omongnya....😁
Zenun
akan ku tunggu cerita kakak nyeng baru🥳
nowitsrain: Yuhuuu.
total 1 replies
Zenun
aku pun tak menduga
Zenun
walaaah aku kena prank rupanya😄
nowitsrain: Aku bingung, kamu bingung, netijen bingung, semua bingung
total 1 replies
Zenun
Biarlah nanti Tenggara yang digantung ama Rene
Zenun
mending lebih baik happy aja, daripada nunggu2 Tenggara. Jangan bantuin dia, please jangan bantuin. Dia lagi ora danta😄
Zenun
iya percuma, buang-buang tenaga buat orang kaya Aga tuh
Burman Hadi
/Good/
Zenun
mamam tuh masa lalu datang
Zenun: Bagaimana biar seru kalau diterima lagi aja, biar kau ditonjok Kafka
nowitsrain: Aga: aku kudu piye everybody??
total 2 replies
Zenun
bagi dong
Zenun: nih ******
nowitsrain: Mane nomernya sini, bos Kafka syap mengirimi
total 2 replies
Zenun
Lah, nikahnya barengan ini😁
Zenun: eheump, belom gajian ini kondangan ampe dua
nowitsrain: Biar kondangannya sekalian
total 2 replies
Zenun
mungkin itu mantan yang menghubungi
Zenun
hemmm, cincin pengikat berarti
Zenun
Lalu cincin apa?
Zenun
Nesh... mending tetep jaga jarak aja deh ama dia
Zenun
Kan yang laki yang disayang kamu, Kafka
Zenun
yah gagal move on
Zenun
Jangan percaya kata sayang dari Tenggara 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!