Gania Anjasmara, ialah putri tunggal dari pasangan Arya Anjasmara dan Miranda. Di usianya yang baru menginjak usia 3 tahun, Gania harus kehilangan sang Mama untuk selama-lamanya. Kini 15 tahun telah berlalu, Gania telah tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik dan tangguh pastinya karena sejak kecil ia hanya hidup berdua bersama Papanya. Terkadang ia juga dititipkan dirumah Neneknya karena Papanya sibuk bekerja. Bagaimanakah kelanjutan ceritanya? Penasaran? Simak terus ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delatama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gania memikirkan Papa
Keesokan harinya
"Gania" Papa Arya memanggil
"Iya Pa sebentar"
Setelah 5 menit Gania pun turun untuk sarapan sebelum berangkat sekolah.
"hehe Papa udah lama nunggunya?"
"belum" jawab Papa
"oh iya Pa hari ini Gania les sampai jam 4, nanti pulangnya biar pak sopir aja yang jemput"
"Papa sore ini juga ada meeting sama klien Ga"
Setelah menghabiskan sarapan masing-masing, Gania dan Papa Arya berkemas dan berangkat bersama.
Sampai Di Sekolah
"Gania sekolah dulu ya Pa, assalamualaikum" sambil mencium punggung tangan Papanya
"waalaukumsalam, belajar yang rajin ya"
"siap Pa, daaa" sambil melambaikan tangan
Di Kelas
"Ga, kok lu diem aja sih?" tanya Rere sahabat Gania
"emm engga kok"
"Ga lu belajar ngga?
"iyalah belajar terus sampe botak hahaha"
"gue tuh capek Ga belajar terus, nanti pulang sekolah refresh otak ke Mall yuk? Kita main di Timezone" ajak Rere
"lah kan nanti les"
"engga jadi, kan udah diumumin di grup WA. Lu ngga buka ya?"
"engga hahaha, yaudah ayo"
Setelah jam sekolah selesai, Gania dan Rere pergi ke Time Zone dengan menggunakan taxi.
Sampai Di Mall
Mereka berkeliling mencari Timezone tapi sebelum sampai ke Timezone, mereka mendadak memberhentikan langkah karena perut Gania "krucuk-krucuk"
"Ga, lu laper ya?"
"duh iya nih, makan dulu kali ya?"
"yaudah ayo deh"
Mereka pun memesan makanan & menghabiskannya.
"duh gue jadi males gerak nih kalo udah kenyang" ucap Rere
"sama, gimana dong? Gajadi ke timezone?" tanya Gania
"gue ngikut lu aja deh"
"keknya ngga usah deh Re, kita jalan muter Mall aja yuk" ajak Gania
"yaudah ayo"
Akhirnya mereka hanya berjalan-jalan sampai bosan & memutuskan untuk pulang menggunakan ojol.
D**irumah Gania
"makasi ya pak, ini ongkosnya"
"sama-sama mba" kemudian ojol pun pergi
Gania segera naik ke kamarnya untuk mandi, setelah mandi
"aahh segernya, turun ke lantai bawah ah"
"Bi Asih!" Gania mengagetkan Bibi
"eh non ngagetin saya aja"
"hehe maaf ya Bi, abis sepi banget ni rumah. Bibi lagi masak apa?" tanya Gania
"Bibi masak cumi asam manis sama ikan nila bakar nih non, mau makan? Biar Bibi ambilkan" Bibi menawarkan
"engga Bi tadi Gania udah makan diluar"
"oh baik non kalau begitu"
"emm Bi kapan-kapan ajarin Gania masak ya?" pinta Gania
"siap non kapanpun non mau, tinggal bilang sama Bibi, Bibi siap membantu hehe"
Kemudian Gania tersenyum sambil berkata dalam hati "andai aja Mama masih ada"
Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam tapi Papa Arya belum juga pulang.
"biasanya Papa ngga pernah pulang se malam ini" ucap Gania dalam hati, lalu ia naik ke atas untuk tidur karena besok ia sekolah.
Setibanya dikamar, Gania mencuci muka, mencuci tangan dan kakinya dikamar mandi kamarnya. Tak lupa juga mematikan lampu utama dan menghidupkan lampu tidurnya, selimut mulai ditarik. Sudah 15 menit ia memejamkan mata namun tetap saja ia belum bisa tidur karena terus memikirnya Papa Arya.
*tin tin* tiba-tiba terdengar suara klakson mobil Papa Arya. Gania pun mengintip dari jendela kamarnya dan terlihat mobil Papa Arya sudah akan berparkir di garasi rumahnya.
"huh alhamdulillah jadi aku bisa tidur tenang" ucap Gania pada dirinya sendiri.
Akhirnya Gania pun tertidur lelap.
Lebih real dalam penyampaian bagaimana pasutri menyikapi suatu pernikahan dan perkembangan anak
semoga novel selanjutnya tetap menarik ya Thor..tidak terjebak dg gaya novel lainnya yg terlalu ekstrim, banyak pelakor, mertua jahat, suami kejam dsb😘😘
go...semangat