Cathalina Brea yang sering dipanggil Rea terlahir sebagai anak orang kaya. Di kehidupan keluarga besarnya orang tua Rea adalah pewaris usaha hotel dan Restoran terkaya di kotanya. Namun semasa kecil dia hanya dibesarkan oleh papinya yang adalah satu - satunya pewaris keturunan Setiawan.
Rea tumbuh dewasa dan menjadi seorang dokter spesialis anak. meskipun hidup berkelimpahan harta namun Rea tidak perna sombong.
Sebelum papanya meninggal semua saham perusahaan diberikan kepada Cathalina Brea Setiawan.
Keluarga besar marah, karena Rea adalah seorang perempuan. Saudara sepupu papanya Rea menjodohkan Rea dengan Simon Elias sebagai syarat Rea bisa memiliki semua peninggalan papinya. Ternyata penghianatan yang dia terima serta kekerasan dalam rumah tangga.
Rea mmenceraikan Simon dan memilih meninggalkan kota besar itu mengabdi di sebuah desa kecil disebuah pulau.
Apakah Rea bisa mendapatkan ketenagan????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisye Titiheru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menikah
Tanpa berpikir panjang, tawaran Simon Elias mantan pacarnya waktu masih sekolah menengah atas diterima. Dan ini juga salah satu cara agar dia bisa mengamankan warisan orangtuanya dari serakahnya om dan tantenya saudara sepupu papi.
Pernikahan pengusaha muda sukses Simon Elias lulusan universitas harvest di Amerika dengan anak pengusaha sukses Cathalina Brea Setiawan seorang dokter yang sedang menempuh pendidikan spesialisnya di Jogja. Berlangsung sangat meriah. Namun Daniel dan Lely sempat ragu dengan keputusan Rea, karena mereka berpikir Simon sudah lama tidak bertemu dengan Rea, dan dia tidak mengetahui sifat Simon.
"Kamu yakin mau menikah hanya untuk menyelamatkan warisan papi?"
"Aku lelah antie, uncle ditodong terus dengan mereka."
Namun sebelum pernikahan pengacara keluarga dan Daniel sudah membuat perjanjian pra nikah tentang harta milik Rea, agar tetap menjadi milik Rea.
Pernikahan yang disepakati tanggal dan bulannya sudah dekat. Semua urusan, termasuk foto prewednya juga diserahkan kepada wedding organizer yang terpercaya.
Untuk membangun perasaan mereka, Simon sering membawa Rea berjalan ketempat - tempat yang biasa mereka datangi sekedar untuk makan malam atau makan siang. Namun ditengah kesibukan Rea, dia masih pulang pergi jogja untuk kuliahnya spesialis anak.
Ketidak beradaan Rea di Manado, di manfaatkan Simon untuk mengunjungi tempat - tempat club malam sekedar pesta pora dengan teman - teman. Pergaulan bebas masih dianut oleh Simon.
"Kamu cinta sama Rea si kutu buku itu bro."
"Aku cinta hartanya."
Simon bersama dengan kelompoknya tertawa, diantara mereka ada saudara sepupu Rea yang adalah model di kota ini Ivone Rebeca yang sudah sekolah menengah atas dulu, cinta kepada Simon, namun cintanya bertepuk sebelah tangan karena Simon waktu itu tertarik dengan Rea si kutu buku.
Alkohol mempengaruhi tingkat kesadaran Simon, ternyata malam lepas bujang dia jatuh dalam pelukan Ivone. Mereka melakukan hubungan suami istri. Yang jelas - jelas Ivone tahu bahwa Simon akan menikah dengan Rea saudara sepupunya. Daniel yang hari ini sedang melakukan pemeriksaan di hotel milik Brea Company di kagetkan dengan melihat Simon yang keluar dari kamar di hotel itu. Selang beberapa menit kemudian Ivone yang juga di kenal Daniel keluar juga pada kamar yang sama.
Hati Danie teriris, namun dia takut mencurigai seseorang. Apalagi orang tersebut adalah Calon suami anak sahabatnya yang sudah seperti anaknya. Bersama dengan sepupu Rea. Namun Daniel kembali berpikir positif. CCTV dilorong depan kamar tempat Simon dan Ivone sudah disimpan oleh Daniel. Sore hari dia menceritakan apa yang tadi pagi dia lihat kepada pengacara perusahaan dan juga istrinya yang juga seorang pengacara.
Brea Company sementara dijalankan oleh Daniel yang di angkat Rea sebagai COO. Rea lebih percaya uncle Daniel dari pada om dan tantenya.
Pesta pernikahan akbar antara dua orang terkaya di kota Manado pun di gelar. Pernikahan dengan memakan biaya besar di keluarkan oleh Simon. Di hadapan Tuhan dan Jemaat di tempat terbuka Simon mengucapkan janji sucinya begitu juga dengan Rea. Waktu menuju altar Rea di gandeng oleh Daniel yang sudah dia anggap sebagai penganti papinya. Daniel menangis, bukan karena sedih namun mengingat kejadian beberapa hari lalu di salah satu hotel milik Rea.
Pesta berlagsung sampai pukul sepuluh malam. Orang tua Simon sangat menyayangi Rea. Mereka bangga karena bisa memiliki menantu seorang dokter cantik. Semua teman sekolah Simon dan Rea juga hadir. Bukan hanya petinggi di kota ini.
Namun ada sesuatu yang berbeda dari sikap Simon setelah dia menerima pesan dari seseorang. Pesan itu berisi ancaman dari Ivone agar Simon bisa bertemu dengannya malam ini. Mengingat Ivone sementara mengandung anaknya.
Kamar hotel disulap menjadi kamar pengantin. Namun sampai jam lima subuh pengantin pria tidak ada di kamar pengantin semenjak menerima pesan itu.
Ternyata Simon sedang menyelesaikan masalahnya dengan Ivone yang meminta pertanggung jawaban Simon atas kehamilannya.
"Kamu gila. Saya baru menikah. Kamu tidak lihat!"
"Tetapi saya sudah hamil anak kamu. Kita bukan sekali dua kali melakukan ini. Setiap saat kamu butuh saya yang layani kamu."
"Tetapi saya sudah menikah? Orang tua saya bisa marah Ivone."
"Jadikan saya simpananmu. Beli saya aparteman. Kalau tidak saya akan bunuh diri disini."
"Kamu memeras saya?"
Ivone menangis sambil memeluk Simon. Ivone rela melakukan ini karena dia cinta dan sayang pada Simon.
"Kamu bilang saya tidak kaku seperti Rea. Simpanlah saya. Disini ada anak kamu."
Handphone Simon berdering. Begitu di lihat telephone dari Rea. Ivone hendak bunuh diri.
"Stupid Ivone. Biarkan saya menerima telephone dari Rea. Kamu diam." Simon mencium Ivone untuk menenangkannya. Lagu dia berbicara dengan Rea istrinya.
"Hallo sayang."
"Hallo. Kamu di mana Mon? Are you oke?"
"Iya sayang. Ada masalah dengan perusahaan. Mungkin besok baru saya pulang. Saya tidur di kantor. Kamu istirahat saja sayang, jangan bergadang."
"Oke." Begitu sambungan telephone terputus. Ivone langsung melancarkan aksi nakalnya. Hormon ibu hamil satu ini sangat besar sehingga keinginannya untuk berhubungan badan sangat dia butuhkan. Simon yang sudah terjebak dalam permainan Ivone pun terjebak. Dia merespon setiap sentuhan yang diberikan oleh Ivone. Sampai hubungan suami istri yang seharusnya malam ini menjadi moment pertamanya dengan Rea malah harus melakukan bersama Ivone.
Berbagai gaya mereka lakukan untuk menuntaskan hasrat mereka. Simon bermain sangat kasar, namun dilayani oleh Ivone karena dia juga maniak seks. Mereka melakukan berkali - kali sampai subuh baru mereka tertidur.
Simon yang tidak melapor kepada asistennya tentang keberadaannya membuat semua orang di garis depan perusahan kewalahan waktu Rea datang membawa sarapan buat suaminya. Namun tidak menemui suaminya. Perasan Rea campur aduk waktu semua orang kantor tidak mengetahui di mana bos mereka.
"Pak, tadi ibu Rea datang ke kantor membawa sarapan buat bapak." Begitu pesan itu dibaca, Simon mengutuki dirinya sendiri. Sementara Ivone sedang tertidur sambil memeluk dirinya dalam keadaan tanpa busana. Begitu pula dengannya. Simon melepas pelukan Ivone dan langsung ke kamar mandi. Dia membersihkan tubuhnya sambil mengutuk dirinya sendiri atas kebodohannya. Yang baru menikah namun sudah membohongi dan berselingkuh.
Simon meletakkan sepucuk surat dan kunci apartemen untuk ditempati oleh Ivone. Dia melakukan ini hanya untuk mencari aman sementara. Sementara itu dia kembali ke rumah Rea. Karena untuk sementara mereka akan menempati rumah itu.
"Selamat pagi sayang." Simon menghampiri Rea lalu hendak memberi ciuman dibibir Rea, namun Rea menolak. Simon tersenyum namun dia tetap memberi ciuman di kening istrinya. Simon duduk di meja makan memandangi Rea yang sedang sarapan. Rea tidak berbicara sedikit pun.
"Makan, kamu belum sarapan kan?"
Simon langsung mengambil makanan yang sudah di siapkan orang kerjanya Rea. Terus terang Simon sangat kelaparan, tenaganya habis setelah melayani Ivone berjam - jam.