KEKUATAN NAGA KENAPA BISA ADA DI TANGAN BOCAH INI? PLOT TWIST-NYA: DIA BISA KUASAI SEMUA ELEMEN!
Bayangin: di dunia Aethoria yang isinya cuma soal kekuatan elemen, ada Vincent Kai, cowok misterius dari Suku Naga, yang diam-diam punya cheat code paling gila. Dia bukan cuma kuat, tapi Juga Overpower—dia bisa ngendaliin semua elemen! Rahasia ini harus dia sembunyikan dalam-dalam biar dunia enggak chaos.
Masalahnya, dunia fantasi mana yang damai terus?
Datanglah Ash Falnes Phoenix, dengan ambisinya yang setinggi langit, ingin membuat Aethoria tunduk di bawah kakinya. Rencana jahat Ash ini jelas mengancam keseimbangan Antara Suku Starlight, Aquaria, Terra, Sylvan, Aeolus, dan lainnya.
Ini bukan lagi sekadar petualangan biasa, ini pertaruhan hidup-mati yang penuh intrik, pengkhianatan, dan epic battle.
Vincent sekarang dihadapkan pada pilihan paling berat: terus hide and seek dengan kekuatannya sambil melihat dunia hancur, atau come out dan terima takdirnya?
Status : Daily Update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zan Apexion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2: Bayangan Misterius yang Memantau dari Kejauhan
Tiga tahun telah berlalu sejak pelanggaran perjanjian antara suku Naga dan suku Phoenix. Kepala suku Naga, Arthur DragonWise, masih terus memantau situasi dengan penuh kewaspadaan. Ia berdiri di atas bukit yang tinggi, memandang ke arah ufuk yang jauh, mencari tanda-tanda bahaya.
Angin sepoi-sepoi membawakan suara gemericik daun-daun pohon, namun Arthur tidak terganggu. Ia terus memantau situasi, memastikan bahwa suku Naga tetap aman.
Atensi diantara kedua suku kian memanas, terutama di wilayah suku naga yang saat ini dipenuhi dengan banyak mata-mata yang bersembunyi dan memantau situasi.
Disisi lain, kakaknya, Ray White DragonWise, telah mencapai ranah Ksatria Tahap 1 (ksatria muda) pada tahapan ambang atas, siap untuk melakukan penerobosan ke tingkat Ksatria Tahap 2 (ksatria berpengalaman) dan menjadi harapan mutlak Suku Naga.
Namun, di balik harapan itu, Arthur menyimpan kecemasan terdalam terhadap putra bungsunya, Vincent Kai. ia memiliki potensi yang belum terjamah, dan Arthur tidak tahu bagaimana cara mengembangkannya.
Dalam Tiga tahun terakhir, Ray telah berlatih keras dan berhasil menguasai teknik-teknik baru. Ia menjadi salah satu Pejuang muda yang Tangguh, dengan demikian Arthur Berharap besar dan yakin bahwa Ray akan menjadi penerus-nya.
Pada suatu pagi yang cerah, Arthur menatap ke arah Vincent, yang sedang berlatih sendirian di lapangan. Ia melihat potensi besar pada putra bungsunya itu, namun juga melihat bahaya yang mengintai.
"Apa yang akan terjadi padamu, Vincent?" Arthur berpikir dalam hati, "Kau masih terlalu muda untuk menghadapi bahaya seperti ini... Aku harus melindungimu, tidak hanya sebagai ayah, tetapi juga sebagai kepala suku."
Di wilayahnya, Ash Falnes Phoenix meningkatkan aktivitasnya secara drastis dan gencar memerintahkan para mata-mata-nya untuk diam-diam mengumpulkan berbagai informasi tentang suku Naga. Ia yakin bahwa kekuatan baru yang dapat mengancam dominasi suku Phoenix ada hubungannya dengan suku Naga.
Selain itu, Kepala suku, Ash mengeluarkan perintah tegas kepada para bawahannya untuk memaksimalkan pengambilalihan sumber daya, bahkan dengan cara yang ilegal atau melanggar perjanjian yang telah disepakati. Tindakan melanggar hukum ini bertujuan tunggal: memenuhi ambisi Ash untuk menegakkan kekuasaan absolut Suku Phoenix di Aethoria. Dengan strategi ganda—spionase dan eksploitasi.
Beberapa minggu kemudian, di Markas Phoenix, Ash Falnes Phoenix menerima laporan rahasia yang sangat rinci dari jaringan mata-matanya. Laporan tersebut tidak hanya mengonfirmasi aktivitas janggal di wilayah Suku Naga, tetapi juga menyoroti adanya celah dalam sistem keamanan dan rahasia suku naga—Di dalamnya juga tertulis sebuah informasi yang menunjukkan adanya upaya penyembunyian seseorang anggota suku yang penting dan mendesak.
Ash menyeringai tipis. "Suku Naga menyembunyikan potensi yang sangat besar, dan Arthur sedang dalam kepanikan," gumamnya, keyakinannya akan ancaman baru ini semakin kuat.
"Kita tidak bisa membiarkan ini berlarut-larut," ujar Ash kepada War Chancellor, suaranya kini mengandung aura yang kuat dengan otoritas yang tegas.
"Perkuat unit pengintai di perbatasan utara, tetapi yang lebih penting: siapkan unit ESP (Elite Shadow Phoenix) . Mereka harus memasuki desa suku Naga secara diam-diam dan memastikan apa yang sebenarnya Terjadi disana dan siapa orang yang disembunyikan oleh Arthur?".
War Chancellor itu segera bertindak, mematuhi perintah Kepala Suku. Ia lantas memerintahkan Shadow Commander, yang memimpin unit mata-mata Phoenix, untuk mengerahkan anggota Elite Shadow Phoenix (ESP). Unit khusus ini, yang merupakan pasukan mata-mata terbaik, segera bergerak sesuai dengan titah Ash.
Sementara unit ESP mulai bergerak di bawah bayangan untuk menjalankan perintah, dengan diam-diam mereka Fokus untuk menuju kemungkinan tempat-tempat penting Suku Naga sambil menjaga kerahasian agar identitas dan keberadaan mereka tidak terungkap.
Di aula utama, jauh dari manuver licik Ash Falnes Phoenix, Arthur DragonWise tenggelam dalam kecemasan mendalam. Ia telah merasakan peningkatan intensitas pengawasan Suku Phoenix, membuat pikirannya terus terbebani oleh keselamatan putra-putranya—Vincent Kai DragonWise dan Ray White DragonWise—serta seluruh anggota Suku Naga.
Bagi Arthur, Ray adalah penerus yang tak diragukan, memiliki bakat Ksatria yang solid dan potensi yang diakui. Sementara Vincent, meskipun menunjukkan perkembangan Awakening yang sangat cepat dan penguasaan beberapa kemampuan, hal ini tidak pernah dinilai sebagai potensi yang lebih tinggi dari kakaknya. Persepsi Arthur ini, sebenarnya adalah sebuah kekeliruan besar.
Meskipun ia tidak menyadari DragonRoot High Level yang dimiliki Vincent, akan tetapi potensi langka yang tampak pada putranya itu tetap menjadikannya target yang rentan, karena hal ini lah yang membuat Arthur Semakin dilema dan bingung untuk mengambil keputusan.
Arthur menghela napas berat, tangannya mengepal erat. Ia tahu, risiko terbesar saat ini adalah menghadapi musuh dengan mempertaruhkan Vincent di desa, atau melepaskan Vincent pergi dengan potensi yang belum matang. Bayangan pasukan Phoenix yang mengintai perbatasan seolah menuntutnya untuk segera bertindak. Keputusan harus diambil. Arthur sadar, ia harus melindungi Suku Naga dari kehancuran instan. Malam itu, Arthur memanggil anggota suku naga kepercayaannya. "Siapkan perjalanan rahasia," perintah Arthur, suaranya rendah dan penuh tekad. "Bawa Vincent Kai pergi dari desa ini. Lindungi dia dengan nyawa mu, dan pastikan tidak ada seorang pun, termasuk Ray, yang mengetahui hal ini."
Anggota suku naga itu mengangguk, memahami betapa pentingnya misi ini. Mereka segera bergerak, membawa Vincent pergi dari desa.
Disisi lain, Arthur memandang wilayah yang dikuasai nya dengan ujung perbatasan yang terlihat gelap, tidak menyadari bahwa di balik kegelapan itu, unit Elite Shadow Phoenix (ESP) sudah bergerak. Tindakan Arthur ini adalah respons yang terlambat sepersekian detik dari operasi rahasia musuh. Takdir telah bergerak; langkah Arthur untuk menyelamatkan putranya justru membawanya ke dalam pusaran kekacauan yang akan datang.
Pada momen krusial itu, ketika Vincent dan pengawalnya menjauhi desa, Arthur merasakan Firasat buruk. Ia menatap ke dalam kegelapan yang menyelimuti perbatasan, indra pejuangnya yang tajam mendeteksi malapetaka yang tak terhindarkan sedang bergerak mendekat. Apa yang bersembunyi di balik kegelapan itu? Apakah keputusan Arthur untuk menyelamatkan putranya justru telah mengundang kehancuran yang lebih besar? Atau mungkinkah takdir sedang menyiapkan pertemuan yang akan mengubah nasib Suku Naga selamanya?
Nantikan kelanjutannya ya.
Bersambung.....
tetap semangat 👍
/Smile/