Seorang selir baru sebuah kerajaan Qing (Xia Fei) yang hidup dalam bayang-bayang kebencian dari permaisuri Ren yang bersekongkol dengan para selir senior (Hong Xie, Lou Peng dan Bou Lin) karena cemburu dengan perlakuan spesial kaisar Qing Feng pada Xia Fei.
Hari itu permaisuri Ren,Hong Xie, Lou Peng dan Bou Lin dengan sengaja menjebak Xia Fei yang sudah di pengaruhi obat. mendorongnya masuk kedalam kamar pangeran kedua (pangeran Li).
Xia Fei yang sudah lemas dan tak berdaya berusaha melarikan diri sekuat tenaga.hingga membuatnya tersudut dipinggir tebing.
Para selir sengaja mendorong Xia Fei hingga membuatnya jatuh kedalam jurang dan tenggelam kedalam air.
Gelang giok pemberian kaisar tiba-tiba mengeluarkan cahaya yang menyilaukan.membuat Xia Fei menutup mata.
Ketika tersadar dirinya berada di sebuah tempat yang asing.dengan orang-orang yang terlihat asing serta memakai baju yang aneh.
Dimana sebenarnya Xia Fei berada??
Seperti apa kehidupan Xia Fei selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tutie arsyek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2 Kaisar Qing Feng
Matahari sudah menampakkan diri.
Para calon selir pun sudah berkumpul dan berjejer rapih di aula.
Satu persatu mereka menampilkan kemahirannya dihadapan ibu suri Zhuang.
Dengan antusias ibu suri Zhuang bertepuk tangan bahagia ketika semua calon selir bisa melewati ujian guzheng dengan baik.
Tibalah saatnya mereka memasuki ujian tarian tang shi yi.
Satu demi satu semua calon selir menampilkan tariannya dengan gemulai.
Kembali ibu suri Zhuang bertepuk tangan meriah. Merasa puas dengan bakat dan kemahiran tarian dari para wanita calon selir yang dia pilih.
"apakah tidak ada satupun yang mengundangku datang dalam seleksi ini? Bukankah aku yang lebih berhak menyeleksi mereka?" seorang pria tiba-tiba memasuki aula.
"dia lagi? Apakah dia cukup santai hingga bisa pergi kemana pun yang dia mau?" gerutu Xia Fei dalam hati ketika melihat siapa yang tiba-tiba datang ke aula.
"hormat pada kaisar Qing Feng"
Semua orang yang ada dalam aula serentak berlutut memberi hormat.
"ka-kasiar...." belum sempat mencerna apa yang baru saja Xia Fei dengar. Tiba-tiba saja tangannya di tarik oleh dayang Choi untuk ikut berlutut di lantai.
"cucuku, bukankah kamu tidak pernah ikut campur dalam urusan seleksi ini? sejak kapan seleksi ini begitu mencuri perhatian Kaisar yang sibuk ini?" ibu suri Zhuang langsung menyambut hangat kedatangan kaisar.
"hanya merasa bosan berada di ruang buku.akupun berjalan-jalan di sekitar aula. Ku pikir tidak ada salahnya untuk mampir dan melihat sejauh mana bakat yang mereka bisa tunjukkan pada ibu suri tercintaku" dengan sopan kaisar Qing Feng menghampiri ibu suri.
"lihatlah, mereka sangat berbakat. Semuanya bisa mereka lewati dengan baik. aku yakin kamu akan terpesona dengan penampilan mereka " dengan bangga ibu suri menunjuk semua wanita yang masih berlutut di lantai.
"benarkah? Bukankah itu akan membuat ibu suri merasa kebingungan untuk memilih?"
" ada kamu di sini tentunya akan membantuku memilih siapa yang layak menjadi selirmu"
"kalian berdirilah dan lanjutkan" perintah ibu suri Zhuang.
Semua orang pun berdiri dan seleksi pun di lanjutkan kembali.
Dengan senyum bahagia ibu suri Zhuang dan Kaisar Qing Feng berdiri melihat satu persatu para wanita calon selir menampilkan bakat mereka.
Diam-diam Kaisar Qing Feng menatap Xia Fei yang nampak gugup karena kehadirannya.
"ibu suri. Bolehkah aku tahu siapa gadis berbaju putih itu?" kaisar Qing Feng melirikkan matanya pada Xia Fei.
"dia adalah Xia Fei putri dari dayang Fei"
" dayang Fei ?"
" ya.Walaupun dahulu dayang Fei pernah menjagamu tapi tetap saja putrinya harus mengikuti seleksi untuk bisa menjadi selirmu"
"pantas saja...." kaisar berhenti berbicara.seolah ingin menutupi sesuatu dari ibu suri Zhuang.
"pantas saja kenapa? Apakah ada sesuatu yang salah?" ibu suri Zhuang menatap cucunya lekat.
"tidak ada yang salah ibu suri. hanya saja begitu melihatnya aku merasa sangat akrab. Ternyata ibunya adalah dayang Fei. Ibu suri tentu masih ingat bagaimana dia merawatku waktu kecil?jika bukan karena dayang Fei mungkin aku sudah masuk kedalam sumur waktu itu"
"dulu kamu terlalu nakal dan menggemaskan.setiap hari selalu membuat sibuk para pelayan dan dayang.tapi yang di lakukan dayang Fei adalah kewajibannya untuk menjagamu. Terpilih atau tidaknya Xia Fei itu kembali pada kemahiran dan bakatnya,juga keberuntungannya"
Kaisar Qing kembali melirik Xia Fei dan.....
"AHK..... "
Tatapan kaisar membulat.
Sementara ibu suri langsung menoleh ketika mendengar teriakan.
"ada apa? siapa yang terluka?" ibu suri berlari menuju ke tengah aula yang di ikuti oleh kaisar.
"Xia Fei.... Aku tahu kamu sengaja mendorongku. Kenapa kamu melakukan itu padaku?" teriak putri Hua yang di susul isak tangis.
"apa? Aku? Sejak kapan aku melakukan itu? Aku ......" Xia Fei terdiam. Membungkam mulutnya rapat.
Xia Fei tahu jelas jika putri Hua sengaja menjatuhkan dirinya agar bisa mencuri perhatian kaisar lalu memfitnah dirinya agar tereliminasi. Jadi akan percuma baginya untuk membela diri.benar apa yang di katakan ibunya jika dirinya hanya boleh diam.bahkan dengan diam Xia Fei berharap dirinya segera tereliminasi dari seleksi yang tidak berguna ini.
"apa benar Xia Fei yang melakukannya?" ibu suri menatap Xia Fei seakan menyidang.
"benar ibu suri, aku tidak berbohong. Dia sengaja mendorongku tadi" putri Hua menunjuk Xia Fei yang masih diam.
"aku rasa tidak ibu suri. Aku melihat putri Hua terjatuh sendiri sepertinya baju yang dia pakai tersangkut sesuatu itulah kenapa dia bisa terjatuh. Bukankah begitu nona Xia Fei?" kaisar Qing Feng menatap Xia Fei.pertanyaan yang terlontar mendadak tentunya membuat Xia Fei kebingungan.
Putri Hua mengira jika taktik yang dia lakukan bisa mencuri perhatian Kaisar,namun sayangnya kaisar telah menyaksikan sendiri kejadian barusan.
"a-aku....."
"jangan takut Xia Fei. Kebenaran tidak akan bisa di sembunyikan di istana Qing. Katakan" kembali kaisar menatap Xia Fei tajam.
"benar.aku tidak melakukannya ibu suri. putri Hua terjatuh sendiri tanganku juga tidak bisa menggapai tubuhnya. Ibu suri bisa melihat seberapa jauh kami" dengan wajah menunduk Xia Fei akhirnya mengeluarkan suara.
"sudahlah lupakan.kalian beristirahatlah dulu dan kembali ke istana Zijin. Besok pagi kita bisa kembali ke aula untuk seleksi akhir" tanpa bicara lagi ibu suri Zhuang pun meninggalkan aula yang diikuti oleh dayang Choi.
"apa kamu baik-baik saja nona Xia Fei?"
" aku baik-baik saja kaisar Qing, terimakasih atas perhatian kaisar padaku. Aku permisi" Xia Fei berlalu pergi dari hadapan kaisar. Meninggalkan mata para wanita calon selir yang penuh kebingungan.
"hmm" kembali seutas senyum terlintas dari bibir Kaisar Qing Feng yang membuat semua orang tertegun heran.
"apakah barusan kaisar tersenyum? Apa yang membuatnya tersenyum? Ada hubungan apa kaisar dan Xia Fei?"
Berbagai pertanyaan muncul dari mulut semua orang yang ada disana.
Bukan cuma baru kali ini saja mereka melihat kaisar tersenyum,tapi baru kali ini juga kaisar begitu antusias pada seleksi calon selir. Bertahun-tahun dia bersikap acuh seolah tidak perduli dengan adanya seleksi ini. Tapi kali ini kaisar begitu penasaran bahkan dia begitu perhatian terhadap calon selir yang dari golongan biasa.
"ibu suri, bukankah seharusnya hari ini hari terakhir seleksi? Kenapa harus di tunda sampai besok?" dayang Choi yang berjalan di belakang ibu suri mulai bertanya-tanya dengan keputusan yang diambil oleh ibu suri.
Dayang Choi sangat tahu jika ibu suri adalah wanita yang teguh akan pendiriannya. tapi kali ini ibu suri seakan terlihat ragu.
"kamu lihat sendiri apa yang kaisar lakukan barusan.bukankah kamu sudah bisa melihat siapa yang akan kaisar pilih untuk jadi selir berikutnya?jika aku salah memilih maka kaisar tidak akan menyentuh calon selir yang aku pilih" ibu suri menghentikan langkahnya.
Tatapannya lekat tertuju pada kaisar yang sedang berdiri memperhatikan seseorang dengan senyum simpul dari bibirnya.
"sejak kapan wanita itu mencuri perhatian kaisar? Apa yang membuat cucuku jatuh hati pada putri dayang Fei?"
Ibu suri Zhuang ikut memperhatikan wanita yang sedang asik memetik bunga sakura putih di taman belakang istana Zijin.lalu tatapannya beralih pada kaisar yang tersipu memperhatikan wanita tersebut.
Ibu suri Zhuang dan dayang Choi berdiam diri menatap kaisar dan Xia Fei bergantian.