Pelangi namaku... nama pemberian bunda, orang yang membesarkanku. Aku dibesarkan disalah satu panti Asuhan.
Sampai suatu hari ,panti asuhan ini dijual dengan pemiliknya, aku sebagai anak tertua di panti berusaha membantu bunda untuk mempertahankan panti.
Selain bekerja di kantor aku juga menjadi guru les, ini lah awal perkenalanku dengan Langit.
Sampai suatu malam, terjadi suatu yang tak pernah aku bayangkan. Langit merampas kesucianku.
Aku mengandung anak Langit, maminya yang mengetahui itu, memisahkan aku dan Langit sebelum Langit tahu kalau aku lagi mengandung benihnya...
Sampai lima tahun kemudian ... kami bertemu kembali...Anakku yang berwajah sangat mirip dengan Langit membuat ia curiga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2. Pelangi...
Pelangi membuka pagar yang terbuat dari kayu itu. Itu memasuki panti asuhan tempat dimana ia tinggal dan dibesarkan selama ini dengan perlahan,takut kedatangannya mengganggu penghuni yang telah lelap dalam tidurnya.
Jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam. Pelangi masuk ke kamarnya dan mengganti pakaiannya setelah membersihkan diri. Ia tidak bisa langsung tidur karena masih ada pekerjaan kantor yang belum selesai.
Pelangi membuka berkas itu dan mulai mengerjakannya. Sesekali tampak Pelangi menguap menahan rasa mengantuk yang mulai menyerangnya.
Bunda yang memang belum tidur, mengetuk pintu kamar Pelangi karena melihat lampu kamar yang masih menyala
"Assalamualaikum Pelangi.. kamu sudah pulang nak"
"Waalaikumsalam bunda... "ucap Pelangi sambil membuka pintu kamarnya
"Kamu belum tidur nak... "
"Belum bunda... masih ada pekerjaan di kantor yang harus aku selesaikan. Apa bunda memerlukan bantuan.. "
"Tidak... bunda hanya memastikan kamu sudah pulang... "
"Bunda sudah melihatkan... kalau anak bunda yang cantik ini sudah pulang dengan selamat, tidak ada yang mau mencuri anak bunda ini, karena pencurinya bisa rugi...bunda tahu kan kalau anak bunda ini banyak makan.. ha.. ha"ucap Pelangi sambil mengecup pipi bundanya
"Sayang... maafin bunda ya... karena kamu harus bekerja keras buat menghidupi adik adikmu... "
"Bunda.. masuklah... "Pelangi membawa bunda duduk ditepi ranjang dan ia berjongkok dihadapan bunda sambil menggenggam kedua tangan bunda.
"Bunda... berapapun kerasnya aku bekerja, itu semua belum bisa membalas jasa bunda yang telah sudi membesarkan aku dan adik adik yang lainnya dengan penuh kasih sayang tanpa mengharapkan imbalan dari kami. Aku senang melakukan semua ini. Aku senang dapat membantu bunda, walau itu tidak seberapa... "
"Pelangi... bunda yang sangat beruntung memiliki kamu... anak yang sangat baik dan berbakti... pasti orang tuamu sebenarnya wanita yang baik sehingga melahirkan anak seperti kamu"bunda meneteskan air matanya
"Bunda... bagiku bundalah orang tuaku. Bunda yang telah mengajarkan aku hal hal yang baik tentang kehidupan... "
"Pelangi... bunda selalu mendoakan kamu mendapatkan jodoh yang terbaik,yang dapat memberikan kebahagiaan karena bunda tidak dapat memberikan kamu kebahagiaan "
"Bunda... aku bahagia selama ini hidup bersama bunda... "Pelangi tidak dapat menahan air matanya.
"Sayang... jangan terlalu keras bekerja.. bunda tidak mau kamu sakit, karena jika kamu sakit... bunda akan merasa sangat bersalah. Kamu bekerja keras siang dan malam hanya untuk memenuhi kebutuhan adik adikmu, tanpa memperdulikan capek dan letih dibadanmu.. "
"Aku senang melakukan semuanya, jadi jangan bunda terlalu memikirkannya.. sekarang bunda tidurlah... nggak baik buat kesehatan bunda kalau begadang. Jika bunda sakit... itu lebih menyedihkan bagi aku dan adik adik. Bunda adalah segalanya bagi kami.. "
"Baiklah bunda akan tidur... tapi kamu juga janji.. jangan terlalu keras bekerja, jika sudah lelah.. tidurlah"
"Iya.. bunda sayang"Pelangi menuntun bunda menuju kamarnya..
"Assalamualaikum bunda... selamat tidur... "ucap Pelangi dan menutup pintu kamar bunda.
"Waalaikumsalam... "ucap bunda dan mencoba memejamkan matanya
"Pelangi... bunda nggak tahu jika kamu tidak ada diantara kami. Kamu lah yang telah membantu membiayai hidup adik adik selama ini, sejak kamu bisa mencari uang sendiri, kamu selalu memberikan semua uangmu buat biaya adik adik. Kamu terkadang melupakan diri mu sendiri. Kamu tidak pernah tampak pergi bersenang senang seperti gadis gadis lainnya. Sejak kamu remaja sampai sekarang jika tidak sekolah, waktumu dihabiskan buat mencari uang. Bunda yakin... jika orang tua mu tahu, anaknya sebaik ini, pasti ia menyesal pernah membuang dirimu... tapi bunda yakin orang tuamu pasti orang baik, mereka pasti punya alasan membuang dirimu... bunda selalu mendoakan kebahagiaan buatmu"
Pelangi baru dapat tidur jam satu malam,setelah menyelesaikan pekerjaannya. Sebelum tidur ia mengerjakan sholat malamnya terlebih dahulu. Jam setengah lima, ia kembali terbangun. Tak lupa ia mengerjakan sholat sunat sebelum sholat subuh.
Setelah sholat subuh, Pelangi menuju kedapur membantu bunda membuatkan sarapan.
"Assalamualaikum bunda... selamat pagi"ucap Pelangi sambil memeluk bunda dari belakang.
"Waalaikumsalam salam... kamu sudah bangun... "
"Sudah dong bunda... anak gadis tidak boleh bangun kesiangan..."Pelangi langsung membantu bunda mencuci piring.
"Assalamualaikum bunda... kak Pelangi"ucap adik adik yang telah bangun secara serempak.
"Waalaikumsalam salam... pagi semuanya... Sudah selesai sholat subuhnya.. "jawab Pelangi
"Sudah kak... "jawab mereka serempak juga.
Diantara adik adik itu ada sikembar yang mulai beranjak remaja. Ia biasa membantu bunda dan Pelangi mempersiapkan sarapan buat yang lainnya. Nama mereka Mawar dan Melati.
"Mawar... Melati... kamu sendokan nasi goreng ke piring adik adik semuanya, kak Pelangi hanya dapat membantu membuatnya, karena kakak harus cepat ke kantor, ada yang harus Kak Pelangi kerjakan di kantor"ucap Pelangi dan meninggalkan dapur karena jam sudah menunjukan pukul enam, ia harus berada di kantor jam tujuh. Ia harus memprint laporannya.
"Bunda... aku tidak dapat membantu menyiapkan sarapan, aku harus cepat ke kantor...maaf ya bun"
"Tidak apa apa nak.. cepatlah pergi mandi, jangan sampai telat ke kantornya"
"Baik bunda sayang... Pelangi sayang bunda... mmuaahhh"Ucap Pelangi memajukan bibirnya dan berlari menuju kamarnya. Bunda melihatnya dengan tersenyum.
"Anak itu, secapek apa pun badannya tetap akan memberikan senyuman dan kegembiraan buat semua orang... "
****************************
Terima kasih buat yang telah membaca novel ini.
bikin nagih bacanya, jadinya gak bisa berhenti scroll ke atas, hehe..
ceritanya udah bagus, mudah dimengerti dan gak bertele-tele..
tapi cerita Kevin-Melati masih kurang lengkap, belum sampai nikah mam..
tapi gak masalah sih, udah kebaca jg kok alurnya..
Akhirnya semua tokoh, baik utama maupun pendamping dapat jodoh dan happy ending ya..
Sedikit saran mam, kalo bisa tiap cerita nama tokohnya dibuat beda, biar gak bingung dan ketuker ceritanya,hehe..
oke deh lanjut next novel..
semoga sehat selalu dan tetap semangat berkarya ya mam..
semoga sukses terus dimanapun mama berkarya..
💪🏻🙏🏻😘🥰😍🤩💞💞💞
HADAPI SI NENEK LAMPIR SOMBONG