NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Kontrak Dari Pria Asing

Menjadi Istri Kontrak Dari Pria Asing

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rheaaa

Lyra tak pernah menyangka bahwa orang yang paling ia percayai telah mengkhianatinya sebulan sebelum pernikahannya.

Alih-alih membelanya, ibu tirinya justru memilih untuk menikahkan tunangannya dengan kakaknya sendiri dan menjodohkannya dengan Adrian— seorang pria yang tak pernah ia tahu.

Namun, di tengah huru hara itu Adrian justru menawarkan padanya sebuah kontrak pernikahan yang menguntungkan keduanya. Apakah Lyra dan Adrian akan selamanya terjebak dalam kontrak pernikahan itu? Atau salah satunya akan luluh dan melanggar kontrak yang telah mereka setujui?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rheaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Dion : Lyra

Dion : Aku bisa jelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Dion : Tolong. Beri aku kesempatan. Aku akan menunggumu di taman yang ada di dekat rumahmu.

Tanpa banyak bicara, Lyra meraih jaket yang tergantung di dalam lemari, mengenakannya sebelum akhirnya pergi ke tempat Dion berada. Kepalanya dipenuhi oleh pertanyaan-pertanyaan yang belum sempat terjawab.

Tangannya terulur, menarik daun pintu kamarnya perlahan. "Pasti semuanya sudah tidur," gumamnya saat mendapati suasana rumah telah gelap dan sunyi.

Ia melangkah pelan menuju pintu depan, berusaha tidak menimbulkan suara sekecil apa pun sebelum akhirnya berlari menuju tempat Dion menunggu.

"Lyra! Hah!" sahut Dion langsung berlari menghampiri Lyra dengan mata yang berbinar. Hatinya terasa senang, hingga sudut bibirnya tertarik ke atas. Tanpa perintah ia memerangkap Lyra ke dalam pelukannya.

"Lepas!" suara Lyra pecah, tubuhnya meronta-ronta dalam pelukan pria yang kini menjadi mantan kekasihnya.

Napasnya memburu, "Aku datang kemari bukan untuk berpelukan denganmu! Melainkan untuk meminta penjelasanmu, Dion. Kenapa? Kenapa?!" suaranya meninggi hingga membuat urat di lehernya timbul.

Dion terdiam, napasnya tercekat. Pria itu mundur setengah langkah sambil mengusap tengkuknya berulang kali, "A–aku ... itu sebuah kesalahan, Lyra. Aku berada dalam pengaruh alkohol malam itu," jawab Dion, suaranya parau sambil memandang paving blok yang di pijaknya.

"Kamu jahat, Dion," ujar Lyra, tatapannya kosong. Mulutnya sedikit terbuka tapi tak ada suara yang keluar, seolah dunia di sekitarnya meredam semua bunyi.

"Lyra ... aku salah. Aku akan menebus semuanya. Setelah anak itu lahir, aku akan menceraikan Safira dan kembali padamu. Kau mau menungguku, kan?" tanya Dion dengan suara bergetar. Tangannya terulur, meraih tangan wanita yang amat ia cintai.

Lyra menghela napas, "Kau gila? Di mana akal sehatmu, Brengsek?!" wanita itu menunjuk-nunjuk kepala pria di hadapannya. Dadanya naik turun, berusaha menahan gejolak amarah yang membuncah.

Dion hanya bisa terdiam, menggigit bibir bawahnya hingga berdarah. Matanya terus menatap ke bawah, berusaha menghindari tatapan mata wanita itu.

Tanpa perintah, Lyra melepas cincin yang ada di jari manisnya lalu melemparnya ke arah Dion. "Mulai hari ini hubungan kita berakhir, Dion." Ia pergi meninggalkan Dion yang masih terpaku di sana.

Pria itu sangat ingin mengejar Lyra yang kian menjauh tapi apa daya, menatapnya saja ia tak lagi memiliki keberanian. Dion hanya bisa berjongkok dan memungut cincin itu. "Bulan lalu aku yang memasangkan cincin ini di jari manismu. Tapi sekarang aku justru merusak segalanya."

*

*

*

Sinar matahari menerobos tirai jendela kamar Lyra. Alih-alih bersiap untuk pergi bekerja, pagi ini ia justru hanya berbaring— membungkus dirinya dengan selimut. Rasa sedih yang dirasakannya membuatnya terjaga semalaman.

Tok ... Tok ... Tok ...

"Lyra ... ini Papa. Kau tidak ke kantor, Nak?" tanya Pak Satria, tangannya masih melekat pada daun pintu.

"Tidak, Papa. Aku mengambil cuti."

"Hhh ... apa yang harus kulakukan untuk menghiburnya?" batin Pak Satria dengan dahi berkerut perlahan menjauh dari kamar putrinya.

"Apa yang Lyra katakan, Pa?" tanya Bu Sintia seraya mengoleskan selai pada roti tawarnya.

Pak Satria hanya menggeleng, "Dia hanya butuh waktu, jangan khawatir. Bagaimana kondisi perusahaan papa saat ini?" tanya wanita setengah baya itu lagi.

"Entahlah, Ma. Mungkin hanya tinggal menunggu waktu," jawab Pak Satria lalu menyeruput kopinya.

"Papa, sebenarnya teman mama ada yang sedang mencari pasangan untuk putranya. Karena Lyra dan Dion gagal menikah, bagaimana kalau kita menjodohkannya dengan anak teman mama? Mungkin saja itu bisa membantu Lyra untuk melupakan Dion," ucap Bu Sintia.

"Aku harus melakukan segala cara. Aku tidak ingin hidup miskin seperti dulu lagi," batin Bu Sintia mencengkram erat pisau oles di tangannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!