NovelToon NovelToon
Mata Bathin Laluna

Mata Bathin Laluna

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Horor
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Melody Cahaya Cinta

Laluna adalah seorang dokter muda yang memiliki keistimewaan tersendiri yaitu dia seorang indigo.
Laluna selalu mengungkapkan setiap kasus kematian yang janggal dengan cara masuk ke masa lalu sang arwah dengan lintas waktu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melody Cahaya Cinta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 34 misteri arwah cewek penasaran part 8

Tak berapa lama Luna akhirnya masuk kedalam rumahnya sementara Satria masih berdiri menatap kearah rumah kontrakan Luna.

"Kenapa kamu menolakku Lun, aku tau kalau itu hanyalah alasanmu saja untuk menghindariku" gumam Satria.

"Aku akan buktikan padamu kalau aku benar-benar serius mencintaimu Lun, akan aku buktikan" lanjutnya lagi.

setelah itu barulah Satria kembali masuk ke dalam rumahnya dan sesampainya di dalam rumah, Mama dan Papanya langsung bertanya padanya.

"gimana dengan dokter Luna Sat?? apa dia marah sama kita??" tanya bu Rendi.

"Dia tidak marah sama Mama ataupun Papa tapi sepertinya dia marah sama aku" jawab Satria.

"Hey Sat, kamu itu laki-laki kan?? masa iya kamu akan menyerah begitu saja. Papa tau betul bagaimana sifat cewek, mungkin saat ini dia masih bimbang dan bingung. Kamu harus kasih sedikit waktu untuknya. Nanti setelah dia tenang baru kamu usaha lagi dan kamu juga harus membuktikan keseriusan kamu itu, dia pasti berpikir atau mengira kalau kamu hanya bercanda saja dan dia tentunya sedang menguji keseriusan kamu" nasehat pak Rendi.

"Apa yang dikatakan Papa kamu itu ada betulnya Sat, kamu jangan menyerah begitu saja" sahut bu Rendi.

"Iya Ma, Pa aku akan perjuangkan cintaku ini" jawab Satria dengan penuh semangat.

"Gitu dong, ini baru yang namanya anak Mama" puji bu Rendi.

✿°•∘ɷ∘•°✿ ... ✿°•∘ɷ∘•°✿ ... ✿°•∘ɷ∘•°✿

𝙎𝙀𝙈𝙀𝙉𝙏𝘼𝙍𝘼 𝙄𝙏𝙐 𝘿𝙄 𝙍𝙐𝙈𝘼𝙃 𝙆𝙊𝙉𝙏𝙍𝘼𝙆𝘼𝙉 𝙇𝙐𝙉𝘼....

saat ini Luna tengah duduk di ruang tamu, perasaannya benar-benar sedang sangat berkecamuk.

*𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘵𝘪𝘣𝘢-𝘵𝘪𝘣𝘢 𝘚𝘢𝘵𝘳𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘯𝘨𝘬𝘢𝘱𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘪𝘩?? 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘶 𝘯𝘪𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘢𝘸𝘢𝘭 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢, 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘶𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘶 𝘙𝘦𝘯𝘥𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘮𝘢𝘶*,,,, gumam Luna dalam hati.

Dan sekitar beberapa saat akhirnya Raihan, Tasya dan Bima sampai juga di halaman rumah Luna.

ketika mobil Raihan berhenti tepat di depan rumah Luna, Satria yang duduk di teras rumah langsung penasaran dan mencoba mengintip dari balik tembok pembatas rumahnya dengan kontrakan Luna.

tak berselang lama keluarlah Raihan, Tasya dan Bima dari dalam mobil tersebut, mereka juga langsung berjalan menuju pintu rumah.

TOKKK...

TOKKK...

TOKKK.. suara pintu rumah di ketuk oleh Tasya.

Dan tak harus menunggu lama, keluarlah Luna dari dalam rumah.

"Assalamu'alaikum" ucap mereka sesaat setelah Luna membukakan pintu rumah.

"Wa'alaikum salam, ayo masuk" jawab Luna sembari mempersilahkan mereka masuk ke dalam rumah.

Mereka semua pun satu persatu memasuki rumah Luna dan setelah semuanya masuk barulah Luna menutup pintu.

Namun, disisi lain saat ini Satria masih sangat penasaran dengan Raihan dan yang yang lainnya.

"Siapa dua cowok itu??? apa mereka adalah teman Luna?? atau salah satunya adalah cowok Luna?? aku harus cari tau" gumam Satria.

saat itu Satria ingin sekali mencari tau dengan cara menghampiri rumah Luna tapi belum juga niatnya terlaksana tiba-tiba bu Rendi memanggilnya dan memintanya untuk mengantarkannya pergi.

dan akhirnya mau tidak mau Satria mengurungkan niatnya itu.

sementara itu didalam rumah Luna...

"Aku pikir kalian tidak akan datang" ujar Luna.

"Ya tidaklah Lun, kami pasti datang" jawab Tasya.

"Ohh iya sayang memangnya kamu mau minta tolong apa sih?? kok kamu sampai memanggil kami semua kesini??" tanya Raihan pada Luna.

"Iya Lun, aku jadi penasaran tau" sambung Bima.

"Begini aku memang sedang sangat butuh bantuan kalian berdua, tolong lihat ini dulu" ujar Luna sambil mengerikan ponselnya pada Raihan.

dia menunjukkan berita tentang hilangnya Anggi temannya itu.

"Maksud kamu, kami harus bantu mencari teman kamu ini sayang??" tanya Raihan.

"Tidak, aku dan Tasya sudah tau dimana dia" jawab Luna.

"Lah, terus??" tanya Bima.

"Begini Luna ingin meminta bantuan kalian untuk membongkar kejahatan para penjahat yang sudah memb*nuh Anggi" sahut Tasya.

"Tunggu!!! maksud kamu memb*nuh apa?? apa dia sudah meninggal sayang???" tanya Bima pada Tasya dan Tasya pun mengangguk.

"Sebentar deh, aku jadi kurang paham coba kamu jelaskan dulu lebih lanjut biar aku paham" kata Raihan.

Luna lalu menceritakan semua yang dia lihat tadi saat melintasi lintas waktu dan juga sosok Anggi yang meminta tolong padanya.

semua cerita dan apa yang dia lihat tadi, dia ceritakan secara detail tanpa ada yang dikurangi maupun ditambahin.

perlahan Raihan dan Bima mulai paham dengan cerita serta penjelasan dari Luna.

"Astaghfirullah, jadi begitu ceritanya kalau begitu kita harus segera mengungkapkan semuanya" ujar Bima.

"Ya kamu benar, tapi bagaimana caranya kita menangkap para penjahat itu?? sedangkan kita sendiri tidak punya bukti" tanya Raihan.

semua orang langsung terdiam memikirkan perkataan Raihan barusan dan entah bagaimana ceritanya tiba-tiba saja Luna dirasuki arwah Anggi.

"Hikss... hiks.." Luna tiba-tiba menangis.

"Sayang kamu kenapa??" tanya Raihan pada Luna.

"Tolong aku?? aku ingin pulang" ucap Luna.

Tasya spontan langsung menyadari kalau itu bukanlah Luna.

"Han tunggu!! ini bukan Luna" ujar Tasya.

"Maksud kamu??" tanya Raihan.

tiba-tiba Tasya mendekati tubuh Luna lalu dia bertanya.

"Apa kamu Anggi??" tanya Tasya dan Luna yang sudah dirasuki arwah Anggi pun menganggukkan kepala.

sontak Raihan dan Bima pun terkejut saat mengetahui kalah Luna yang saat ini adalah arwah Anggi.

"Anggi apa kamu kamu bisa bantu kami?? kami ingin membantu tapi kami sendiri tidak punya bukti, Luna teman kamu sudah tau tentang kematian kamu tapi ya itu kami tidak punya bukti apa kamu bia kasih tau kami ada bukti apa yang bisa kami gunakan untuk menangkap para penjahat itu??" tanya Tasya.

"Aku tau, di taman itu ada sebuah kamera CCTV yang masih aktif dan semuanya terekam didalamnya hihihi" jawab arwah Anggi.

"Terima kasih ya Anggi, kami akan segera mencarikanmu keadilan tapi sebelumnya tolong kamu keluar dari tubuh Luna agar kami bisa segera pergi mencari penjahat itu, apa boleh??" kata Tasya lagi dan tiba-tiba tubuh Luna langsung melemas karena arwah Anggi keluar dari tubuhnya.

"Alhamdulillah, Lun sadar" ucap Tasya.

"Aku kenapa??" tanya Luna.

"Barusan arwah Anggi masuk kedalam tubuhmu untuk memberikan petunjuk dan kami sudah caranya mendapatkan bukti itu" jelas Tasya.

"Tapi di taman mana yang dimaksud arwah Anggi tadi??" tanya Bima.

"Aku tau tempatnya" jawab Luna.

"Baguslah kalau begitu, terus apa kita akan kesana sekarang??" tanya Raihan.

"Ya kita harus kesana sekarang sebelum semuanya terlambat" jawab Luna.

"Tapi sayang, tubuhmu masih lemah apa kamu kuat??" tanya Raihan mengkhawatirkan keadaan Luna.

"Aku tidak apa-apa kok, In Syaa Allah aku kuat" jawab Luna.

"baiklah kalau begitu kita pergi sekarang saja" ucap Tasya.

"Iya ayo" jawab semuanya.

Akhirnya malam itu Luna dan yang lainnya memutuskan untuk menuntaskan penyelidikan tentang kematian Anggi dan mencari barang bukti yang sesuai dengan apa yang dikatakan arwah Anggi tadi.

𝘽𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙗𝙪𝙣𝙜 𝙠𝙚 𝙗𝙖𝙗 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙣𝙟𝙪𝙩𝙣𝙮𝙖 𝙮𝙖...

𝙨𝙚𝙡𝙖𝙢𝙖𝙩 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙢𝙤𝙜𝙖 𝙩𝙚𝙧𝙝𝙞𝙗𝙪𝙧...

1
Octavio Gonzalez
Buatku terbawa suasana banget. Gimana thor bisa bikin ceritanya seperti itu?
Melody Cinta Shafira: alhamdulillah klo kakak suka, Terima kasih dah mampir kakak
total 1 replies
Bridget
Thor, kapan update lagi nih?
Melody Cinta Shafira: hari ini kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!