NovelToon NovelToon
Mata Bathin Laluna

Mata Bathin Laluna

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:401
Nilai: 5
Nama Author: Melody Cahaya Cinta

Laluna adalah seorang dokter muda yang memiliki keistimewaan tersendiri yaitu dia seorang indigo.
Laluna selalu mengungkapkan setiap kasus kematian yang janggal dengan cara masuk ke masa lalu sang arwah dengan lintas waktu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melody Cahaya Cinta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 24 Raihan menyatakan cinta pada Luna

Sesampainya di kedai es krim, mereka langsung memesan es krim untuk mereka masing-masing.

Usai memesan dan juga mendapatkan pesanan mereka, semua orang duduk di bangku yang ada di luar kedai es krim.

Mereka sengaja memilih tempat duduk yang ada di depan dibandingkan dengan yang ada di dalam agar suasana lebih santai saja.

"Oh ya Han, tadi katanya kamu mau ngomong sama kami. Memangnya kamu mau ngomong apa??" tanya Tasya.

"Aku sampai hampir lupa, iya aku ada yang mau diomongin sama kalian terutama Luna" jawab Raihan.

"Aku??? Kenapa dengan aku??" tanya Luna penasaran.

"Begini aku orang yang tidak pandai merangkai kata-kata, aku ingin langsung katakan saja. Lun sebenarnya aku suka sama kamu, sudah lama aku memendam rasa ini dan aku tidak mau menyembunyikannya lagi. Luna maukah kamu menjadi pacarku??" tanya Raihan.

"Apa??? Kamu pasti bercandakan Han??" tanya Luna.

"Ini seriusan kamu nembak Luna Han??" tanya Bima kaget.

"Iya aku serius dan tidak bercanda, Lun tolong kasih aku kesempatan untuk menjagamu selamanya" jawab Raihan.

"Terima.. Terima... Terima.." sorak Tasya dan Bima.

"Hmm gimana ya?? Ini terlalu mendadak buatku" kata Luna.

"Kalau kamu belum bisa kasih jawaban sekarang tidak apa-apa Lun, kamu bisa pikirkan dulu tapi aku janji sama kamu kalau aku akan selalu menunggu jawaban dari kamu karena aku benar-benar mencintaimu"ujar Raihan.

"Baik, aku minta waktu dulu ya Han" jawab Luna.

"Hadeh!!! Kamu ini Lun, sudah ada kesempatan emas di depan mata tapi kamu malah masih bingung, sebenarnya apa sih yang bikin kamu bimbang??" tanya Tasya.

"Bukan begitu Sya, ini semua terlalu mendadak dan aku masih bingung dengan jawabannya" bantah Luna.

"Tidak apa-apa Sya, biarkan Luna memikirkan jawabannya dulu karena ini adalah sesuatu yang penting" ujar Raihan.

"Iya deh, terserah kalian saja" jawab Tasya.

Mereka semua lalu kembali menikmati es krim yang mereka pesan tadi tapi kini perasaan Luna benar-benar sedang bimbang.

Setelah beberapa saat makan es krim, akhirnya mereka pun memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan pulang.

───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───

SESAMPAINYA DI RUMAH.... 

Singkat cerita akhirnya semua orang pun sampai di rumah masing-masing.

Luna kini sudah berbaring di tempat tidurnya sambil memikirkan pernyataan cinta Raihan tadi.

"Apa yang harus aku jawab??? Aku tidak memungkiri kalau aku juga suka sama Raihan tapi apa aku pantas untuk bersanding dengan orang sekaya Raihan??" tanya Luna pada dirinya sendiri.

Luna kemudian teringat akan gelang pemberian Oma tadi, Luna menatap gelang itu sambil kembali mengenang ucapan Oma tadi.

"Tapi aku juga tidak ingin mengecewakan Oma, Oma sudah terlalu baik padaku. Ya aku harus segera memberikan jawaban pada Raihan" gumam Luna lagi.

Luna sekarang sudah mendapatkan jawaban tapi untuk lebih memantapkan hatinya dia ingin melakukan sholat istikharah dulu.

Sementara itu di rumah Raihan, Raihan tengah memikirkan Luna sambil berbaring ti tempat tidurnya.

"Kira-kira apakah Luna mau menerima cintaku ya?? Atau dia malah akan menolaknya?? Atau jangan-jangan Luna dan cowok itu sudah menjalin hubungan??" tanya Raihan pada dirinya sendiri.

Disaat yang bersamaan tiba-tiba pintu kamar Raihan di ketuk dari luar.

TOKKKK...

TOKKKK...

TOKKKK...

"SIAPA???" tanya Raihan dengan nada sedikit keras.

"Ini Mama" jawab Mama Raihan dari luar.

Mama Raihan bernama Silvia dan Papanya bernama Arkana.

"Masuk saja Ma" ucap Raihan.

Silvia kemudian membuka pintu kamar Raihan kemudian setelah pintu terbuka barulah Silvia masuk kedalam kamar.

"Kamu belum tidur sayang??" tangan Silvia.

"Ehh Mama, belum Ma" jawab Raihan.

Silvia lalu duduk di sebelah Raihan dan Raihan yang tadinya seday tiduran kini duduk seperti Silvia.

"Oh iya gimana kabar Oma dan Opa??" tanya Silvia.

"Alhamdulillah mereka baik Ma, mereka juga titip salam buat Mama dan Papa" jawab Raihan.

"Alhamdulillah kalau baik, Han kamu ada acara tidak besok??" tanya Silvia.

"Belum tau Ma, memangnya ada apa??" tanya Raihan.

"Begini besok Mama ingin mengajakmu bertemu dengan teman Mama karena Mama ingin mengenalkan kamu pada anaknya, apa kamu mau??" tanya Silvia.

"Apa Ma?? Maksud Mama, Mama ingin menjodohkan aku dengan anak teman Mama??" tanya Raihan.

"Bukan menjodohkan tapi mengenalkan kamu siapa tau kalian berjodoh" jawab Silvia.

"Tapi Ma, aku sudah suka sama satu cewek" ujar Raihan.

Raihan terpaksa mengatakan itu pada Mamanya karena dia tidak ingin di jodohkan dan dia masih mengharap jawaban iya dari Luna.

"Kamu tidak sedang mencari alasan kan?? Kalau memang kamu ada pacar maka ajaklah dia bertemu Mama secepatnya tapi besok Mama mau kamu ikut Mama dulu biar mereka tidak kecewa" kata Silvia.

"Baiklah Ma, aku akan ikut tapi aku tidak ingin di jodohkan karena aku benar-benar sayang sama cewekku" jawab Raihan.

"Iya, ya sudah hari sudah malam kamu istirahat saja" jawab Silvia.

"Iya Ma" jawab Raihan.

"Selamat malam sayang" ucap Silvia lagi.

"Selamat malam Mama" jawab Raihan.

Setelah selesai mengobrol maka Silvia pun keluar dari kamar Raihan dan dia kembali ke kamarnya.

Sedangkan Raihan kembali merebahkan tubuhnya dan mencoba memejamkan kedua matanya.

───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───

Sementara itu di kontrakan Luna.

Saat Luna sudah ingin tidur tiba-tiba ponselnya berdering.

KRINGGG...

KRINGGG...

KRINGGG...

Dengan cepat Luna mengambil ponselnya yang tergeletak diatas ranjangnya, Luna langsung melihat nama yang tertera pada layar ponselnya.

"Mama" gumam Luna saat mengetahui kalau telepon itu adalah dari Mama Luna yang bernama Winda.

"Hallo Assalamu'alaikum Ma" ucap Luna memberi salam Mamanya sesaat setelah panggilan terhubung.

"Wa'alaikum salam sayang, sayang kamu sudah tidur??" tanya Winda pada Luna.

"Belum Ma, ini baru saja aku mau tidur tapi tumben Mama telepon aku malam-malam begini ada apa??" tanya Luna balik.

"Iya ini Mama ada perlu sama kamu sebentar, sayang besok kamu mau tidak temani Mama pergi??" tanya Winda.

"Pergi kemana Ma?? Kan besok aku harus berangkat ke rumah sakit??"  tanya Luna lagi.

"Mama mau jalan-jalan saja sama bertemu teman Mama, lagian sudah lama kan kita tidak jalan bareng. Kalau kamu tidak bisa pagi atau siang ya sore saja setelah kamu selesai praktek" jawab Winda.

"Gitu ya Ma, oke deh Ma aku mau. Besok sore aku pulang" jawab Luna.

"Makasih ya sayang, kalau begitu kamu sekarang istirahat dan Mama tunggu besok" ucap Winda.

"Iya Ma, Mama juga istirahat ya" jawab Luna.

"Iya sayang, Assalamu'alaikum" ucap salam Winda.

"Wa'alaikum salam Ma" jawab Luna.

Setelah mengakhiri telepon tersebut maka Luna pun mematikan telepon dan meletakkan kembali ponselnya keatas meja, setelah itu barulah Luna kembali mencoba memejamkan kedua matanya.

Malam itu semua orang terlelap dalam tidur mereka masing-masing namun dengan suasana serta mimpi yang berbeda-beda.

KEESOKAN HARINYA.... 

Pagi ini seperti biasanya Luna sedang bersiap untuk berangkat ke rumah sakit.. Saat Luna tengah berdiri di depan pintu rumah dan ingin menguncinya tiba-tiba Satria datang menghampirinya.

"Pagi dokter Luna" sapa Satria.

"Pagi juga Satria" jawab Luna.

"Kamu sudah mau berangkat kah Lun??" tanya Satria.

"Iya ini aku mau berangkat, soalnya ada kerjaan pagi ini" jawab Luna.

"Kirain kamu libur, oh ya Lun aku datang kesini karena ingin mengajakmu makan malam nanti apa kamu bisa??" tanya Satria.

"Aduh gimana ya Sat, sebelumnya aku benar-benar minta maaf sama kamu karena malam ini aku sudah ada acara. Malam ini aku mau pergi sama Mamaku, sekali lagi aku minta maaf ya" tolak Luna.

"Gitu ya, ya sudah tidak apa-apa mungkin lain kali saja kalah kamu pas tidak ada acara ya" jawab Satria.

"Lihat nanti ya Sat, kalau begitu aku permisi dulu mau berangkat. Assalamu'alaikum" pamit Luna undur diri.

"Wa'alaikum salam" jawab Satria dengan rasa sedikit kecewa.

Luna kemudian masuk ke dalam mobilnya dan setelah didalam mobil Luna lalu menyalakan mesin mobilnya untuk segera berlalu pergi meninggalkan Satria yang masih berdiri depan kontrakan Luna sambil menatap mobil Luna yang semakin menjauh.

Bersambung ke bab selanjutnya ya... Dan tunggu selalu update bab terbarunya besok... 

Selamat membaca semuanya semoga terhibur... 

Jangan lupa juga selalu tinggalkan komen, ulasan serta bintangnya... 

Terima kasih banyak... 

1
Octavio Gonzalez
Buatku terbawa suasana banget. Gimana thor bisa bikin ceritanya seperti itu?
Melody Cinta Shafira: alhamdulillah klo kakak suka, Terima kasih dah mampir kakak
total 1 replies
Bridget
Thor, kapan update lagi nih?
Melody Cinta Shafira: hari ini kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!