NovelToon NovelToon
ILMU PEMIKAT

ILMU PEMIKAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Fantasi Wanita
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

Puspa adalah seorang janda berusia 25 tahun yang secara tidak sengaja menemukan sebuah pusaka mistis.

pusaka itu memiliki ilmu pemikat yang sangat kuat, dengan bermodalkan pusaka itu Puspa membuat sumpah, "semua lelaki bajingan harus mati!"

Puspa membuat sumpah seperti itu karena dia dulu hanya di buat mainan oleh mantan suaminya Alexander seorang pengusaha dari jakarta, akankah Puspa berhasil balas dendam kepada Alexander bermodalkan sebuah Pusaka yang berbentuk Tusuk Konde itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

rencana busuk narendra

Malam telah tiba, pada saat ini puspa sedang berada di kosannya yang berada di sekitar manyar.

Sambil duduk di kasur sederhana, Puspa kembali mengamati tusuk konde itu dengan seksama.

"Sebenarnya tusuk konde macam apa ini? Apakah tusuk konde ini barang antik?"

Puspa berdiri di depan cermin, dia kembali menggulung rambutnya pirang kecoklatan miliknya dengan gulungan sederhana dan memasangkan lagi tusuk konde itu ke rambutnya.

Dia tersenyum di depan cermin, merasakan bahwa tusuk konde ini benar-benar sangat serasi dengan dirinya. Dia merasa makin cantik saja jika memakai tusuk konde ini.

Beberapa detik kemudia tiba-tiba Puspa mencium bau bunga melati.

"Loh bau melati, dari mana?" Tanya Puspa dengan kebingungan, dia kemudian mencoba mencium tangannya, "loh, sejak kapan aku memakai parfum bunga melati?" Gumam Puspa, tidak pernah terfikirkan olehnya bahwa wangi bunga melati itu berasal dari kulitnya.

"Tunggu!"

Buru-buru Puspa melepaskan tusuk kondenya dan memandangi ornamen bunga melati itu dengan ekspresi curiga. Puspa menelan ludahnya dengan gugup, berusaha untuk menolak fikiran liarnya.

Dengan sedikit takut Puspa mendekatkan Tusuk konde itu ke hidungnya, setelah menciumnya buru-buru Puspa langsung menjauhkannya dengan ekspresi kaget dan tidak percaya.

Tangannya bergetar, kemudian dia berucap, "ti..tidak mungkin! Bagaimana mungkin tusuk konde ini mengeluarkan bau bunga melati? Jangan-jangan bau wangi bunga melati yang ada di tubuhku di sebabkan oleh tusuk konde ini?"

Seketika itu juga Puspa menyadari, bahwa tusuk konde yang dia bawa ini bukanlah sebuah tusuk konde biasa, buru-buru Puspa menaruh tusuk konde itu ke dalam kotak hitam dan menaruhnya ke atas meja. Puspa kemudian mematikan lampu dan langsung tertidur malam hari ini.

***

Waktu terus bejalan, tidak terasa pagi hari tiba begitu saja. Seperti biasa Puspa bangun dari tidurnya kemudian mandi mempersiapkan hari ini.

Setelah mandi dia langsung mengenakan seragam berwarna biru miliknya, dan dia kemudian mengenakan riasan tipis. Wajahnya yang cantik semakin cantik saja berkat riasan itu, dia harus kembali bekerja untuk menyebarkan pamflet.

Sebenarnya pekerjaannya tidak hanya menjadi penyebar pamflet, bisa jadi dia saat ini dia bekerja di tim sales, atau tim dokumentasi. Itu tergantung supervisor yang mengontrolnya.

Ketika Puspa hendak melangkah pergi, tiba-tiba Puspa melirik kembali kotak hitam yang berada di atas meja. Entah mengapa terbesit pikiran untuk Puspa memakai tusuk konde itu.

"Tunggu! Apa yang kamu fikirkan, itu bukan Tusuk Konde biasa, Puspa!" Puspa langsung memalingkan pandangannya dari tusuk konde itu, ketika dia hendak melangkah pergi Puspa kembali berhenti, "ah masak itu bukan tusuk konde sembarangan? Yang membawanya dua orang berpakaian modern, seharusnya ini hanya tusuk konde biasa, kecuali kalau yang membawanya adalah seorang dukun!" Gumam puspa.

Tanpa fikir panjang lagi Puspa langsung mengambil tusuk konde dari wadahnya dan langsung memakai kembali Tusuk Konde sekar melati itu.

Rambut yang di gulung indah, dan sebuah tusuk konde yang juga tidak kalah indah membuat penampilan puspa begitu menawan.

Puspa sangat percaya diri dengan penampilannya, entah mengapa setelah memakai tusuk konde itu kepercayaan diri Puspa meningkat derastis.

Dengan cepat dia berjalan keluar dari kamarnya.

***

Puspa langsung memarkirkan motor matic lamanya di sebuah halaman ruko pinggir jalan, dia buru-buru memasuki ruko yang paling besar diantara deretan ruko tersebut. Di sanalah tempat Puspa bekerja.

"Waduh aku terlambat!!" Puspa buru-buru memasuki ruko itu sebab dia terlambat beberapa menit, "pak ridho pasti marah..." wajah Puspa terlihat cemas karena yang menjadi supervisornya adalah pak ridho yang terkenal sebagai orang yang sangat keras, terlebih dengan karyawan lepas tingkat bawah seperti Puspa.

Di depan ruko itu terlihat beberapa kelompok orang dari 3 orang persatu kelompoknya. Mereka terdiri dari beberapa pria dan wanita yang bercampur tiap kelompoknya. Mereka semua memandangi Puspa dengan tatapan sinis, Puspa adalah pekerja lepas baru di tempat ini, bisa-bisanya Puspa terlambat.

Ketika beberapa orang hendak membicarakan Puspa mereka semua tiba-tiba terdiam ketika melihat puspa mendekati pintu.

Wajah orang-orang itu nampak terpesona dengan wajah dan gaya rambut Puspa, terutama aksesoris tusuk konde yang terlihat sangat indah itu.

Hanya ada satu kata di benak semua orang, "cantiknya..." baik pria maupun wanita terpesona dengan kecantikan Puspa pada pagi hari ini.

Tidak ada satupun lebah, kumbang, kupu-kupu yang tidak bisa takluk akan keharuman bunga melati. Semuanya akan takluk di hadapan bunga melati.

Ketika memasuki ruangan itu Puspa langsung menuju ke ruangan pak ridho berada.

Puspa mengetuk pintu sebelum dia bisa berucap, sebuah suara galak terdengar dari dalam.

"MASUK!"

Wajah Puspa di liputi dengan ekspresi pahit, dia kemudian membuka pintu secara perlahan kemudian masuk ke dalam ruangan ini.

Ketika Puspa masuk dia bisa melihat pak ridho yang duduk di balik mejanya.

"KAMU--" pak ridho hendak mengomel memarahi Puspa, namun entah mengapa pak ridho berhenti begitu saja dengan mata menatap wajah puspa dan ekspresi yang tertegun.

Puspa awalnya sudah mengantisipasi mendapatkan omelan dari pak ridho. Namun setelah mendapati pak ridho terdiam seperti ini, membuat Puspa kebingungan.

"Kamu...emm apa kabar?" Lanjutan ucapan dari pak ridho benar-benar membuat Puspa tercengang, bagaimana mungkin pak ridho yang terkenal galak dan tidak manusiawi kini berubah menjadi sangat ramah?

"Ba..ba..baik pak.." jawab Puspa yang tergagap.

Suasana hening tiba-tiba menyelimuti tempat ini.

"pak hari ini saya di tempatkan di mana?" Tiba-tiba puspa memberanikan diri untuk menanyakan tempat penugasannya hari ini.

"Ah ya!" Seketika itu juga pak ridho kembali tersadar.

"Apakah saya harus keliling membagikan poster, ataukah saya di tempatkan di tim survei?" tanya Puspa memberanikan diri.

Pak ridho tersenyum, "mengapa kamu repot-repot terjun ke lapangan? Lebih baik kamu di sini saja, membantu saya membereskan berkas-berkas yang tercecer di luar ruangan..." ucap pak ridho dengan senyum cerah.

Puspa benar-benar tercengang, dia baru kali ini mendengar pak ridho membiarkan pekerja tingkat rendah sepertinya bekerja di dalam kantor.

Puspa melihat manik mata pak ridho yang terus mengarah ke wajahnya, puspa langsung mengangguk, "baik pak!" Dengan cepat Puspa keluar dari ruangan ini untuk menghindari sesuatu yang tidak di inginkan Puspa.

Untung saja sudah ada staff kantor lainnya, sehingga pekerjaan Puspa hari ini lancar dan tidak ada kejadian yang tidak di inginkan Puspa, ya meskipun hampir setiap waktu pak ridho mengajak Puspa mengobrol.

Ketika jam menunjukan pukul 4 sore, puspa tanpa fikir panjang langsung pulang. Dia pamit dengab singkat kepada pak ridho yang tampak keberatan itu. Puspa tidak perduli dia langsung keluar dari ruko ini.

Puspa dengan cepat menuju ke motornya.

Apa yang tidak di ketahui Puspa, ketika Puspa berjalan seorang pria dengan asistennya tampak memandangi Puspa dengan takjub.

Dia adalah narendra manajer yang berada di atasnya pak ridho.

Setelah mendapatkan motornya Puspa langsung pergi.

"Loh-loh siapa dia?!" Narendra langsung terpana dan wajahnya menunjukan ekspresi mesuem.

"Kenapa aku tidak mengatahui ada karyawati cantik yang bekerja di tempatku?" Narendra melihat penampilan Puspa yang sangat cantik.

Dengan segera naluri narendra berkata untuk segera mendapatkan wanita itu!

"Kalau di lihat dari seragam birunya sepertinya dia adalah pekerja harian tingkat bawah, pak.." ucap asistennya.

Narendra langsung menyeringai, "bagus! Ini akan menjadi lebih sederhana. Aku tidak mau tahu, malam minggu ini kamu harus membawa wanita itu ke dalam kamarku! Apapun yang terjadi!"

1
Miptah Grab
wisopati menghilang menggunakan ajian jijutsu shipuden dari naruto
Zoel Fandre
cerita wisopati kok hilang
Siti Nurjanah: Iya Nih Kak sampai tk cari2 di kolom pencarian, tetep gk ada
total 1 replies
princess Halu
thor novel wisopati mana ya kok gak ada, apa d hapus kalau iya kenapa d hapus, sudah asik2 bacanya kok d hapus.
..
lanjut thor😋
Aqlul /aqlan
nah kn ada yg salah tulisanya...heeemmmm
..
dawg, mimpi basah author nemang the best💀💀
..: canda tho😹😹
bedul: sialan
total 2 replies
mamamu
kenapa nggak nikah aja thor sugi sama puspa , biar puspa mualaf , hehe
mamamu: iya kak emang nggak boleh terpaksa , maksudnya kayak dia dapat pencerahan apa gimana gitu thor
bedul: kalau mau masuk islam ngga boleh karena terpaksa kak, harus karena Allah. itu setahu saya sih🙏🙏🙏
total 2 replies
Anonymous
wah, wah, wah, ternyata si surti ini si sugi yang nyamar toh
..
ok?
Tini Nurhenti
mw baca ttg sugi ah ,penasaran gmna awalnya /Grin//Facepalm/
bedul: judulnya 'bukan penjual boneka biasa' jangan lupa mampir kak, hehe.
total 1 replies
Aqlul /aqlan
mainkan tusuk kondenya...tenang puspa raden mas sugi mengawasimu....entr diperjalan ketemu sama(aji/wisopati)...tmbh mnrik nich lnjut....
Aqlul /aqlan
puspa jodohnya sugi siiip nih...
Aqlul /aqlan
no comen ...lnjut
FiaNasa
apakah sebelumnya Endra anti prempuan ya
FiaNasa
aduh...apaan tuh Gatot subekri
FiaNasa
arogan sekali nyonya ini ya
FiaNasa
bukankah yg punya sudah bilang klau tusuk konde sudah menemukan sendiri tuan barunya
Aqlul /aqlan
mana sugi nich.....dibab ini hhhh lnjut
bedul: yang di cari sugi mulu, author kaga pernah... hhhhh
total 1 replies
Aqlul /aqlan
tenang puspa sugi nglindungin...aman...
Tini Nurhenti
tak kasi kopi biar tmbh semangat lgi cari kerjanya pus /Grin//Grin//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!