21th+ bijaklah memilih bacaan
Selama dua tahun pernikahan, Rose hanya dijadikan sebagai bank darah untuk Mia Winters oleh suaminya sendiri, Alexander Preston. Selama itu juga bisa dihitung berapa kali Alex tinggal di rumah mereka. Alex hanya mendatangi atau menghubungi Rose jika Mia membutuhkan donor darah.
Rose tidak pernah dianggap sebagai istri, ipar, ataupun menantu oleh Alex dan keluarganya. Bahkan teman-temannya hanya tahu bahwa Alex sudah menikah tapi tidak ada yang pernah melihat istri Alex. Semua orang tahu bahwa satu-satunya wanita yang dekat dengan Alex hanya Mia.
Sudah tidak tahan lagi, Rose meminta cerai, Alex menyetujuinya dengan syarat, setelahnya Rose menghilang tanpa jejak.
Tiga bulan berlalu, Alex dan Rose dipertemukan lagi dalam suatu acara, Alex terkejut karena mantan istrinya itu bergandengan mesra dengan laki-laki lain. Orang itu adalah pewaris Hawkins Group, Sky Hawkins. Semudah itukah Rose berpaling dari Alex?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pratiwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 Ciuman Pertama (21th +++)
Apalagi saat dia mengarahkan pandangannya ke bawah lagi, tubuh seksi Rose tercetak jelas dalam balutan mini dress itu.
Rose mengenakan backless dress yang memperlihatkan punggung mulusnya.
Alex merasa cemburu dan marah pada para pria yang sudah mengamati Rose di lantai dansa tadi, ingin rasanya dia congkel mata mereka satu persatu.
Alex tiba-tiba menurunkan tangannya dan meremas pinggang Rose yang berhasil membuat suara rintihan pelan lolos dari mulut Rose.
Mendengarnya, Alex pun merasa tubuhnya semakin kegerahan dan tegang.
Alex langsung memeluk pinggang Rose dengan erat sebelum Rose sempat mendorongnya lagi.
Dengan satu tangan di pinggang Rose untuk mengunci pergerakan Rose, Alex menggunakan satu tangannya lagi untuk menahan belakang kepala Rose.
Dengan tiba-tiba, Alex menempelkan bibirnya pada bibir Rose dan mulai melumatnya.
Rose sangat terkejut dan membelalakkan matanya.
Aroma wiski dari mulut Alex, seperti membuat Rose terhipnotis dan mabuk.
Rose tidak melawan saat Alex memperdalam ciuman mereka.
Sebenarnya bukan tidak melawan, tapi Rose benar-benar tidak bisa menggerakkan tubuhnya, Alex seperti mencengkram seluruh tubuhnya.
Rose lama-lama merasa lemas.
Rose sendiri merasa bingung, dia berpikir, "Apa dirinya sudah terlalu mabuk?"
Alex mulai meraba punggung Rose yang terekspos. Bahkan dengan berani meremas pantat Rose.
Tubuh keduanya semakin panas dan menegang, mereka tidak pernah seintim ini dengan siapapun sebelumnya, ini pengalaman pertama untuk mereka.
Ciuman mereka awalnya sangat kaku tapi lambat laun keduanya semakin lihai dan mulai menikmatinya.
Rose tahu dirinya masih mencintai Alex, dia sangat mendambakan hal ini selama pernikahan mereka, tapi dua tahun masa mudanya akhirnya hanya terbuang percuma.
Tubuh Alex semakin menghimpit Rose seolah-olah ingin menyatukan tubuh mereka.
Rose tiba-tiba tersadar dengan apa yang sedang dia perbuat dengan Alex saat sesuatu yang keras seperti tongkat menusuk perutnya dan membuatnya tidak nyaman.
Rose segera mendorong Alex yang sedang lengah dan melihat ada sesuatu yang menonjol di balik celana Alex, tentu saja Rose tahu benda apa itu walaupun tanpa melihat aslinya.
Wajah Rose langsung merah padam, dengan terburu-buru, Rose membuka kunci pintu dan langsung berlari keluar.
Baru selangkah keluar dari ruangan itu, Rose langsung bertemu Ronald yang berada di depan pintu.
Keduanya sama-sama terkejut.
Tapi sedetik kemudian, Rose langsung berpaling dan pergi untuk mencari keberadaan Forrest. Rose langsung ingin pulang sekarang juga rasanya.
Ronald sempat melihat bibir Rose sedikit bengkak tadi, dia bisa menebak apa yang terjadi di dalam.
Tapi dalam pikirannya, Ronald terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri, ada apa dengan Alex, apa Alex benar-benar menyesal setelah bercerai dari Rose, kenapa tiba-tiba ada keintiman terjalin di antara keduanya.
Tapi Ronald memilih tutup mulut saja, tidak mau mengomentari kehidupan pribadi Alex.
Saat Ronald masuk ke dalam, dia melihat Alex sedang di sofa. Alex sudah melepaskan dasinya dan melonggarkan kemejanya seperti orang kepanasan.
Tapi yang lebih mengejutkan, Ronald bisa melihat ada yang mengeras di balik celana Alex.
Ronald berusaha menahan diri agar tidak menertawakan Alex. Padahal Alex seharusnya bisa mendapatkan semua ini selama masa pernikahan bersama Rose, tapi Alex malah menyia-nyiakannya. Dan sekarang, Alex malah menginginkan Rose.
Di luar, Rose akhirnya menemukan Forrest yang rupanya tadi ke parkiran untuk mengambil sandal untuk Rose.
Forrest bisa melihat kaki Rose sudah lelah menggunakan high heels jadi dia berinisiatif mengambilkan sandal.
Saat Forrest kembali ke dalam, Rose sudah menghilang dari lantai dansa, hampir saja Forrest membuat perhitungan dengan manajer klub ini.
Untunglah tidak ada yang terjadi pada Rose saat Forrest meninggalkannya sebentar.
Forrest berjongkok dan membantu Rose melepaskan high heelsnya dan memasang sandal slipper di kaki sebagai gantinya.
Pemandangan itu tidak luput dari tatapan tajam Alex. Ronald dan Edward juga menyaksikannya.