Icha yang sebenarnya dia Putri Ke 3 dari keluarga Kaya Raya, namun ndari Kecil dia Hilang selama 20 tahun dan hanya di besarkan oleh pasangan suami istri yang tidak mampu,, meskipun di besarkan oleh orang tua Asuh , Icha di anggap seperti anak kandungnya sendiri oleh mereka.
Namun semenjak kedua orang tua Asuhnya meninggal icha menjadi sebatang kara menjalani hidupnya di tambah lagi beban Hutang orang tua Asuhnya semasa hidup yang harus Icha lunasi seorang diri.
namun setelah dia bertemu dengan Keluarga Aslinya, hidup Icha berubah drastis, bahkan dia memiliki 2 orang kakak yang sangat menyayangi dia , bahkan menuruti semua keinginan Icha.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukman Bagtig49, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ibu paruh baya
"Ngomong ngomong apa kamu baru lulus sekolah menengah atas.?"
"Gak ko kak, aku sudah lulus 2 tahun yang lalu, sekarang umur aku 20 tahun."jawab icha.
"serius kamu, padahal wajah kamu itu Babyface tau.?"
"Hehe ,bisa aja Ka Friska, dan Kaka sendiri juga masih terlihat awet muda dan cantik banget lagi."
"Kamu juga cantik kok , kalo umur Kaka ini sudah kepala 3, bisa dibilang sudah 30 tahun bulan depan hehe."ujar Friska.
"Ah serius ka Friska sudah berumur 30 tahun, aku kira masih umur 25.?"
"Ngapain aku aku bohong "ucap Friska.
Icha sendiri hampir tidak percaya jika kak Friska hampir berumur 30 tahun, padahal wajah beliau itu terlihat muda dan juga begitu cantik persis seperti selebritis.
Friska yang melihat keadaan rumah Icha begitu sepi, seperti terlihat orang yang hanya tinggal seorang diri membuat Friska bertanya kepada Icha untuk memastikan.
"Oh iya, rumah kamu sepi banget, apa orang tua kamu sedang bekerja.?"
"Orang tua aku sudah meninggal dunia kak,."jawab Icha.
"Aku minta maaf gak tau, dan sebelumnya aku turut berdukacita, dan kalo boleh tau Kapan.?".
"Kalo ibu aku sudah meninggal sejak aku kecil, sedangkan Ayah aku meninggal 3 tahun lalu".
"Berarti kamu tinggal seorang diri.?"tanya Friska.
"Iya kak."
Friska yang melihat raut wajah Icha menjadi sedih karena pertanyaan,dia mencari topik pembicaraan baru untuk merubah suasana.
"Terus kamu bekerja di mana.?"
"Aku belum bekerja kak, masih cari cari pekerjaan dan tadi aku baru saja menghadiri interview ,tau dah di terima apa tidak hehe "ucap Icha.
"Harus optimis lah, insyaallah kalo udah rejeki gak bakal kemana ".
"Ya, lihat aja nanti kak, maklum lah ijazah SMA kalo mencari pekerjaan di zaman sekarang itu susah banget kalo gak ada orang dalam, tapi tadi tanpa di duga saat aku interview aku malah bertemu dengan teman aku ,dan katanya dia mau nolong aku ,dan tau gak kak , padahal pada saat itu aku sudah gak di terima sama HRD, ehh..tiba tiba ada teman aku muncul "ucap Icha.
"Tuh kan, kalo udah rejeki gak bakal kemana ".
Lalu Icha menceritakan pengalaman dia interview tadi kepada Friska
Raut wajah dan gesture tubuh Icha saat curhat kepada Friska seperti seorang sahabat yang sudah berteman lama, dia begitu lepas sekali dalam bercerita, padahal Icha sendiri tidak pernah begitu nyaman mengobrol dengan orang lain, karena Icha orang introvert.
Sedangkan di sisi lain, Friska sangat begitu nyaman sebagai seorang pendengar, mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Icha, tanpa menyela pembicaraan Icha.
"Tapi sampai sekarang belum di kabarin juga kak hemm..di terima gak ya aku .?"tanya Icha.
"Oh, pantas saja kamu dari bolak-balik melihat handphone, Ternyata menunggu kabar dari perusahaan haha."
"Iya."jawab Icha.
"Sabar aja gak si, "
"Apa Jangan-jangan gak bisa ya kak, di tambah lagi temen aku hanya seorang Office Boy.?" Ucap Icha
"Emangnya, kamu melamar di Perusahaan apa .?"
"Aku hanya melamar sebagai Cleaning Servis di Prusahan..."
Belum sempat Friska menanggapi pembicaraan Icha,tiba tiba handphone Friska berbunyi dan dia langsung mengangkat telponnya tersebut.
"Dreet dreet dreet "
"Sebentar ya Cha, ada telpon masuk,aku angkat dulu. "ucap Friska.
Friska yang mendapatkan panggilan dari montir Mobil, yang akan menderek mobilnya karena mogok, membuat percakapan mereka sebelumnya terhenti, lalu kemudian Friska bergegas untuk pergi di tambah lagi supirnya sudah menunggu di depan jalan.
"Cha terimakasih ya untuk semuanya, aku mau balik dulu ke kantor karena masih banyak pekerjaan."
"Iya kak Friska sama sama "
"Dah semoga kamu bisa di terima bekerja ya, dan pesan Kaka harus optimis oke."ucap Friska.
"Pasti kak."
Dan perkenalan singkat mereka berdua selesai, setelah Friska pergi Icha yang mengantar sampai depan jalan kembali ke rumah nya .
Sesampainya Icha di rumah dia menunggu kabar dari Perusahaan menunggu hasil interview.
"Huh, belum ada kabar juga, apa emang gak bisa ya.?"ucap Icha.
* *
Kemudian setelah Hujan berhenti, icha pergi keluar untuk membeli beberapa bahan makanan. Dan karena warung yang biasanya Icha berbelanja tutup , mengharuskan Icha harus pergi ke warung lain yang berada di seberang jalan.
Meskipun warung tersebut di sebrang jalan, Icha Harus melewati jembatan untuk menyebrang dan itu jelas memakan waktu,apa lagi jembatan penyebrangan itu beberapa meter dari gang rumah Icha.
"Duh, alamat olahraga ini "ucap Icha.
Sesampainya di warung tersebut Icha membeli beberapa bahan makanan saja , karena hanya dia saja yang makan,di tambah lagi uang Icha yang sudah menipis jadi dia harus berhemat sebisa mungkin.
Setelah selesai berbelanja dan hendak balik ke rumahnya, saat Icha berjalan sebuah mobil mewah berhenti .
Icha yang saat itu berjalan tidak fokus dengan sekitarnya, mobil yang baru saja berhenti tempat di samping Icha membuat icha terjatuh,kala orang yang di dalam mobil itu membuka pintu, dan menyebabkan barang belanja Icha jatuh ke genangan Air, karena habis Hujan.
Dan parahnya lagi , pria yang keluar dari dalam mobil itu , tidak sadar telah menyebabkan orang terjatuh di saat dia membuka pintu mobil.
"Ahh, gila ya , kalo buka mobil liat liat dulu .!"
Lalu pria itu berjalan dengan langkah cepat ke arah pintu satunya, dia membuka pintu mobil itu kemudian menarik lengan wanita yang ada di dalam mobil.
"Keluar.!"ucap pria tersebut.
"Aku minta maaf "
Namun pria itu dengan tatapan yang begitu tajam dengan tegas langsung menarik lengan wanita tersebut keluar dari mobilnya .
Di seret'lah wanita itu ke tepi jalan, kemudian pria itu memberhentikan Taxi dan menyuruh wanita tersebut masuk ke dalam., sedangkan wanita itu yang terus menerus memohon kepada pria tersebut tidak di respon oleh pria itu.
"Jalan pak.!"tegas pria tersebut kepada supir taksi.
Sedangkan di sisi lain,Icha yang masih tersungkur di Aspal jelas melihat Drama pertengkaran sepasang kekasih yang sedang berantem, dengan posisi masih duduk di Aspal.
Dan saat pria itu ingin kembali masuk ke dalam Mobil, dia melihat seorang wanita yang terjatuh di genangan air, dan mereka berdua saling menatap satu sama lain.
Takut di salah artikan oleh Pria tersebut, Icha bangun dan hendak memarahi Pria yang membuat dia sampai terjatuh.
"Hei,mau kemana kamu .!'' tahs Icha yang langsung beranjak di saat melihat Pria itu masuk kembali ke dalam mobil dan ingin pergi.
"Apa.?"
"Apa apa, kamu itu kalo buka mobil lihat lihat dulu , karena kamu buka pintu sebarangan membuat makanan aku jatuh.!"
Pria itu tanpa menjelaskan apa-apa, mengambil uang dari dalam dompetnya dan memberikan kepada Icha.
"Ini untuk mengganti makan pakaian dan uang berobat." Ucap Pria tersebut.
Di perlakukan seperti itu, membuat icha jadi naik pitam, dan melempar uang tersebut kedalam mobil Pria itu.
"Nih ambil, kamu kira harga diri aku seharga uang ini."
"Wanita Gila.!"
Pria itu hendak keluar dari dalam mobil untuk meladeni Icha,namun saat dia hendak keluar dari dalam mobil, dia melihat Polisi yang sedang berpatroli, karena tidak ingin membuat masalah tambah besar tanpa kata kata pria itu langsung tancap Gas dan pergi meninggalkan icha. Dan membuat icha kesal.
"Cowo gila , main kabur aja Lo.!"Teriak Icha.
* * *
Sesampainya di rumah, Icha mengobati luka di kakinya, sambil mengobati kakinya mulut Icha terus mengoceh dan mengumpat tentang cowok yang tidak bertanggung jawab kepada dirinya.
"Benar benar gila itu cowok,gak bertanggung jawab banget main langsung kabur aja .!"
"Tapi... Agak menyesal banget yah, kenapa tadi aku gak ambil aja duit dari dia malah di balikin huh.."ucap Icha yang serasa menyesal.
* *
Sedangkan di tempat lain atau di Perusahaan ECO Grub, Deri yang saat itu melihat Bu Friska baru sampai ke kantor, dia langsung menuju ruangan Bu Friska sambil membawa dokumen surat lamaran Icha untuk meminta tandatangan kepada Bu Friska.
"Tok tok..Permisi Bu .?"
"Ya masuk,."jawab Friska.
"Maaf Bu Friska menggangu waktunya, apa saya boleh minta tolong.?"
"Minta tolong apa Der.?" Tanya Friska.
"Ini Bu, kebetulan Prusahan sedang membuka loker, dan ada Saudara saya yang ingin melamar pekerjaan, namun dia belum ada Pengalaman Bu, apa boleh saya minta bantuan ibu ,dan saya jamin anak ini rajin bekerja Bu ."
"Melamar posisi apa emangnya si.?"
"Cleaning Servis."
"Yaa Allah Der.. kirain posisi apa ."
"HRD juga gak berani Bu, karena sudah peraturan perusahaan katanya."
"Ya udah sini , dokumen nya saya tandatangan "ucap Friska.
Kemudian Deri memberikan lamaran kerja Icha, Bu Friska langsung menandatangani amplop tersebut tanpa melihat isi berkas lamaran. Karena sekelas Friska tidak perduli siapa yang di bawa Deri.
"Ini sudah."
"Terimakasih Bu , saya mohon ijin untuk kembali bekerja"
"Iya"
Deri lalu meninggalkan ruangan Friska, Namun saat dia akan keluar Friska bertanya kembali kepada Deri.
"Oh iya der, bagaimana dengan hasil pekerjaan yang kemarin saya suruh,apa sudah ada kabar baru.?"
"Saya belum dapat informasi terbaru Bu, informasi terakhir yaitu, keluar tersebut sudah lama pindah dan tidak ada yang tahu mereka pindah ke mana."
"Ya sudah der, tolong kamu selidiki lagi,dan kalo ada info terbaru kabari saya "
"Baik Bu "ucap Deri.
Setelah Deri keluar Friska bersandar di kursinya sambil menatap bingkai foto keluarga dengan wajah yang sedih.
Foto keluarga itu terlihat foto lama atau foto Friska masih kecil dan dia memiliki dua orang Adik dan satunya masih Bayi yang di gendong oleh ibunya.
"Ya Allah sudah bertahun tahun, kemana lagi aku harus mencari."ucap Friska.
* *
Kemudian pada keesokan harinya, terlihat Icha sudah berada di depan Kantor EXO Grub dengan wajah yang bahagia, karena semalam dia di telpon oleh pihak Kantor memberi tahu jika dia sudah di terima bekerja dan besok sudah bisa masuk bekerja, jelas Icha sangat begitu senang.
"Semangat untuk hari pertama bekerja di lingkungan baru ."ucap Icha. Dengan wajah penuh semangat.
Kemudian saat Icha masuk ke lobby Kantor, dia berpapasan dengan Deri.
"Asik.. akhirnya kerja juga haha."
"Terimakasih kak Deri, kan ini atas bantuan kak dari juga aku bisa sampe di terima kerja di sini ,kalo gak ada kak Deri udah di tolak kan haha"
"Udah jadi rejeki Cha, bukan karena ka Deri kan kalo rejeki gak akan ke mana."
"Iya si, ya udah gajian pertama icha teraktir dah nanti hehe."
"Ok, kak Deri tagih nanti pas kamu gajian pertama."
"Pasti."
"Ya udah, pasti kamu mau ke ruangan Cleaning Servis kan, ayo kak Deri antar."
"Iya kak."
Lalu Icha di antar Deri menuju ruangan Cleaning Servis, untuk memulai bekerja di hari pertama.
Di ruangan Cleaning Servis Icha di perkenalkan kepada karyawan Cleaning Servis juga yang akan membimbing Icha bekerja untuk beberapa hari atau bisa di bilang trening selama beberapa Minggu.
Dia mendapatkan teman pertama yang akan mengajarkan Icha, temannya tersebut bernama Indri usia'nya lebih tua dari Icha dia berumur 25 tahun sudah menikah dan memiliki anak , Indri ini menjadi teman pertama Icha di ECO Grub dan mungkin kedepannya mereka akan menjadi teman akrab.
"Aku Icha."
"Aku Indri, kamu baru lulus sekolah kah.?"
"Sudah 2 tahun yang lalu kak, umur aku 20 tahun."
"Mungil banget si kamu Babyface haha, bahaya ini pasti kedepannya banyak para buaya mendekat haha."
"Makanya titip Icha gue dri."ujar Deri.
"Benar ini sodara Lo, kok gak mirip ya hemm."
"Kan saudara,mana mirip si, yang saudara kandung aja belum tentu mirip."
"Icha, awas jangan sampe kena gombalan dia , Deri itu banyak ceweknya."
"Haha" Icha hanya tersenyum kecil.
"Dia mah,udah gue anggap Adik sendiri Yee..enakan juga sama Lo."
"Masih doyan Lo sama emak emak.?"
"Kalo di kasih haha" ujar Deri kala bercanda dengan Indri, sedangkan Icha hanya yang menyimak percakapan mereka berdua seperti tidak ada Skat hanya tersenyum kecil.
"Gitu lah Cha,kalo aku sama dia ."ucap Indri.
"Ya udah ayo ,kita mulai bekerja,kamu ikut aku okeh."ucap Indri mengajak icha untuk memulai bekerja, mereka membawa ember kecil dan stik kaca ,dan sepertinya mereka akan membersihkan kaca kaca Kantor.
Kemudian Indri mengajak icha pergi ke lobby Kantor untuk membersihkan lingkungan Lobby.
Di sini Indri benar benar membimbing Icha dengan jelas dan juga sangat sabar,jiwa membimbing Indri terlihat seperti orang tua yang mengajari seorang anak, bahkan Icha sendiri di ajari Indri langsung paham, berbeda seperti dia di ajarkan oleh teman kerjanya di tempat dahulu.
"Nah, begitu..pinter emang anak kecil."ucap Indri.
"Ikh..kak Indri, jangan panggil aku anak kecil dong aku kan udah 20 tahun."
"Tapi wajah kamu gak keliatan 20 tahun si Cha hehe "
"Hemm."
Apa yang di katakan Indri emang benar wajah Icha yang Babyface di tambah cantik jelas menjadi daya tarik orang orang di kantor yang melihat Icha, banyak para lelaki yang memperhatikan Icha dan kadang ada juga orang yang basa basi untuk memulai percakapan. Namun Icha hanya tersenyum kecil saja . Karena niat dia hanya bekerja bukan mencari hal lain.
"baru hari pertama bekerja, udah jadi artis aja kamu, muka kamu tuh cocok nya kerja di kantoran Cha."
"Lah ini kan di kantor juga kak."
"Maksud aku Staf Oneng hemm."
"Akh. Sama aja lah kak pekerjaan,toh kita sama sama menjadi budak Korporat kan haha."ucap Icha.
"Iya si ,tapi kadang pekerjaan Cleaning Servis sering di pandang sebelah mata sama orang Staf, padahal mah gaji juga sama dan gak beda jauh smape 1 juta."
"Begitu lah kak, kalo aku mah bodo amat, yang penting kerja pulang dapet uang dah."
"Jarang loh wanita cantik seperti kamu mau bekerja seperti ini , padahal kamu masih muda."
"Yang penting halal kak."
"Benar, Kalo gengsi kelaparan."
"Haha."
Sambil bekerja mereka berdua sambil ngobrol agar pekerjaan tidak terlalu berat dan di sini Icha benar benar merasa berbeda Dengan lingkungan kerja dia yang dulu ,yang begitu serius layaknya seorang Robot, Bahkan di lingkungan kerja dulu sangat di larang kerja sambil ngobrol dan jika ketahuan langsung di tegur oleh atasan,jadi membuat para karyawan tidak banyak bersosialisasi sesama karyawan lain.
Berbeda dengan lingkungan kerja sekarang, dan Icha merasa nyaman padahal ini baru hari pertama dia bekerja tapi dia sudah merasa nyaman di tambah lagi mendapatkan teman yang baik dan banyak mengajarkan dia.
* *
Dan di Hari pertama Icha bekerja bisa dibilang berjalan dengan lancar Sampai jam kerja berakhir, kini dia bergegas untuk kembali ke rumah untuk beristirahat.
Icha yang tidak memiliki kendaraan dia pulang pergi mengunakan angkutan umum, dan tempat kerja dia sekarang bisa di bilang cukup jauh, memakan perjalanan 1 jam di tambah lagi macet.
"Benar kamu sampai disini aja..?" Ucap Indri Yang mengantar Icha Sampai halte Bus, karena jarak dari Kantor ke Hotel Bus itu cukup lumayan jauh beberapa ratus meter,jadi Icha menumpang kepada Indri.
Setelah Indri pergi Icha hendak pergi ke halte Bus yang berada di tengah jalan,jadi dia harus menaiki tangga penyebrangan.
Dan di saat dia hendak naik tangga penyebrangan,dia melihat ibu ibu paruh baya bersandar sambil memegangi kepalanya, Icha yang merasa ada yang tidak beres dengan ibu itu , langsung menghampiri ibu tersebut.
Dan benar saja ibu itu hampir jatuh untuk icha langsung menahan ibu tersebut dan membawanya duduk.
"Astaghfirullah ibu, gak apa apa.?"
"Terimakasih ya Nak, ibu hanya pusing."jawab si ibu.
"Duduk dulu Bu."Icha membawa ibu itu duduk dahulu, kemudian Icha mampir ke warung yang kebetulan, mereka duduk di depan warung pinggir jalan.
"Ini ,di minum dulu Bu, sama makan rotinya."
"Duh ,maaf nak jadi merepotkan kamu ibu ."
"Gak apa apa kok Bu, yang penting ibu tidak kenapa Napa, dan ngomong ngomong ibu mau kemana.?"
"Ibu mau ke tempat kerja anak ibu."
"Di mana Bu, aku antar ya."
"Makasih nak, nanti ada yang jemput ibu kok,gak enak ibu nanti merepotkan kamu."
"Gak merepotkan sama sekali kok Bu, malah aku khawatir sama ibu , karena ibu tadi hampir jatuh,nanti kalo ibu kenapa Napa bagaimana aku khawatir."ucap Icha yang terlihat sangat perhatian kepada orang tua,apa lagi dia sudah tidak memiliki orang tua, dan ibu asuhnya dulu meninggal saat Icha masih Sekolah Dasar.
Karena rasa kekhawatiran Icha yang sangat tinggi,ibu itu pun melihat wajah Icha sambil mengusap rambut Icha.
"Terimakasih ya sudah khawatir sama ibu."
"Karena kehilangan orang tua itu sangat menyakitkan Bu ." Ucpa Icha.
Mendengar perkataan Icha di tambah lagi ada orang lain yang baru pertama kali bertemu sampai segitunya perduli,ibu itu tersentuh hatinya dan tersenyum.
Sedangkan Icha pada akhirnya menemani ibu tersebut karena takut terjadi apa apa dengan ibu itu, sampai seseorang datang menjemput ibu itu dengan mobil mewah yang berhenti tepat di depan mereka berdua.
"Ahh.." .
~ BERSAMBUNG ~