NovelToon NovelToon
Dinikahi Pembunuh Bayaran

Dinikahi Pembunuh Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: ririn dewi88

Laki laki itu begitu menyebalkan, CEO yang sombong dan selalu galak padamu yang seorang asisten pengantin saja.

"Awas saja ya, lihat aku akan membuatmu jatuh cinta dan aku akan menyiksamu setiap hari"

Jdor, tiba-tiba suara guntur terdengar, ini tak ada tanda-tanda hujan, tapi kenapa ada suara guntur sungguh menakutkan, segera aku masuk kedalam mobil taksi. Aku mulai merinding padahal kan hanya main-main saja mengatakan itu.

Aku juga tak mau kalau sampai benar-benar menjadi istrinya bisa-bisa aku mati berdiri kalau ada disampingnya sampai tua. Menyeramkan sekali sungguh.

Apakah semua kata-kata itu bisa di cabut ?

Disini aku pake sudut pandang pemeran perempuan ya. Semoga kalian suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ririn dewi88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membunuhnya saja

"Akh apa yang kamu lakukan" aku berteriak saat tubuhku lagi-lagi di dudukan ditempat yang tak seharusnya. Kemarin di lemari sekarang diatas meja yang penuh berkas.

Aku celingak-celingkuk takut ada karyawan lain yang melihat, karena menang ruanganku terbuka disamping pintu ruangan CEO.

"Turunkan aku" rengek ku yang mulai tak nyaman.

"Kenapa" Farhan terus mendekat dan sekarang berhadapan langsung dengan Karina, menatapnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan oleh Karina.

Kaki ku tiba-tiba dibuka dengan lebar, tentu saja aku langsung menutupnya lagi, namun Farhan membukanya lagi dan masuk ke tengah tengah, menarik pinggangku sampai kepalaku menubruk dadanya yang keras seperti papan cucian.

Daguku seperti dicubit dan ditegakan agar langsung bertatapan dengannya. Wajahnya terus mendekat dan hanya ada jarak 1 jari saja, aku hanya bisa menahan nafas, apa yang dia akan lakukan di kantor jangan sampai karyawan yang lain membencinya.

"Suka di usap oleh laki-laki lain, hemm"

"Hah, maksudnya apa"

Farhan langsung memperagakan apa yang Arhan lakukan, namun Karina hanya diam dan biasa-biasa saja.

"Sejak kapan kamu mengenal Arhan" tanya Farhan dengan penuh penekanan.

Tangannya itu mulai tak diam, terus mengusap pinggangku membuat aku kegelian namun tak bisa melawan, tanganku di kalungkan olehnya kelehernya, kami makin dekat, tolong siapa saja apakah aku tak akan pingsan.

Wajahnya makin sejajar denganku, perlahan sebuah kecupan mendarat di bibirku. Tentu saja aku mundur,

"Jangan seperti ini, aku dan kamu hanya sebatas karyawan dan atasan"

"Kata siapa, hemm"

"Aku" ucapku dengan lantang.

Farhan malah meraup bibirku, menciumnya dengan rakus dan selalu mengigit bibirku agar terbuka. Dengan sedikit kasar dia terus memperdalam ciumannya, lama kami berciuman sampai terdengar suara sesuatu jatuh dan ciuman kami terlepas.

Itu bukannya nona Indy yang akan di jodohkan dengan Farhan, dia masih diam disana. Namun Farhan tak peduli, dia kembali menarik pinggangku dan memelukku dengan posesif lalu kembali mencium bibirku, Farhan benar-benar tidak memperdulikan adannya Nona Indy, bibirku seperti di sedot bergantian atas bawah, membuat aku tak bisa berkutik sama sekali, ini adalah hal yang baru untukku.

Aku yang mulai kehabisan nafas dan kesal dengan Farhan memukul dadanya dan mendorong sampai bibir kami terlepas, saat Farhan akan kembali meraup bibir ku, aku memalingkan wajahku.

"Ada Nona Indy dia pasti akan sedih"

"Tak peduli memangnya dia siapa"

Dengan mudahnya tubuhku di gendong seperti anak koala, masuk kedalam ruangan Farhan dan meninggalkan Nona Indy sendirian yang masih diam mematung didekat mejaku.

Pasti dia akan bicara pada Ibunya Farhan, siap-siap aku akan terkena makian. Hidup ku tak akan tenang. Kalau aku memang akan menikah dengan Farhan pasti telingaku akan kebas terus mendengar ocehannya.

Tubuhku langsung dilempar begitu saja ke kursi panjang, aku tentu saja kaget sampai mulutku terbuka lebar. Tega sekali dia, baru saja tadi mengambil kesempatan padaku, tapi sekarang sikapnya sudah berbeda.

Dia duduk di kursi kebesarannya, lalu membuka laptop dan bekerja. Sedangkan aku didiamkan disini seperti patung, bahkan dia sama sekali tak menengokku.

Yasudah tak masalah, lebih baik aku istirahat saja, tiduran sambil memainkan ponselku saja. Toh dia yang membawaku kemari, padahal aku tadi sedang bekerja.

Manfaatkan saja waktu luang ku ini untuk bermain ponsel dan berleha-leha.

...----------------...

"Kenapa kamu kembali dengan cepat Indy, seharusnya kamu makan siang dengan Farhan. Tante tunggu kamu disini ayo"

"Aku mau pulang saja Tante, sepertinya Farhan sedang sibuk dan tak mau diganggu. Aku rasannya tak akan pernah bisa menggapai Farhan sampai kapanpun"

"Kata siapa, kamu yang akan jadi istrinya, jangan pernah mengatakan kamu tak akan bisa menggapai Farhan. Kamu harus bisa menaklukannya. Tante yakin kalian berdua itu berjodoh"

Indy hanya bisa menghela nafas, hatinya begitu sesak melihat Farhan mencium perempuan lain di hadapannya langsung. Bahkan saat tahu ada dirinya Farhan malah terus melakukannya dan membawa Karina kedalam ruangannya. Indy tahu betul selanjutnya apa yang mereka lakukan.

Ternyata Karina mengunakan tubuhnya untuk membuat Farhan tunduk, apakah dirinya juga harus melakukan itu demi ambisi Ibunya sendiri yang terus memaksa dirinya untuk bisa menikah dengan Farhan, sama halnya dengan Ibunya Farhan yang terus memintanya jadi menantunya.

Sebenarnya ada ketakutan besar dalam hati Indy untuk mendekati Farhan, dia begitu misterius dan sangat menakutkan. Indy tak akan pernah bisa bersamanya sampai kapanpun. Kalau tidak dengan hal licik seperti apa yang Karina lakukan aku tak akan bisa melangkah dan dekat dengan Farhan.

"Tante punya ide bagaimana kalau kamu datang saja ke apartemen nya Farhan, kamu bicara dari hati kehati. Kalau di kantor gagal kamu bisa kan pergi kesana dan memberikan sesuatu yang selalu laki-laki butuhkan"

"Apakah semuanya akan berhasil, kita tak bisa gegabah Tante. Farhan sudah punya Karina di hati Farhan hanya ada Karina seorang"

"Kita singkir kan saja perempuan itu bagaimana, itu akan lebih baik bukan, kamu akan leluasa untuk mendekati Farhan, kamu datang untuk mengobati rasa kehilangan Farhan nantinya, Tante begitu tak sabar ingin melihat kamu dan juga Farhan menikah dan mempunyai seorang bayi, hidup Tante pasti akan sangat lengkap dan bahagia sekali"

"Maksud Tante bagaimana" Indy menatap Tante Maya dan masih binggung belum bisa mencerna segalanya.

"Kamu ini memang polos Indy, memang benar pilihan Tante itu tak pernah salah kamu memang ditakdirkan untuk menjadi menantu Tante dan istrinya Farhan. Ya kita bunuh dia, kita ambil jalan untuk mengakhiri hidup Karina saja kalau dia tak mau menyingkir dengan baik-baik"

Indy tentu saja kaget, bahkan beberapa menit terdiam kaku "Apa itu tidak terlalu sadis kita bisa menyingkirkannya dengan cara apapun jangan dengan membunuh, aku tidak mau terlibat dalam hal pembunuhan. Semua itu bisa saja terbongkar dan kita yang akan menerima akibatnya Tante aku takut aku tidak bisa, aku bukan perempuan yang keji sampai harus menghilangkan nyawa perempuan lain demi seorang laki-laki"

Indy yang masih dikuasai dengan rasa takut segera keluar dari dalam mobil dia berlari tergesa-gesa keluar meninggalkan Tante Maya di dalam mobil sendirian.

"Indy, kamu ini ya perempuan bodoh dan aku bisa mengendalikan dirimu kapan saja. Pokoknya kamu harus ada dalam genggamanku, tak boleh sampai lepas" gumam Tante Maya, yang mulai geram dengan Indy.

"Jalan Pak sekarang kita pulang" perintah pada supirnya.

Akan dirinya pikirkan terlebih dahulu bagaimana caranya menyingkirkan Karina dan Farhan yang akan begitu membencinya kelak bahkan Farhan harus tak sudi untuk datang kepemakaman Karina. Semuanya harus berjalan mulus.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!