NovelToon NovelToon
Oh My Secretary

Oh My Secretary

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa / Office Romance
Popularitas:31.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nuhume

Season 2 dari, "Menantu Sampah Seorang Millionaire".

Hari pertama Lucia masuk kerja sebagai sekretaris di Alfred Corporation tidak berjalan mulus sesuai keinginannya. Dia bertemu dengan Rey Alfred yang memberinya banyak omelan di hari pertama dia bekerja. Karena tidak terima, Lucia mengamuk. Begitu marahnya, dia sampai mengusir Rey dari kantornya sendiri. Akibatnya, Rey yang merasa bersalah meminta maaf dengan spektakuler.

Namun awal yang agak aneh itu justru membawa hubungan mereka ke titik yang tidak pernah mereka sangka sebelumnya. Mereka tidak hanya bertemu sebagai bos dan sekretaris di kantor, tapi juga menjelma sekedar TTM-an? Apakah mereka akan tetap mengatakan "Love is Bullshit!" meskipun mereka tahu jika mereka perpect for each other?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

02. Keluarga Baru di Italia

Rey akhirnya membuat keputusan untuk ikut bersama dengan tuan Rocco dan Maura. Dia pamit kepada semua orang. Terutama Zidan yang baru saja pandai memanggil namanya dengan sebutan, "Uncle Rey". Kedua orang tua Rey tersenyum penuh hangat bahkan Tuan Rocco mengajukan proyek kerja sama dengan Yudistira Group, Bram mendengar itu menyambutnya dengan baik.

"Jika kau bertemu dengan wanita di Itali, kabarin ya. Kau harus hati-hati, wanita di sana sangat ambisius dan juga arogan ----"

"Ehm," Naya berdehem.

Bram kemudian melepaskan pelukannya dengan Rey dan menepuk pundak sahabatnya itu. Naya pun memberikan pelukan perpisahan kepada Rey dan meminta agar Rey lebih sering berkunjung nantinya untuk sekedar bertemu dengan Zidan, karena anak itu pasti akan meindukannya.

"Pasti," ucap Rey tersenyum.

Rey kemudian meninggalkan kediaman Bram dan menuju landasan jet pribadi. Dia melambaikan tangan dan akhirnya dia telah pergi.

...----------------...

Italia.

Rey tiba di sebuah rumah berbentuk kastil. Dia seperti biasa berjalan dengan tegak dengan wajah yang kaku. Nyonya Maura tidak ada hentinya mengibarkan senyum yang manis dan menggenggam tangan Rey haru. Dia juga sesekali mengecup tangan anaknya dan mengelusnya.

"Tangan mungil itu telah dewasa dan aku ...." ucap Nyonya Maura lirih.

"Sudahlah sayang, anak kita sudah bersama kita," jelas Tuan Rocco.

Mereka berdua membayangkan saat petama kali kehilangan Rey dan juga perjuangan mereka mencari Rey, dia menyebarkan banyak mata-mata di seluruh negara. Hingga salah satu dari mereka melaporkan dengan ciri-ciri anak yang berada di foto serta tanda lahir itu berada di sebuah panti asuhan.

Yang lebih mengejutkan lagi jika anak tersebut diangkat menjadi seorang pimpinan perusahaan raksasa di negaranya dan menjadi cucu angkat pemilik perusahaan terebut. Tuan Rocco dan Nyonya Maura merasa bangga saat mengetahui hal itu.

Mereka tidak membuang waktu lagi untuk segera menjemput anak sulungnya.

Rey tiba dan disambut dengan hangat oleh keluarga besarnya. Semua orang memperkenalkan diri kepada Rey. Dia ternyata memiliki seorang adik perempuan bernama Sera dengan mata yang indah.

Pertama kali bertemu Rey dia langsung memeluknya dengan manja, usianya mungkin saja sudah dua puluh tahun, hanya berbeda lima tahun darinya. Tapi sikap Sera kepadanya, sudah Rey tebak jika kedua orang tuanya sangat memanjakannya.

"Kakak, aku merindukanmu. Papa dan Mama selalu bercerita tentang kamu, bahkan foto kamu terpajang sangat besar di rumah kita. Walau mereka tidak tahu persisnya kakak seperti apa saat usia remaja hingga saat ini, mereka tetap senang ber-andai jika wajah kakak akan mirip seperti Papa, dan itu benar," jelas Sera dengan haru.

Rey mendengar itu hanya menepuk pundak Sera dan tersenyum.

"Terimakasih Sera, karena telah menyambutku dengan baik," ucap Rey dengan mengusap pucuk kepala adiknya itu.

"Hmm, kakak terlalu kaku. Kakak lebih mirip bodyguard Sera," ucap Sera cemberut.

"Tapi tidak mengapa. Sera yang akan membuat sikap kaku kakak itu akan hilang," timpal Sera kembali.

Semua orang yang mendengar itu tertawa bahagia. Rey juga memiliki banyak sepupu dan beberapa paman dan bibi. Mereka semua dengan ramah menyambut kedatangan Rey dengan memberikan pelukan hangat.

"Sudahlah, kita akan lanjutkan di dalam rumah. Ayo sayang kita masuk," ucap Nyonya Maura.

Rey kemudian mengangguk dan melangkahkan kakinya memasuki kastil dengan karpet merah tersebut. Di dalam rumah mereka meminta Rey untuk istirahat terlebih dulu hingga makan malam, mereka akan berbincang seputar kehidupan Rey.

Di dalam kamar, Rey menghembuskan nafasnya berat. Dia merasa kelelahan juga bahagia.

"Inikah rasanya memiliki keluarga?" gumamnya.

Rey akhirnya terlelap dengan tersenyum. Sepertinya tidur Rey kali ini akan nyenyak tanpa panggilan dadakan karena pekerjaan kantor. Setidaknya saat menjadi seorang anak, hal pertama yang ingin Rey lakukan adalah beristirahat dari dunia kerja sementara waktu.

Dia ingin merasakan kebebasan, bersantai dan juga menghabiskan waktu dengan keluarga barunya.

Dia merasa memiliki keluarga yang menyukai keributan dengan keramahan mereka.

"Ingat Rey, kau harus berubah dan membuka diri agar kau bisa memiliki pendamping hidup," ucapan Bram yang terngiang-ngiang di kepala Rey.

"Ah, persetan dengan itu," gumam Rey kemudian tertidur pulas.

...----------------...

Esok hari Rey terbangun dan menyaksikan semua orang sedang berkumpul di meja makan untuk sarapan. Rumah berbentuk kastil itu di penuhi oleh keluarga besar tapi walaupun begitu hanya waktu makan saja mereka akan berkumpul, karena semuanya memiliki kesibukan masing-masing.

Bahkan rumah berbentuk kastil, sangat luas hingga membuat mereka jarang bertemu di waktu senggang.

Rey tersenyum melihat paman dan bibinya menyapa, apa lagi Sera adiknya yang berlari kemudian menarik tangannya hingga membuat Rey hampir terhuyung. Semua orang yang melihat itu tertawa. Siapa yang tidak mengenal Sera dengan jahilnya di saat usianya yang sudah tidak remaja lagi.

Seorang anak, akan tetap menjadi seorang anak di hadapan keluarganya, dia akan tetap terlihat seperti anak kecil yang bahagia.

"Sayang, kemarilah. Kita sarapan bersama," ucap Maura lembut.

Rey mengangguk dan duduk di sebelah tuan Rocco. Beberapa pelayan menyajikan menu sarapan di atas meja makan. Sebelum itu, Maura sibuk melayani suaminya seperti biasa. Dia terlihat menuangkan madu ke atas hidangan yang berada di hadapan tuan Rocco. Setelah itu giliran Rey.

"Ma ... Kau sudah melupakan aku ya?" tanya Sera dengan wajah cemberut.

Semua orang tertawa melihat itu. Begitupun Maura. Dia bahkan mengecup kening Rey dengan kasih sayang dan mengelus pucuk kepalanya.

"Sayang, jangan pedulikan dia," ucap Maura terkekeh.

Semua orang ikut terkekeh, begitupun dengan Rey. Dia berpikir bahwa sistem kekeluargaan di negara tersebut tidak jauh berbeda dengan budaya di Indonesia. Sistem kekeluargaan yang sangat terjalin erat.

Tuan Rocco yang melihat itu bertanya kepada Rey tentang pernikahan yang membuat Rey tidak bisa menelan makanan yang telah berada di mulutnya.

"Papa, jangan bicarakan hal itu sekarang. Anak kita sedang makan," ucap Maura lembut.

"Tapi, aku rasa sudah saatnya Rey memiliki istri," timpal tuan Rocco tersenyum.

Maura yang mendengar itu tersenyum menatap Rey.

"Sayang, apakah kau memiliki kekasih? Perkenalkan kepada kami," ucap Maura.

Rey mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya. Membuat orang mendengus, karena Rey cukup tampan untuk hanya sekedar memiliki seorang kekasih.

"Tenanglah bibi, aku yang akan membantunya menemukan gadis impiannya di negara ini, sangat gampang bahkan ...."

"Carlo, jangan sembarangan," timpal ayahnya Brando, saudara Rocco.

Carlo hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena mendapat teguran oleh ayahnya. Sera yang melihat itu tertawa lucu karena sangat jarang ucapan Carlo akan didengar baik. Dia sangat menyukai hal yang menantang dan membuat keluarga besar Alfred menggelengkan kepalanya karena ulah Carlo.

1
Datu Zahra
dah stop baca, maaf ya Thor. kecewa sama karakter Rey, perusahaan sebesar apapun punya cara masing² buat uji karyawan, dan enggak pantes Lucia bertingkah begitu.
Nuhume: Maaf ya kak, kalau ga sesuai.
Aku cuma ikutin aturan kontes yg emang milih untuk unggulin karakter perempuannya. Jd aku ubah Rey si manusia kaku dan Es itu, sedkit lebih humble..
semoga karya di karya aku selanjutnya, kakak suka 🙏🙏🙏❤️
total 1 replies
Datu Zahra
Kau buat aku kecewa sama perubahan karakter Rey Thor.
Datu Zahra
enggak ada sopan asli, atasan dipermalukan begitu. Jatuh cinta sama sikap cool Rey dikisah Bram, tapi disini karakternya berubah. asli jadi enggak pengen baca
habibulumam taqiuddin
setuju
habibulumam taqiuddin
rey ayo dunk. masa kalah
habibulumam taqiuddin
tidak usah diterima.
Novie Achadini
sakit jiwa lucia
Novie Achadini
brani bgt karyawan ngamuk dikantor
Nuhume: Lagi Mumet dia Kak😆
total 1 replies
Usagi Pica
good job Lucia,buat Rey mati kutu😀😀
Nuhume: Hahahha siapppp
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!