Wanita Dingin Mendapatkan Sistem

Ke esokan harinya,nessa sudah sibuk dengan kegiatannya didalam kamarnya,hari ini dia perawatan kulit dan wajah, dan memanggil tukang salon kecantikan langsung kerumahnya.

nessa merasa santai sembari membaca majalah dengan wajah datarnya,tukang salon kecantikan itu yang bernama santi sesekali melirik nessa dengan serius.

" apa aku hanya saja yang merasa jika nona nessa tidak mirip sama sekali dengan anggota keluarga praka " gumamnya dalam hati, dia membersihkan kuku nessa dengan hati-hati.

tiba-tiba suara handphone nessa berbunyi,nessa mengambil handphone nya dengan malas dan melihat meyna sahabat nya yang ternyata menghubungi nya.

" halo...?? ada apa ? kenapa kamu menganggu ku di pagi-pagi begini? " ucap nessa dengan dingin.

" ayo lah nessa kenapa pagi-pagi begini kamu sudah marah-marah?? aku hanya ingin bertanya apa kamu tidak mengundang Ando pangeran di kampus kita ?? " tanya meyna dengan serius.

" ya ampun aku hampir melupakan nya, karna kamu sudah mengingatkan ku nanti aku akan memberikan mu hadiah, yasudah aku chat ando dulu takutnya aku malah lupa lagi " ucap nessa dengan tersenyum manis mengingat ando pemuda yang paling tampan di kampusnya.

" baiklah nona muda persiapan dirimu nanti malam,,jangan lupa nanti malam juga akan banyak pemuda tampan lainnya " ucap meyna dengan nada menggoda.

nessa hanya berdehem setelah itu dia mematikan telepon nya tanpa memperdulikan meyna yang mengomel di sebrang sana.

" ando maafkan aku karna hampir melupakan mu " gumam nessa dan meninggalkan pesan untuk ando agar mendatangi acara pesta ulang tahun nya nanti malam.

santi hanya terdiam melihat tingkah nessa,dan fokus dengan pekerjaan nya.

*********

di dalam kamar vania sedang duduk termenung di dekat jendela, dia menopang dagunya dan berbicara dengan sistem nya.

" sistem apa misi ku nanti malam akan berhasil ? apa setelah berhasil aku akan langsung kembali ke dunia ku ? " tanyanya dalam hati sembari merasakan angin yang berhembus membuat rambutnya berterbangan dengan lembut.

( benar nona disaat indentitas anda terungkap misi anda akan berhasil, setelah itu saya akan mengirim jiwa anda kembali pada raga nona  )

vania tersenyum senang mendengar itu ,disaat dia ingin bertanya lagi tiba-tiba dia mendengar suara pintu kamarnya yang terbuka reflek vania melihat kearah pintu dengan wajah datarnya.

ceklek

seorang wanita paruh baya masuk dengan hati-hati,yang pertama dia melihat vania sedang duduk di dekat jendela sembari menatap datar kearahnya,lalu matanya melirik kamar yang kecil dan sempit entah kenapa hatinya merasa sakit melihat itu,dengan tersenyum lembut wanita paruh baya itu berjalan mendekati vania.

" apakah aku menganggu mu ? " suara wanita paruh baya itu membuat vania berdiri tegak dia menatap wanita paruh baya yang datang ternyata adalah ibu kandungnya.

" tidak nyonya saya malah senang nyonya berkenan masuk kedalam kamar saya yang sempit ini,mmm apakah nyonya membutuhkan sesuatu?? " ucap vania dengan tersenyum ramah.

wanita paru baya itu menatap putri kandungnya dengan mata memerah dia ingin memeluk putrinya tapi dia harus mendengar kan ucapan suaminya.

" ya aku membutuhkan sesuatu dari mu,  pakai lah gaun ini di acara nanti malam dan ini juga kunci kamar ku masuk lah kesana dan seseorang akan membantu mu bersiap jangan beritahu pada siapapun soal ini !! " ucap mita dengan serius.

vania terdiam dan melihat wajah ibunya dengan serius setelah itu dia mengangguk.

" baiklah nyonya " ucapnya dengan tak kalah serius.

" kenapa ibu kandungku menyuruh ku bersiap ? apa mereka sudah mengetahui siapa aku ? tapi kenapa ibu masih tidak ingin memelukku ? haaaa tidak mungkin mereka mengetahui nya " ucap nya dalam hati dan menerima kotak yang terlihat indah dengan hati-hati.

mendengar suara hati putrinya dia tersenyum miris air matanya menetes tapi dia buru-buru menghapus nya.

" tahan mita!!! ingat apa kata suamimu jangan membuat seseorang merasa curiga dengan sikap ku " ucapnya dalam hati dengan tangan mengepal kuat.

" kalau begitu aku permisi dulu, ingat jangan beritahu siapapun terutama ibu mu !! " peringatan nya melihat vania yang mengangguk mita langsung pergi meninggalkan kamar putrinya.

vania melihat pintu kamar yang tertutup sontak wajahnya berubah menjadi dingin.

" nessa hari ini adalah hari terakhir mu merasakan hidup dengan mewah, jangan harap kamu dapat mempermalukan ku nanti malam !! justru aku yang akan membuat mu malu " ucapnya dengan dingin.

*********

dimalam hari nya didalam kamar yang luas terlihat nessa yang sudah mengenakan gaun warna merah menyala nya,dia menatap bi Iyem yang sedang membantunya dengan sinis.

" jangan lama-lama menyentuh gaun mahal ku nanti bisa lecet !! jika sudah lecet memangnya kamu bisa mengganti nya. ?? ciuuhh pembantu sepertimu tidak akan sanggup membayar mahal gaun ratusan juta yang aku kenakan ini " ucap nessa dengan merendahkan bi Iyem,dia tidak mengetahui jika yang saat ini dia hina adalah ibu kandungnya sendiri.

bi Iyem tertegun mendengar ucapan putrinya dia hanya mengangguk terlihat matanya sudah berkaca-kaca karna ingin menangis'.

" nak kenapa kamu menghina ibu kandungmu sendiri, ini sangat sakit sekali, aku...aku tidak sanggup mendengar ucapan putriku sendiri " gumamya dalam hati setelah melihat nessa sudah selesai bersiap dia tersenyum dengan terpaksa.

" kalau begitu saya permisi dulu nona " ucap bi Iyem yang membuat nessa menatap nya dengan dingin.

" pergilah aku juga sudah muak jika berada di dekatmu ! dan jangan lupa nanti kamu harus melayani semua sahabat ku dengan baik!! awas saja jika kamu membuat kesalahan nanti !! " ucapnya dengan tajam.

bi Iyem menelan ludah dan mengangguk setelah itu dia pergi dari kamar nessa dengan perasaan sesak,air matanya menetes.

" kenapa putriku bersikap seperti itu padaku?? aku sudah banyak berkorban untuk nya tapi putriku malah membalas semua pengorbanan ku dengan menghina ku,,,hikssss ini sangat sakit sekali seandainya kamu tau aku ini adalah ibu mu nak " ucapnya dengan lirih setelah itu dia pergi dari sana tanpa melihat Johan dan mita di balik dinding.

kedua pasangan suami istri itu saling memandang dan menatap kepergian bi Iyem dengan dingin.

" jadi dia sudah merencanakan semua ini ?? dan putri yang aku rawat selama ini adalah putri seorang pembantu?? dan anak itu malah menghina ibu kandungnya sendiri entah kenapa aku merasa mulai tidak menyukai nessa setelah tau seperti apa dia " ucap mita dengan geram.

Johan mengangguk dan termenung.

" sepertinya keputusan kita sudah tepat,dan aku tidak akan menyembunyikan identitas nya nanti di depan semua orang, agar dia tau jika dia sebenarnya adalah putri seorang pembantu,aku kira dia anak yang baik tapi rupanya jika dihadapkan kita dia memakai topeng berbulu " ucap Johan dengan serius..

mita yang mendengar itu terdiam dan menatap suaminya dengan serius.

" sudahlah lebih baik kita pergi dan lain kali perbaiki kata-kata mu yang kurang tepat itu !!! " ucap mita dengan mendengus dan pergi meninggalkan Johan dengan linglung.

" memangnya apa yang salah dengan ucapanku ? apa karna aku mengatakan topeng berbulu ?? aaakk sudahlah mita selalu saja mempermasalahkan hal-hal kecil seperti itu" ucapnya dan pergi dari sana.

*******

didalam kamar mita, terlihat vania yang sedang duduk di hadapan cermin,dia menatap tukang salon itu dengan tersenyum ramah.

" apakah masih lama kak ? aku merasa pegal karna duduk begitu lama " ucap vania dengan polos.

tukang salon kecantikan yang ternyata adalah santi tersenyum lembut dan menggeleng.

" tidak juga sebentar lagi juga akan selesai,, lihatlah kamu sangat cantik sekali bahkan aku merasa pangling melihat nya " ucapnya dengan tulus, dia menatap wajah vania dengan serius.

" dan anehnya dia yang anak pembantu malah mirip dengan tuan Johan ?? apa yang sebenarnya terjadi di keluarga praka ? apakah ada rahasia yang tersembunyi? atau wanita ini adalah putri kandung tuan Johan yang sebenarnya?? " gumamnya dalam hati.

setelah memoleskan makeup natural di wajah vania, santi mengambil gaun yang berwarna hitam terlihat gaun itu terbuat dari sutra yang begitu indah.

" ayo berdiri nona, waktunya mengenakan gaun ini setelah itu anda harus bersiap karna sebentar lagi akan ada seseorang yang menjemput anda " beritahu nya dengan tersenyum.

vania mangangguk dan berdiri dia menatap gaun yang begitu indah dan berkilau.

" baru kali ini aku melihat gaun secantik ini,dan malam ini aku akan mengenakan nya walaupun bukan di raga ku entah kenapa aku merasa senang saat ingin mengenakan nya " ucap dalam hati, dia melepaskan bajunya dan memakai gaun itu dengan hati-hati.

beberapa menit gaun sudah terlihat melekat di tubuh vania,mata santi melotot melihat kecantikan vania dia menutup mulutnya dengan terkejut.

" nona anda sangat cantik malam ini dan gaun itu sangat pas dengan ukuran anda, aku yakin sekali malam ini semua orang akan terpesona melihat kecantikan anda " ucap santi dengan antusias.

vania tersenyum lembut.

" aku juga merasa ini seperti bukan diriku saja , terima kasih karna sudah berusaha membuat ku tampil cantik seperti ini " ucap vania dengan tulus.

santi mengangguk dia semakin mengangumi sikap vania yang menurutnya sangat ramah.

" itu sudah menjadi tugas saya nona,,kalau begitu saya permisi dulu seperti yang saya bilang tadi akan ada orang yang menjemput anda nanti " ucap santi dengan serius ,setelah melihat anggukan vania dia keluar dengan tergesa-gesa dan melihat di sekitar kamar mita, merasa tidak ada orang santi keluar dengan cepat dan meninggalkan mansion praka.