The Poison Of Winter

Putra Mahkota Harry meremas surat bertahtakan lambang ular yang baru diterimanya. Kedua alisnya tampak menyatu dan mulutnya berkerut. Dia lalu menarik napas panjang dan mengusap rambutnya ke belakang dengan kasar.

"Anda terlihat sangat kesal, Yang Mulia."

Pria dihadapannya tersenyum seraya menyesap cangkir teh dengan anggun.

"Sudah kubilang, jangan bicara formal padaku saat kita sedang berdua, jika kamu tidak ingin membuatku tambah kesal, Kayleigh!"

"Haha, sudah lama aku tidak melihatmu marah seperti ini. Jadi, apakah Duke Lancaster memintamu untuk menjadi pasangan Lady Winter saat pesta debutan nanti?"

Harry menaikan kedua alisnya ke atas. Bukan hanya karena pertanyaannya yang tiba-tiba. Tapi juga karena tebakannya yang selalu benar seolah dia sudah mendapat informasi tentang hal itu.

"Apakah informasi ini sudah bocor?"

Namun pertanyaan Harry, dibalas oleh gelengan kepala Kayleigh.

"Kamu baru saja menerimanya, tentu belum ada orang lain yang tau. Yah, itu hanya tebakan, bukankah Lady Winter akan debut tahun ini. Sudah pasti Lancaster akan mengincarmu sebagai pasangannya."

"Sial! Jika aku datang bersamanya, seluruh kerajaan akan langsung menganggapnya sebagai Putri Mahkota!"

"Apakah kamu punya pilihan lain? Bahkan jika kamu memilih wanita lain sebagai Putri Mahkota, mereka akan menjadikan wanita itu sebagai selir untuk kembali mengincar tahta. Lebih baik pura-pura memilih dia sejak awal supaya tidak ada wanita lain yang menjadi korban."

"..... Seperti ibu."

"Ahh.."

Kayleigh segera menutup mulutnya. Rasanya dia ingin memukul mulutnya yang tanpa sadar mengingatkan kembali kenangan buruk sahabatnya.

Ratu Ellisa, ibu dari Putra Mahkota Harry. Wanita yang mendapatkan cinta raja hingga akhirnya menjadi Ratu Windland meskipun mendapat pertentangan dari kaum bangsawan yang dipimpin Lancaster.

Ketika pernikahan yang sudah berjalan 3 tahun tidak menghasilkan calon penerus, mereka memaksa Raja untuk mengambil seorang selir. 

Tragisnya beberapa bulan setelah memiliki selir, Ratu Ellisa akhirnya mengandung anak Raja. Kehamilannya yang berat dan tubuhnya yang lemah membuatnya tidak mampu bertahan dalam proses kelahiran.

Walaupun meninggal saat melahirkan, terdapat banyak rumor menyelimuti istana kerajaan. Lancaster disebut-sebut sebagai dalang yang membuat Ratu Ellisa susah hamil. 

Tubuhnya dibuat melemah supaya tidak melahirkan penerus raja. Konspirasi ini didukung oleh selir yang diangkat menjadi Ratu berasal dari bangsawan cabang Lancaster.

Harry yang terdiam saat mengenang ibunya, kembali mengingat perkataan Kayleigh sebelumnya.

"Tunggu.. Apa maksudmu dengan pura-pura memilih wanita itu? Apa kamu punya rencana?" Harry menggantungkan sedikit harapan pada pria di hadapannya itu. 

Kayleigh Sigrid, sahabat baiknya yang merupakan putra kedua Duke Sigrid. Dibalik citra glamor dan playboy yang mengelilinginya, dia adalah sosok dibalik semua rencana Putra mahkota. Kayleigh menjadi tangan kanan sekaligus ahli strategis Putra Mahkota.

"Benar, aku punya ide yang sangat bagus. Yang Mulia cukup mengikuti permainan Lancaster. Karena pada akhirnya wanita Lancaster itu yang akan pergi meninggalkan permainan ini." 

Harry tertawa lepas mendengar perkataan Kayleigh.

"Mustahil, kamu tau seberapa gigih Lancaster selama ini. Tidak mungkin mereka akan pergi sendiri."

"Kamu tidak percaya pada 'ku?"

"Bukan begitu, apa yang bisa kita lakukan hingga wanita itu mau lepas dari posisi Ratu? Itu hal yang sangat mustahil terutama jika darah Lancaster langsung yang berperan."

"Hmm, sepertinya perkataanku kurang lengkap. Maksudku, apakah kamu tidak percaya pada pesonaku?"

Harry terkejut mendengar perkataan Kayleigh. Tiba-tiba dia teringat saat Kayleigh mencoba mencari informasi dengan cara mendekati gadis-gadis muda bangsawan. 

Tentunya selain wajahnya yang tampan, melihat para gadis langsung memberi informasi begitu saja menunjukkan bahwa Kayleigh ahli dalam mendapatkan hati seorang wanita. 

“Tunggu dan lihat saja, Yang Mulia.”

Melihat mata Harry yang berbinar, Kayleigh menarik kedua bibirnya ke atas.

...***...

Ruang kerja Zodiac.

Kedua belas anggota Zodiac, yang biasa disebut shadow Zodiac berkumpul mengelilingi meja bundar. 

Begitu seorang pria berambut hitam memasuki ruangan, mereka berdiri dan memberi hormat kepada pria tersebut.

“Debut Lady Lancester nanti akan didampingi oleh Putra mahkota.”

Pria itu membuka rapat dengan suara tegas. Matanya tajam mengamati seluruh anggota dalam ruangan.

“Apakah masih belum ada informasi seperti apa sosok Lady Lancaster? Bagaimana, Leo?”

Leo menelan air ludahnya. Secara kasat mata, pemimpin guild informasi Zodiac yang dikenal oleh orang adalah Leo. Namun, pemimpin tersembunyi sebenarnya adalah Ophiuchus. 

Zodiac tersembunyi yang tidak diketahui selain kedua belas anggota Zodiac lainnya dan orang-orang terdekat Ophiuchus.

Sosok Ophiuchus ini tidak lain dan tidak bukan adalah Kayleigh Sigrid. 

“Maaf, kami belum mendapatkan informasi apapun tentang Lady Lancester.” Leo menurunkan kepalanya lebih rendah.

Kayleigh tertawa keras. Bulu kuduk merinding di sekitar tulang belakang Leo.

“..Dan kalian berani mengklaim bahwa Zodiac adalah guil informasi terbaik di Windland?”

“Ketua, bahkan jika itu bukan Zodiac, tidak ada yang mengetahui sosok Lady Lancester. Mereka menyembunyikannya seolah dia tidak ada di dunia ini.” Aries mengangkat suara, mencoba membela rekannya.

“Apakah kamu sedang mencari alasan?”

“Saya hanya memberitahu fakta. Tidak ada seorangpun kecuali kediaman Lancaster yang pernah melihat Lady Lancaster.”

“..Hanya orang-orang di kediaman Lancaster yang tau sosok Lady Lancaster,” gumam Kayleigh rendah.

Kayleigh mengetuk jarinya ke meja beberapa kali. Sebagai keluarga Duke berbasis militer, keamanan keluarga Lancaster termasuk dalam keamanan tertinggi kedua setelah kerajaan. 

Dia mengerti mengapa guild informasi tingkat tinggi bahkan kesulitan mencari informasi. Ksatria keluarga militer memiliki loyalitas yang tinggi. 

“Kalau begitu, masuklah ke kediaman Lancaster.”

Pandangan mata Kayleigh tajam bagai elang menatap Aries.

“Ketua!” Leo bergegas memotongnya.

“Lancaster dikelilingi penangkal sihir. Mereka juga memiliki ksatria terkuat di kekaisaran. Bahkan jika kita berhasil masuk akan sulit memberitahukan keadaan di sana pada orang luar,” lanjutnya.

“Itu benar, Ketua! Dan jika ketahuan seorang penyihir masuk ke kediaman Lancaster, nyawa menjadi taruhannya.” Gemini yang sejak tadi diam, turut memberikan alasan.

“Mereka mulai bergerak mengincar Putra Mahkota. Apakah kita sebagai warga yang melayani anggota kerajaan hanya akan tinggal diam?”

“....”

“Ya, tentu saja hanya mereka yang berani mempertaruhkan nyawanya yang akan menyusup ke sana.”

Kayleigh mendorong tubuhnya ke belakang. Tangannya bersilang di depan dada. 

Sejak awal, tujuannya membangun guild informasi Zodiac hanya untuk mencari kelemahan Lancaster. Selama ini dia hanya bermain aman dengan menyebarkan rumor dan mendekati bangsawan cabang, tapi sudah saatnya mulai bergerak secara agresif.

Kekuatan Lancaster telah mengakar dengan kuat di dalam keluarga kerajaan. Satu-satunya jalan memutus kekuatan itu pada generasi Putra Mahkota. Winter Lancaster tidak boleh menjadi Putri Mahkota bagaimanapun cara yang harus mereka tempuh.

“Saya bersedia.”

Suara rendah dengan tenang mengakhiri ruang rapat sunyi.

“Aries, ini berbahaya!” Leo yang terkejut memotong perkataan Aries

“Setiap tahun anggota ksatria Lancaster akan mengambil ksatria baru. Saya sebagai anggota termuda, memenuhi kriteria untuk mendaftar di sana tahun ini.”

“Tapi…”

“Zodiac memiliki kemampuan memanipulasi latar belakang. Saya juga akan berhati-hati supaya mereka tidak menyadarinya. Tolong serahkan tugas ini pada saya, Ketua.”

“Ini tidak benar, Ketua. Dia baru saja berumur 18 tahun!” 

Leo yang tidak dapat menggoyahkan keteguhan Aries, menatap Kayleigh dengan pandangan memohon. Keheningan kembali memenuhi ruang rapat. 

“Apakah kamu yakin?”

“Saya yakin!” 

“..Baiklah, mari kita lakukan itu.”

“Ketua!”

“Tapi ada syaratnya.. “ 

Kayleigh berjalan mendekati Aries. Dia menepuk bahu Aries pelan.

“Jika ada keadaan mengancam atau penyamaranmu hampir terbongkar. Lupakan semua tugas yang kuberikan dan segera pergi dari tempat itu. Keselamatanmu lebih penting daripada tugas ini.” 

“...”

“Apa jawabanmu?”

“Baik, Ketua!”

...-BERSAMBUNG-...