NovelToon NovelToon
Dear My Ex Husband

Dear My Ex Husband

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:826.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: nenah adja

Dear My Ex Husband..

Terimakasih untuk cinta dan luka yang kau beri..

Mario menemukan sepucuk surat dari mantan istrinya sebelum pergi, dua baris kata yang entah mengapa seperti mengandung misteri untuknya..

Mereka berpisah baik- baik bahkan sampai mantan istrinya akan pergi mantan istrinya masih mengungkapkan bahwa dia mencintai Mario..

...

Kebodohan yang Namira lakukan adalah menikmati malam bersama mantan suaminya, hingga Namira menyadari apa yang dia lakukan menyakiti dirinya sendiri.

Apalagi saat mendengar kata- kata dari mantan suaminya..

"Aku harap dia tumbuh, untuk menjadi bukti cinta.." katanya sambil mengelus perut Namira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kuta, Bali

Namira menatap sekelilingnya dan memfokuskan pandangannya pada sorang bocah laki- laki yang berlari kecil mengikuti lalu kembali lari saat ombak kembali ke pantai.

Namira tersenyum saat anak laki- laki itu memeluk neneknya dan memekik karena di kejar ombak. terdengar celotehan yang masih tidak jelas di usianya yang baru tiga tahun.

"Nenek tatut..!" jeritnya.

Sang nenek pun tertawa melihat tingkah lucu cucunya yang bermain- main dengan ombak.

"Sudah puas mainnya?" Namira berjongkok dan melihat putranya yang masih memeluk sang nenek.

"Mamii" katanya senang, lalu menghambur memeluk Namira, Namira baru pulang bekerja, dan menjemput putranya yang merengek pada sang nenek jika dirinya ingin pergi ke pantai.

Beruntung hari ini Namira hanya masuk setengah hari karena hari sabtu.

"Ayo kita pulang" ajaknya saat Namira mengurai pelukannya.

"Ndak mahu, main- main.." katanya dengan aksen cadel, bocah itu berlari kembali mengejar ombak.

"Dia suka sekali pantai" Namira menoleh dan melihat ibunya lalu mengangguk setuju.

'Seperti Ayahnya' katanya dalam hati.

"Iya, tapi Ibu pasti capek ngikutin Juni.." Ibu Namira sudah tidak muda lagi, dan sering mengeluh sakit pinggang dan kaki.

Farida tersenyum "Tapi berkat Juni, ibu jadi punya semangat muda lagi.."

Namira terkekeh "Okay, jadi bagaimana cara kita bawa Juni sekarang.."

Farida tertawa jika sudah pergi ke pantai Juni akan sulit di bawa pulang, saking sukanya Juni dengan pantai, mereka harus menunggu hingga Juni kelelahan sendiri lalu tidur, barulah mereka boleh pulang.

.

.

.

Namira merebahkan Juni perlahan di atas ranjang agar Juni tidak terusik dan bangun, lalu mengunci pinggiran ranjang agar anak semata wayangnya itu tidak terjatuh.

Di kecupinya tangan sang putra yang bergeming dalam tidurnya, tidak terasa sudah tiga tahun sejak Juni lahir dan ternyata sejauh ini dia bisa membesarkan Juni tanpa pendamping, tanpa seorang pria yang biasa di sebut suami bersamanya.

Dan Namira selalu berusaha membuat Juni bahagia, meski dia tak punya seseorang yang bisa dia panggil Ayah, bagaimana tidak bahkan ayahnya tak tahu akan keberadaannya.

Namira selalu berusaha mendahulukan Juni dan mengesampingkan yang lainnya demi putra semata wayangnya.

Demi Juni, Namira rela melakukan apapun..

"Kamu sudah makan Nak?" Farida datang dari arah dapur dengan secangkir teh untuk Namira.

"Sudah bu, tadi di traktir sama bos aku.." Namira menyesap teh buatan ibunya.

"Bosmu yang pelit itu?" Farida bertanya bingung pasalnya Namira sering bercerita jika bosnya sangat pelit di kantor, bahkan untuk membeli minuman jika sedang rapat di luar kantor.

Namira terkekeh "Mungkin hari ini pengecualian, karena dia traktir kami di restoran mewah.."

"Dalam rangka apa?"

"Perpisahan, dia sudah tidak menjabat sebagai direktur perusahaan lagi, pemilik perusahaan berganti."

"Terus kamu ganti atasan?"

"Ya, katanya dia akan datang senin besok dan mulai memimpin, dan dia juga sekaligus pemilik perusahaan yang baru sekarang. Ibu ingat aku pernah bilang kalau perusahaan hampir bangkrut itu lah mungkin pemiliknya memilih menjualnya."

"Tapi bukannya perusahaan hampir bangkrut, kok di beli.."

Namira mengedikkan bahu "Aku gak peduli sih bu, yang penting aku dan yang lainnya gak di pecat. Ya meskipun kita gak tahu bisa bertahan atau tidak dengan bos baru, karena tentu saja kita harus kembali beradaptasi dengan peraturan dan cara kerja yang baru."

Sejak melahirkan Juni, Namira bekerja di sebuah perusahaan sebagai seorang sekertaris, jika di ingat lagi sejak kehadiran Juni, Tuhan selalu memberinya kemudahan hingga tak pernah merasa kesulitan dalam hal ekonomi, dan Namira tak pernah berhenti bersyukur.

Pekerjaan yang di dapat dengan mudah, juga dia bisa memiliki sebuah rumah sederhana, ya meskipun di beli dengan jalur kredit dan sudah berjalan satu tahun, sebelumnya Namira tinggal di rumah Farida sang ibu hingga satu tahun yang lalu Namira memboyong Juni beserta Farida sang ibu ke rumah barunya.

Dan Farida memutuskan menyewakan rumahnya untuk tabungannya itupun berkat usulan Namira.

Farida akan mengurus Juni saat Namira bekerja dan dia tak merasa lelah meski usianya sudah tak muda lagi.

Namira bahkan sempat menyewa seseorang untuk menjadi baby sitter untuk Juni, namun Farida menolak dan meminta Namira untuk memberhentikannya selain dengan alasan menghemat juga karena Farida masih mampu untuk membantu Namira menjaga Juni.

Dan seperti katanya saat bermain dengan Juni, Farida merasa muda lagi.

"Ya, udah istirahat gih, Ibu pasti capek, jagain Juni seharian" Farida mengangguk.

"Kamu juga, jangan kerja terus besok kan minggu, kamu masih bisa nyucinya besok aja.."

Namira terkekeh, Ibunya tahu kebiasaan Namira bekerja di malam hari "Ya Bu."

Namun kenyataannya Namira memilih berkutat dengan pekerjaannya , mencuci pakaian yang tak sempat dia cuci karena sibuk bekerja agar besok dia bisa menghabiskan waktu bermain bersama Juni seharian.

..

...

Like..

Komen..

Vote...

1
Bintang Gatimurni
Meskipun jalan ceritanya maju mundur, tetap nyaman dibaca. Novel ini seperti pohon bonsai, hehe .., jadi yaa kayaknya paparan yang kurang penting langsung dipangkas, simple, rapi. Alurnya terkesan lambat untuk yang gak sabaran bacanya, padahal ini sudah ringkas, tinggal nunggu jreng jreng .... Ok, aku suka gaya mu, Thor. semoga sukses. /Good/
Ceu Nah: terimakasih
total 1 replies
sutiasih kasih
km dan mm mu sm mario.... sama sablengnya.... g jelas
sutiasih kasih
lha klo vano bukan amkmu.... knapa tetap prioritasmu saat km tau juni abk kndungmu mario....
sungguh km mmbagongkn...
sutiasih kasih
klo km mncintai dan tak bisa melupakan namira hingga saat ini.... kenapa km ceraikan dia.... dan 3 bln km mnikahi wanita lain....
g masuk akal bgt km mario....
bakal nyesel km mario... klo tau setelah namira km ceraikan.... trnyata dia mngandung ankmu....
sutiasih kasih
aduehhhhh baru baca awalan... udah bikin nyesek n mngandung bnyak bawang..../Sob/
Agustin Indah Setiyaningsih
kok makin nyesek sih,rasanya.
Erna M Jen
dasar lelaki egois kalau masih cinta mengapa diceraikan...
Erna M Jen
cerita yang mengharukan ...
Bilal Hanif
semangat thor,AQ suka novelnya beda dari yg lain surprise banget bacanya bikin greget,gemes,terharu,campur aduk pokoknya. .sukses selalu
Rismawati Damhoeri
aku terkejuuut....
Rismawati Damhoeri
telmi sih...
Rismawati Damhoeri
4 tahuun...
Khairul Azam
astaga kenapa penulis bisa menulis cerita seperti ini, ada kq ada orang seperti namira udah cerai masih mau disetubuhi
Supriyatijunaidi Wicaksono
Luar biasa
Yani Mulyani
Biasa
Yani Mulyani
Kecewa
Surati
bagus ceritanya 👍🙏🏻
Ran Aulia
terima kasih kak, ceritanya bagus 🥰🥰🥰🥰
Yeni Wahyu Widiasih
Luar biasa
3sna
nah kan ada diposisi maknya mario kn namira
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!