Om Itu ..., wajahnya sangat mirip dengan Ayah, tapi ... Nama ayah kan Bimo, Sementara Om ini Bima. Ahhh Aku jadi bingung, Tapi Aku yakin dia Ayah ku,...!!
Season dua..
Menceritakan Calista mantan pacar Bima, mendapatkan hati Reyhan, pria yang pernah menyukai Nayna istri Bima.
"Ayah, ayo pulang ke rumah bareng Cilla, sama Bunda!!'' Pinta seorang anak kecil pada paman nya sendiri.
Sontak hal ini mengejutkan Bima, selaku paman Cilla..
"Cilla, dia paman mu. Bukan Ayah nak." ungkap sang Nenek.
"Tidak dia kan Ayah ku, Nenek....!!"
"Cilla, ayah kita telah meninggal.!" sahut Cillo kakak Cilla kembarannya.
Apakah keinginan Cilla untuk memiliki dan hidup bersama dengan Bima bisa terlaksana,,?
Sedangkan Bima telah memiliki kekasih, dan juga tak mungkin mereka bersama sementara Bima tak mencintai Nayna. Bunda Cilla dan Cillo.
Misi Cilla mendapatkan hati paman Bimo yang dianggap Ayahnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aaswidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keputusan Nayna
Dengan tergopoh-gopoh Seorang wanita baya menemui ruangan dimana kini Nayna berada.
ceklekkkkkkk pintu terbuka, dan masuk lah Mama mertua Nayna.
''Bim bagaimana dengan Nayna Nak, apa kata dokter ?'' tanya Mama langsung
''Dia baik-baik saja kok Ma, gak usah terlalu di cemaskan, juga Mbak batu saja melahirkan.'' jawab Bima yang membawa dan menunggu hingga proses persalinan tadi.
''Ohhh benarkah ?'' Mama shock tapi dia bahagia
''Iya dan anaknya kembar.'' Jawab Bima
''Kembar, sama kaya kalian ?'' Mama semakin terkejut
''Hmm cuma anaknya perempuan dan laki-laki.'' jelas nya Bima.
''Ohh syukurlah, Mama sangat senang tapi ... '' Mama jadi sedih
''Kenapa Ma?''
'Ya Mama sedih Bima, karena di hari pertama mereka hadir ke dunia, malah mereka di tinggalkan oleh ayahnya. Itu membuat Mama sedih Bima.. hikss'' Mama menangis lagi beliau teringat anaknya yang beberapa jam lalu meninggalkan mereka semua.
''Ma, sudahlah ikhlaskan Mas Bimo, Mama harus tenang ini demi Mbak sama cucu Mama.'' Bima mengusap pundak Mama nya untuk menguatkan.
Mama pun mengangguk ia coba tegar demi Cucu dan menantu .
.**
Hari ini Nayna dan juga si kembar sudah di perbolehkan untuk pulang ke rumah oleh dokter yang semalam menangani.
''Nay, yang sabar ya..'' saudara Mama memeluk Nayna untuk menguatkan.
''Iya Nay, kamu yang sabar . insyaallah Bimo sudah tenang di sana.'' tambah saudara yang lain
''Jadi ini semua benar? mass Bimo sudah meninggalkan aku ?'' tanyanya dengan masih ragu dan tak percaya.
''Iya Nay, kau yang ikhlas..'' Jawab paman menepuk pelan pundak Nayna.
''Tapi bagaimana dengan kedua anakku, dia tidak akan memiliki ayah bahkan mereka tak bisa melihat wajah ayahnya.'' ucap Nayna begitu pilu terdengar semua orang di rumah ini.
''Sabar Nay, yakinlah akan ada yang terbaik untuk semua ini. Untuk anak mu juga.'' nasehat bibi Bimo
Nayna hanya diam dia masih tak bisa berpikir dengan jernih..
**
Dua tahun setengah, kemudian..
Waktu mencekam itu pun sudah berlalu..
Tapi hari ini Nayna menyadari sesuatu, sepertinya dia sudah tidak pantas untuk tinggal lagi di rumah ini, rumah yang memberikan kesan kehangatan indah juga kesedihan saat ia mengingat tentang Bimo juga saat terakhir Bimo meninggalkan nya.
Di tambah Nayna ini bukan mahramnya Bima, tidak baik bila dia tinggal satu atap dengan yang bukan mahram nya.
Di tambah Nayna sudah lelah mendengar orang-orang menyebutnya benalu karena hidup menumpang di rumah Mama Ayyu dengan memakan uang nya Bima si adik ipar.
''Hei lihat itu si janda, enak banget ya hidupnya cuma numpang di rumah mantan mertua nya.'' ucap Tetangga Mama Ayyu mertua Nayna.
''Iya benar, tuh lihat dia juga enak-enakan hidup di rumah mewah itu tanpa melakukan apapun katanya, sangat benalu.'' tambah ibu yang lain, kebetulan saat ini Nayna tengah membawa Cilla keluar dengan sepeda nya, Cilla merengek terus dari tadi jadi Nayna mengajaknya main ke luar namun nyatanya hal yang menyakitkan Nayna dengar dari ibu-ibu tetangga Mama Ayyu,
Ibu ibu itu sedang duduk di warung dan menggosip sana sini, bahkan Nayna yang tak pernah mengusik mereka pun juga ikut jadi sasaran.
''Permisi Bu..'' Nayna segera pergi dari hadapan mereka semua.
''Heh Nayna, kamu tidak merasa hidup numpang ya? kamu tuh makan dari hasil kerja si Bima, anak anaknmu juga mereka yang urus. Apa kamu gak mau kerja Nayna? atau kamu pergi saja dari rumah Bu Ayyu.'' ucapan ibu itu sangat menyakiti Nayna.
''Bu, maaf sebelumnya saya merasa tak ada salah ataupun mengganggu hidup ibu-ibu semua, sebenarnya saya juga tidak mau hidup menumpang tapi , anak saya masih pada kecil masih membutuhkan saya.'' Nayna akhirnya membela diri nya karena ini sudah keterlaluan sudah serring ibu-ibu itu mengatai Nayna.
Nayna pun buru-buru pergi dari sana .
Saat sampai di rumah Nayna akan berbicara dan meminta ijin pada Mama Ayyu untuk pergi ke kontrakan dan akan meninggalkan rumah ini.
''Semoga Mama Ayyu mengijinkan ku untuk pergi dari rumah ini.'' ucapnya bermonolog.