NovelToon NovelToon
Perjodohan Gadis SMA Dengan Abdi Negara

Perjodohan Gadis SMA Dengan Abdi Negara

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / CEO / Beda Usia / Tamat
Popularitas:4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mauly

Follow Instagram: maulyy_05

karena sering dapat peringkat satu di sekolah membuat Mesya Fiola Hervandez membenci Luziana Afriani. Sosok gadis berhijab dengan sifatnya periang.

Hingga suatu ketika Luziana di jodohkan dengan kakaknya Meysa Bernama Reynaldi dirgantara Hervandez, yang berkerja sebagai tentara Berpangkat jenderal.

Perjodohan Luziana dengan Reynaldy. Membuat Meysa tidak menyetujui kakak tercintanya harus menikah dengan musuhnya. Namun apa boleh buat, ia tidak bisa membatalkan perjodohan kakak nya. Karena orang tua Luziana dengan Meysa dulu teman akrab mereka ingin sekali anak mereka dijodohkan.

Di balik itu semua Renaldi Dirgantara Hervandez, harus pergi menjalankan misi. Ia berjanji pada dirinya sendiri tidak akan pernah menyentuh istrinya Luziana Afriani. Karena ia tahu itu hanya akal-akalan orang tuanya agar dia tidak ikut pergi menjalankan misi sebagai tentara dan akan mungkin mengakhiri Status nya menjadi seorang tentara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mauly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulang.

Terlihat beberapa pasukan tentara berbaris rapi dengan baju tentara berbalut di badan mereka. Di depan pasukan tentara ada dua orang dengan badan tegap dan kekar menghadap para pasukannya.

"Hormat senjata." Suara begitu lantang terdengar di alam terbuka. Para pasukan itu sekarang, berada di hutan. Berapa lamanya mereka hanya menghabiskan waktu hanya di hutan untuk berlatih atau melakukan tugas lainnya.

Dor...

Dor...

Dor..

Suara tembakan terdengar begitu memekakkan telinga. Tentara menembakan senjata itu ke atas langit. Setelah melakukan itu salah satu di antara dua orang di hadapan tentara mempersilahkan yang di sampingnya untuk berbicara.

"Di hari ini juga, adalah malam terakhir kita berada tempat ini. Dan waktu istirahat kita hanya sampai enam bulan. Setelah enam bulan kita akan kembali berkumpul lagi. Dengan menjalankan misi tugas kita sebagai abdi negara." Suara berat lelaki tampan itu dengan badan kekar dan tubuh nya tegap menghadap para pasukan nya. Di atas bahu lelaki tubuh tegap dan kekar itu tergambar empat bintang. Maknanya ia berpangkat jenderal.

"Siap Jenderal." Balas seluruh pasukan dengan kompak.

"Hanya itu saya ingin sampai kan. Saya harap kalian mempergunakan waktu libur enam bulan sebaik mungkin. Dan tidak ada yang bikin menghambat kalian kembali berkumpul disini. Dah itu saja ia sampai kan"

"Terimakasih jenderal."

Jenderal bintang empat itu bernama Renaldy dirgantara Hervandez. Yang di sampingnya letnan jenderal tiga bintang bernama Arya.

"Udah kalian bubar sana. Sekalian siap-siap untuk besok pulang rumah masing masing."

******

Malam yang terasa dingin di hutan, menerpa kulit seorang yang duduk di depan api unggun. Menatap bintang yang berkelap-kelip.

"Jenderal pas pulang dari ini ngapain." Tanya Arya yang duduk bersebelahan dengan Renaldy.

"Gausah panggil jenderal panggil aja Renaldy" Balas lelaki itu yang kurang suka waktu istirahat begini di panggil pakai embel-embel jenderal.

Arya yang di sampingnya terkekeh pelan menatap Jenderal nya. Sekaligus teman selama ia menjadi tentara.

"Oke." Balas nya sambil mengangguk kepalanya. "Kamu Renaldy pas pulang ini dari sini ngapain." Ucapnya melempar pertanyaan yang sama lagi.

Menghela nafas panjang. "Ntah saya kurang tau" Balas Renaldy dengan pandangan lurus ke depan.

"Pas pulang ini lo ada niat nikah." Pertanyaan yang di lontarkan nya. Membuat beberapa orang duduk di antara mereka ikut menyimak Perbicangan mereka.

Renaldy mengerutkan dahinya heran.

"Umur kamu kan dah matang. Seharusnya dah boleh nikah kan" Jelas Arya yang melihat Renaldy, bingung atas penuturan nya. Bukan sudah boleh nikah, tapi memang seharusnya sudah menikah.

"Kapan Jenderal mau nikah. Undang-undang kita kita dong" Seloroh salah satu seseorang yang duduk diantara mereka.

"Saya belum ada niat menikah. Apalagi berkeluarga." Balas Renaldy dengan penuh penekanan. Padahal umurnya sudah cukup terbilang sudah matang. Tapi dirinya tetap saja tidak ada niatan menikah apa lagi berkeluarga. Ia suka dengan status single bukan suka. Tapi lebih ingin fokus dengan dunia tentara nya dan seorang jenderal.

"Kenapa, Kamu takut di selingkuhi kah" Tanya Arya. Kerja sebagai tentara pastinya akan pergi di luar daerah atau negara. Apalagi di antara mereka juga pernah mengalami seperti itu sendiri tentang perselingkuhan.

"Enggak." Sahut datar Renaldy. Buat apa dirinya takut selingkuhi. Menikah aja dirinya gak mau. Yang ada pasti nya cewek itu akan menyesal pernah selingkuhi lelaki seperti nya. Sebab, cowok tu sudah tampan kaya raya lagi.

"Terus kau gak mau nikah nikah gitu" Ntah kenapa para tentara ini sangat kepo dengan kehidupan jendral ini. Padahal banyak rata-rata dari mereka sudah menikah atau sudah punya tunangan. Sedangkan cowok itu boro-boro nikah. Dekat sama cewek aja gak pernah kecuali dengan keluarga nya.

"Aku gak ingin ada yang menghambat misi kita" Misi kali pastinya akan lebih berat. Tapi sebelumnya para tentara itu juga sudah pernah melakukan misi berat. Namun sekarang berbeda, Ia tidak ingin aja ada menghalangi misi sebagai jenderal ini. Cukup orang tuanya aja yang menghalanginya misinya.

Selain tidak ingin menghalangi misinya. Dia, juga tidak ingin pas gugur di daerah perang istrinya itu nantik jadi janda, dan terlebih lagi mengandung darah nya daging nya. Sementara waktu mereka habiskan sampai enam bulan bersama istrinya jika ia menikah. Renaldy gak sanggup memikirkan hal itu terjadi di pernikahan nya nantik.

Mereka mengangguk paham. Malam pun semakin larut mereka pun tertidur di dalam tenda. Karena mereka besok akan pulang menuju rumah masing masing. Dan berkumpul bersama keluarga yang sudah beberapa tahun. Para tentara itu tidak pernah berkumpul bareng bersama keluarga seperti ayah dan ibu atau istri dan anak anak mereka.

*****

Angin berhembus kencang berapa helaian rambutnya berterbangan mengikuti arah angin. Lelaki berdiri tegap dan wajahnya terlihat, sungguh sangat tampan rahang yang kokoh. Tubuhnya tegap dan kekar. Ia menatap sekitar. Sudah beberapa tahun ia meninggalkan tempat kelahiran nya. Dirinya sungguh sangat merindukan tempat kelahiran nya ini. Apalagi tempat ia pijak ini. Di mana dirinya berpisah sama orang tuanya hanya untuk menempuh latihan sebagai tentara.

Lelaki itu adalah Renaldy. Kini ia sudah sampai di kota A tempat kelahirannya dan tempat tinggal orang tuanya berada termasuk dirinya. Sebuah mobil berhenti tempat di depan Renaldy. Cowok tu pun membuka pintunya dan masuk ke dalam mobil tersebut. Cowok itu pun memberi tahu sebuah alamat yang mana harus dia antar kan diri nya.

Mobil berlaju sedang membelah jalan yang cukup padat. Beberapa jam mobil itu melaju. Ia pun sampai di sebuah mansion yang begitu mewah. Banyak pepohonan rindang sekitarnya dan juga ada bunga begitu indah. Bahkan halaman mansion itu sangat luas. Di depan mansion berjarak beberapa meter ditengah nya ada air mancur.

Penjaga satpam mansion itu melihat sosok lelaki tubuh tegap di luar pagar. Satpam itu mencoba-coba mengingat sesuatu karena wajah nya tidak terlihat asing.

"Den, Renaldy." Ada yang memanggil namanya padangan cowok itu langsung di mana suara itu berada. Pak satpam bernama Tio langsung membuka pintu pagar dan mempersilahkan anak tuanya masuk.

"Den apa kabar." Tanya pak Tio kepada Renaldy yang berada di hadapannya. Renaldy menyalami terlebih dahulu pak Tio lelaki paruh baya yang sudah beberapa tahun berkerja jadi satpam di rumahnya.

"Saya baik pak. Gimana keadaan pak Tio." Pak Tio sedikit menjadi kaget melihat anak tuanya itu masih mengingat namanya. Sedangkan dirinya aja hampir aja melupakan anak tuanya itu. Maklum pak tio sudah berkepala empat. Terlebih lagi Renaldy sudah beberapa tahun gak pernah pulang.

"Saya baik Den." Jawab pak Tio dengan ramah.

"Mommy sama papi ada." Tanya Renaldy penasaran apakah orang tuanya ada di rumah atau tidak.

"Ada Den. Den Renaldy masuk aja. Pasti tuan sama nyonya sudah sangat ingin bertemu Den." Ujar pak Tio. Renaldy pun berpamitan dengan pak Tio sebelum pergi masuk kedalam mansion.

"Papi apa Al, sudah meninggal dalam perang." Tanya Liona pada suaminya yang berada duduk di sofa tunggal.

"Heih. Mommy ngomong jangan nya begitu. Gak mungkin Al sudah meninggal. Jangan pikir yang enggak enggak mommy." Balas suami nya bernama Devan yang tidak suka atas penuturan istrinya.

"Mommy bukannya ngomong yang enggak enggak. Lihat Al sekarang gak pernah pulang pulang. Semenjak pergi berlatih jadi tentara itu. Sekedar kasih kabar pun enggak." Ujar Liona dengan raut wajah terlihat sedih. Devan pun juga merasa khawatir kepada putra sulung nya. Namun ia tetap berpikir positif tentang putranya itu. Bahwa putranya itu akan baik baik aja.

"Doain aja mommy. Kalau Al di sana baik baik aja. Dan moga aja Al cepat pulang dan berkumpul bareng kita lagi" Ucap Devan seraya menggapai tangan istrinya. Liona pun mengangguk paham sebagai jawaban.

"Assalamualaikum".

Mendengar suara yang begitu mereka kenali dan sangat sangat mereka rindukan. Dua pasangan paruh baya langsung berdiri dan menghadap di mana suara itu berada. Belum apa apa Air matanya langsung jatuh.

"Al." Pekik Liona melihat putranya. Betapa dirinya hancur mengetahui putra nya ingin menjadi tentara dan ingin meninggalkan dirinya. Namun itu sudah kemauan putranya sejak dulu. Berat hati liona mendukung keputusan putranya itu. Setelah cowok itu pergi berlatih. Putranya tidak pernah kasih kabar sudah sampai sana. Bahkan gak pernah pulang-pulang. Sekarang orang yang sangat ia rindukan berada di hadapannya.

Renaldy berjalan mendekati mommy nya yang sudah melahirkan nya ke dunia dan membesarkan dirinya dengan penuh kasih sayang. Dirinya juga sama hal dengan liona. Ia sangat rindu sosok orang yang telah melahirkan nya ke dunia dan orang yang juga orang telah menafkahi nya. Ia adalah mommy liona dan papi Devan. Mereka saling berpelukan melepaskan kerinduan dan kekhawatiran yang ada di hati mereka.

"Kamu kenapa gak pernah pulang." Ucap Liona dengan buliran air mata membasahi pipi nya setelah melepaskan pelukan putranya yang cukup lama mereka berpelukan.

"Al berlatih jadi tentara mommy. Sekaligus udah di angkat jadi tentara di sana dah lama, sekalian kerja juga terus, di sana makanya Al gak pernah pulang pulang." Ujar Renaldy seraya menghapuskan air mata ibu mengunakan jari jempol.

"Terus kenapa gak kasih kabar. Kamu gak tau mommy khawatir di sini dengan keadaan kamu." Ucapnya dengan iringan tangisan.

"Maafin Al." Balas Renaldy dengan rasa bersalah. Ia tidak tau kalau orang tuanya bakal sampai khawatir begini dengan nya.

"Udah sayang jangan sedih lagi. Sekarang Al sudah ada disini. Seharusnya kamu tu bahagia kalau Al itu udah balik" Ucap Papi Devan yang seharusnya menjadi kebahagiaan kini menjadi perdebatan tentang putra nya gak pulang pulang.

Mommy Liona pun menghapus air mata nya. Dan menatap putranya yang begitu tinggi darinya sampai ia harus mendongak melihat putranya itu.

Renaldy Pun berpelukan dengan papinya."Selamat ya Al! Apa yang kamu inginkan. Sejak dulu, sekarang sudah tercapai" Ucap Papi Devan setelah melepaskan pelukan putranya.

"Makasih papi" Balas Renaldy dengan tersenyum tipis.

"Sayang tau. Kalau Al pangkat nya jadi apa?" Tanya Devan. Melihat gambar bintang di atas bahu baju tentara putranya.

"Tentara." Sahut Liona bingung atas pertanyaan suaminya.

"Bukan sayang pangkatnya loh." Ucap Devan yang melihat istrinya tidak mengerti apa ia tanyakan.

"Gak tau. Emang pangkat apa." Ucap liona melontarkan pertanyaan kepada suaminya.

"Pangkat apa Al" Tanya Devan. Dirinya tidak ingin mengasih tahu langsung kepada istrinya, yang ia ingin adalah biar Renaldy memberi tahu pangkatnya sendiri pada mommynya.

"Jenderal mom" Sahut nya.

"Apa jenderal" Pekik kaget Liona. Sampai teriakan itu melenggar satu rumah. Renaldy mengangguk mengiyakan apa mommy nya bilang.

"Anak kita jadi jenderal papi." Teriak penuh kebahagiaan istrinya.

"Iya sayang papi tau. Gausah teriak teriak gitu ah. Malu di dengar tetangga sebelah." Ucap Devan sambil merasa risih. Karena teriakan istrinya.

"Gpp. Papi, namanya juga senang orang tua kalau anak nya jadi jenderal." Kata Renaldy yang gak terima atas perkataan atas papinya.

"Dengar tu papi. Al aja bilang gpp." Ucap Liona dengan nada mengejek.

"Iya iya seterah kalian ah." Ucap Devan yang tidak mau berdebat. Biarkan istrinya bersenang-senang atas keberhasilan putra nya, menjadi tentara. Dan tidak nanggung nanggung jadi jenderal.

"Malam ini mommy mau undang-undang orang orang. Buat acara atas keberhasilan kamu." Renaldy mengangguk sebagai jawaban. Biarkanlah apa yang dilakukan mommy, asalkan mommy nya itu bahagia

"Mommy Meysa mana?" Yang dari tadi tidak melihat keberadaan adik kesayangannya itu. Biasanya adiknya itu langsung menemui dirinya. Seperti waktu pas sebelum jadi tentara. Kalau dirinya pulang, pasti ada adiknya menyambut kehadirannya. Namun sekarang ia tidak melihat sedikit pun, batang hidung adiknya kemana kah adiknya itu.

...----------------...

BERI DUKUNGAN NYA

LIKE

VOTE

DAN KOMEN AGAR AUTHOR SEMANGAT MELANJUTKAN KARYA NYA.

1
Safitri Indrati
ceritanya loncat2
Shofiatul Marwah
nggak di lanjut kah thor?
elpira tarigan
apakah ada kelanjutannya
Anggun
semangat kak, aku tau nulis novel gak gampang jadikan hinaan/julitan sebagai motivasi untuk berkembang menjadi lebih baik
Irna Herawati
gak jelas gak ada ujungnya
Tiara
gak ada lanjutannya ya kak thor?
Ig: maulyy_05 🖤: ada mbak😊🙏
total 1 replies
Nunik Berlianti
hadehh endingnya gak enak banget ya
ida martinah
ini knp....sampai hampir 200 bab..critanya mbulet gini2 aja...knp si Lusi ga pergi aja..knp tetap bertahan.....aq aja capek...gini2 aja ga ada perubahan....
Rishna Menssak
hhmmm...egois laki nya
Melia Gusnetty
ending nya menjijai kn...😡😡👎👎
Melia Gusnetty
dh sekian purnama cerita nya gituuu aja..sll tersakiti..nth kpn bahagia nya...mending pisah aja luziana..punya laki kok mau menang sendiri..yg mau d mengerti aja..sdng kn dia gk mau mengerti dgn istri....bikin gedek😡😏
Melia Gusnetty
dh sepanjang ini cerita nya...gitu2 aja..gk ada perubahan...
Melia Gusnetty
luziana kok diaaam aja tiap hr di hina...goblok/ tolol siih...punya suami juga gk ada tegas2 nya.. pengen tak garut aja tuu muka .
Melia Gusnetty
ini cerita nya gmn siihhh...entah kpn borok si meysa setan ketahuan keluarga nya atau kkk nya yg sok bela si setan itu..bikin gedek aja...gk qda enak nya..sll susah d luziana😡😡😡
Melia Gusnetty
adik ber'akhlak buruk yg menghina2 istri mu d depan mu,gk ada tegas2 nya utk menegur adik nya..malah d biar kn sj...menjijik kn km dpt laki dn adik ipar luziana.....😡
Melia Gusnetty
ngimong2 kok kau kau siihh...kesan nya kasar..apa lg sm istri sendiri...😏😏👎
Melia Gusnetty
ada apa sebenar nya dgn meysong ini...menjijai kn skl sifat nya...pengen tak tonjok...👊👊
ini si ray lg...coba buka hati mu sedikit utk istri mu...sibuk nak mikir tugas dn hamidun aja...😡
Melia Gusnetty
ank orang keyong...otak O👎👎
suami nya juga..gk bs tegas..dgn akhlak minus adek nya...terlalu d manja siih...😡
cb kau selidiki gmn adek mu d sekolah ..jgn terlalu percaya omongan busuk adek mu itu...😏😏😏
Melia Gusnetty
maaf thor..tlng kata2 nya d perbaiki lg..biar gk pusing baca nya🙏
Tria Hartanto
kasihan luzyana punya suami ngga ada pengertiannya sama sekali malah bawa penjahat masuk kerumahnya ngga mikir sudah berulang kali kejadian tp renaldi selalu membela keluarganya

lebih baik luziyana kepas dr suaminya dr pada hidup menderita
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!