NovelToon NovelToon
Pesona Cinta Kakak Sahabatku

Pesona Cinta Kakak Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pernikahan Kilat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:206.9k
Nilai: 5
Nama Author: Alfiana

“Kalo kamu bersedia menikah dengan saya, maka jangan coba-coba untuk bermain-main, Kintan.”

“Nama saya Tania, Mas.”

“Kintan panggilan sayang saya buat kamu.”

Kintania merencanakan pernikahan dari 3 bulan lalu bersama sang kekasih, namun apesnya malah di selingkuhin sebulan sebelum pernikahannya.

Nangis? sudah pasti. Tapi galau? oh tidak, dia menerima usulan keluarganya untuk menikahi pria matang yang merupakan kakak dari sahabat baiknya.

“Tunggu! ini beneran gue mau digeledah nanti malam. Mama nggak mau!!!!!”

Pernikahan yang direncanakan hanya dalam 2 minggu, dan tanpa cinta apakah bisa berjalan dengan lancar? dan apakah cinta akan tumbuh atau sudah tumbuh diam-diam diantara mereka, tapi gengsi mau bilang?

Update setiap hari jam 10 malam
follow ig : Alfianaaa05_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia

Tangan itu mengepal dengan erat begitu menyaksikan seorang gadis yang terduduk dengan tangis tersedu-sedu. Di sebelah gadis itu, tampak meliriknya dengan tatapan yang juga menyakitkan, melihat sahabatnya yang dikhianati.

Kahfi hanya bisa diam, duduk di mobilnya. Dia ingin berlari, memeluk tubuh kecil gadis itu, namun dia sadar bahwa ini semua masih perlu proses.

“Ajak Kintan pergi, Na.” Ucap Kahfi melalui telepon yang tersambung dengan adiknya.

Kahfi masih terus menatap Tania, gadis yang hanya bisa menangis tanpa berniat untuk melabrak tunangan brengsekknya itu. Dan saat tubuh kedua gadis itu sudah tak terlihat, Kahfi keluar dari mobilnya.

Pria itu melangkahkan kakinya, mendekati mobil dimana ada dua orang yang masih asik dengan kegiatannya.

Sopan santun menurut Kahfi tidak perlu, ia langsung menggedor kaca mobil tersebut, mengundang rasa kaget dari dua manusia di dalam yang nafasnya bahkan masih terengah-engah.

Kaca mobil turun, menampilkan wajah pria dengan sisa noda lipstik di sudut bibirnya.

“Mau apa lo?” tanya Bobby dengan nada tidak suka.

“Keluar.” Kahfi menyahut dengan santai.

“Lo siap nyuruh gue keluar, hah!” Nada bicara Bobby kian meninggi, membuat Kahfi makin emosi.

Pintu mobil yang kebetulan tidak dikunci itu langsung dibuka Kahfi tanpa kata, membuat tubuh yang sedang menyender langsung jatuh begitu saja.

“Pak Bobby!” Wanita dengan pakaian minim itu keluar dari mobil, dan langsung menolong Bobby.

Kahfi menatap mereka berdua, kemudian berdecak jijik.

“Sama-sama nggak tau malu.” Cibir Kahfi.

“Lo siapa sih hah, beraninya lo hina gue.” Bobby marah, sambil dibantu berdiri oleh Adel.

“Tania perempuan baik-baik, dia nggak harusnya dapet jodoh tukang selingkuh kayak lo.” Ucap Kahfi dengan tenang.

Wajah Bobby dan Adel seketika pucat mendengar nama ‘Tania’ disebutkan.

“Dari mana lo kenal Tania?” tanya Bobby.

“Nggak penting gue kasih tau, yang jelas dia nggak akan pernah nikah sama lo.” Kata Kahfu penuh penekanan.

Tangan Kahfi mengepal, ingin menghajar pria di depannya namun tidak bisa karena banyak cctv disana.

Kahfi ingin pergi,  namun kerah kemejanya di cengkram. “Lo siapa?” Cecar Bobby.

“Siapa kek, kepo amat lo.” Jawab Kahfi, kemudian menghempaskan tangan pria itu kasar.

“Tania cinta sama gue, dia pasti bakal tetep terima gue. Apalagi lo siapa, dia aja belum tentu percaya sama omongan lo.” Ucap Bobby tiba-tiba.

Kahfi membalik badan. “Sok tau, siapa juga yang mau kasih tau Tania tentang kelakuan busuk lo, orang dia udah tau sendiri kok.” Balas Kahfi, beserta senyuman meremehkan.

“Lo siapa sih!!” Bobby berteriak frustasi.

“Saingan lo.” Balas Kahfi, kemudian masuk ke dalam mobilnya dan pergi.

Kahfi menghela nafas, dia bersyukur karena tidak kepancing untuk memukul wajah Bobby, karena jika sudah main pukul-pukulan, dia tidak yakin Bobby masih bisa bernafas karena pukulannya.

“Terus apalagi?” Tania masih kepo, kembali bergerak di pangkuan suaminya.

Kahfi memicingkan matanya. “Kamu kok jadi kepo banget sih?” Kahfi balik bertanya.

“Ya jelas, kan ceritanya menyangkut aku sendiri.” Jawab wanita itu.

Kahfi menggeleng. “Udah, segitu doang. Kan abis diselingkuhin, Raina nyuruh kamu kenalan sama aku, itu aku juga yang minta.” Ujar Kahfi.

“Terus akhirnya bisa deh aku nikahin dan bisa aku pangku juga kayak sekarang.” Tambah pria itu, sembari merengkuh pinggang istrinya.

Tania mencibir, matanya melirik sang suami tidak puas.

“Oh iya! kamu yang mana waktu aku kecebur di got?” tanya Tania, teringat akan rasa penasarannya.

“Yang ada di mobil.” Jawab Kahfi singkat.

Tania mengerutkan keningnya, berusaha mengingat kejadian itu dan iya memang benar disana ada mobil yang terparkir.

“Jahat, nggak nolongin.” Kata Tania dengan manja.

“Ngapain ditolongin, orang kamu sendiri aja ketawa kok bukan nangis. Kalo nangis, baru aku tolong.” Balas Kahfi.

“Kenapa?” Tania bertanya lagi, kali ini dia menatap suaminya dalam.

Kahfi tersenyum tipis. “Karena aku nggak suka lihat kamu nangis, sebaliknya aku malah suka lihat kamu ketawa.” Jawab Kahfi.

“Hmm bohong! buktinya waktu aku nangis di hotel, kamu diem aja kan? nggak nolongin aku, minimal peluk gitu.” Timpal Tania.

“Kamu jelek kalo nangis, aku nggak suka sama cewek jelek.” Kata Kahfi bergurau, membuat mata Tania melotot.

“Bercanda, Sayang … kan waktu itu udah ada Raina, jadi masih mending lah.” Buru-buru pria itu klarifikasi, sebelum istrinya benar-benar murka.

Kahfi menarik tubuh kecil itu ke dalam pelukannya, bahkan tangan pria itu sudah turun mengusap paha istrinya yang terlihat karena bajunya tersingkap.

“Eh tapi!” Tania bicara tiba-tiba, bahkan Kahfi sampai kaget.

“Kamu bilang kan empat tahun ya, tapi yang kamu ceritain tadi baru tiga tahun. Satu tahun lagi mana?” tanya Tania.

Kahfi mendekatkan wajahnya ke wajah istrinya, kemudian mengecup bibir wanita itu dengan gerakan cepat.

“Rahasia … satu tahun itu nggak ada yang tahu, cuma aku yang boleh tahu.” Kata Kahfi, diakhiri dengan tawa.

Tania ikut tertawa, namun tawa yang dibuat-buat.

“Kalo gitu jangan minta ‘itu’ sama aku.” Ucap Tania dengan wajah cemberut.

“Kenapa?” Kahfi bertanya tak terima.

“Rahasia …” Jawab Tania diikuti tawa lepas.

Wanita itu kemudian bangkit dari pangkuan suaminya dan berlari menuju kamar.

BALAS TANIA, JANGAN KALAH SAMA SUAMI KITA YANG MAIN RAHASIAAN

Bersambung .....................................

1
Noey Aprilia
Wasalam kl gt mh....
tp biarin aja lh...kl d pnjra jg blm tntu bkin dia tobat,jd mnding k neraka aja sklian....
secret
tamatlah sdh kau kerikil, bhkn dah dihukum segitunya pun msih gasadar bnr2 dah konslet otaknya
zahrahaifa
mati jg kan lu.... udeh salah bukannya sadar malah tambah parah
Cindy
lanjut kak
Miss Typo
akhirnya tamat sudah tuh Berlian,,, semoga gak ada lagi yg sejahat atau lebih jahat dari Berlian, biar mereka hidup tenang bahagia dan damai
iya ya Kahfi tau????
Miss Typo
Berlian yg hati dan sikapnya gak sesuai namanya kali ya
Sri Hendrayani
tau rasa km berlian mknya jng jahat2 jdi orang
Sri Hendrayani
siapa lgi itu
Nurmiati Aruan
lanjut kak othor
Noey Aprilia
mngkn s btu kali yg dtang....brrti dia kbur,atw emng udh d lpasin...
secret
jgn2 si kerikil yg datang
Cindy
lanjut kak
Ayudya
Uda mampir mak
Yuliasih
berlian kah,,,, usir fi,,, gak baik buat tania
Kasandra Kasandra
lanjut double up... udah mampir juga dcerita sebelah
Miss Typo
akhirnya kisah Rania dan Arya yeeeee
inchieungill
kasar banget bahasanya
inchieungill
bahasanya kasar bgt
Sri Hendrayani
yan dipisah toh
Mira Rista
siap thur,,,kutunggu kelanjutan nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!