Tolong " teriak seorang wanita bercadar itu ketika mulut berlapis cadar itu didekap seorang pria. setelah berhasil menutup pintu itu ia langsung melempar perempuan itu ke sofa.
Pria asing itu membuka paksa cadar perempuan yang menjadi mangsa saat ini. Ia mendekam wanita ini dengan tubuh besarnya.
pria itu mulai mencium leher wanita itu, gadis itu terus saja memberontak dengan memalingkan wajahnya. Ciuman yang sangat begitu kasar dan sangat brutal.
Ia membuka paksa baju panjang yang perempuan ini kenakan. Dan sekarang nampak perempuan ini itu sudah menampakkan tubuh polosnya tanpa busan.
Gadis itu terus saja memberontak, ia mencoba memukul dan semau cara ia lakukan tapi tidak berhasil. Tenaga pria ini lebih kuat dari dirinya.
Gadis itu terus menangis dan meminta pertolongan. tapi tidak ada sama sekali yang datang menolongnya.
" aku mohon jangan lakukan itu " ucapnya dalam tangisnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon limr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tanggung jawab
Selesai membersihkan dirinya, Aira masih mengenakan kimono mandinya. Ia kembali mengingat ke jadian malam naas itu.
Dan Setiap mengingat kejadian itu, senyum kedua orang tuanya seakan muncul bersamaan dengan kejadian itu.
Menangis memang tak ada artinya, tidak bisa mengambil semuanya seperti semula. Tapi dengan menangis bisa membuat Aira sedikit tenang.
Aira menangis dan tak lama kemudian ia pun tertidur.
***
Andre adalah asisten dari tuan brengsek. Setelah mendapatkan perintah dari tuannya ia langsung mengerjakannya.
Sekarang ia berada di ruang CCTV apartemen ini. Petugas yang menjaga sudah pasti melarangnya untuk masuk, tapi kalau uang sudah di main kan maka apa pun bisa terjadi.
Ia sudah berhasil mengerjakan apa yang di suruh olah tuan brengseknya itu. Ia keluar dari ruangan CCTV itu dan menuju kamar tuannya.
Sedangkan pria brengsek itu sudah membersihkan dirinya dan sekarang sudah rapi dengan stelan baju yang setiap hari tidak berubah.
Kemeja putih, jas hitam, kelana panjang dan sepatu pantofel itu sudah bersahabat dengan tubuhnya.
Tak lama suara pintu terbuka, siapa lagi kalau buka Andre. Ia langsung menghampiri tuannya yang sedang sarapan itu, bukan sarapan lebih tepatnya makan siang.
" Bagaimana " tanya dingin sambil memasukan makannya ke mulutnya.
" Saya sudah menemukannya tuan, wanita bersama dengan adan kemarin malam itu tinggal di kamar nomor 45 " Jelasnya panjang lebar.
Seperti biasa tuan brengsek itu akan tidak menunjukkan reaksi apa pun. Ia berhenti untuk memakan makannya dan berjalan menuju keluar.
" Ikut aku sekarang "
Asisten dari tuan brengsek itu mengikuti tuanya. Ia tahu kemana tujuan dari tuannya ini.
Berhenti di kamar yang tak jauh dari apartemennya dan berdiri di pintu apartemen dengan nomer kamar 45.
Pria bertubuh kekar itu mulai memencet bel. Tapi tidak ada sahutan dari pemilik kamar ini.
" Kamu tidak salah kan ? "
" Tidak tuan, wanita itu masuk kedalam disini"
" Apa dia tidak keluar setelah masuk kesini?"
" Tidak tuan "
Ia kembali memencet bel itu. Tak lama pemilik kamar itu pun membuka pintu. Lengkap dengan pakaian serba hitam dan cadar.
Walaupun memakai cadar akan tetapi pembengkakan yang ada di matanya tidak bisa di tutup.
" Mau apa kamu kesini" ucap Aira setelah tahu siapa yang datang. Ia tahu pria yang di depannya ini adalah pria brengsek yang mengambil harta satu satunya yang ia miliki sebagai perempuan.
Pria itu menatap wanita yang ada di depannya ini, wanita yang ia sentuh kemarin malam dalam pengaruh obat.
Andre menyadari situasi saat ini. Ia pun mencoba untuk mencairkan suasana.
" Maaf nona, bisakah kita berbicara di dalam, tidak enak di lihat orang kalau disini "
Aira menyetujui apa yang di katakan asisten dari pria brengsek ini. Setelah kedua pria itu duduk di sopa, Aira pun duduk berjarak jauh dari dua pria itu.
" Ada apa kalian kesini? " Aira bertanya yang mata kebencian.
" Saya akan bertanggung jawab atas berbuat saya" ucap Kenzo tegas .
Aira terkejut mendengar itu, bukan hanya Aira melainkan Andre pun ikut terkejut mendengar kata kata yang barusan keluar dari mulut tuannya.
" Saya melakukan ini untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan kedepannya"
" Saya tahu betul orang yang seperti kalian pasti akan malu dengan keadaan yang telah menimpa diri mu, oleh sebab itu saya mau bertanggung jawab"
Aira terdiam.
" Baik saya menerima tawaranmu. Datanglah setelah hari wisuda saya, temui kedua orang tua saya disini hari Minggu"
" Pilihan yang sangat tepat "
Setelah mengatakan itu pria brengsek itu keluar dari apartemen Aira dengan senyum tipis.
Aira sendiri tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya. Tidak ada salahnya untuk menerima tawaran dari pria brengsek itu.
Lebih baik di anggap janda tidak perawan dari pada gadis tak perawan.
Sebutan itu lebih baik di dengar dan tak akan membuat kedua orang tuanya kecewa.
bnyk musuh a
kasih ad n