Kisah perjalanan cinta seorang pengusaha muda Bima Mahadewa dengan seorang gadis yatim sederhana bernama Nelam Purnamasari.
Mereka dipertemukan karena suatu kesalahan.Di suatu malam, Bima yang di bawah pengaruh obat perangsang memperkosa Nelam. Sehingga perkosaan itu membuat Nelam hamil tanpa dia tahu siapa sosok yang telah memperkosanya sampai hamil.
Nelam sangat membenci janin yang berada dalam kandungannya karena janin itu yang telah membuat masa depannya hancur dan sosok ibu yang di cintai harus meninggal dunia karena shock melihat keadaan dirinya yang hamil tanpa suami.
Sampai bayi itu lahir dan tumbuh menjadi anak yang lucu. Namun Nelam tetap membencinya.
Sampai akhirnya hari naas pun terjadi,anaknya harus meregang nyawa karena menyelamatkannya dari kecelakaan. Tentu saja kejadian itu membuat Nelam merasa bersalah sampai harus mengalami depresi.
Bisakah Nelam sembuh dari depresinya?
Bagaimana takdir mempertemukan Bima dan Nelam?
Temui kisah seru mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma ismawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Duka Nelam
Bab 2
."Darah Daging Yang Di Benci.."
1 Minggu sudah kepergian Yusuf,.tapi Nelam masih terus mengurung dirinya di kamar..menyesali semua kesalahannya,, karena selama 6 tahun mensia-sia kan dan tidak pernah mengakui Yusuf sebagai anaknya.
Kadang dia tersenyum sendiri..tertawa..menangis dan kadang menjerit histeris sambil memanggil nama Yusuf sambil dengan memandangi foto putera nya.,iya putera yang sama sekali tidak pernah dia akui apa lagi menyayanginya padahal banyak sekali orang yang terpikat pesona Yusuf.
Keadaan Nelam yang semakin mengkhawatirkan, membuat bibi nya bingung dan sedih., dia tidak tahu bagaimana cara menyembuhkan keponakan nya ini.
.
Apa lagi jika dia teringat dengan pesan Almarhumah kakaknya agar selalu menjaga Nelam.
Para tetangga menyarankan Nelam untuk di bawa ke Rumah Sakit Jiwa karena Nelam membutuhkan perawatan khusus dan Nelam sangat membutuhkan seorang Psikiater.
Tapi sang bibi bingung..,dia tidak mempunyai biaya yang cukup untuk membawa Nelam ke Rumah Sakit Jiwa apa lagi berobat yang membutuhkan jasa seorang Psikiater.
Penghasilannya sebagai penjual sayur hanya cukup untuk biaya sehari hari mereka,sang bibi hanya mampu berdo'a untuk kesembuhan keponakannya.
Air matanya selalu mengalir di setiap do'anya.
Akhirnya sang bibi memutuskan hanya mengurung Nelam didalam kamar saja.
*****************************
Sementara itu..,
Jauh dari tempat tinggal Nelam dan bibinya....
Disebuah RS besar yang terkenal., tepatnya di ruang VIP terbaring sesosok pria tampan lengkap dengan peralatan medis di tubuhnya dalam keadaan koma..
Disampingnya ada seorang pria setengah baya yang masih terlihat tampan dengan aura yg berwibawa dan seorang wanita setengah baya yg masih cantik meskipun di usia nya yang hampir memasuki angka 50.
"...Pah...aku tidak mau terjadi apa apa dengan Bima...dia anak kita satu satu nya pah!!."Ucap wanita itu dengan terisak.
"..Iya papah tahu...mama yang sabar...Dokter Ali dokter terbaik..dia akan memberikan pengobatan yang maksimal untuk Bima..."ucap pria itu dengan menghela napas berat dan mengusap pundak istri nya.
".. Seandainya waktu itu mama tidak meminta Bima cepet cepet pulang..Bima tidak akan seperti ini..Bima tidak akan mengalami kecelakaan.!!.."wanita itu berkata sambil kembali menangis terisak Isak.
"...Sudahlah mah..jangan menyalahkan diri sendiri ini sudah takdir..."balas pria itu sambil mengecup kepala sang istri.
"Drttt..Drtt... Drtttt.."
.Tiba -tiba ponsel pria itu berbunyi..
.".. Sebentar mah..papah angkat telpon dulu."".Ucap pria itu .
Sang istri hanya mengangguk masih dengan tangisannya.
."...Hallo..ada apa ben..??."Tanya pria itu saat mengangkat ponselnya.
."..Hallo pak..saya sudah dapat informasi lengkap tentang anak yang ditabrak oleh Tn Bima seminggu yang lalu....!"Jawab pria di seberang sana yang bernama Beni..yang merupakan asisten pria tersebut.
".Oke kita ketemu sekarang ,..tunggu aku di Kafe XX , sekarang juga aku berangkat.."Jawab pria itu sambil memutuskan panggilan di ponselnya.
"...Mah...aku mau bertemu dengan Beni di Kafe XX..,"Ucap pria itu sambil mendekati sang istri.
"Mamah sebaiknya pulang dulu untuk istirahat sebentar."Ucap pria itu sambil mengelus lembut pundak istrinya.
.
".Jangan khawatir,,disini ada Dokter dan perawat yang akan menjaga Bima...nanti sore kita bisa balik lagi kesini untuk menjaga Bima..."Pria itu berkata sambil memeluk dan mencium kening istrinya.
"..Tidak mau ,,.!!Mamah ingin tetap disini menjaga Bima..!!!."ucap wanita itu masih terus menangis sambil memegangi tangan putera nya..
Pria itu menghela napas
".. Baiklah,, nanti papa akan bilang sama mang Ujang untuk membawa makanan dan semua keperluan mamah"". Jawab pria itu sambil melepaskan pelukan nya dengan pelan.
.".Papah berangkat sekarang ya?"Ucap pria itu sambil mengecup kembali kening istrinya
".Ya papah hati hati..."ucap wanita itu sambil mencium punggung tangan suaminya.
Pria itu mengusap kepala istri dan berlalu pergi keluar dari kamar perawatan puteranya.
45 menit sampailah pria itu di Kafe XX.,disana sudah terlihat asistennya yang bernama Beni sudah menunggu.
"...Selamat siang pak Antasari..".ucap Beni sambil menunduk hormat.
"...Iya siang..."ucap pria yang bernama Antasari itu sambil duduk di depan Beni...
.."..Ini pak data-data yang saya dapatkan..".Ucap Beni sambil menyerahkan berkas di amplop coklat tersebut.
Antasaripun menerimanya kemudian membuka dan membaca berkas berkas itu.
Keningnya mengerut dan menarik napasnya dalam-dalam.
."...Hmmm...nama anak itu Muhammad Yusuf...Ibunya Nelam Purnamasari...tanpa ada nama ayah yang tertera di sini,.. dan anak itu langsung meninggal ditempat..?."Ucap Antasari sambil mengusap wajahnya kasar,,,hatinya bergemuruh,, membayangkan betapa hancur hati orang tuanya,,harus menerima kenyataan jika anaknya di tabrak dan langsung meninggal ditempat.
."..Iya benar pak..".jawab Beni sambil mengangguk.
"Dan menurut informasi,, Kalau anak yang bernama Yusuf itu hasil perkosaan pak..,maka nya tidak ada nama ayahnya karena ibu anak ini juga tidak tahu siapa ayahnya."Jawab Beni lagi sambil menundukkan wajahnya.
Antasari sangat terkejut dengan penuturan Beni.
"Apa kamu yakin kebenaran informasi itu???"Tanya Antasari dengan menatap tajam Beni.
"Saya berani jamin kebenarannya pak"""Jawab Beni menyakinkan.
"Kasihan sekali nasib mereka..anak itu seandainya kejadian ini menimpa anak dan cucuku pasti aku sudah gila "Ucap Antasari mengusap wajahnya lagi dengan kasar, tiba-tiba dia merasakan sesak di dada nya.
."...Oke antar saya sekarang juga ke rumah wanita itu..."Ucap Antasari sambil merapikan berkas berkas yang di berikan Beni dan segera beranjak dari duduknya.
.".Baik pak..."Ucap Beni sambil ikut beranjak dari duduknya.
Antasari dan Beni pun pergi meninggalkan Cafe itu
Saat mereka sampai di parkiran.. Antasari meminta Beni untuk membawa mobilnya.
Antasari menyuruh supirnya untuk membawa mobil Beni langsung kekantor ,.
Mobil pun melaju membelah keramaian Ibukota.
Di dalam mobil Antasari hanya terdiam.. pikirannya melayang., membayangkan nasib malang yang menimpa anak dan ibu itu,,belum lagi dia memikirkan Bima puteranya yang masih terbaring koma dan membayangkan wajah istrinya yang terus menerus menangis.
Antasari menghela napas sambil memijit keningnya.
"Ben..kamu tahu di mana makam anak yang bernama Yusuf itu??"Tanya Antasari tiba-tiba sambil melirik Beni yang sedang menyetir.di sebelahnya.
"Tahu pak..apa bapak mau kesana dulu??"Tanya Beni.
"Ya aku ingin melihat makam Yusuf"Ucap Antasari dengan menahan sesak di dada nya.
Antasari bingung , padahal dia tidak pernah mengeluarkan anak yang bernama Yusuf, melihat wajah nya pun belum pernah.
Tapi Antasari merasakan hatinya pedih saat membayangkan bagaimana tubuh kecil Yusuf tertabrak oleh mobil Bima putera nya yang melaju kencang.
Sekuat mungkin Antasari sekuat mungkin untuk menahan air mata yang hampir saja lolos dari sudut matanya.
Beni pun mengarahkan mobilnya ke arah TPU (Tempat Pemakaman umum ).
Jantung Antasari berdetak kencang saat langkah kaki nya memasuki area pemakaman,apa lagi saat dia sudah sampai di depan makam Yusuf.
Tanah yang masih merah,,sebuah nisan dengan nama Yusuf..taburan bunga yang sudah layu Karena sudah seminggu Yusuf berada di alam sana.
"Anak malang.. maafkan kelalaian anakku yang menyebabkan kamu kehilangan nyawa dan berpisah dengan ibumu"".. Antasari berkata sambil menghapus air matanya yang tidak bisa di bendung lagi.
"Bapak baik-baik saja??"Tanya Beni yang khawatir dengan keadaan Antasari.
"Iya saya baik-baik saja"Jawab Antasaripun sambil menghapus air matanya.
"Saya berdo'a dulu.."Ucap Antasari lagi
Beni hanya mengangguk dan duduk disamping Antasari ikut mendo'akan Yusuf.
***********************
Ikuti yuk part selanjutnya.
Di jamin semakin seru.
Minta Vote..like dan komennya ya...
Terimakasih.
maaf kak baru bisa mampir dan lanjut baca cerita kakak