NovelToon NovelToon
Senja Sendiri

Senja Sendiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Persahabatan / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:845
Nilai: 5
Nama Author: Senjamenanti

Cecil seorang anak brokenhome yang selalu di hantui dengan perasaan takut menikah. Ia bersahabat dengan Didit yang ternyata mendekati Cecil bukan hanya sekedar sebagai sahabat. Bukan semakin terkontrol, Rasa kecewa yang mendesak Cecil ingin menjauhi siapa pun yang ingin membantunya. Apa yang membuat Cecil semakin kecewa dengan didit? Bisakah Didit meluluhkan hati Cecil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senjamenanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ok.. untuk sebuah langkah pertama

Aku kesiangan. HPku terus bergetar.

Didit telpon. "Apa, kenapa ?" Tanyaku

"Aku nunggu di cafe.penting "

Di cafe, Didit menawarkan kerjasama. Aku lihat rincian yang dia berikan.

"Aku baca dulu"

Didit menyandarkan punggungnya lalu melipat tangannya.

"Jangan digantungin lagi. Aku tunggu 24 jam"

Aku kode 2 dengan jariku

"2 jam?" Canda didit.

"2 hari" Jawabku

Didit mendekat ke meja sambil berbisik

"Kapan kita jadian?" Dia senyum.

Aku bener-bener ga bisa becanda sekarang. Ku baca dengan teliti. Dia mesan minum.

HPku bergetar, chat masuk.

Mas Sony " Kalau kamu butuh sesuatu, Aku bisa bantu semampuku. Cil "

Ada chat dari Bunda yang kufikir tentang lanjutan obrolan cafe semalam. "Aku lagi nerusin sama didit.bund " langsung ku taruh HPku dengan kondisi chat masih terlihat.

Didit datang membaca chat itu. Dia kaget. "Kamu beneran?" Didit senyum seneng.

"Diem!" Ketusku.

Ga lama bunda nelpon. "Aap.." Bunda teriak seneng

"kenapa bund ?" Mataku masih di lembaran-lembaran kertas. Aku melotot dengar ucapan bunda. Ku cek chatku

Chat Bunda Sebelumnya, "Kamu bener ga nerusin sama David ?" Aku bengong.

Aku liat Didit ketawa seneng.

"Dit.. tolong fokus ke kerjasama dulu"

Aku chat bunda "bund, aku ga baca nerusin sama david. Ini lagi ngobrolin cafe sama Didit "

Bunda langsung bales " Bunda tunggu kalian (emotikon seneng)"

mampus aku!

"Aku ga bisa kerjasama sama kamu" Aku beneran frustasi. Ku kembalikan kertas itu ke Didit. Buru-buru keluar. Aku ke psikolog. Menunggu giliranku. Ku matikan HPku.

Disambut senyum seorang psikolog wanita

"Haii.. Gimana perasaannya Hari ini, Ada yang bisa Saya bantu?"

"Dok, Kenapa Saya takut serius dalam berhubungan jenjang serius dengan orang baru? Dia sebenernya bukan baru, tapi Dia ini sahabat Saya, sudah lama dia bilang mau serus tapi Saya malah nghindar. Saya memang lagi dapet obat psikiater untuk reaksi yang saya alami kalau lihat kecelakaan."

Psikolog itu senyum " Sebelumnya bisa ceritain kondisi keluarga kamu, bagaimana sikap kedua orangtua kamu atau apa kamu pernah lihat orangtua bertengkar? "

Aku langsung ingat "Ayah Saya selingkuh dan yang tahu duluan justru Saya. Bunda, Saya kasih tau tapi masih mau pertahanin. Tapi Ayah ngulang lagi dengan orang yang sama"

"Kamu belum memaafkan ayahmu?"

Aku diam "Kamu gak harus maafin ayahmu, tapi gak semua pria seperti Ayahmu. Apa kamu sekarang sedang ada difase hubungan yang mengarah ke jenjang serius?"

Aku ragu "Kami hanya temenan lama, dia pengennya langsung ke jenjang serius. Sudah 5 tahunan Dia mau nunggu Saya. Tapi Saya takut buat ambil keputusan. Kalau Saya tolak, Saya sedih. Kalau Saya terima, Apa Dia bakalan setia, Apa Dia gakkan bosen?"

Keluar dari ruang Psikolog. Aku kembali ke cafe, Didit bantuin karyawanku. "Sejak kapan kalian nambah anggota?" Keduanya ketawa

"Gaji kita gak dipotong,kan?" Canda Ipex

Didit fokus melayani permintaan customer. Aku duduk di tempat kosong. Pas samping meja kasir. Aku perhatiin sekeliling. Mulai penuh dan kulihat ke kasir, Dua cewek centil lagi godain Didit

"Baru ya.mas?" Didit senyum mengangguk.

"Kalau boleh tahu namanya siapa? Kok yang lain ada name tagnya, masnya gak ada?"

"Mbak mau pesan apa?" Didit menunggu pesanan kedua dengan sabar.

"Pesan masnya bisa?" Kedua cewek itu ketawa.

Aku main HP karena Aku yakin dia orang yang profesional.

"Karena mbaknya manis, pesen yang non coffe aja. ini pilihannya" dia menunjuk menu sambil senyum. Aku masih diem.

"Kalau pesen,bonus nomer telpon?"

Didit minta HPnya, Dia ketik nomer HP yang diminta. Aku mulai memperhatikan mereka.

"Kayaknya mesinnya udah panas" Sindir Ipek sambil nyiapin minuman.

"Nanti chat Aku" salah satu cewek itu toel dagu Didit lalu pindah ke bagian pick up. Didit masih berusaha senyum.

" Aku pesen ini ya 2." Didit memberitahu pesanan ke kedua karyawanku

"kalau kita chatan ada yang marah,ga?"

Didit menunjuk customer berikutnya. "Maaf, bisa geser? Atau tunggu aja di meja. Biar nanti kami antar."

Mereka geser. Menunggu didit melayani customer. "Ada yang marah gak nih?" Tanyanya lagi.

Didit memberitahu pesanan selanjutnya. Minuman mereka sudah jadi. Tapi menunggu jawaban didit.

Didit ngeliat mereka " Maaf, Saya sudah punya istri" dia menunjuk aku. Kedua karyawanku kaget.

Aku balik main hp, pura-pura gak denger.

"Itu nomer psikolog, temen saya" Didit kembali melanjutkan kerjanya. Kedua karyawanku nahan ketawa. Aku nahan ketawa "parah, dia! "

Waktu tutup toko. Kedua karyawanku lebih dulu pulang. Aku menghitung hasil.

"Makasih dit"

Didit menungguku

"Kamu ga ada kerjaan apa?" Dia diam sambil ngcek HPnya.

"Bayaranmu berapa ini?" Tanyaku

"Jadi istriku" sambil sibuk dengan HPnya.

"Ok" jawabku singkat.

Dia masih sibuk main HP. "Aku mau balik ini" aku berdiri, mematikan sebagian lampu. Dia keluar cafe. Aku kunci, naik motor. Menyalakan motor siap-siap pergi.

"Cil.." aku melihat dia

"Kamuu tadi jawab apaa?"

Aku bingung "Ok. Tadi siang. Maaf, emang salah paham. Tapi yang kamu lagi ngitung itu kamu jawab apa?"

"Oh.. kerjamu bagus " muka dia kecewa.

Aku senyum. Aku gak bisa tidur. Ku coba merem. Aku cari obatku.

...****************...

1
Coke Bunny🎀
Terima kasih author! 🙏
Camila Llajaruna Cornejo
Pengen baca lagi dan lagi!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!