NovelToon NovelToon
Annoying Wife

Annoying Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Enemy to Lovers
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: widyaas

Nayanika memang tidak pandai mencari kekasih, tapi bukan berarti dia ingin dijodohkan.

Sialnya, kedua orangtuanya sudah merancang perjodohan untuk dirinya. Terpaksa Naya menikah dengan teman masa kecilnya itu, teman yang paling dia benci.

Setiap hari, ada saja perdebatan diantara mereka. Naya si pencari masalah dan Sagara si yang paling sabar.

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

"STOP PANGGIL AKU NAYA NAYA NAYA!"

Sagara memutar bola matanya malas mendengar seruan itu. Dia menatap Naya yang sedang duduk di atas sofa single sambil menatapnya dengan angkuh.

"Terus apa?" tanya Sagara dengan malas.

"Panggil aku Ndoro!"

Sagara semakin malas. Dia menggaruk alisnya sambil mengerut.

"Udah dramanya?" tanyanya.

Naya mencebikkan bibirnya kesal. Dia menghentakkan kakinya lalu berjalan mendekati Sagara hingga berdiri di depan pria gapura kabupaten itu. Tubuh Naya yang memang pendek, terpaksa mendongak untuk menatap Sagara.

"Jangan mentang-mentang kita udah nikah, kamu bisa seenaknya sama aku, ya! Ingat, kita ini dijodohkan alias gak saling suka! Jadi, mulai sekarang, aku mau bikin peraturan!" ujar Naya menggebu.

"Basi. Norak," komentar Sagara.

Nayanika melotot tajam. "Maksud kamu apa?!"

"Jalani hidup kaya biasanya, gak usah ribet," cetus Sagara. Dia berjalan menuju tangga, tempat di mana kamarnya berada.

"Eh mau ke mana?! Sini sungkem dulu sama ketua!" seru Naya sambil berkacak pinggang. Tapi Sagara tidak menghiraukannya sama sekali.

"Dasar batu akik!" gumam Naya penuh dendam.

4 hari yang lalu mereka baru menikah. Perjodohan konyol yang dilakukan orang tua mereka membuat keduanya sulit untuk saling menerima. Naya yang masih ingin kebebasan dan Sagara yang terlalu malas tinggal dengan manusia cerewet seperti Nayanika.

Sekarang mereka tinggal di rumah mereka sendiri setelah 4 hari menginap di rumah Naya. Rumah ini adalah hadiah pernikahan mereka dari orang tua mereka pula. Lihat, bukankah semuanya sudah disiapkan selengkap mungkin? Bahkan mereka tidak perlu membawa koper saat pindah ke sana, karena semuanya sudah lengkap, baju Naya dan Sagara sudah ada di sana, semuanya baru.

Nayanika adalah gadis berumur 25 tahun. Memang pada dasarnya manja ya manja. Di umurnya yang 25, dia tidak kerja atau kuliah. Ia benar-benar dimanja oleh keluarganya terutama ayahnya. Beliau melarang Naya kerja. Tapi soal kuliah, Naya memang tidak mau, karena otaknya terlalu pas-pasan, dan malas memikirkan tugas. Masa sekolah saja sudah membuatnya ubanan, apalagi kuliah?

Sagara Mahatma Soedjodjo, umurnya 30 tahun. Orang-orang tentunya sudah tidak asing dengan marga Soedjodjo. Keluarga itu termasuk keluarga terpandang dan sangat disegani. Tidak ada yang berani menyenggol mereka, terlebih menyenggol si sulung yang tak lain adalah Guntur Soedjodjo, Ayah Sagara. Guntur adalah keturunan Jawa asli, sedangkan ibunya keturunan Belanda. Jadi, wajah Sagara blasteran.

Sagara memang tampan dan gagah, tapi terlihat menyebalkan di mata Nayanika.

Naya dan Sagara berteman sejak kecil, karena dulu rumah mereka bersebelahan. Ya meskipun umur keduanya berbeda 5 tahun. Pertemanan itu berjalan hingga Sagara berumur 14 tahun. Di umur itu, Sagara melanjutkan pendidikannya di negara sang ibu dan otomatis dia meninggalkan Naya.

Meski ditinggalkan, Naya sama sekali tidak sedih, dia malah senang, tapi dia pura-pura sedih waktu itu. Kenapa senang? Ya karena Sagara menyebalkan. Kalau di depan para orang tua, Sagara akan bersikap baik pada Naya, tapi kalau di belakang, dia akan jahil dan sering membuat Naya nangis. Dulu, orang tua mereka mengira Naya menangis karena jatuh atau dijahili teman-temannya yang lain, padahal faktanya karena ulah Sagara.

Sekarang, Naya bukanlah Naya yang dulu. Dia akan bertekad untuk melindungi dirinya dari Sagara. Jika dulu dia hanya bisa menangis, sekarang Naya bisa melawan karena dia memiliki jurusan andalannya.

Dengan wajah tertekuk, Naya pun menuju kamar.

"Loh?" Naya berulang kali memutar gagang pintu kamar. Tapi ternyata terkunci.

"Kamarnya cuma 1 yang kebuka?" gumamnya bertanya-tanya. Dia sudah mencoba membuka kamar yang lain, tapi tetap tidak bisa. Dan hanya 1 kamar yang belum dia buka, yaitu kamar yang dimasuki Sagara tadi.

Sudah dipastikan mereka akan tidur bersama alias satu ranjang. Membayangkan seranjang dengan Sagara membuat Nayanika bergidik ngeri.

"Seranjang sama batu akik? Ogah banget!" Ia berdecih.

Mungkin nanti dia akan tidur di sofa saja.

Naya membuka kamar itu. Dia ingin mandi lalu istirahat.

Sagara yang sedang mengeringkan rambutnya pun menoleh. Dia hanya melirik sekilas ke arah Naya, setelahnya ia mengambil vitamin rambut dan mengoleskannya ke rambut hitam legam miliknya.

"Sok ganteng!" cibir Naya. Dia berjalan menuju kamar mandi sambil menghentakkan kakinya.

Padahal Sagara merasa biasa saja, sok ganteng darimana coba?

****

Naya benar-benar bukan istri yang baik.

Di saat Sagara sudah bangun, gadis itu masih tidur pulas. Bahkan posisinya sudah tidak karuan. Kepalanya sampai ke ujung ranjang. Sagara menggelengkan kepalanya melihat tingkah istri mungilnya ini.

Setelah gosok gigi, Sagara ke dapur untuk membuat sarapan. Ia tidak mengharap Naya yang membuat sarapan, dia tau kalau istrinya itu tidak bisa memasak.

"Beban," gumamnya. Naya benar-benar tidak ada manfaatnya di sini.

Sedangkan Naya sendiri, setelah 30 menit, ia terbangun. Ia menggeliat lalu duduk dengan mata setengah terbuka.

"Mama!" serunya.

Ah sepertinya dia sedang amnesia.

Teringat sesuatu, Naya langsung terbelalak, dia menatap sekelilingnya. Ya Tuhan, jadi dia tidak mimpi kalau satu atap dengan Sagara?

Tunggu, apa ini? Kenapa dia bisa ada di atas ranjang? Bukankah semalam ia tidur di sofa? Lagi-lagi Naya terbelalak, pikiran negatif mulai memenuhi otaknya.

Sagara udah perkaos aku?! Batinnya. Naya nutup mulutnya yang menganga, dia shock.

"SAGARA!"

"Berisik!"

Naya terlonjak, dia menatap ngeri Sagara yang sudah berdiri di ambang pintu.

"Kamu—"

"Cepat cuci muka, kita sarapan," sela Sagara. Tanpa menunggu balasan Naya, Sagara kembali keluar dari kamar.

"Kurang ajar!" desis gadis itu. Ternyata Sagara masih sama seperti dulu.

"Batu akik sialan!" pekik nya lalu merengek.

Andai saja tidak ada yang namanya perjodohan, pasti dia masih bisa bebas sekarang.

Setelah menuruti perintah Sagara, Naya segera menuju meja makan, di sana ada Sagara yang baru saja membuat susu dan kopi.

"Kamu beli di mana?" tanya Naya sambil menatap makanan yang ada di atas meja. Ia duduk dengan tenang, menunggu Sagara mengambilkan makanan untuknya.

"Masak sendiri," jawab Sagara. Ia menyerahkan piring yang sudah terisi penuh pada Naya. Meskipun tubuhnya mungil, porsi makan Naya seperti kuli.

"Masa sih? Beracun gak?" Naya menatap piringnya dengan ragu.

"Kalau ada racunnya, kenapa saya ikut makan juga?" balas Sagara.

Naya tak lagi membalas. Perutnya sudah lapar sekarang. Lebih baik dia makan dengan tenang.

Enak. Tapi, Naya tetap tidak yakin kalau Sagara yang memasaknya.

"Kamu mau ke kantor?" tanya Naya.

"Nggak."

"Biasa aja kali! Sama istri gak boleh cuek-cuek!" cibir Naya.

"Biasa kaya gimana lagi? Perasaan dari tadi saya udah biasa," ujar Sagara.

Bibir Naya mencebik. "Sok formal banget, heran," cibirnya. Dia kembali memakan makannya.

Sedangkan Sagara hanya menghela nafas melihat tingkah Naya yang semakin aneh.

"Kalau mau jajan, pakai ini." Tiba-tiba Sagara menyodorkan kartu ATM pada Naya.

Mata Naya langsung berbinar. Uang adalah segalanya. Jika dia disuruh pilih uang atau Sagara, tentu saja dia pilih uang.

"Serius?!" Mata Naya menatap Sagara meminta jawaban.

Sagara mengangguk. "Kalau kurang, bilang sama saya."

Naya memekik kegirangan, tanpa sadar dia mengecup pipi Sagara. Kebetulan mereka duduk bersebelahan. Itu reflek!

"MAKASIH!" pekiknya.

Sedetik kemudian Naya sadar dan langsung menutup mulutnya dan menatap Sagara dengan kaget.

"Iiihhhh cabul!" pekiknya.

Lihat, siapa yang bertindak, siapa yang berlagak seperti korban.

Sagara berdecak saat melihat Naya berlari ke arah wastafel dan mencuci bibirnya seolah Barus aja terkena kotoran.

"Dasar mini," gumam pria itu.

bersambung...

1
vj'z tri
🐰 putih sedang menyerahkan diri 🤣🤣🤣🤣🤣
Iren Nursathi
lanjuuuuut thor semangaaaaaaat
Iren Nursathi
lanjut thor kurang nih he he
vj'z tri
ega jadi tumbal 🤭🤭🤭 siap siap di labrak nanay 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
😱😱😱😱 malah ketemu juga dah di jaga ketat.... semoga gak DA niat buruk ke nanay
erma irsyad
aq nggk bisa koment2 cuma bs ksih kopi😉
Iren Nursathi
makasih thor aku cukup cukupin deh ya
dyarryy
jangan lupa tinggalkan jejak 😗
Iren Nursathi
lanjut thor aku penasaran nih ceritanya bagus bikin senyum² terus ngakak dej
azh
semoga sampai happy ending ya ka author
dyarryy
yuk kasih bintang dan ulasannya
yourheart
Luar biasa
erma irsyad
mksih thor Upnya
vj'z tri
di tunggu loh beneran ini 🥰🥰🥰🤩
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣 sama aja itu nama nya Gerry salut 🤣🤣🤣🤣ngeledek gara 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
aduhhhhh meleleh hati adek mas gara 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
vj'z tri
sorry ya nay gak bakal cemburu ,cuman kesel ajj ya nay liat gara sama sapii ngobrol 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
erma irsyad
part nya kurang panjang😁,tambahin lgi ya thor,nggk berasa bacanya udh hbis🤭
dyarryy: iya nanti ditambahin, agak siangan yaaa
total 1 replies
awesome moment
bisa klepek2 tu mas bojo. nay3x kmu hobby bgts bikin saga klenger
vj'z tri
kalau gara liat nay pake ni baju di pastikan langsung hilang konsentrasi nya 🤣 🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!